Tips Untuk Ibu Hemat: Pangkas Anggaran Belanja Makan!
Menyusun anggaran belanja rumah tangga memang bukan perkara mudah. Seringkali tanpa disadari, Bunda berlebihan dalam hal berbelanja dan menyebabkan tabungan selalu berkurang sedikit demi sedikit. Usaha mengurangi segala macam keperluan belanja pun dipangkas habis. Mulai dari berhenti membeli pakaian baru, tas bermerk, mengurangi jumlah mainan baru anak, sampai menunda liburan karena anggaran belanja yang super tipis. Untuk tagihan hipotek atau sewa rumah memang sih tidak bisa ditawar lagi, tapi ada satu hal yang sebenarnya bisa Anda pangkas sehemat mungkin jika ingin tabungan Bunda selamat. Ya, tagihan makanan!
Tanpa disadari, anggaran belanja untuk makanan saja ternyata mengambil porsi besar dalam anggaran belanja rumah tangga. Yuk, pahami trik dan tips dalam berbelanja sperti yang Ibupedia tuangkan dalam artikel berikut ini:
7 Trik Belanja Hemat
1. Isi perut sebelum berbelanja dan pergilah ke swalayan sendirian!
Cara terbaik menghindari keperluan belanja yang kurang perlu adalah dengan makan sebelum keluar rumah serta tidak mengajak anak turut keluar rumah. Apabila Bunda sedang tidak dalam keadaan lapar, maka makanan selezat apapun yang Anda temui di swalayan tak akan terlalu mengusik mata. Tapi kalau Bunda lapar, seperti orang yang hendak buka puasa, maka segala makanan terlihat lezat dan ingin buru-buru dibeli. Alhasil, tagihan belanja pun penuh dengan makanan atau jajanan yang sebetulnya tidak terlalu mendesak sifatnya.
Selain itu, sebaiknya Bunda tidak mengajak serta si kecil saat berbelanja. Memang sih menyenangkan saat ditemani anak, namun ia juga menjadi sumber utama mengapa tagihan belanja membengkak! Adaaa saja barang atau jajan yang ia tunjuk di rak swalayan dan namanya juga Ibu-ibu, rasanya ingin selalu memenuhi keinginan anak. Padahal, sesampainya di rumah, belum tentu si kecil benar-benar memerlukan barang yang baru ia beli.
Berbelanja dengan perut terisi dan pergi sendirian akan memberikan Bunda cukup waktu dan energi untuk berbelanja dengan cerdas. Mintalah kerabat atau pasangan Anda menjaga sang buah hati di rumah.
2. Memahami Cara Kerja Toko
Sadarkah Bunda kalau popok dan susu anak diletakkan di bagian paling ujung swalayan? Begitu pula dengan kebutuhan-kebutuhan pokok semacam sabun cuci, pembersih lantai, dan alat mandi? Ya, itu berarti, Anda harus melewati koridor panjang yang dipenuhi etalase-etalase produk yang kerap mengusik hati para Ibu untuk membelinya. Mulai dari piring cantik, jajanan yang konon beli stau gratis satu, produk wajah, aneka makanan, dan berbagai barang lainnya yang kalau dipikir-pikir sebenarnya sama sekali tidak Anda perlukan dalam waktu dekat.
Nah, lain kali masuk ke dalam swalayan, segeralah berjalan menuju ujung koridor dan cepat-cepat mengambil apa yang Anda butuhkan saja kemudian segera keluar dari sarang godaan tersebut! Bisa juga dengan mematok waktu. Misalnya, Bunda hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk belanja, maka disiplinkan diri Anda untuk tidak berkeliling toko lebih dari waktu yang sudah ditetapkan. Semakin sedikit waktunya, semakin sedikit kesempatan Bunda untuk cuci mata.
3. Belilah produk merk toko
Selama ini, mungkin Anda mengira bahwa produk toko yang Anda datangi memiliki kualitas buruk dan tak sebanding dengan merk-merk terkenal lainnya di pasaran. Padahal menurut Consumer Reports, merk milik toko rata-rata harganya lebih murah 27% dari produk merk terkenal. Hal itu nampak dari 29 macam produk makanan yang telah diteliti.
Bahkan, baik kandungan nutrisi maupun rasanya pun tak kalah sehat dan enak dari merk-merk populer lho, Bun. Sesekali tak ada salahnya mencoba jajanan atau bahan makanan dengan merk baru. Kecuali untuk produk seperti daging sapi atau olahan susu yang membutuhkan standar pemerintah, merk toko setempat sebenarnya tak kalah jika dibandingkan dengan merk nasional.
