Ibupedia

Tips Untuk Bijak Mengatur Pengeluaran Keluarga

Tips Untuk Bijak Mengatur Pengeluaran Keluarga
Tips Untuk Bijak Mengatur Pengeluaran Keluarga

Tanggung jawab dan tekanan saat Bunda menjadi seorang ibu bisa menimbulkan kebiasaan buruk dalam pengaturan keuangan. Ada beberapa kesalahan dalam manajemen keuangan yang sering terjadi dalam keluarga yang mungkin Bunda perbuat dan perlu dihindari. Mau tahu apa saja? Yuk simak artikel berikut ini karena Ibupedia juga punya solusi untuk mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut.

Kado Dan Pesta Ulang Tahun Yang Mahal

Hadiah, kartu ucapan, dan kertas pembungkus kado sepertinya bukan belanjaan yang terlalu mahal. Tapi benda-benda ini bisa menghabiskan jumlah uang yang besar ketika Anda harus banyak menghadiri pesta ulang tahun anak. Ditambah lagi, Anda tentu tergoda untuk membeli hadiah dan memilih yang paling bagus yang Anda mampu beli.

Yang sering terjadi, orangtua melihat hadiah yang diberikan sebagai sebuah pesan, seperti halnya uang yang dihabiskan merefleksikan sesuatu tentang mereka, nilai sebagai orangtua atau perasaan mereka terhadap keluarga lain. Orangtua menghabiskan dana terlalu banyak untuk hadiah bagi teman anak mereka.

Tentu, uang yang kita habiskan untuk hadiah anak lain lebih rendah dibanding apa yang kita habiskan untuk ulang tahun anak sendiri. Lebih dari 20 persen orangtua menghabiskan jumlah uang yang tidak sedikit di ulang tahun pertama anak mereka, dan jumlah itu terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.

Yang harus Anda lakukan untuk mengatasinya adalah jangan berlebihan. Coba untuk tidak khawatir dengan apa yang orang pikir tentang Anda. Anda bisa membuat hadiah buatan sendiri. Buatlah sesuatu yang istimewa, yang Anda sendiri tidak bisa menentukan harganya. Ada banyak hadiah yang Anda dan anak Anda bisa ciptakan di rumah, cari website kerajinan tangan untuk memperoleh ide membuat topi rajut, perhiasan, pigura, dan sabun.

Anda juga bisa mengurangi pengeluaran dengan menggunakan kartu ucapan buatan sendiri. Minta anak Anda menggambar atau mewarnainya. Anda kemudian bisa melaminating kartu ucapan tersebut di tempat fotokopi sebelum diberikan kepada anak yang berulang tahun.

Bagi Anda yang tidak begitu kreatif, Anda bisa membuat stok hadiah. Meski tidak ada pesta ulang tahun dalam waktu dekat, waspadai harga yang tinggi untuk jenis hadiah tertentu. Jadi Anda bisa membeli berbagai macam hadiah dulu saat harganya masih murah dan ketika anak Anda menerima undangan, Anda bisa memilih salah satu dari persediaan yang ada. Lalu untuk menghemat biaya, coba gunakan kertas pembungkus kado yang kreatif. Anda bisa gunakan kertas koran dengan latar belakang gambar komik. Ini tidak hanya memberi kesan orisinil dan lucu, tapi juga ramah lingkungan.

Ketika anak Anda berulang tahun, Anda bisa mengadakan pesta ulang tahun tanpa hadiah. Jika para tamu menolak, sarankan mereka untuk melakukan donasi ke lembaga amal atau mengganti hadiah dengan memberi anak Anda kesempatan bermain atau menginap di rumah mereka. Selain itu, sepertinya anak Anda tidak terlalu membutuhkan badut yang mahal di hari ulang tahunnya, dan kerabat juga tak perlu berdandan secara khusus sehingga menghabiskan banyak biaya. Ada banyak cara menyenangkan anak-anak dengan melakukan aktivitas yang murah meriah di acara ulang tahun.

Menggunakan Kartu Kredit 

Kartu kredit memang memberi banyak kenyamanan. Anda tak perlu merogoh kantong untuk mengeluarkan uang tunai. Sangat masuk akal kenapa para ibu yang sibuk sering kali bergantung pada benda yang satu ini. Sayangnya hal ini bisa menimbulkan masalah besar.

