Ibupedia

Taruh Dulu HP-Mu! Lakukan Ini Saat Istri Curhat

Taruh Dulu HP-Mu! Lakukan Ini Saat Istri Curhat
Taruh Dulu HP-Mu! Lakukan Ini Saat Istri Curhat

Apa yang biasanya Ayah lakukan saat istri curhat? Wah, jangan sampai jawabannya adalah mendengarkan sambil main HP, ya! Momen istri curhat jadi momen yang baik buat deep talk tentang banyak hallho. Malah, ini juga jadi penguat rumah tangga juga.

Melansir dari Focus on the Familypenelitian yang dilakukan seorang psikolog, John Gottman menemukan bahwa pasangan yang rumah tangganya baik dan bahagia adalah yang suaminya mendengarkan istri dan membiarkan istrinya terlibat.

Di sisi lain, pasangan yang rumah tangganya berakhir, penyebabnya adalah ketika suaminya hanya diam tak merespon dengan baik ketika istrinya bicara. Untuk menghindari hal tersebut, yuk, Ayah, lakukan ini saat istri curhat!

Apa yang bisa Ayah lakukan saat istri curhat?

1. Belajar menyimak dengan baik


Sekadar mendengarkan dan menyimak saat istri curhat adalah dua hal yang berbeda. Sekadar mendengarkan hanya akan membuat informasi yang Ayah dengar lewat begitu saja tanpa Ayah bisa memahaminya. Sedangkan menyimak akan membuat Ayah lebih paham maksud curhatan istri.

Kalau Ayah masih merasa marah, kesal dan tidak suka saat pertama istri memulai curhatannya, bisa jadi Ayah hanya berusaha mendengarkan tanpa melibatkan diri dalam percakapan. Lain halnya jika Ayah tetap tenang dan berusaha berpikir jernih untuk memahami curhatan istri. 

Meski Ayah punya pendapat berbeda dengan istri, Ayah tidak akan merasa marah yang berlebihan. Karena perbedaan dalam rumah tangga adalah hal yang biasa terjadi.

2. Dengarkan dengan penuh cinta

Mendengarkan istri dengan penuh cinta akan membuat istri merasa nyaman untuk bicara. Symbis Assesment menyarankan untuk menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan cinta dan perhatian ketika istri curhat.

Letakkan HP atau apapun yang sedang Ayah kerjakan, matikan TV, lalu fokus pada istri. Pegang tangannya dan tatap matanya saat istri mulai curhat. Ini akan membuat istri merasa diterima dan didengarkan.

3. Respon sesekali di tengah curhatan


Bukan maksud memotong pembicaraan istri. Tapi merespon dengan kata-kata sederhana, seperti:

  • “Hmm” sambil mengangguk
  • “Iya, aku paham”
  • “Ohh, iya seperti itu”
  • “Pasti sedih banget ya sayang”.

Respon-respon seperti ini membuat istri lebih tenang dan tahu suaminya bisa diandalkan. Karena bagi seorang istri, keberadaan suami adalah rumah yang membuatnya aman.

4. Ulangi kalimat istri untuk memastikan

Saat istri curhat, seringkali apa yang dipahami Ayah berbeda dengan yang dimaksud istri. Inilah mengapa, di tengah obrolan, Ayah bisa memastikan fakta tentang cerita istri dengan mengulang kalimatnya dan mengemukakan pemahaman Ayah.

Ini baik untuk mengurangi kesalahpahaman. Sehingga istri tak hanya merasa dimengerti, tapi juga merasa bebannya sedikit terurai karena suaminya paham apa yang ia bicarakan.

5. Pilih kalimat dengan baik


Pilih kalimat yang menenangkan dan tidak bersifat menghakimi. Melansir dari laman Marriagememilih kalimat dengan baik akan membantu obrolan lebih fokus dan diskusi berlanjut dengan sehat. Sebaliknya, jika tidak tepat, kalimat Ayah bisa saja menyakiti istri. 

6. Posisikan diri Ayah seperti istri

Berpikiran terbuka dengan berusaha memposisikan diri selayaknya kondisi istri akan memudahkan Ayah untuk memahami maksud istri. Selain itu, Ayah juga akan lebih mudah membantunya mencari solusi tanpa menghakimi istri. 

Pahamilah, bagaimana jika Ayah yang berada di posisi itu, apa yang Ayah rasakan, dan keinginan apa yang diharapkan dari orang lain jika Ayahlah yang mengalaminya.

7. Hindari bicara yang menghakimi atau bernada tinggi


Kalimat “ya kamu sih nggak mikir dulu sebelum bertindak. Jadinya malah gini, kan” sangat tidak dianjurkan untuk digunakan. Apapun masalahnya, apapun jenis curhatan istri, entah itu negatif atau positif, hindari menghakimi istri.

Jangan pula menggunakan kalimat yang menohok atau berteriak dengan nada tinggi. Sebagai opsi, Ayah bisa menggunakan kalimat seperti:

“Aku bisa paham perasaanmu, sayang. Aku juga bisa ngerti kalau kamu sempet ambil langkah itu. Coba sekarang kita sama-sama evaluasi lagi yang udah kamu lakuin itu, ya. Setelah itu aku bantu cari solusinya".

Kalimat ini bisa membuat istri merasa lebih nyaman untuk didengar istri dan lebih menenangkan hatinya.

8. Kemukakan pendapat Ayah dan sarankan solusi yang terbaik

Dengarkan curhatan istri sampai selesai dan hindari memotong kalimatnya. Kemudian ketika istri selesai, katakan apa pendapat Ayah dan sarankan solusi yang terbaik. Bantu istri untuk menyelesaikan masalahnya dengan terlibat secara aksi, bukan hanya janji.

9. Tulis, jika tidak bisa mengungkapkan dengan ucapan


Untuk Ayah yang merasa tidak ahli dalam berbicara, boleh banget mencoba cara ini. Menuliskan pendapat atau feedback dari curhatan istri melalui surat atau pesan Whatsapp bukan hal yang salah, kok. 

Ayah bisa minta izin pada istri dengan mengatakan, “aku akan mendengarkan kamu, tapi ijinkan aku merespon lewat tulisan, ya. Supaya lebih bisa tersampaikan maksudku.”

Win-win solution untuk kedua belah pihak, kan. Istri curhat tidak selalu ingin diberi solusi, kok. Adakalanya, istri hanya ingin didengarkan setelah seharian merasa lelah dengan pekerjaannya di rumah atau di kantor.

Istri curhat juga tidak selalu berarti mereka tidak bisa ambil keputusan. Kadang, mereka hanya ingin mendengar opsi lain dari suaminya. Karena beda kepala tentu beda pandangan, bukan?

 Editor: Aprilia 

Follow Ibupedia Instagram