Sudah Cair! Ini 6 Cara Mengelola THR dengan Cerdas
Memahami cara mengelola THR atau Tunjangan Hari Raya itu penting lho! Pasalnya, masih ada banyak orang yang terlena dengan pemberian tunjangan hari raya ini, sehingga menghabiskan seluruhnya dalam waktu sekejap. Padahal THR bisa saja dikelola dengan cerdas untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.
Adanya pemberian tunjangan hari raya, pemasukan bulanan tentu bertambah lebih banyak. Namun, bukan berarti pengeluaran juga harus ikut-ikut diperbesar. Sebaliknya, kamu justru harus belajar cara mengelola THR agar dana tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Lantas, seperti apa cara mengelola THR yang sebaiknya dilakukan? Berikut panduan selengkapnya. Simak baik-baik dan jangan ada yang terlewatkan, ya!
1. Pisahkan dana THR dengan gaji bulanan
Cara mengelola THR yang pertama, yaitu memisahkan dana THR dengan gaji bulanan yang diterima. Hal ini penting dilakukan agar kamu bisa lebih mudah menentukan tujuan penggunaan dari masing-masing dana tersebut. Disarankan agar kamu segera memisahkan dana THR setelah diterima, sehingga tidak bercampur aduk dengan gaji bulanan yang ada.
Pastikan kamu tidak menggunakan gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhan lebaran dan menghambur-hamburkan THR dengan sia-sia. Ingat, gaji bulanan tetap hanya boleh dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari selama satu bulan penuh.
2. Buat budget alokasi Tunjangan Hari Raya (THR)
Nah, kalau Tunjangan Hari Raya (THR) sudah disimpan secara terpisah dengan gaji bulanan, maka sekarang saatnya kamu membuat budget alokasi THR. Cara mengelola THR yang seperti ini bertujuan agar dana yang diterima tidak menguap begitu saja untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
Kamu bisa membuat budget alokasi THR berdasarkan urutan skala prioritas. Untuk persentasenya bisa mengikuti contoh berikut, atau disesuaikan kembali dengan kebutuhanmu. Misalnya:
- 15% - 20% untuk zakat dan sedekah
- 20% untuk THR pegawai di rumah (jika ada) dan Angpao untuk orang tua serta keponakan-keponakan
- 20% - 30% untuk kebutuhan lebaran, seperti dana akomodasi mudik, hidangan lebaran, maupun baju lebaran.
- 20% untuk melunasi hutang, tagihan kartu kredit/PayLater, atau kewajiban lain.
- 20% dana opsional, bisa dialokasikan untuk dana darurat, tabungan, atau investasi.
3. Belanja sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
Setelah Tunjangan Hari Raya (THR) cair, bukan berarti kamu bisa bebas membeli segala sesuatu yang diinginkan. Pastikan untuk tetap berbelanja sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Sebaiknya, jangan mudah tergiur dengan penawaran-penawaran diskon di toko offline maupun situs belanja online. Dengan begitu, kamu bisa membelanjakan dana THR lebih cerdas dan bijaksana.
Di samping itu, ada baiknya kamu juga tidak tergoda membelanjakan tunjangan hari raya untuk barang-barang branded yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Membeli barang branded hanya untuk memenuhi gengsi atau tuntutan sosial, justru akan mempersulit kondisi finansial diri sendiri. Terlebih jika dana yang diterima tidaklah sebesar itu.
4. Sisihkan sebagian dana di awal untuk ditabung
Mengutip dari Investopedia, menyisihkan dana tabungan di awal atau sesegera mungkin setelah menerima pemasukan adalah sebuah langkah positif. Hal ini bisa memberikan ketenangan pikiran. Mengapa demikian?
Pasalnya, kamu tidak menabung dengan dana yang tersisa. Mengingat jumlah dana yang akan ditabung bisa ditentukan di awal saat kamu menentukan budget alokasi THR. Tentu saja, semakin banyak kamu menabung, maka semakin cepat jumlah saldo tabungan bertambah.
Di samping itu, semakin banyak dana yang disimpan, maka kamu pun akan semakin banyak opsi menjalani kehidupan. Misalnya, ketika pekerjaan saat ini membuat kamu kelelahan fisik dan mental, maka kamu punya pilihan untuk berhenti. Adanya dana tabungan bisa memudahkan segala risiko dari keputusan yang akan kamu ambil.
5. Pertimbangkan untuk menginvestasikan dana THR
Selain ditabung, Tunjangan Hari Raya juga bisa digunakan untuk berinvestasi. Cara mengelola THR dengan mempertimbangkan sejumlah instrumen investasi adalah pilihan tepat. Kamu bisa menempatkan sebagian dana THR pada instrumen investasi seperti deposito, emas, reksadana, obligasi, maupun instrumen lain sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Sebagai catatan tambahan, instrumen deposito bisa dipilih untuk tujuan jangka pendek. Sementara untuk perencanaan jangka menengah hingga jangka panjang, instrumen emas, reksadana, ataupun obligasi bisa menjadi pilihan karena bisa memberikan return yang lebih tinggi.
6. Buat catatan khusus untuk pengeluaran lebaran
Last but not least, cobalah untuk membuat catatan khusus yang berisi seluruh pengeluaran lebaran setiap tahunnya. Cara mengelola THR yang seperti ini memungkinkan kamu melakukan review atas kondisi keuangan diri sendiri. Nantinya, catatan keuangan ini juga bisa dijadikan tolok ukur untuk pengeluaran lebaran di tahun depan. Jadi, kamu bisa tetap berada di jalur yang benar dalam memanfaatkan tunjangan hari raya tersebut.
Pemberian Tunjangan Hari Raya di Indonesia pertama kali digagas oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-6, Soekiman Wirjosandjojo. Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan pada akhirnya mengatur segala aturan terkait pemberian THR ini dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. Dengan adanya pemberian dana THR ini diharapkan kesejahteraan masyarakat Indonesia bisa lebih baik.
Jadi, pastikan kamu tidak menghambur-hamburkan THR begitu saja, ya! Tips cara mengelola THR yang sudah dijelaskan tadi semoga bisa diterapkan dengan baik.
Editor: Atalya