Masalah pertama yang akan terjadi adalah pemborosan. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang menghabisakan 30 persen lebih banyak ketika menggunakan kartu kredit dibanding uang tunai. Hal yang sama berlaku pada kartu debit, meski kartu debit berhubungan langsung dengan rekening tabungan dan tidak memungkinkan Anda menggunakan uang yang tidak Anda miliki, tetap saja bentuknya kartu. Dan ketika Anda memilih menggunakan kartu-kartu plastik ini dibanding uang tunai, lebih mudah mengabaikan berapa banyak uang yang Anda habiskan.

Penggunaan kartu kredit maupun debit tidak hanya merugikan kondisi keuangan tapi juga memberi contoh buruk pada anak kita. Kita akhirnya membesarkan “generasi plastik.” Anda pergi ke toko, memenuhi keranjang dengan belanjaan, memberikan kartu ke kasir, lalu mengambilnya kembali. Anda membawa semua yang Anda beli, tapi masih menyimpan kartu yang tadi Anda berikan. Menurut pandangan anak Anda, Anda belum menukar apapun untuk barang yang Anda beli. Anak perlu memahami bahwa ketika membeli sesuatu, uang yang kita gunakan seharusnya berkurang.

Yang harus Anda lakukan adalah mulai menggunakan uang tunai untuk pembelian sehari-hari. Ketidaknyamanan dalam menggunakan uang tunai bisa menjadi keuntungan, yakni cara untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan. Tinggalkan kartu kredit di rumah atau simpan di dalam amplop dengan tulisan “JANGAN DIGUNAKAN.” Anda akan mengurangi pemborosan, dan anak melihat gambaran jelas bagaimana cara menggunakan uang.

Menggunakan uang tunai dibanding kartu juga memberi Anda kemudahan untuk melacak pengeluaran. Jika Anda telah menghabiskan uang tunai yang tersedia dan perlu menggunakan kartu kredit, itu artinya Anda telah melampaui budget. Anda perlu mengetahui setiap pengeluaran untuk menghindari pemborosan.

Menerima Gaji Yang Rendah

Para ibu yang bekerja ada yang mungkin tidak mendapat gaji yang layak karena mereka tidak melakukan proses negosiasi saat melamar di perushaan. Fakta menyatakan bahwa lelaki cenderung bernegosiasi untuk mendapat gaji pertama dan jabatan yang lebih tinggi, sementara wanita hanya menerima apa yang ditawarkan. Kondisi ini mengarah pada kerugian finansial dalam jangka panjang.

Para ibu bisa mengalami kondisi ini dengan mudah, terutama jika mereka kembali bekerja setelah beberapa lama berhenti untuk mengurus anak. Para ibu yang kembali bekerja biasanya memandang rendah diri dan kemampuan mereka sendiri. Jadi ketika ditawari pekerjaan, mereka tidak melakukan negosiasi untuk mendapat nominal gaji yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hal serupa juga terjadi pada para ibu yang bekerja paruh waktu. Mereka mungkin sudah merasa sangat lega mendapat pekerjaan dengan jam yang fleksibel sehingga mereka tidak mau mengambil resiko apapun dengan meminta gaji yang lebih besar.

Yang harus dilakukan adalah Anda harus sadar kalau kemampuan Anda ada harganya. Apa yang sebagian besar wanita tidak sadari adalah bahwa meski mereka tidak bekerja untuk sementara waktu, mereka sebenarnya mengembangkan kemampuan yang sangat penting saat mereka melahirkan anak, mulai dari belajar manajemen waktu hingga cara berdiplomasi. Mereka memiliki lebih banyak kemampuan dibanding yang mereka kira.

Jika kondisi ini terjadi pada Bunda, lakukan research kecil-kecilan dengan membandingkan posisi pekerjaan Anda dan gaji yang ditawarkan berbagai perusahaan. Hal ini bisa membuat Anda mendapat gambaran realistis tentang berapa jumlah uang yang bisa Anda peroleh. Cek website online untuk mengetahui gaji yang berhubungan dengan pekerjaan Anda. Akan lebih mudah lagi melakukan negosiasi gaji jika Anda bertemu dengan calon atasan saat melakukan wawancara kerja. Jadi Anda bisa memberitahukan calon atasan Anda tentang apa yang Anda inginkan dalam hal gaji dan benefit.

Gaji awal yang ditawarkan kepada Anda biasanya berada di kisaran rendah, karena calon atasan Anda mengira Anda akan bernegosiasi. Perusahaan tidak akan menawarkan jumlah tertinggi yang mereka bisa bayar. Ketika bernegosiasi, merujuklah pada kemampuan dan pengalaman Anda, utarakan dengan tenang dan antusias, serta tunjukkan sikap kooperatif.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram