Ibupedia

4 Cara Menghilangkan Kutil Pada Kulit Anak

4 Cara Menghilangkan Kutil Pada Kulit Anak
4 Cara Menghilangkan Kutil Pada Kulit Anak

Kutil sering muncul di kulit anak. Buat yang belum tahu, ini dia beberapa fakta menarik tentang kutil:

  • Anak perempuan memiliki lebih banyak kutil dibanding anak laki-laki

  • Antara 10-20 persen anak memiliki kutil di kulit.

  • Kutil paling lazim muncul pada anak antara usia 12 hingga 16 tahun.

  • Kutil dapat menular tapi biasanya tidak berbahaya.

Kutil memang jarang terjadi pada bayi dan ketika semakin bertambah besar, besar kemungkinan kutil muncul di kulit anak. Meski secara medis tidak berbahaya, kutil lebih mengganggu pada anak kecil dibanding orang dewasa. Beberapa anak merasa malu karena kutil pada permukaan kulitnya. Anak juga merasa tidak nyaman bila kutil ada di tumit kaki. Sebagai orangtua, Bunda perlu mengetahui penyebab kutil, bagaimana mencegahnya, dan penanganan yang tepat untuk mengatasinya. Mau tahu info lengkapnya? Semua jawabannya ada di artikel ini.

Gejala Kutil Pada Bayi

Cari tampilan kulit bayi yang menyerupai bunga kol, itulah cikal bakal kutil pada anak Anda. Jika anak memiliki benjolan yang kasar dan tidak rata di jari kaki, lutut, atau tangan, kemungkinan besar itu adalah kutil. Kutil juga bisa muncul di bagian tubuh lain. Kutil di wajah biasanya berbentuk datar. Kutil di dasar kaki juga datar terutama pada anak yang mulai berjalan.

Penyebab Kutil pada Anak

Kutil disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. Ini adalah pertumbuhan kulit yang tidak berbahaya. Kutil terbentuk ketika virus menyerang kulit, biasanya melalui luka atau goresan kecil. Virus menyebabkan pertumbuhan sel menjadi cepat pada lapisan luar kulit. Kutil biasanya berwarna seperti kulit tapi bisa gelap. Teksturnya bisa kasar atau halus.

Jenis-Jenis Kutil Pada Kulit

Berikut ini beberapa jenis kutil kulit, yang secara medis dikenal sebagai verrucae:

  • Kutil yang umum ditemukan pada jari dan belakang tangan.

  • Kutil yang tumbuh pada telapak tangan yang disebut palmer warts. Plantar warts juga bisa muncul pada kaki, biasanya di tumit.

  • Flat warts biasanya berukuran lebih kecil dan lebih halus dibanding kutil lain, bisa tumbuh dalam jumlah banyak, bahkan mencapai 10 hingga 20 dalam satu waktu. Flat warts pada anak biasanya ditemukan pada wajah.

  • Filiform warts bentuknya terlihat seperti dagu atau hidung tukang sihir pada film kartun,  menonjol, dan sering ditemukan pada wajah.

  • Kutil pada area genital umumnya tidak terjadi pada anak karena biasanya tertular melalui hubungan seksual.

Tes Untuk Diagnosa Kutil Pada Bayi

Kutil hampir selalu terdiagnosa berdasarkan penampilan dan riwayat pasien. Tes laboratorium dan tes darah biasanya tidak dibutuhkan. Kutil cukup jarang terjadi pada bayi tapi sangat umum pada anak ketika tumbuh besar dan melakukan kontak dengan anak lain. Sepuluh dari 20 persen anak akan mengalami kutil, paling umum setelah usia 12 tahun.

Mengurangi Resiko Penularan Kutil Pada Anak

Virus yang menyebabkan kutil kulit umumnya ditularkan dari anak ke anak. setelah virus menginfeksi kulit, diperlukan waktu beberapa bulan sebelum kutil bisa terlihat. Beberapa anak lebih rentan terkena kutil dibanding anak lain. Anak dengan masalah pada sistem kekebalan, seperti anak yang menjalani transplantasi organ, lebih mungkin terkena kutil. Anak yang sering menggigit kuku yang mengakibatkan goresan luka kecil pada kulit, juga lebih mungkin mengalami kutil.

