Wajib Siapkan Ini Untuk Anak Jika Orang Tua Meninggal Dunia
Memiliki anak ada suatu anugerah yang tidak ternilai harganya. Segala sesuatu rela orang tua lakukan asalkan si kecil bahagia dan memiliki kehidupan serta pendidikan yang layak.
Ketika orang tua masih hidup, mungkin hal ini bisa saja diwujudkan pelan-pelan. Tapi pernahkah Ibu berpikir bagaimana jika kita meninggal nantinya? Siapa yang akan mengurus si kecil? Siapa yang akan menjamin pendidikannya kelak?
Yup, kematian merupakan hal yang pasti sebab hidup di dunia hanyalah sementara. Untuk mempersiapkan hal tersebut, maka orang tua perlu rencana yang matang.
Yuk bicarakan hal ini dengan pasangan dan segera persiapkan ini ketika orang tua meninggal dunia. Tentunya agar keluarga, terutama si kecil tetap memiliki kehidupan yang layak dan terencana nantinya. Melansir My Kids Time berikut adalah persiapan wajib jika orang tua meninggal dunia.
Persiapan jika orang tua meninggal dunia
1. Bicarakan dengan pasangan atau orang terpercaya
Pernah nggak sih membicarakan masalah ini dengan pasanganmu? Kalau belum, yuk mulai bicarakan pelan-pelan. Ajak pasangan berdiskusi santai pada waktu yang tepat.
Bicarakan apa saja impian kalian untuk si kecil agar ia bisa hidup layak hingga dewasa. Lalu mulailah membahas tentang rencana jika orang tua meninggal dunia bersamaan.
Terutama dalam urusan finansial dan kepemilikan harta. Penting untuk membicarakan apa saja warisan yang orang tua rencanakan untuk anak dan mengaturnya secara hukum.
Kamu juga bisa membicarakan hal ini dengan kuasa hukum atau pengacara keluarga dan membagi apa saja yang dibutuhkan anak jika orang tua meninggal dunia. Penting pula memiliki tabungan berencana atau asuransi jiwa jika suatu saat kamu dan pasangan jatuh sakit dan tidak bisa bekerja.
Kamu juga bisa membicarakan hal ini dengan orang terpercaya lain seperti kakak atau adik dan membahas di mana mereka dapat menemukan dokumen penting tersebut. Pastikan kamu dan pasangan sudah menandatangani setiap dokumen wasiat yang dimiliki.
Kami juga bisa memberi mereka daftar kontak penting seperti pengacara, manajer investasi atau dana, perusahaan asuransi, kartu kredit perusahaan dan lainnya. Kamu juga bisa mendiskusikan pengaturan pemakaman dan penguburan nantinya.
2. Persiapkan asuransi jiwa untuk keluarga
Sebenarnya polis asuransi jiwa nggak hanya dibutuhkan saat orang tua meninggal saja ya Bu. Namun ada baiknya dipersiapkan sejak dini agar anak tetap terjamin kehidupannya.
Asuransi jiwa menjadi penting perannya dan harus ada untuk menutupi biaya pendidikan di masa depan, biaya hidup dan penggantian pencari nafkah jika terjadi kematian dini pada pasangan. Polis asuransi jiwa sangat penting untuk mengamankan finansial keluarga.
3. Persiapkan tabungan dana pendidikan
Nah, nggak mempersiapkan tabungan dana pendidikan untuk anak juga nggak kalah penting lho Bu. Sebab ketika orang tua meninggal dunia, itu berarti sumber pendapatan keluarga pun otomatis akan berkurang.
Sehingga biaya pendidikan pun tidak ada yang bisa mengcover. Apalagi jika orang tua meninggal bersamaan, maka disinilah pentingnya mempersiapkan tabungan dana pendidikan. Supaya pendidikan si kecil tetap terjamin hingga dewasa meski orang tua meninggal dunia.
4. Mempersiapkan surat wasiat
Kalau kamu punya harta yang ditinggalkan untuk keluarga penting untuk mempersiapkan surat wasiat ya Bu. Isinya juga bukan hanya pembagian harta namun juga bisa tentang rincian kepemilikan aset dalam bentuk apa pun dengan nilai dan cara pengelolaannya.
Nggak hanya itu, dalam surat wasiat bisa juga dituliskan rincian hutang piutang supaya misalnya masih ada hutang tertinggal masih bisa dibayarkan secara lunas melalui wali yang ditunjuk dalam surat tersebut.
