Tips Traveling Bersama Anak Banyak, Tetap Santuy Ala Jennifer Bachdim
Siapa sih yang nggak kenal dengan Jennifer Bachdim, yang dikenal merupakan strong mom yang sanggup mengurus ke-4 anaknya tanpa bantuan ART? Bicara soal parenting Mama Jen memang sudah pasti nggak perlu diragukan lagi ya, Bu.
Tapi, baru-baru ini Ibumin kembali dibuat kagum oleh Mama Jen yang pergi traveling dari Bali-London hanya bersama 4 anak tanpa didampingi suami. Membayangkan traveling bersama anak tanpa Paksu rasanya Ibumin juga belum tentu sanggup, deh!
Nggak kebayang gimana capeknya menjalankan perjalanan jauh tersebut dengan ditambah 2 anak balita. Nah hebatnya, Mama Jen lagi-lagi justru berhasil melalui momen traveling bersama anak dengan smooth. Ibumin salut banget!
Belajar dari yang dilakukan oleh Mama Jen, Ibumin pun jadi bisa menarik kesimpulan tips untuk bisa traveling bersama anak tanpa drama. Coba terapkan, yuk!
Aneka risiko traveling bersama anak lebih dari 2
Namanya traveling bersama anak, tentu kita juga sudah pasti harus mengetahui risiko yang mungkin dihadapi kedepannya. Masalah anak tantrum, nangis, bosan, ngantuk hingga rewel sudah harus kita pikirkan sebelumnya.
Untuk itu, kalau belajar dari pengalaman Mama Jen, kita juga perlu memilih kenyamanan tempat duduknya. Apalagi kalau Ibu melakukan traveling bersama anak balita lebih dari 2 anak.
Momen-momen anak yang satu tidur pulas, sementara lainnya justru rewel tentu sudah harus Ibu hadapi sebagai risiko. Belum lagi harus memikirkan barang bawaan pribadi, mulai dari koper maupun tas ransel untuk kebutuhan anak selama di perjalanan.
Seperti yang dialami oleh Mama Jen, dimana ia harus mengangkat sendiri 4 koper besar, 2 koper jinjing hingga 1 stroller sendirian tanpa bantuan porter, sesampainya di bandara negara Eropa tersebut. Meski begitu, Mama Jen terlihat sangat santai mengangkat semua koper-koper besarnya buah dari aneka olahraga yang ia lakukan setiap hari dan membuat otot tubuhnya lebih kuat dan nggak gampang loyo.
Tentunya, belajar dari Mama Jen ia juga memberikan anak-anaknya yang usianya sudah lebih besar untuk bertanggung jawab terhadap barang bawaannya. Hal ini juga yang membuat Mama Jen merasa traveling bersama bayi kali ini, cukup ringan karena anak-anaknya yang sudah besar mau membantunya.
Bahkan, begitu tiba di tujuan akhir atau Lisbon, sebelum beristirahat malam hari, Mama Jen juga menyempatkan diri mencuci pakaian agar tidak banyak menumpuk, lho! Terlihat juga hal ini dibantu oleh sang putri sulung, Kiyomi. Wah, kalau si kecil yang usianya lebih besar besar bisa diajak ikut serta membantu Ibunya, tentu hal ini sangat membantu sekali, ya Bu!
Santuy seperti Mama Jen, yuk terapkan tips traveling bersama anak berikut ini
1. Ketahui tujuannya
Ini merupakan kali pertama Mama Jen traveling bersama anak tanpa sang suami, Irfan Bachdim. Traveling kali ini juga cukup memakan waktu, karena tujuannya pun jauh yaitu Bali-London.
Karena sudah tahu tujuan traveling kali ini sangat jauh, Mama Jen memilih naik pesawat kelas bisnis agar anak-anaknya lebih nyaman beristirahat selama long flight. Ibu juga bisa menerapkan hal yang sama nih, misalnya hendak traveling bersama anak lewat jalur darat sekalipun, usahakan pilih transportasi yang nyaman, ya!
Mengutip dari laman Parents Ibu juga bisa memilih jam perjalanan pagi atau sangat malam. Kedua waktu perjalanan ini biasanya nggak terlalu ramai, dan mendekati jam tidur anak. Sehingga saat diperjalanan harapannya, anak-anak bisa lebih nyaman saat beristirahat.
2. Sounding sejak jauh-jauh hari
Yes! Kelihatannya hal ini memang sepele ya, Bu. Namun, percaya deh kalau Ibu sudah sounding mengenai perjalanan traveling bersama anak sejak jauh hari, anak-anak bisa jadi lebih paham dengan gambaran situasi nantinya.
Banyak juga orang tua yang menyatakan, dengan menerapkan sounding pada anak secara ‘magic’ anak-anak jadi jauh lebih mengerti dan less drama. Sudah pernah mencobanya?