Bahkan anak dengan sistem kekebalan tubuh yang baik juga bisa rentan terkena kutil. Anak terkena virus melalui banyak cara, misalnya dengan berbagi handuk atau mainan atau ketika bermain dengan teman. Tidak ada cara pasti untuk mencegah kutil. Aktivitas sederhana seperti bermain dengan anak lain juga bisa membuat anak terpapar dan terkena kutil.

Tapi tenang Bun, ada beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan anak punya kutil. Berikut ini tipsnya:

  • Di rumah, bila ada anggota keluarga lain yang memiliki kutil, minta orang yang berkutil untuk menyemprotkan larutan pemutih di kamar mandi atau bak mandi setelah menggunakannya dan lalu dibilas.

  • Minta anak menggunakan alas kaki ketika berada di sekitar kolam renang dan tempat mandi umum.

  • Beri anak handuk pribadi dan minta mereka untuk tidak berbagi handuk dengan siapapun.

Bila Anak Terkena Kutil, Haruskah Diobati?

Untungnya kutil tidak membahayakan kesehatan anak, dan sering hilang dengan sendirinya. Tak apa bila Anda tidak memberikan pengobatan apapun pada kutil anak. Pada satu penelitian, dilaporkan kalau kutil hilang secara spontan pada 40 persen anak dalam jangka waktu 2 tahun tanpa pengobatan.

Tapi, banyak anak yang merasa terganggu oleh kutil dan ingin dihilangkan. Kutil pada kaki bisa menyebabkan masalah, memicu rasa tidak nyaman, dan ketidakmampuan untuk melakukan olahraga dengan baik, misalnya. Bahkan kutil pada tangan bisa mengganggu anak karens ia merasa malu.

Cara Mengobati Kutil

Kalau anak minta kutilnya dihilangkan, ada pengobatan untuk kutil yang umum dilakukan. Tapi ingat ya Bun, apapun jenis pengobatan yang Anda gunakan, jangan berharap terlalau banyak. Tidak ada pengobatan yang 100 persen berhasil menghilangkan kutil dan mencegah kutil kembali.

  1. Mengoleskan Minyak Kastor dan Pasta Vit. C

    Banyak jenis pengobatan ala rumahan yang bisa dicoba. Ada yang menggunakan minyak kastor atau pasta vitamin C pada kutil.

  2. Menghilangkan Kutil dengan Plester

    Alternatif lain, Anda bisa mencoba menghilangkan kutil dengan plester. Menutup kutil dengan plester terbukti berhasil, tapi semua ini butuh ketekunan. Caranya, tempatkan plester di kutil dan biarkan selama 6 hari. Lalu angkat plester dan rendam dalam air. Kemudian gunakan alat kikir kuku untuk mengikir kutil. Ulangi prosesnya hingga kutil hilang. Diperlukan waktu beberapa bulan untuk sepenuhnya menghilangkan kutil.
     
  3. Menggunakan Obat Kutil

    Bunda bisa mengatasi kutil dengan obat penghilang kutil yang tersedia di apotek. Pertama-tama Anda harus menghilangkan bagian kulit yang keras di bagian atas kutil. Setelah mandi, perlahan gosok permukaan kutil dengan batu apung, agar kutil menjadi lunak. Lalu Anda bisa menggunakan obat kutil dengan lebih mudah. Bila Anda tidak menghilangkan lapisan atas kulit yang kasar, obat akan sulit masuk ke dalam kutil.
     
  4. Berkonsultasi dengan Dokter

    Bila obat penghilang kutil tidak berhasil, bawa anak ke dokter. Dokter bisa meresepkan obat atau menyarankan untuk tidak melakukan apa-apa. Banyak kutil yang hilang dengan sendirinya dalam 2 tahun tanpa pengobatan. Tapi Anda bisa berbicara pada dokter tentang pengobatan yang lebih keras. Dokter umumnya melakukan dua jenis penanganan, yakni  menghancurkan kutil atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar kutil hilang.

    Dokter akan mengangkat kutil dengan salah-satu dari tiga cara berikut:

    • Dokter membekukan kutil dengan cairan nitrogen, jenis obat yang lebih keras.

    • Dokter juga bisa memberi orangtua resep asam salicylic yang kuat untuk digunakan di rumah.

    • Ahli kulit bisa juga menggunakan laser untuk menghancurkan kutil. Dokter dapat mengangkat kutil melalui  proses bedah, tapi cara ini bisa meninggalkan bekas luka.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram