Ternyata Ini Penyebab Nasi Cepat Basi Di Rice Cooker
Bagi beberapa orang memasak nasi di rice cooker memang kelihatannya merupakan perkara mudah ya Bu. Tinggal cuci beras, sesuaikan takaran air, lalu tekan tombol cook pada rice cooker.
Nyatanya meski terlihat sepele, terkadang ada saja hal yang menyebabkan nasi cepat basi di rice cooker. Apalagi kalau ditinggal semalaman, selain mengeluarkan bau tidak sedap biasanya nasi yang basi juga tampak berair dan berlendir.
Kalau sudah begini, biasanya rice cooker yang menjadi kambing hitam alias disalahkan. Padahal penyebab nasi basi di rice cooker tak selalu menjadi penyebabnya.
Ada beragam hal lain yang perlu Ibu perhatikan, misalnya saja saat mencuci beras atau mungkin takaran air yang kurang.
Nah, supaya kemungkinan nasi cepat basi di rice cooker tidak terjadi lagi ada baiknya ketahui terlebih dahulu yuk apa yang menjadi penyebab nasi cepat basi di rice cooker dalam ulasan berikut ini.
Penyebab nasi basi di rice cooker
Baru masak tadi malam, tapi kok nasi sudah basi saat pagi hari? Waduh, apa yang salah ya Bu? Sebenarnya penyebab nasi basi tidak selalu karena rice cooker-nya ya Bu.
Ada banyak penyebab kenapa nasi cepat basi di rice cooker. Melansir Eat This berikut adalah beberapa penyebab nasi cepat basi di rice cooker yang perlu kamu ketahui:
1. Salah menyimpan beras
Meski tampak sepele, namun ketika kamu salah menyimpan beras bisa menjadi salah satu penyebab nasi cepat basi di rice cooker lho Bu. Meskipun beras dikemas dalam plastik, akan tetapi ketika sampai rumah ada baiknya pindahkan beras di tempat kedap udara ya Bu.
Hal ini bertujuan agar beras tidak terkontaminasi bakteri dan memancing munculnya kutu beras yang sangat berpengaruh pada nasi cepat basi di rice cooker. Ketika beras disimpan di wadah kedap udara nutrisinya akan tetap terjaga sehingga saat di masak nasi tidak akan mudah basi.
2. Memperlakukan semua jenis beras dengan cara yang sama
Secara keseluruhan, beras memiliki varietas yang berbeda dan tidak ada yang sama satu sama lain. Karenanya, saat di masak tentu perlu perlakuan yang berbeda.
Misalnya saja pada beras khusus risotto, beras basmati, beras pandan wangi, beras Jepang, beras merah, beras coklat dan lain sebagainya mungkin membutuhkan sedikit penyesuaian dalam hal penambahan air waktu memasak.
Kamu nggak bisa menyamakan jenis-jenis beras ini dengan takaran air yang sama untuk meminimalisir nasi cepat basi di rice cooker.
3. Takaran air tidak sesuai
Tiap jenis beras memiliki takaran air yang berbeda-beda ya Bu. Ketika takaran air tidak sesuai besar kemungkinan justru menjadi penyebab nasi basi di rice cooker.
Ketika nasi sudah basi, mau tidak mau nasi harus di buang. Hal ini jelas jadi mubazir, untuk itu kenali jenis beras yang kamu pilih dan sesuaikan takaran airnya. Hal ini mungkin perlu penyesuaian dan percobaan hingga beberapa kali, sampai kamu paham betul jenis beras yang kamu pilih.
4. Tidak sabar menunggu nasi matang sempurna
Disadari atau tidak ketika rice cooker terdengar bunyi “klik” biasanya Ibu tidak sabar untuk membukanya, kemudian langsung menyendoknya di piring. Padahal saat nasi baru saja matang, sangat penting untuk menunggu nasi benar-benar matang sempurna sebelum dimakan.
Membiarkan nasi ‘beristirahat’ di dalam rice cooker sesaat setelah matang dapat membuat kelembapan udara di dalamnya menyebar secara merata melalui biji-bijian. Sehingga nantinya nasi tidak cepat basi.
Sebaiknya istirahatkan nasi selama 10 menit setelah matang. Kemudian aduk rata nasi di dalam rice cooker agar kelembapan udara di dalamnya tetap terjaga.
5. Tidak mencuci beras dengan bersih
Manfaat mencuci beras adalah dapat menghilangkan partikel berdebu yang saling bergesekan di dalam kemasan. Semakin sedikit jumlah sisa pati beras atau debu, maka kemungkinan nasi juga menjadi tidak mudah basi.
Kamu juga harus memastikan menyaring beras dengan benar setelah dicuci ya Bu. Pastikan air sudah benar-benar bening sebelum dimasak menggunakan rice cooker.
6. Rice cooker tidak tertutup rapat
Saat rice cooker tidak tertutup rapat, itu berarti udara di dalamnya tidak maksimal menjaga suhu panas untuk membuat nasi matang sempurna.
Sedikit saja celah rice cooker tidak tertutup rapat saat proses pemasakan dapat menjadi penyebab nasi cepat basi di rice cooker. Untuk itu, pastikan ketika memasak nasi tutupnya sudah rapat ya Bu!
7. Rice cooker sudah rusak dan kapasitas listrik tidak sesuai
Ketika wadah anti lengket di dalam rice cooker sudah mulai mengelupas, kabel rice cooker terlihat sudah usang dan tombol-tombol terlihat sudah tidak berfungsi dengan baik jangan tunda untuk mengganti rice cooker ya Bu! Sebab, kemungkinan jika hal ini terjadi itu berarti rice cooker sudah rusak.
Ketika rusak, membuat kapasitas listrik yang tersambung di dalamnya menjadi tidak maksimal untuk mematangkan nasi. Sehingga otomatis ini menjadi penyebab nasi cepat basi di rice cooker.
Apa saja sih ciri nasi basi di rice cooker?
Selain mengeluarkan bau yang tidak sedap, ada beberapa ciri nasi basi di rice cooker lainnya yang perlu kamu tahu. Melansir Healthline berikut adalah ciri-cirinya:
- Mengeluarkan bau tidak sedap, sedikit berbau asam dan biasanya punya bau yang khas;
- Jika dipegang atau diaduk, teksturnya berair, berlendir dan lembek;
- Mungkin terdapat jamur di beberapa bagian, berwarna hijau, kuning hingga hitam;
- Selain berlendir, ciri nasi basi di rice cooker biasanya juga memiliki tekstur yang keras dan cenderung kering di pinggir rice cooker; dan
- Ketika nasi sudah kering biasanya akan muncul warna kuning kusam.
Apa yang perlu dilakukan ketika nasi sudah basi?
Ketika nasi sudah kadaluarsa, itu berarti sebagian besar nasi sudah terkontaminasi oleh jamur yang menghasilkan mikotoksin dan dapat menyebabkan keracunan makanan.
Ketika seseorang mengonsumsi nasi basi maka dapat menyebabkan muntah, mual, dan sakit perut hingga kejang, koma dan meningkatkan risiko kanker.
Selain itu, kontaminasi jamur pada nasi kering juga dapat menurunkan kualitas nutrisinya. Tak ada cara lain, ketika nasi sudah basi memang jalan satu-satunya hanyalah membuangnya dan hindari untuk dikonsumsi agar tidak membahayakan kesehatan ya Bu!
Editor: Dwi Ratih