Tantangan Mengasuh Anak Saat Pandemi, Apa Tips Mengatasinya?
Masa pandemi yang belum berakhir membuat orang tua diharuskan memiliki seribu cara alternatif dalam mengasuh anak. Nggak hanya orang dewasa, anak-anak rentan mengalami stres saat pandemi. Selain itu masih ada juga tantangan lain dalam mengasuh anak balita dan bayi.
Tantangan Mengasuh Anak Saat Pandemi
Apa saja tantangan mengasuh anak selama harus di rumah? Bagaimana mengatasinya?
1. Lebih Banyak di Rumah, Lebih Sering Rumah Berantakan
Yang paling menganggu orang tua adalah rumah yang berantakan. Apalagi jika rumah sudah dibereskan untuk ke-256739 kali dalam sehari. Selain berantakan, suasana yang riuh dan meriah di dalam rumah mungkin akan membuat Ayah atau Ibu sedikit pusing karena berisik. Tenang saja, Bu. Rumah yang seperti ini akan segera Ibu rindukan. Karena anak-anak cepat sekali besar.
2. Sekolah Online
Tantang mengasuh anak berikutnya adalah sekolah online. Tidak banyak orang tua yang bisa full mendampingi anaknya untuk sekolah online, atau belajar dari rumah. Utamanya toddler yang harusnya mulai masuk playgroup tapi tertunda karena pandemi. Kegiatan bermain jadi PR besar bagi Ibu agar tidak mati kutu. Anak-anak yang sekolah online menggunakan perangkat juga akan menghadapi masalah baru seperti merindukan teman-teman, mata cepat lelah, atau cepat bosan di depan layar.
3. Kehilangan Lebih Banyak Me Time
Orang tua yang kini menghabiskan waktu lebih banyak di rumah dengan anak-anak jadi kesulitan memiliki waktu me time. Ingin sekedar nonton film sendiri tidak bisa. Bahkan mungkin, kini mandi atau buang air besar saja sudah tidak bisa selama sebelumnya. Dari luar sudah ada satpam kecil sedang menunggu.
4. Orang Tua Stres, Anak Stres
Minimnya waktu refreshing di luar rumah menjadikan prang tua stress. Anak otomatis ikut stress. Mengapa demikian? Orang tua adalah dunia anak. Mereka merasa aman dan nyaman dengan orang tua mereka. Jika dunia mereka sedang kacau, anak-anak pun bisa ikut kacau. Hal ini bisa saja tercermin dari perilaku mereka yang mudah rewel, sering tidak bisa tidur, atau mengompol padahal sudah sukses toilet training. Begitu dijelaskan dalam laman First Thing First.
5. Kegiatan di Rumah Seolah lebih Banyak
Kegiatan mengasuh anak di rumah akan diikuti dengan permintaan anak pada menu makanan atau cemilannya. Anak yang merasa senang orang tuanya lebih banyak di rumah jadi lebih leluasa dalam mengajak bermain kapanpun atau meminta dibuatkan makanan ini dan itu. Belum lagi Ibu dan Ayah harus membagi waktunya dengan WFH serta mendampingi belajar. Hmm, seru juga sebenarnya, ya.
6. Anak Lebih Takut Bertemu Orang
Tantangan mengasuh anak yang satu ini biasanya dialami oleh new parents dengan bayi angkatan pandemi. Karena lebih banyak di rumah dan jarang bertemu orang lain, bayi dan batita cenderung takut bertemu dengan orang lain.
7. Menjelaskan Kabar Duka Pada Anak
Seiring meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia, kabar duka kembali datang bertubi-tubi. Bahkan keluarga yang paling dekat kini mulai satu-persatu terjangkit juga. Tak sedikit yang harus berakhir meninggal. Tantangan mengasuh anak berikutnya adalah menjelaskan secara sederhana pada anak tentang kematian dan mengapa orang-orang terdekat mereka tidak lagi kembali pulang.
