Ibupedia

12 Langkah Membersihkan Rumah Setelah Banjir

12 Langkah Membersihkan Rumah Setelah Banjir
12 Langkah Membersihkan Rumah Setelah Banjir

Ketika curah hujan sedang tinggi, maka kita perlu waspada akan banjir dan dampaknya. Meskipun rumah kita nggak ikut kebanjiran, tapi tetap saja kita bisa kena dampak, loh. Mulai dari terjebak di jalanan, listrik padam hingga kekurangan persediaan makanan akibat akses yang terputus. Makanya, kita juga mesti ikut melakukan persiapan.

Persiapan di Musim Hujan

Apa saja yang mesti Anda siapkan di rumah?

  • Mengisi daya ponsel, lampu, serta kipas angin darurat.

  • Menambah persediaan lilin. Karena lampu darurat umumnya cuma bisa bertahan selama beberapa jam, maka penting banget untuk menyiapkan lilin di rumah.

  • Membeli persediaan makanan. Terutama kebutuhan makanan bayi. Pilih makanan yang bisa tahan lama, misalnya biskuit, makanan kaleng atau processed food, pastinya, jangan lupa persediaan beras. Untuk buah dan sayuran, misalnya Anda bisa memilih kentang, wortel, apel, dst. Lainnya adalah protein, yang bisa Anda simpan dalam keadaan beku.

  • Persediaan air. Perbanyak stok air minum dan air untuk kebutuhan sehari-hari. Ketika listrik padam, nggak jarang pasokan air juga terhenti.

  • Siapkan senter. Jangan lupa cek baterainya.

  • Ambil uang cash secukupnya.

  • Beli kebutuhan sehari-hari. Misalnya, popok bayi, pembalut wanita, dst.

Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Banjir?

Bu, sekiranya air semakin tinggi dan ada kemungkinan besar akan masuk ke dalam rumah, maka segera lakukan tindakan pengamanan seperti berikut. 

  1. Mengemas dokumen.
    Kumpulkan segera semua dokumen penting, dan masukkan ke dalam wadah kedap air.

  2. Membuat emergency bag.
    Tas ini semestinya memang selalu disediakan, ya. Tas darurat ini berisi keperluan sehari-hari, misalnya beberapa lembar pakaian, handuk, pembalut wanita, obat-obatan, uang, senter dan kebutuhan hariannya lainnya. Jadi seandainya keadaan memburuk, Ibu dan keluarga bisa segera keluar rumah dengan barang-barang yang sudah disiapkan.

  3. Mengemas makanan.
    Kemaslah makanan yang mudah dikonsumsi atau yang minim pengolahan. 

  4. Matikan listrik dan gas.

  5. Amankan benda berharga.
    Kumpulkan barang-barang berharga Anda, seperti perhiasan dan simpan di tempat aman. Hati-hati, ya, rumah yang ditinggalkan pastinya rawan pencurian.

  6. Selamatkan barang-barang.
    Amankan barang-barang Anda, misalnya menumpuk atau memindahkan furnitur, karpet dan alat-alat elektronik ke lantai atas. Jangan lupa, untuk memindahkan mobil ke area yang aman. 

  7. Selamatkan hewan peliharaan.
    Nggak cuma mobil dan barang-barang lainnya, hewan kesayangan Anda juga penting untuk diselamatkan. Pindahkan kandangnya ke tempat yang tinggi, siapkan carrier serta stok makanannya dengan baik. Bila perlu, segera antar peliharaan kesayangan Anda ke tempat penitipan dan pastikan tempat tersebut berada di area yang aman.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Banjir?

Ini dia beberapa tips menghadapi banjir yang bisa Ibu terapkan di rumah:

  • Utamakan mengawasi anak-anak, karena anak-anak cenderung tertarik dengan banjir.

  • Hindari kontak dengan air banjir. Selain bahaya arus, air banjir pastinya membawa banyak penyakit.

  • Cari tempat aman. Jika air mulai masuk dalam rumah, jangan menunggu keadaan semakin parah. Sebaiknya segera pindah ke tempat yang aman dan lebih tinggi, jangan menunggu sampai ada evakuasi.

  • Jangan melewati arus. Kalau pun Anda mesti melewati banjir, cari bagian air yang tidak ada arusnya dan berjalanlah menggunakan tongkat untuk mengecek adanya lubang atau saluran air (got) di depan Anda.

  • Jangan berkendara. Jika arus cukup besar, jangan menggunakan kendaraan. Makanya, penting sekali untuk Anda segera pindah sebelum banjir semakin parah.

  • Waspada listrik. Hati-hati terhadap benda-benda yang sekiranya bisa mengalirkan listrik.

