Tips Menyimpan Bahan Makanan Agar Tahan Lama
Sebagai seorang istri dan ibu, kita diwajibkan cerdas dalam mengatur keperluan rumah tangga. Tidak terkecuali dalam hal mengolah dan menyimpan bahan makanan. Dengan mampu menyimpan bahan makanan, artinya kita punya persediaan makanan di waktu tertentu, tidak menyia-nyiakan sisa bahan makanan dan pastinya, bisa membantu menghemat pengeluaran.
Memang, nggak ada aturan baku dalam cara menyimpan makanan yang baik dan benar, rata-rata orang melakukannya dengan mengombinasikan ilmu dan pengalaman sehari-hari. Namun, ada beberapa tips menyimpan bahan makanan yang layak Anda terapkan di rumah. Tips untuk menyimpan bahan makanan ini kita kategorikan berdasarkan tempat penyimpanannya.
Menyimpan Bahan Makanan di Meja Dapur
Atau istilahnya countertop. Berikut adalah contoh bahan makanan yang sebaiknya Anda simpan di sini.
Roti
Ketika membeli roti, maka sebaiknya segera dihabiskan. Dalam suhu ruang, roti yang tanpa pengawet bisa bertahan selama sekitar dua hingga tiga hari. Agar lebih awet dan nggak gampang mengering, letakkan roti dalam bread box, bisa juga bungkus roti dengan rapat dalam alumunium foil atau gunakan plastik kedap. Jika roti sudah lebih dari dua hari, disarankan menyimpannya di freezer dan dibungkus dengan foil. Sebelumnya, roti dipotong-potong dulu sesuai kebutuhan, agar bisa diambil secukupnya. Karena, kalau bolak-balik dibekukan dan dicairkan, rasa dan tekstur roti akan rusak. Untuk mencairkan, bisa Anda masukkan ke dalam oven.
Mentega atau butter
Simpan mentega pada suhu ruang, supaya tidak mengeras dan mudah untuk digunakan.
Bawang
Termasuk di antaranya bawang bombai, bawang merah dan bawang putih, karena bawang sebaiknya disimpan di tempat sejuk dan kering. Jika disimpan dengan baik, bawang bisa bertahan hingga dua minggu. Jangan menyimpan bawang di dalam kulkas karena akan berubah warna dan mengurasi rasa, serta jangan menyimpan bawang di dekat kentang karena gas yang dikeluarkan kentang bisa bikin bawang cepat busuk.
Tomat
Menyimpan tomat memang tricky, jika disimpan di kulkas, bisa mengubah tekstur dan aromanya, sedangkan disimpan di meja dapur, bisa bikin tomat jadi cepat matang dan busuk. Maka, sebaiknya membeli tomat untuk satu atau dua kali pemakaian saja, ya.
Kentang
Jangan menyimpan kentang di dalam kulkas, karena akan membuat kentang jadi benyek dan mengubah rasanya. Sebaiknya simpan kentang di dalam paper bag atau balut dengan tisu dapur. Anda bisa menaruh kentang di dekat apel, untung mencegah kentang cepat bertunas.
Nanas
Biasanya nanas diletakkan di meja dapur, agar nanas bisa matang dengan baik. Suhu kulkas yang dingin, tentu akan menghambat nanas menjadi ranum. Tapi kalau sudah dipotong, maka harus dimasukkan ke kulkas.
Alpukat
Sama seperti nanas, suhu kulkas bisa mengganggu proses pematangan alpukat. Alpukat yang sudah dibelah, juga harus disimpan di kulkas. Tapi, jangan buang bijinya, ya, karena bijinya menjaga agar daging alpukat tidak cepat kecokelatan.
Pisang
Untuk mencegah pisang agar nggak terlalu cepat ranum, tutup bagian pangkalnya dengan plastik. Jika pisang sudah ranum dan belum habis, masukkan ke dalam kulkas, walaupun warna kulitnya sudah berubah, namun isi di dalamnya akan tetap segar. Jauhkan pisang dari buah lain ketika disimpan, karena gas yang dihasilkan oleh pisang bisa bikin buah lain jadi cepat busuk.
Sitrus dan melon
Termasuk di antaranya lemon, sebaiknya disimpan pada suhu ruang. Kecuali jika sudah dipotong, maka mesti masuk dalam kulkas.
