Ibupedia

Ternyata, Nonton Film Horor Bisa Berdampak Negatif Pada Mental Anak, Lho!

Ternyata, Nonton Film Horor Bisa Berdampak Negatif Pada Mental Anak, Lho!
Ternyata, Nonton Film Horor Bisa Berdampak Negatif Pada Mental Anak, Lho!

Buibu, siapa nih yang suka nonton film horor saat sedang me time? Bagi orang dewasa, nonton film horor bisa memacu adrenalin dan memberikan efek puas setelah menyaksikannya.

Namun bagaimana ya bila anak nonton film horor? Apakah sensasi yang dirasakan akan sama seperti orang dewasa? Ternyata belum tentu yang dirasakan anak sama dengan orang dewasa, lho!

Sehingga, mungkin ini saatnya lebih selektif memberikan tontonan anak nih Bu. Apalagi, film horor kebanyakan bikin anak rentan mengalami ketakutan dan trauma setelah menontonnya. 

Terlebih biasanya, alur cerita nonton film horor terkadang dibubuhi adegan film dewasa, hingga pembunuhan sadis yang tak layak tonton. Lalu bagaimana efek psikologis saat anak nonton film horor?

Bolehkah anak nonton film horor seperti orang dewasa?


Ada banyak ribuan jenis film yang muncul saat ini, beberapa jenis di antaranya adalah film horor yang kerap menyuguhkan alur cerita seram, menegangkan, dan memberi efek khusus pada psikologis setiap orang. Anak-anak dalam masa tumbuh kembangnya, diharapkan mampu mengatasi ketakutannya sendiri dan tumbuh lebih tangguh.

Tapi apakah saat anak nonton film horor keberaniannya akan bertambah, seperti yang diharapkan orang tua? Melansir dari laman Parents, sebelum Ibu mengizinkan si kecil nonton film horor, Ibu harus mengevaluasi sendiri kesiapan anak.

Tak ada batasan usia mutlak kapan anak nonton film horor, namun para ahli menyarankan agar tidak memperkenalkan film horor pada anak yang masih kecil, paling tidak tunggu sampai ia beranjak remaja. Nonton film horor bagi anak dengan usia yang masih kecil, akan berpotensi mengembangkan kecemasan jangka panjang dan rasa takut yang akan melelahkan bagi jiwanya.

Sementara itu, melansir dari laman The Swaddle, Dr.Shah mengatakan bahwa sebaiknya anak nonton film horor harus melalui pengawasan penuh orang tua, atau sebaiknya tunda dulu hingga ia dewasa. Karena umumnya film horor yang disajikan, dipenuhi dengan adegan kekerasan yang berlumuran darah. 

Ibu bisa mulai memberi edukasi saat harus nonton film horor, seperti menceritakan bahwa film ini adalah fiksi yang dibuat oleh manusia, menjawab semua rasa ingin tahu anak, dan menyadarkan anak tentang fakta yang sebenarnya. Kesimpulannya, anak nonton film horor sebaiknya dibatasi, ditemani, atau bila ia belum siap, sebaiknya tak perlu mengenalkannya sama sekali.

Tunda hingga usianya beranjak dewasa dan ia punya keinginan sendiri untuk nonton film horor. Bisa juga tunda sampai si kecil sudah benar-benar siap nonton film horor.

Dampak nonton film horor bagi anak, hingga usia remaja


Bagi orang dewasa penggemar film horor dan pembunuhan, film jenis ini bagai momen liburan yang menyenangkan. Namun belum tentu bagi anak-anak atau remaja, terutama mereka yang sedang berproses mengelola emosinya.

Melansir dari laman Healthnews, nonton film horor bisa saja menarik bagi anak atau remaja karena melibatkan rasa takut dan rasa aman. Mereka bisa merasakan rasa takut, rasa tidak aman, hingga cemas yang nyata ketika nonton film horor.

Namun, mereka bisa mengontrolnya karena tak dialami langsung oleh mereka. Ada juga yang beranggapan dengan nonton film horor bisa melepaskan rasa penat atau stres yang sedang dijalani. 

Tapi kembali lagi, rupanya tidak semua anak merasakan hal yang sama, berikut ini beberapa dampak nonton film horor yang bisa dialami:

1. Menimbulkan kecemasan berlebihan

Faktanya, nonton film horor berpengaruh pada kondisi kesehatan mental anak, terutama bila belum usianya. Kita tidak tahu kondisi anak sebelumnya, apakah ia memiliki masalah dengan kecemasan berlebihan atau tidak.

Bila ternyata anak memiliki masalah dengan kecemasan berlebih, maka nonton film horor bisa menimbulkan efek negatif jangka panjang pada anak. Melansir dari laman Healthline, kecemasan kronis akan meningkatkan kepekaan terhadap rangsangan yang menimbulkan rasa terkejut.

Sehingga bila anak sudah memiliki masalah anxiety sejak awal, maka ia akan meresponnya secara negatif. Pikiran anak akan terganggung setelah nonton film horor, kecemasan akan semakin tinggi, dan ketakutan juga akan meningkat tajam.

2. Kualitas tidur akan terganggu


Saat anak nonton film horor dan merasa sangat takut setelahnya, maka kemungkinan besar kualitas tidurnya akan terganggu. Tidur malam yang nyenyak dan berkualitas, sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental anak, terutama bagi anak-anak yang sedang tumbuh.

Masih melansir melalui laman Healthline, penelitian mengungkapkan bahwa saat kualitas tidur terganggu, maka akan berdampak negatif pada cara otak memproses emosi dan kemungkinan besar emosi negatif akan semakin meningkat. Saat anak nonton film horor lalu ia tak bisa tidur nyenyak di malam hari dan berlanjut hingga berhari-hari, maka akan berpotensi menyebabkan distorsi persepsi, delusi, hingga halusinasi.

Jika nonton film horor membuat anak tidak bisa tidur di malam hari, maka sudah saatnya Ibu tak lagi merekomendasikan jenis film ini meski saat nonton ditemani orang dewasa.

3. Efek psikologis yang tak main-main

Nonton film horor bisa berdampak negatif pada psikologis seseorang, karena dapat menciptakan ilusi ketegangan dan bahaya yang muncul. Ilusi ini terekam pada otak, sehingga otak dapat memanipulasi gambar, suara, hingga cerita yang pernah ditonton dan memunculkannya di dunia nyata.

Bahkan, saat seseorang nonton film horor, jantung akan terpompa, adrenalin akan mengalir deras, fokus pikiran menjadi lebih sempit, sehingga menimbulkan pikiran yang tak biasa atau tak nyata.

4. Berbahaya bagi anak yang pernah merasakan trauma


Nonton film horor bagi anak-anak yang pernah merasakan trauma justru akan memperburuk keadaannya. Alih-alih mengajaknya nonton film horor, sebaiknya nonton film yang menyenangkan saja, sehingga kondisi kesehatan mental anak yang trauma tidak bertambah buruk atau parah.

5. Terdapat adegan yang tak baik ditonton anak

Saat nonton film horor, maka adegan yang disajikan pasti lebih beragam dan paling banyak ditemui adalah adegan film dewasa. Adegan tersebut tak hanya soal seks saja, namun banyak adegan pembunuhan, kekerasan, hingga hal lain yang tak pantas ditonton.

Meski nonton film horor dapat membantu remaja mengembangkan ketahanan dan mengasah ketrampilan mengatasi masalahnya, tapi saran Ibumin sebaiknya dipertimbangkan kembali bila usianya belum cukup ya, Bu.

Editor: Aprilia

Follow Ibupedia Instagram