8. Mengasuh Anak Kala Terkonfirmasi Positif
Nggak hanya keluarga dekat, Ayah atau Ibu juga bisa terpapar. Saat terkonfirmasi positif, tentu merupakan suatu tantangan tersendiri harus isolasi mandiri secara terpisah, atau isolasi mandiri bersama anak. Belum lagi jika ternyata anak juga terkonfirmasi positif. Tugas Ayah dan Ibu jadi bertambah lagi tentang menenangkan anak yang sakit, menjelaskan tentang virus ini, dan menjelaskan mengapa sebaiknya tidak bepergian keluar rumah.
Tips Mengasuh Anak di Kala Pandemi
1. Perbanyak Sabar
Stok sabar yang besar perlu dimiliki orang tua guna menyiapkan diri agar tidak terbawa amarah saat mengasuh anak. Ingatlah bahwa anak hanyalah gelas kosong yang baru mengetahui dunia ini lewat orang tua. Mereka juga sedang dalam masa eksplorasi dimana akan sering membuat rumah berantakan, selalu ingin dekat orang tua, bahkan masih belajar mengenali emosinya sendiri.
2. Kenali Emosi Anak
Peluk dan kenali emosi anak. tahan dulu amarah orang tua dan cobalah memposisikan diri sebagai anak. Tarik napas panjang dan hitung sampai 10 lalu tatap atau peluk anak. Orang tua-lah yang lebih memahami anak dengan cara ini.
3. Turunkan ekspektasi
Lepaskan bebanmu, Bu, Yah. Turunkan ekspektasi. Rumah bisa kok kembali dirapikan. Cucian baju bisa kok ditunda. Baju bersih belum disetrika bisa kok dikirim ke laundry. Prioritaskan saja apa yang menurut Ayah dan Ibu penting, dan relakan sisanya.
4. Gunakan Cara Didik yang Positif
Mengasuh anak mungkin akan melelahkan dan menguras emosi. Tidak apa, Bu, Yah. Tetapi jangan lupa untuk selalu gunakan cara didik yang positif. Menurut organisasi anak Healthy Children, hindari hukuman dengan kekerasan. Berikan hadiah saat anak berhasil melakukan sesuatu. Berikan perhatian penuh dan biarkan anak bermain sendirian saat sudah dipastikan aman. Ini juga bagus untuk psikisnya, lho.
5. Buat Rencana Harian Untuk Semua Anggota Keluarga
Rencana harian ini dapat membantu pola mengasuh anak selama pandemi. Rencana akan memudahkan Ibu menentukan menu apa besok untuk makan dan permainan apa yang akan dimainkan bersama anak. Ini juga mencegah ibu dan Ayah jadi stres. Bila goal di hari itu ada yang tidak tercapai, atur mindset untuk tetap tenang dan temukan solusi segera.
6. Nikmati Hari, Gunakan Waktu Bersama Keluarga Juga adalah ‘Me Time’
Banyak orang tua menganggap bahwa ‘me time’ adalah waktu untuk memanjakan diri dengan cara yang berbeda-beda setiap orangnya. Saat waktu tersebut tidak dapat dicapai, maka orang tua akan rentan stres. Coba ubah mindset Ayah dan Ibu untuk menganggap bahwa waktu bersama anggota keluarga adalah juga me time. Tolak ukur kebahagiaan diri kita sendiri yang menentukan. Opsi lainnya adalah, temukan suatu hal yang bisa menyenangkan diri meski dilakukan sebentar. Misalnya, minum kopi susu sambil mengawasi anak-anak berenang, atau mendengarkan musik sambil memasak makan malam.
7. Tetap Jaga Komunikasi dengan Keluarga yang tidak Serumah
Gunakan video call untuk membantu anak tetap mengenal orang lain dan keluarganya yang sedang jauh, seperti kakek, nenek, atau saudara. Anggota keluarga favorit anak-anak biasanya akan menaikkan mood anak meski di rumah saja.
Bagaimana cara mengasuh anak di masa pandemi di keluarga Ayah dan Ibu?
Editor: Dwi Ratih