Cara Membersihkan Rumah Setelah Banjir

Banjir biasanya membawa tumpukan sampah, puing serta lumpur, makanya seisi rumah mesti buru-buru, nih, dibersihkan. Namun yang mesti diutamakan, adalah memastikan Anda kembali ke rumah ketika area Anda sudah dinyatakan aman. Sebelum membawa keluarga kembali ke rumah, Anda mesti memeriksa keadaan dan sekitar rumah lebih dulu. Cek, apakah ada pepohonan besar di sekitar Anda yang membahayakan, periksa peralatan listrik, atap, dsb. Penting, Anda baru boleh menghidupkan kembali listrik hanya jika air di dalam rumah sudah benar-benar surut. Jika semuanya aman, maka lakukan langkah selanjutnya.

  1. Membuat dokumentasi. 
    Seandainya Anda memiliki asuransi untuk tempat tinggal Anda, sebaiknya Anda membuat dokumentasinya lebih dulu, berupa foto dan video. Hal ini untuk membantu proses penggantian dari pihak asuransi Anda.

  2. Gunakan pengaman. 
    Ini adalah yang pertama kali mesti dilakukan dalam tahap bersih-bersih setelah banjir. Buka jendela dan pintu, serta, Anda disarankan menggunakan masker, sarung tangan, celana panjang dan sepatu karet. Puing yang terbawa arus bisa jadi membahayakan, apalagi, air dan lumpurnya juga bisa membawa penyakit, serta waspada hewan berbahaya seperti ular yang mungkin bersembunyi di bawah tumpukan puing.

  3. Membuang kotoran dan puing. 
    Segera angkut dan letakkan di luar rumah.

  4. Waspada gas dan listrik. 
    Selama masa bersih-bersih, sebaiknya nggak menghidupkan kompor dan listrik dulu.

  5. Semprot dengan air bersih. 
    Ingat, nih, Anda baru bisa bersih-bersih setelah pasokan air bersih kembali tersedia, ya. Pertama, semprot dan sikat semua kotoran dan lumpur yang melekat pada barang-barang, di dinding serta lantai. Sebaiknya, Anda menggunakan selang berkekuatan biar kotoran bisa lepas dengan baik dan prosesnya bakal lebih cepat. Setelah lumpur hilang, siram kembali menggunakan campuran pemutih, terakhir adalah penyiraman disinfektan. Selama proses bersih-bersih ini, sebaiknya Anda tetap menggunakan masker, sarung tangan dan alas kaki. 

  6. Membersihkan barang-barang. 
    Semua barang wajib dicuci bersih dengan sabun dan air mengalir, serta dengan disinfektan.

  7. Membersihkan perlengkapan tidur dan sofa. 
    Jika kasur, bantal dan sofa sudah terendam selama belasan jam atau bahkan lebih, maka disarankan untuk nggak dipakai lagi, ya, Bu. Karena kemungkinan besar sudah terkontaminasi penyakit dan tumbuh jamur, yang ditandai dengan aroma nggak sedap. Tapi mengingat harganya yang mahal, jika Ibu masih perlu menggunakannya kembali, maka bisa dicoba untuk dibersihkan. Setelah disemprot air dan menggunakan disinfektan, harus segera dikeringkan. Ibu bisa menggunakan vacuum cleaner, kemudian menjemurnya di bawah matahari hingga benar-benar kering.
    Bisa juga, menaburkan baking soda secara merata di permukaan kasur. Baking soda membantu menyerap air dan mencegah munculnya jamur. Proses bisa diulang sebanyak beberapa kali.

  8. Mencuci pakaian dan sepatu. 
    Sama, nih, seperti kasur, pakaian yang sudah ditumbuhi jamur, sebaiknya nggak dipakai lagi, ya, Bu. Namun untuk pakaian-pakaian yang masih bisa diselamatkan, mesti dicuci dulu beberapa kali. Pertama, siram dulu lumpur yang melekat pada pakaian hingga bersih, barulah kemudian Anda bisa mencucinya di mesin dengan sabun, jadi, pakaian yang berlumpur jangan langsung dimasukkan ke dalam mesin cuci. Bila perlu, menggunakan air panas dan semua pakaian juga perlu dicuci dengan disinfektan, ya.

  9. Hilangkan jamur di dinding. 
    Untuk membersihkan jamur yang muncul di dinding, disarankan agar menggunakan jasa professional, karena sebaiknya menggunakan bahan kimia khusus.

  10. Bersihkan furnitur kayu. 
    Anda bisa menggunakan sikat lembut atau kain untuk membersihkan furnitur kayu dan keringkan. Agar tampilannya kembali baik, bisa dicat kembali.