3. Bawa barang secukupnya
Traveling bersama anak banyak, jelas membuat Mama Jen harus membawa barang secukupnya agar barang bawaan lebih ringkas. Kenyataannya, walaupun sudah dipacking sedemikian rupa yang namanya pergi dengan banyak anak tentu membuat Mama Jen tetap harus membawa 4 koper besar dan 2 koper cabin.
Kalau Ibu merasa nggak se-strong Mam Jen, maka pilihan terbaik untuk mempermudah traveling bersama anak adalah usahakan untuk tetap membawa barang secukupnya, sesuai dengan berapa lama traveling dilakukan. Nggak perlu ‘saklek’ membawa banyak pakaian, alih-alih biar nggak beli baju lagi ya, Bu.
Pilih baju dengan bahan tipis yang kiranya mudah dibawa. Kalaupun harus membawa coat atau jaket, pastikan nggak bawa lebih dari 2 jaket supaya nggak memakan banyak tempat. Opsi mem-vakum pakaian sebelum masuk koper juga bisa jadi solusi supaya koper muat banyak, dan Ibu nggak perlu membawa banyak koper.
4. Road trip pakai mobil pribadi, wajib gunakan car seat
Kalau mengutip dari National Highway Traffic Safety Administration ketika memutuskan traveling bersama anak menggunakan jalur darat dengan mobil pribadi, maka orang tua wajib mengenakan car seat buat anak bayi dan balitanya. Baik booster seat maupun car seat berfungsi untuk melindungi bayi dan balita saat terjadi kecelakaan mobil di jalan.
Apalagi di Amerika sendiri, kecelakaan mobil menjadi salah satu penyebab utama kematian anak usia 1-13 tahun. Untuk mencegah kejadian berulang, maka pemerintah Amerika sangat mewajibkan penggunaan car seat saat traveling bersama anak.
5. Pilih stroller yang compact alias mudah dilipat
Nggak dipungkiri, stroller menjadi salah satu barang esensial yang dapat membantu menolong Ibu tiap kali traveling. Bahkan, saat traveling bersama anak balitanya, sekelas Mama Jen pun juga masih membawa stroller, lho!
Mama Jen sendiri terlihat membawa stroller cabin yang mudah dilipat dan dibawa kemanapun. Bahkan, bisa masuk cabin pesawat.
Namun, meski begitu mengutip dari Healthy Children dalam memilih stroller cabin untuk anak tetap harus memerhatikan beberapa spesifikasinya. Termasuk stroller cabin dengan dua rem yang dapat mengunci dua roda untuk keamanan ekstra. Serta pilih stroller yang memiliki alas lebar untuk mencegah anak lebih mudah terjungkal.
6. Tetap bawa snack di tas kecil
Traveling bersama anak balita dan bayi, tentu saja membuat Ibu perlu mempersiapkan ‘amunisi’ camilan yang cukup banyak. Tujuannya tak lain untuk mengalihkan perhatian si kecil agar tidak mudah bosan selama perjalanan.
Tas snack si kecil ini sebaiknya terpisah dengan tas berisi baju-baju besar ya, Bu. Usahakan pilih jenis tas yang ringan, mudah dibawa dan punya banyak partisi. Sehingga, bisa sekaligus menyelipkan baju ganti atau diapers si kecil tanpa perlu banyak tas lain.
Kalau perlu, bawa mainan favorit si kecil ataupun buku-buku kesukaannya. Agar ia nggak bosan selama perjalanan.
7. Sesekali berikan apresiasi buat si kecil
Terkadang walaupun traveling bersama anak sudah disounding sejak jauh hari, kita tetap perlu mengingatkan mereka selama bepergian mengenai keadaan yang berlangsung saat itu. Jika menggunakan pesawat terbang dan harus menghadapi proses transit pesawat, seperti Mama Jen tentu bikin si kecil jadi kaget dengan perubahan suasananya.
Apalagi jika saat transit harus beralih dari kelas bisnis ke kelas ekonomi, karena perjalanan yang lebih singkat. Kadang-kadang dengan situasi yang sedemikian rupa, dan si kecil masih enjoy menikmati perjalanannya, ia juga butuh diapresiasi sesekali.
“Adik pintar ya, nggak rewel saat di pesawat. Adik senang, ya?“ jangan lupa berikan juga pujian pada sang kakak seperti, “Terima kasih untuk selalu baik laku selama perjalanan ya, Kak. Ibu bangga deh, sama Kakak”. Pujian sekecil ini, sedikit banyak membuat anak jauh lebih percaya diri dalam menghadapi situasi baru saat traveling hanya bersama Ibu.
8. Keep calm, berdoa, dan bersabar
Mantra mujarab saat hendak traveling bersama anak lebih dari satu, tak lain memang hanya terus memanjatkan doa dan tetap tenang. Ibu yang tenang, sedikit banyak juga dapat menghasilkan perilaku anak yang tetap tenang pula.
Sebab, anak-anak biasanya sangat mengerti dan bisa merasakan kepanikan Ibunya. Jadi, apapun situasinya saat traveling bersama anak, usahakan untuk tetap tenang, terus berdoa dan bersabar, ya Bu.