Menyimpan Bahan Makanan di Pantry
Apa saja bahan makanan yang sebaiknya disimpan di pantry?
Beras
Setelah kemasan dibuka, beras harus dimasukkan ke dalam wadah kedap udara. Udara lembap bikin beras cepat berjamur. Untuk menghilangkan kutu beras, jemur beras di bawah sinar matahari, letakkan daun jeruk yang sudah digeprek dalam kain.
Bahan makanan kering
Misalnya, gula, garam, tepung, dst. Tips menyimpan bahan makanan kering ini adalah di pantry yang sejuk, kering dan nggak terkena sinar matahari langsung. Setelah kemasannya dibuka, segera pindahkan isinya ke dalam wadah kedap udara. Selain supaya nggak cepat rusak, wadah ini juga menghindari bahan makanan dari serangga. Setiap mengambil bahan makanan, pastikan selalu menggunakan sendok yang bersih dan kering, ya. Jika disimpan dengan baik, bahan makanan ini bisa bertahan hingga enam bulan atau bahkan lebih.
Bumbu dan rempah kering
Agar awet, bumbu dan rempah kering ini mesti dihindari dari panas, udara dan cahaya. Simpan masing-masing bumbu dalam wadah kedap udara, kaleng atau pun jar beling yang sudah disterilkan. Bumbu dan rempah dalam keadaan utuh akan lebih awet dibanding dengan yang sudah dijadikan bubuk, yang utuh bisa bertahan selama sampai dua tahun, sedangkan yang bubuk harus dibuang setelah disimpan enam bulan. Pastikan Anda menutup wadah dengan rapat, supaya nggak dimakan oleh serangga.
Kacang-kacangan
Simpan kacang-kacangan dalam wadah kedap udara. Karena, jika lembap, kacang akan mudah rusak. Kacang-kacangan bakal bertahan lebih lama jika disimpan masih dalam di dalam cangkangnya.
Kopi
Simpan kopi juga di dalam wadah kedap udara, untuk menjaga tekstur dan rasanya. Jauhkan penyimpanan kopi dari cahaya, kelembapan dan panas.
Menyimpan Bahan Makanan di Kulkas
Bahan makanan berikut ini mesti disimpan di dalam kulkas.
Susu cair
Susu dan produk turunannya seperti yogurt dan krim, pastinya harus ada di dalam kulkas. Susu nyatanya mesti disimpan di rak paling pada kulkas, bukan di bagian pintu. Karena pintu kulkas sering dibuka tutup, maka suhunya jadi tidak konsisten, hal ini bisa bikin susu cepat basi.
Telur
Rak di pintu kulkas sering didesain khusus untuk menaruh telur, padahal pintu kulkas adalah lokasi paling hangat. Sama, nih, kayak susu, telur mestinya ditaruh di rak kulkas.
Cabai
Untuk menyimpan cabai, letakkan tisu dapur dalam wadah kedap, masukkan cabai yang sudah dibuang tangkainya, tutupi lagi dengan tisu dapur, lalu tutup wadah dengan rapat.
Sayuran
Simpan sayuran dalam plastik berlubang, dan letakkan di bagian crisper drawer atau rak khusus sayuran, yang biasanya ada di bagian paling bawah. Supaya sayuran tidak cepat busuk, jauhkan dari buah-buahan yang menghasilkan etilen seperti jenis stone fruits (buah-buahan berbiji keras, ceri, peach, plum, aprikot, leci), apel, manga, pir dan kiwi.
Jamur
Simpan jamur di dalam paper bag yang dilipat dan letakkan di rak bagian atas. Sebelumnya, jamur nggak perlu dicuci dulu. Paper bag akan membantu menyerap kelembapan. Jangan meletakkan jamur di dekat makanan beraroma kuat, karena jamur akan meresap aroma tersebut.
Sayuran hijau
Sebelum menyimpan sayuran hijau, bisa dicuci dulu dengan air mengalir, lalu keringkan dengan baik di atas rak, agar air nggak melekat pada sayuran. Untuk menyimpannya, letakkan dalam paper towel yang sudah dilembapkan dan masukkan dalam plastik yang tidak dirapatkan. Trik lainnya adalah dengan mencucinya dulu, potong sesuai kebutuhan, rebus sebentar, siram air dingin dan masukan dalam plastik kedap.