  11. Membersihkan karpet. 
    Karpet juga sebaiknya dibersihkan di tempat khusus. Karena selain membutuhkan pembersih khusus, mengeringkan karpet sendiri juga nggak gampang. Jika karpet yang dijemur sendiri nggak segera kering akibat minimnya sinar matahari, bukannya membaik, karpet justru akan bau dan rusak.

  12. Buang sisa makanan.
    Segera buang makanan yang rusak, terutama yang ada di dalam kulkas. Biarkan jendela dan pintu terbuka selama beberapa waktu, supaya Anda terhindar dari bahaya sisa-sisa bahan kimia pembersih, agar bagian dalam rumah yang basah segera kering dan jamur tidak tumbuh. 

Cara Restorasi Dokumen yang Terendam Banjir

Banjir bisa terjadi dengan cepat, misalnya, karena ada tanggul yang jebol, saluran air yang meluap, atau banjir yang terjadi di malam hari saat kita sedang tidur. Karena hal ini, mungkin saja kita nggak sempat untuk bersiap dan menyelamatkan barang. Nah, gimana, ya, jika kita nggak sempat menyelamatkan dokumen-dokumen penting? Yuk, bawa dokumen-dokumen tersebut ke ANRI.

ANRI atau Arsip Nasional RI, adalah tempat untuk merestorasi atau memperbaiki arsip yang rusak, umumnya yang disebabkan oleh bencana. Ada pun contoh dokumen yang bisa diperbaiki, misalnya akta perkawinan, akta kelahiran, KTP, sertifikat tanah, ijazah, dst. Di sini, dibutuhkan waktu satu hingga lima jam untuk memperbaiki arsip yang rusak, tergantung dari tingkat kerusakannya. 

Syaratnya, Anda mesti datang sendiri membawa dokumen yang hendak diperbaiki, atau, tidak bisa diwakilkan. Bawa dokumen ke bagian Humas Arsip Nasional RI. Kemudian Anda akan diarahkan kembali ke Subdit Restorasi Arsip. Di bagian ini, dokumen Anda akan diperiksa tingkat kerusakannya lebih dulu dan mengisi formulir. Setelah formulir dan pengecekan, baru, deh, dokumen Anda diperbaiki dan dikembalikan. Catatan, karena tingkat kerusakan tertentu, nggak semua dokumen bisa diperbaiki, ya, maka penting banget Anda menyimpan dokumen Anda di dalam tempat yang kedap air dan aman.

Nah, itulah beberapa tips mengatasi banjir dan cara membersihkan rumah serta seisinya setelah banjir melanda. Tapi informasi dari kami belum selesai, nih, Bu, ada beberapa hal lain mengenai banjir yang sebaiknya kita ketahui, misalnya bahaya penyakit.

Penyakit Akibat Banjir

  1. Tifoid
    Atau yang lebih kita kenal dengan sebutan sakit tipes. Disebabkan oleh bakteri salmonella thypi, yang menyebar lewat air dan makanan yang terkontaminasi. Gejala umumnya adalah demam yang berangsur naik, pusing, lemas, dst.

  2. Penyakit kulit
    Adalah hal biasa ketika banjir terjadi, jika seseorang terkena penyakit kulit. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri E. Coli yang terbawa banjir. Pada kulit penderitanya, akan muncul bercak dan ruam yang menimbulkan gatal.

  3. Diare dan kolera
    Keduanya punya gejala yang mirip, juga bisa disebabkan oleh bakteri yang terbawa oleh air. Pada penyakit diare dan kolera, dampak umumnya adalah sering buang air besar. Jangan anggap remeh, ya, karena jika nggak segera mendapatkan pengobatan, maka korban berisiko dehidrasi. 

  4. Infeksi dan tetanus
    Keduanya nggak secara langsung merupakan dampak dari banjir, tapi, seringkali arus banjir membawa puing, kayu berpaku atau kotoran, yang bisa saja melukai Anda dan menyebabkan infeksi atau tetanus.

  5. Demam berdarah
    Di musim hujan, pastinya jadi banyak genangan air, kan. Entah itu selokan, atau pada barang-barang yang nggak terpakai. Nah, genangan air ini kemudian menjadi tempat bersarangnya nyamuk pembawa penyakit.

Semoga tips di atas bermanfaat untuk melindungi Anda dan keluarga. Segera setelah keadaan aman, bersihkan seisi rumah dan lingkungan tempat tinggal Anda, agar Anda terbebas dari penyakit.

(Stephanie)

Follow Ibupedia Instagram