Ibupedia

Tidak Boleh Dicampur, Ini Kandungan Skincare yang Berbahaya

Tidak Boleh Dicampur, Ini Kandungan Skincare yang Berbahaya
Tidak Boleh Dicampur, Ini Kandungan Skincare yang Berbahaya

Ibu wajib memahami kandungan skincare yang berbahaya agar penggunaan skincare bukan malah merusak wajah Ibu.

Penggunaan skincare merupakan salah satu cara untuk menjaga dan merawat kulit. Namun, Ibu perlu hati-hati karena terdapat banyak kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan.

Belakangan ini banyak tersedia produk skincare yang menawarkan kandungan bahan aktif seperti retinol, vitamin C atau campuran bahan-bahan alami maupun kimiawi lainnya.

Meski senyawa-senyawa tersebut memberikan efek positif pada kulit, tidak semua bahan skincare dapat dicampur menjadi satu dalam satu rangkaian skincare karena akan berubah menjadi kandungan skincare yang berbahaya. Beberapa kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan dapat memicu masalah baru.

Apa saja kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan?

1. Retinol dan AHA/BHA

tidak-boleh-dicampur-ini-kandungan-skincare-yang-berbahaya-1

Jika Retinol dan AHA/BHA dipakai secara bersamaan, maka akan menjadi kandungan skincare yang berbahaya. Memang Retinol dan AHA/BHA merupakan bahan skincare yang ampuh dalam mengatasi berbagai masalah kulit. Jerawat, kulit kusam, penumpukan sel-sel kulit mati, hingga tanda-tanda penuaan dapat diatasi dengan kandungan skincare ini. Meski begitu, ketiga kandungan skincare tersebut tidak boleh dipakai secara bersamaan.

Pemakaian secara bersamaan akan menyebabkan kulit jadi iritasi, kemerahan, dan mengelupas.

Retinol dan AHA/BHA memiliki fungsi yang mirip satu sama lain, yaitu untuk eksfoliasi dengan mengangkat sel-sel kulit mati serta mempercepat regenerasi kulit. Pemakaian ketiga bahan tersebut secara bersamaan akan menyebabkan kulit ekstra eksfoliasi. Untuk menyiasatinya, Ibu dapat memakai 1 produk perhari dan menggilir dengan produk lain di hari yang berbeda.

2. Retinol dan asam salisilat

Kandungan retinol dan asam salisilat yang dipakai bersamaan akan menjadi kandungan skincare yang berbahaya.

Retinol adalah turunan vitamin A yang berfungsi merangsang pergantian sel-sel kulit mati, mengurangi tanda-tanda penuaan, serta meningkatkan produksi kolagen. Manfaat dari asam salisilat adalah mengobati jerawat dan membantu meregenerasi kulit. Jika retinol dan asal salisilat digunakan bersamaan, kulit akan menjadi sangat kering hingga menimbulkan masalah kulit lainnya. 

3. Retinol dan benzoyl peroxide

tidak-boleh-dicampur-ini-kandungan-skincare-yang-berbahaya-2

Kandungan skincare yang berbahaya jika dipakai bersamaan berikutnya adalah retinol dan benzoyl peroxide. Mungkin benzoyl peroxide adalah kandungan favorit Ibu yang sering mengalami masalah kulit berjerawat.

Menilik dari manfaat kedua kandungan skincare tersebut, banyak orang yang berpendapat bahwa dengan menggunakan keduanya sekaligus akan memaksimalkan proses penyembuhan jerawat. Namun, yang terjadi malah kulit kering, kemerahan dan mengelupas. Bahkan menurut beberapa hasil penelitian, penggunaan keduanya bersamaan akan meniadakan khasiat zat aktif satu sama lain.

4. Retinol dan vitamin C

Banyak yang sering menggunakan retinol dan vitamin C dalam satu rangkaian skincare. Padahal, jika keduanya digabung akan menjadi kandungan skincare yang berbahaya bagi kulit.

Kedua kandungan ini memiliki manfaat untuk mengurangi kerutan dan noda hitam di wajah serta meratakan tekstur kulit.

Retinol dan vitamin C baru dapat bekerja di lingkungan pH yang berbeda. Retinol akan bekerja di lingkungan basa dan vitamin C baru akan bekerja di lingkungan asam. Penggunaan keduanya secara bersamaan akan meniadakan fungsi zat aktifnya.

5. Oil-based dan water based

tidak-boleh-dicampur-ini-kandungan-skincare-yang-berbahaya-3

Ibu biasanya akan memilih apakah menggunakan skincare yang bertekstur minyak (oil-based) atau yang berbahan dasar air (water-based) tergantung kondisi kulit wajah.

Minyak dan air tidak dapat bersatu, begitu pula jenis bahan dasar skincare. Formulasi skincare yang berbahan dasar minyak akan menghalangi produk skincare berbahan dasar air.

6. Kandungan skincare yang berasal dari bahan aktif sama

Tidak boleh memakai 2 skincare atau lebih yang memiliki bahan aktif sama dalam satu rutinitas skincare. Kandungan skincare dengan dosis dobel malah akan membuang menjadi kandungan skincare yang berbahaya.

Sebagian orang melakukannya karena ingin mendapat hasil yang lebih cepat. Namun alih-alih kulit membaik, adanya kulit menjadi teriritasi, merah, dan terkelupas. Namun, tidak semua orang mengalami ini.

7. AHA/BHA dan vitamin C

tidak-boleh-dicampur-ini-kandungan-skincare-yang-berbahaya-4

AHA/BHA dan vitamin C yang dipakai bersamaan akan menjadi kandungan skincare yang berbahaya.

Alih-alih membuat kulit cerah, penggunaan AHA/BHA dan vitamin C bersamaan malah akan menurunkan khasia masing-masing kandungan skincare ini. 

Vitamin C yang mengandung banyak antioksidan yang dapat melindungi kulit. Menggunakannya bersamaan dengan AHA akan menghilangkan fungsi antioksidan pada vitamin C.

8. Vitamin C dan niacinamide

Kandungan skincare vitamin C dan niacinamide memiliki fungsi untuk mengatasi masalah pigmentasi, mengurangi kemerahan pada kulit, dan meratakan warna kulit. Beberapa ahli berpendapat bahwa vitamin C dan niacinamide tidak boleh digunakan secara bersamaan karena dapat menjadi kandungan skincare yang berbahaya pada kulit. Studi menunjukkan bahwa kedua bahan tersebut tidak stabil sehingga tidak boleh digunakan secara bersamaan. Selain itu, penggunaan bersamaan dapat mengurangi keefektifan masing-masing zat aktif.

9. AHA/BHA dan niacinamide

Niacinamide tidak boleh digabungkan dengan kandungan skincare yang bersifat asam seperti AHA dan BHA. Penggunaan ketiganya secara bersamaan dapat menjadikannya kandungan skincare yang berbahaya serta mengurangi kinerja kedua kandungan aktif tersebut. Akibatnya, hasil eksfoliasi tidak optimal dan bisa jadi kulit Ibu menjadi teriritasi.

Itulah daftar beberapa kombinasi kandungan aktif skincare yang tidak boleh digabungkan satu sama lain karena bisa menjadi kandungan skincare ya.

Editor: Dwi Ratih