Buah-buahan
Buah yang sudah matang harus disimpan dalam kulkas dan sebaiknya disimpan secara terpisah dari sayuran. Beberapa jenis buah, disarankan untuk tidak dicuci dulu. Tapi, ada tips untuk menyimpan buah beri agar lebih tahan lama, yaitu dicuci dalam larutan cuka, dengan perbandingan satu cangkir cuka dan tiga cangkir air kemudian keringkan. Letakkan buah dalam plastik yang dilapisi tisu dapur dan buka sedikit bagian seal-nya untuk mengeluarkan kelembapan.
Keju
Mesti disimpan di dalam material berpori, misalnya kain atau kertas keju. Tapi jika nggak ada, Anda bisa gunakan kertas minyak atau jangan buang lilin yang menjadi pelapisnya. Setelah dilapis, keju bisa dimasukkan ke dalam wadah atau plastik kedap udara agar nggak cepat kering. Kertas pelapis tersebut, gunanya adalah untuk menghindari keju dari kontak langsung dengan plastik, karena keju bisa menyerap zat pada plastik dan aroma makanan di sekitarnya.
Jahe dan sejenisnya
Jahe bisa disimpan pada suhu ruang. Tapi, untuk mencegahnya cepat busuk, bisa disimpan di dalam kulkas. Ada informasi yang menyarankan agar Anda mencuci jahe sebelum menyimpan, dan pastikan mengeringkannya dulu.Herba segar
Misalnya basil, parsley, daun seledri, dan herba lainnya yang hidup di air. Untuk menyimpannya, lepaskan dari ikatannya, potong sedikit bagian bawah batangnya dan masukkan ke dalam gelas berisi air. Tutup bagian atas (daun) dengan plastik, tapi jangan diikat, ya. Untuk herba yang lebih keras seperti tyme dan rosemary, bisa disimpan dalam tisu yang sudah dibasahkan dan masukkan dalam kantong plastik.
Daun salam
Jika Anda membeli daun salam dalam jumlah banyak, bisa, disimpan, kok. Caranya, setelah dicuci bersih, keringkan dengan cara digantung dan letakkan pada tempat yang berangin. Setelah kering, masukkan dalam wadah kedap udara dan simpan dalam kulkas.
Daging dan ikan
Daging dan ikan memang semestinya disimpan dalam freezer, ya. Namun, bisa diletakkan di kulkas, seandainya akan segera diolah. Sebelum memasak, cek kembali kesegaran ikan dan daging, jika warna dan teksturnya sudah berubah, apalagi sudah berbau, maka jangan dikonsumsi lagi, ya.
Cake
Untuk unfrosted cake, Anda bisa menyimpannya di suhu ruang hingga beberapa hari, dengan menempatkannya dalam plastik kedap udara, supaya cake nggak gampang mengering. Sedangkan untuk frosted cake, jika Anda tinggal di daerah yang lembap, tentu harus dimasukkan ke dalam kulkas, agar cake nggak cepat berjamur. Pindahkan cake dalam wadah kedap, ya. Jika cake masih dalam keadaan baik tapi mulai mengeras, jangan langsung dibuang. Yuk, belajar kreatif. Misalnya, Anda bisa membuat kue bola-bola dengan menghaluskan sisa cake.
Nasi
Nasi sisa, biasanya dibiarkan di dalam rice cooker. Tapi, jika rice cooker dihidupkan terlalu lama, bakal bikin nasi menjadi keras, atau bahkan berkerak. Nah, agar nasi nggak terbuang sia-sia, Anda bisa menyimpan nasi dalam kulkas. Caranya, gampang, masukkan saja dalam wadah tertutup. Untuk dikonsumsi kembali, tinggal masukkan kembali ke dalam rice cooker, hidupkan mode ‘warm’, atau bisa juga dihangatkan kembali di bagian atas sembari Anda memasak nasi baru.
Menyimpan Bahan Makanan di Freezer
Bahan makanan apa saja yang harus disimpan dalam freezer?
Daging
Disarankan untuk menyimpan daging dalam kemasan ketika Anda membelinya. Daging sapi, domba, babi dan unggas, bisa bertahan dalam freezer selama empat bulan, sedangkan sosis dan sejenisnya bisa selama dua bulan.
