Tegas Tapi Lembut, Kenali Istilah Pengasuhan Dolphin Parenting
Tiap orang tua tentu memiliki gaya pengasuhannya sendiri. Ada banyak jenis gaya pengasuhan anak yang saat ini sedang jadi topik hangat yang seringkali dibicarakan.
Salah satu gaya pengasuhan yang cukup populer adalah dolphin parenting. Istilah dolphin parening ini sendiri, ternyata tak lepas dari sebuah buku yang berjudul The Dolphine Way: A Parents Guide To Raising, Healthy, Happy And Motivated Kids Without Turning Into A Tiger, karya Shimi Kang.
Dalam buku ini, sang penulis menjelaskan betapa pentingnya pengasuhan jangka panjang ini untuk mengajarkan anak agar selalu bekerja keras. Anak juga diajarkan untuk bertanggung jawab, namun orang tua tetap akan menekankan kesejahteraan emosi anak.
Jadi pada intinya, orang tua yang menerapkan dolphin parenting punya gaya pengasuhan yang tegas, disiplin, tapi tetap fleksibel dan membebaskan anak untuk bereksplorasi. Siapa tahu, tanpa disadari kamu jadi salah satu orang tua yang juga menerapkan pengasuhan dolphin parenting nih, Bu.
Yuk, kenali metode pengasuhan dolphin parenting ini lebih mendalam!
Apa itu dolphin parenting?
Jika mengutip dari Psychology Today dolphin parenting adalah istilah pengasuhan anak layaknya seekor induk lumba-lumba. Induk lumba-lumba dinilai memiliki aturan yang tegas, tapi juga tetap menghargai kreativitas dan kemandirian anak.
Induk lumba-lumba biasanya akan berkolaborasi dengan pasangannya, untuk membimbing dan membesarkan anak-anak mereka secara bersamaan. Orang tua yang menerapkan dolphin perenting, akan mengutamakan komunikasi dan interaksi dengan anak.
Mereka akan mengajarkan dan membimbing anak dengan lembut, namun tegas. Tapi, mereka juga sangat mementingkan kesejahteraan dan kasih sayang terhadap anak-anaknya.
Nah, sebenarnya selain dolphin parenting, para ahli juga mengungkapkan beberapa istilah gaya pengasuhan anak lainnya yang punya karakteristik berbeda. Misalnya seperti tiger parenting dan jellyfish parenting.
Tiger parenting sendiri merupakan pola asuh anak yang cenderung otoriter dan menerapkan kontrol ketat. Sementara, jellyfish parenting dinilai lebih fleksibel dan mengutamakan bonding serta grounding ke anak.
Ciri orang tua yang menerapkan dolphin parenting
Tanpa disadari ternyata sejak si kecil lahir, Ibumin dan suami telah menerapkan dolphin parenting dalam mendidik anak setiap hari. Hal ini baru Ibumin sadari beberapa tahun belakangan, setelah mencari tahu mengenai istilah dolphin parenting ini.
Nah, mengutip dari Twinkl kamu juga bisa mengetahui apakah selama ini kamu dan pasangan telah menganut gaya parenting ini dengan memerhatikan beberapa ciri berikut.
- Tegas dan fleksibel
- Sangat bergantung pada komunikasi dan interaksi sosial dengan anak
- Selalu percaya dengan insting mereka
- Punya tujuan jangka panjang untuk membesarkan anak yang sehat, bahagia, dan sukses. Tanpa mengabaikan kebutuhan jangka pendek, seperti prestasi akademik anak
- Menerapkan sistem pembimbingan yang lembut tapi tetap tegas
- Punya aturan, tapi tidak memberikan instruksi secara berlebihan
- Sangat suportif terhadap keinginan anak
- Cenderung tidak terlalu protektif, bahkan kerap memberikan kesempatan bagi anak untuk bereksplorasi dengan dunianya.
Menerapkan dolphin parenting, ada manfaatnya
Dikutip dari The Health Site para ahli percaya bahwa dalam mengasuh anak, kita juga perlu memercayai naluri alamiah sebagai orang tua. Sehingga tiap-tiap istilah pengasuhan anak yang diambil dari pengasuhan para hewan pada anaknya, sedikit banyak juga bisa kita terapkan.
Seperti halnya induk lumba-lumba yang nggak terlalu protektif ke anak, tapi ia tetap suportif dan tegas. Gaya parenting ini, justru akan membantu dan memungkinkan anak untuk belajar dan tumbuh jadi pribadi yang positif.
Seperti halnya gaya pengasuhan apa pun, sebenarnya induk lumba-lumba hanya berusaha melakukan apa yang menurut mereka terbaik untuk anak-anaknya. Induk lumba-lumba tentu melakukan hal ini dengan tujuan untuk mempersiapkan anaknya menghadapi masa depan.
Sehingga, jika kamu menerapkan gaya pengasuhan dolphin parenting, maka ada banyak sekali manfaat yang bisa di dapat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Anak bisa memiliki kecerdasan emosi yang lebih baik
- Punya harga diri tinggi
- Punya etos kerja yang lebih kuat
- Anak tumbuh lebih mandiri
- Kreatif
- Tangguh
- Punya kemampuan komunikasi yang baik.
Pengasuhan ala hewan-hewan mamalia layaknya dolphin parenting dianggap jadi yang paling efektif dan lembut diterapkan pada anak. Namun, gaya pengasuhan dolphin parenting ini mungkin saja bisa berubah tergantung banyak faktor, terutama saat si kecil mulai beranjak remaja.
Karakteristik dolphin parenting ini juga bisa kamu kembangkan lagi, dengan menggunakan gaya parenting yang sedang kamu terapkan saat ini. Jadi, menerapkan pengasuhan dolphin parenting nggak melulu harus sesuai dengan pakemnya ya Bu.
Gaya pengasuhan dolphin parenting, juga bukan berarti kita membebaskan anak melakukan hal apa saja tanpa adanya aturan tertentu. Kalau Ibumin, biasanya lebih suka menanamkan konsekuensi pada anak, agar ia tahu batasan dan aturan yang orang tuanya buat.
Jadi, apakah kamu termasuk salah satu yang menerapkan metode parenting yang satu ini?