Jika pasangan memiliki kebiasaan baik seperti berdonasi setiap bulan dengan jumlah tetap hendaknya juga dituliskan. Agar segala kebiasaan baik pasangan tetap bisa dilanjutkan meski ia sudah tiada.
5. Rencanakan dengan siapa anak akan tinggal
Jika orang tua meninggal bersamaan, penting untuk bicarakan ke pasangan siapa nantinya yang akan mengurus si kecil. Jika anak sudah cukup dewasa mungkin ia sudah bisa memilih sendiri dengan siapa ia akan tinggal.
Tapi kalau anak masih kecil, ada baiknya diskusikan hal ini dengan serius ya Bu. Usahakan menitipkan anak pada orang yang terpercaya dan yakin bisa mengurus anak dengan benar. Agar anak tetap terjamin kehidupannya dan terpenuhi kasih sayangnya.
6. Atur biaya pemakaman
Alih-alih tak ingin merepotkan keluarga soal biaya pemakaman, yuk mulai persiapkan hal ini sejak awal. Beberapa orang ada yang sudah mempunyai keinginan akan dimakamkan di mana saat mereka meninggal.
Bahkan mereka sudah membeli dan membiayai tanah makamnya sendiri. Nah, nggak ada salahnya hal ini juga kami lakukan bersama pasangan ya Bu. Agar ketika meninggal lagi tak lagi merepotkan keluarga soal biaya pemakamannya.
7. Ketahui fasilitas apa yang didapat dari tempat kerja
Jika salah satu pasangan meninggal dunia misalnya suami, selepas pemakaman kamu mungkin akan bingung mengenai masalah keuangan. Ada baiknya ketahui terlebih dahulu apa fasilitas dan hak keluarga yang bisa didapat dari kantor suami apabila kemungkinan terburuk terjadi.
Misalnya jika meninggal dunia dalam perjalanan dinas, tunjangan apa yang bisa didapat dan berapa jumlahnya. Apa saja hak yang didapat anak dan istri, sehingga kamu mungkin dapat mempertimbangkan rencana cadangan jika merasa jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga nantinya.
8. Tanamkan kemandirian pada anak
Salah satu bekal yang bisa kita siapkan adalah dengan menanamkan kemandirian pada anak sejak dini. Mulai dari belajar mandiri untuk tidak bergantung pada orang tua seperti, belajar berangkat ke sekolah sendiri, belajar memasak untuk diri sendiri dan segala urusan yang dirasa anak sudah mampu melakukan sendiri.
Meskipun nantinya akan berat buat anak, tapi setidaknya kita sudah bisa membantunya untuk bertahan hidup meskipun orang tua meninggal dunia.
Persiapan mental
Kehilangan belahan jiwa adalah suatu hal yang bisa membuat duka mendalam. Kehilangan orang tua juga bisa mempengaruhi kita secara mental tak peduli berapa umur kamu. Melansir Healthline berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk persiapan mentalmu:
- Duka yang kamu rasakan adalah hal yang wajar. Jadi nggak ada salahnya punya waktu untuk berduka dan targetkan sampai kapan kamu akan menikmati duka dan kesedihan yang mendalam dan kapan kamu harus bangkit. Rasa sakit, marah, takut dan tidak percaya diri adalah hal yang wajar dialami kok Bu.
- Tetap lakukan hal yang disukai pasangan. Misalnya semasa hidup pasanganmu senang berdonasi dan berbagi dengan anak yatim, lanjutkan amalannya agar ia tetap bahagia di surga. Ini sekaligus juga bisa menjadi obat rindu bagimu pada pasangan.
- Memaafkan dan mengikhlaskan. Hal ini mungkin sangat klise dan menjadi kenyataan yang sulit dilakukan. Nggak apa-apa Bu, pelan-pelan coba maafkan segala kesalahan pasangan. Coba kembali untuk mengikhlaskan dia untuk pergi dan bahagia. Tetap lanjutkan hidupmu demi anak-anak dan orang tersayang.
- Biarkan orang terdekat menjadi obat penenang. Kalau kamu punya sahabat, nggak ada salahnya meminta bantuan mereka untuk menemanimu kapanpun kamu butuh dan kesepian. Well, that’s what friends are for.
- Tetap jaga silaturahmi dengan keluarga pasangan. Jangan sampai hal ini terputus meskipun pasangan telah tiada ya Bu.
Editor: Dwi Ratih