Ikan
Ikan bisa disimpan dalam freezer selama enam bulan, tapi untuk ikan yang berlemak, nggak disarankan untuk disimpan lebih dari tiga bulan. Ada tips lain untuk menyimpan ikan yang tidak dibungkus. Masukkan ikan ke freezer hingga benar-benar beku, kemudian celup ke dalam air yang hampir menjadi es dan bekukan kembali. Ulangi proses ini hingga terbentuk lapisan es di ikan, lalu masukkan dalam plastik khusus freezer. Untuk cara yang lebih mudah lagi, cukup masukkan ikan ke dalam plastik kedap dan bekukan.
Daging yang sudah dimasak
Ini adalah salah satu trik untuk menghemat waktu dan tenaga untuk memasak. Setelah dimasak, daging matang bisa dibekukan di dalam wadah khusus yang aman untuk di freezer. Nah, sebelum dikonsumsi, letakkan makanan di kulkas hingga lembut.
Buah-buahan
Seringkali, kita membeli buah terlalu banyak, atau buah ternyata terlalu cepat matang. Daripada dibuang, maka bekukan saja. Buah-buah beku ini nantinya bisa digunakan lagi. Misalnya, pisang beku bisa dijadikan bahan kue pisang, jus atau smoothie. Pisang dan mangga harus dikupas dulu sebelum dibekukan, supaya kulitnya nggak menempel. Buah lainnya yang bisa dibekukan misalnya mangga, kiwi dan jenis beri. Untuk stroberi, buang daunnya, cuci dan keringkan dulu.
Kaldu
Jika ada sisa-sisa tulang, jangan dibuang, ya, tulang ini enak, loh, dijadikan kaldu. Membekukan kaldu juga bisa menghemat waktu memasak. Setelah matang, letakkan kaldu dalam wadah es atau plastik khusus freezer. Simpan kaldu dalam ukuran sekali masak, jadi gampang digunakan. Kaldu beku bisa bertahan dua bulan.
Cokelat
Simpan cokelat dalam kemasan aslinya atau dalam plastik. Jangan taruh cokelat di pantry atau dekat makanan lain, karena cokelat akan mencair dan menyerap aroma makanan lainnya.
Food scrap
Atau sisa sayuran, misalnya bonggol brokoli, bagian batang herba segar, tangkai jamur, dst. Setelah memasak, biasanya akan ada food scrap, nih. Meskipun kelihatan seperti sampah, tapi ini bisa digunakan lagi, loh, Bu. Setelah dicuci dan dikeringkan, kemas food scrap dalam ukuran sekali masak. Food scrap bisa dijadikan bahan kaldu. Bisa juga, nih, food scrap dijadikan pupuk.
Haruskah Mencuci Buah dan Sayuran Sebelum Disimpan?
Ada beberapa pendapat mengenai hal ini. Salah satunya, dikatakan bahwa sebaiknya buah nggak dicuci dulu sebelum disimpan, karena hal ini bikin buah jadi matang lebih cepat. Atau, jika Anda merasa mesti mencuci buah, jangan lupa keringkan setelahnya dengan tisu dapur. Sedangkan untuk sayuran, selain sayuran (berdaun), juga disarankan disimpan langsung, terkecuali sayuran dalam keadaan kotor. Maka pastinya mesti dicuci dulu, dan jangan lupa untuk dikeringkan.
Haruskan Mencuci Daging Sebelum Dibekukan?
Daging dan unggas bisa jadi mengandung bakteri yang berbahaya, makanya, nggak heran kalau banyak orang yang mencucinya dulu sebelum menyimpan dan memasaknya. Padahal, menurut ulasan berikut, ternyata hal ini sebenarnya nggak perlu dan justru berpotensi menyebarkan bakteri ke alat-alat memasak lainnya. Singkat kata, langsung saja memasak daging dan unggas tanpa dibersihkan.
Pastinya, hal ini bikin kita merasa ‘geli’, betul? Jika Anda setuju dengan teori ini, salah satu triknya adalah dengan memastikan Anda membeli bahan makanan di tempat yang terjamin kebersihannya.
Jika Anda punya tips lainnya, yuk, bagikan pada teman-teman.
(Stephanie)