4. Selalu cek harga barang!
Jangan pernah tertipu oleh kemasan yang cantik! Barang yang dikemas dalam ukuran besar belum tentu isinya benar-benar banyak. Seperti beli keripik kentang tapi isi kemasannya 70% adalah angin! Rugi berat, Bun! Satu-satunya yang harus Bunda cek adalah harga, tabel nutrisi, dan berat makanan dalam gram atau ons. Selain hal di atas, jangan pernah menimbang sesuatu hanya berdasar besar kemasan.
5. Gunakan kupon atau kartu belanja
Cek apakah swalayan langganan Bunda mengadakan promo dalam waktu dekat. Jangan lupakan kupon atau kartu belanja saat hendak pergi ke swalayan. Intinya, jangan malas mendaftar sebagai member atau melihat rak promo di toko. Percaya deh, mendapatkan barang diskon akan membuat hati Bunda senang!
6. Beli barang dalam jumlah besar
Datanglah ke swalayan dengan list belanja sedetail mungkin. Kemudian, berkelilinglah untuk membandingkan harga. Jangan lewatkan apabila ada promo besar-besaran. Ketika ada promo yang menurut Bunda sangat jarang terjadi atau harganya betul-betul miring, maka tak ada salahnya membeli dalam jumlah besar. Tapi tentunya Anda harus memilih produk-produk primer yang dipakai oleh seluruh anggota keluarga setiap hari. Misalnya saja tisu, popok anak, jus buah, makanan kaleng, atau sabun pencuci. Asalkan anggaran belanja Bunda mencukupi, maka belilah produk tersebut sebanyak yang Anda mau. Tapi ingat ya untuk selalu mengecek tanggal kadaluarsa, karena kadang produk diskonan sudah dekat masa kadaluarsanya. Sampai di rumah, segera pisahkan barang-barang tersebut dan bagi dalam porsi kecil-kecil. Sisanya simpan dalam kulkas atau lemari penyimpanan barang.
7. Beli langsung dari sumbernya
Harga produk di toko samping rumah pastilah berbeda dengan harga di swalayan. Sementara itu, harga di swalayan pasti berbeda dengan harga di toko grosis. Oleh karena itu, tak ada salahnya mengunjungi toko grosiran sebelum memutuskan untuk belanja di swalayan besar dekat rumah.
4 Strategi jitu belanja lebih murah!
1. Beli sesuai musimnya
Atur menu makanan keluarga Bunda sesuai dengan musimnya agar mendapatkan kualitas serta harga terbaik. Misalnya, belilah mangga saat musim mangga datang. Harganya pasti lebih murah karena Bunda tak harus membayar ekstra untuk ongkos transportasi produk yang dibawa dari tempat jauh. Apabila Bunda sering membuang makanan karena sudah busuk, maka pilihnya makanan kaleng atau buah dan sayuran beku. Kalau pintar memilih, Bunda akan mendapatkan produk yang cukup segar dan bernutrisi meski dalam bentuk kaleng atau beku.
2. Buatlah perencanaan belanja mingguan
Alih-alih belanja untuk menu makanan hari ini saja, Bunda sebaiknya membuat list belanja untuk seminggu penuh agar lebih hemat dan efektif. Misalnya belilah daging sapi bukan hanya untuk porsi kecil steak, tapi belilah sedikit lebih banyak untuk campuran semur esok hari, isi sandwich si kecil, atau soto untuk akhir pekan.
3. Tanam sendiri buah dan sayuran di rumah
Tomat, cabe, selada, strawberry adalah salah satu dari banyak buah dan tanaman yang gampang untuk dikembangkan sendiri di rumah. Kalau pekarangan rumah Bunda cukup besar, maka tak ada salahnya menanam sayuran agar bisa digunakan sewaktu-waktu Anda butuh. Misalnya saja tanaman seperti cabe Hayo, seberapa sering Bunda membeli cabe dalam jumlah banyak namun hanya memakai sedikit saja dan membiarkan sisanya membusuk? Dengan memiliki sendiri tanaman lombok di rumah, maka Bunda hanya akan memetik lombok seperlunya. Hemat deh!
4. Nikmati makan bersama keluarga di rumah
Enak memang saat berdua dengan pasangan menghabiskan waktu untuk makan malam romantis di restoran mahal. Namun, apabila Bunda sedang dalam tahapan hemat, maka tahanlah keinginan untuk berkencan di luar rumah dan menghabiskan malam hari di ruang makan keluaga. Selain masih bisa mengawasi si kecil, makanan olahan sendiri pun akan lebih murah dan terkadang lebih enak dari makanan di restoran.
(Yusrina)