4 Gejala Growing Pain pada Anak yang Perlu Diperhatikan!
Growing pain pada anak seringnya mengganggu aktivitas anak-anak.
Melansir dari laman Mayo Clinic, growing pada anak sering digambarkan sebagai kaki anak sakit atau kaki berdenyut.
Growing pain pada anak ini juga sering mempengaruhi kedua kaki si kecil dan dapat terjadi pada malam hari bahkan terkadang bisa sampai membangunkan anak yang sedang tertidur.
Walaupun disebut sebagai growing pain pada anak, namun belum ada bukti bahwa pertumbuhan pada anak akan menyebabkan sakit atau nyeri.
Faktor nyeri yang ada atau dirasakan si kecil biasanya memiliki ambang nyeri yang lebih rendah dan beberapa kasus ditemukan karena adanya masalah psikologis.
Gejala Growing Pain pada Anak
Beberapa growing pain disertai dengan gejala-gejala tertentu, berikut ini gejala growing pain pada anak yang perlu Ibu ketahui, dilansir dari berbagai sumber:
1. Growing Pain Menyebabkan Nyeri
Pada beberapa kasus, growing pain ini akan menyebabkan rasa sakit atau nyeri yang dirasakan langsung pada anak. Namun ada juga anak-anak yang sama sekali tidak merasakan sakitnya setiap saat.
Mengutip dari laman WebMD, rasa sakit yang diakibatkan dapat datang dan pergi tanpa mengenal waktu. Ada yang mengalaminya selama berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun. Kebanyakan, growing pain pada anak ini dapat tumbuh bersamanya bertahun-tahun.
2. Growing Pain Muncul di Waktu Tertentu
Growing pain dapat dirasakan pada anak ketika sore atau malam hari, tepatnya sebelum jam makan malam atau sebelum si kecil tidur. Kadar nyeri growing pain yang tidak dapat ditentukan bisa menyebabkan si kecil terbangun pada malam hari dan merasa kesakitan.
Karena nyeri growing pain pada anak ini cenderung datang dan pergi secara tiba-tiba. Maka tak heran bila pagi harinya ia akan merasa baik-baik saja lalu pada malam hari akanmerintih kesakitan.
3. Growing Pain Tidak Mengganggu Aktivitas Anak
Anak-anak terlahir dengan segudang aktivitas fisik yang sepertinya tiada henti. Keaktifan si kecil ini adalah tanda bahwa anak tumbuh dengan baik bila indikatornya masih aktif dalam batas wajar.
Karena seringnya terjadi pada sore atau malam hari, growing pain pada anak tidak akan mengganggu aktivitas atau olahraganya pada siang hari.
4. Growing Pain Terjadi pada Bagian Tertentu
Kaki anak sakit bisa jadi karena growing pain memang menyerang bagian bawah tubuh si kecil. Selain kaki, growing pain juga dapat menyerang paha bagian depan, bagian belakang tungkai (betis) atau belakang lutut.
Nyeri yang dirasakan pada satu anak dengan yang lain akan berbeda, sama halnya dengan tempat growing pain terasa. Melansir dari laman Mayo Clinic, growing pain juga bisa dirasakan di kedua kaki sekaligus.
Pada beberapa kasus, growing pain pada anak juga disertai gejala lain seperti sakit perut atau sakit kepala seiring dengan kaki anak sakit. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa growing pain pada anak dapat membuat anak tersebut lebih sensitif terhadap rasa sakit.
Penyebab Growing Pain pada Anak
Lalu sebenarnya apa sih yang menyebabkan kaki anak sakit atau si kecil merasakan growing pain pada anak?
Mengutip dari laman Mayo Clinic, penyebab munculnya growing pain pada anak belum bisa dipastikan namun seiring dengan itu, para ahli mengungkapkan juga bahwa pertumbuhan badan si kecil tidaklah menyakitkan.
Growing pain pada anak juga tidak mempengaruhi tumbuh kembang si kecil apalagi bila pertumbuhan si kecil termasuk mengalami percepatan. Para ahli mengatakan bahwa kemungkinan besar growing pain pada anak terjadi malam hari dikarenakan otot-ototnya terlalu aktif pada pagi atau siang harinya.
Bila anak terlalu sering melakukan gerakan fisik seperti berlari, memanjat, atau melompat justru akan menyulitkan sistem muskuloskeletal pada anak yaitu suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot, kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian.
Sistem tersebut adalah sistem yang akan mendukung pergerakan anggota badan, leher, dan juga bagian punggung manusia.
Faktor Risiko Growing Pain pada Anak
Faktor risiko kaki anak sakit atau growing pain pada anak sering kali terjadi pada anak-anak dengan usia pra sekolah dan anak-anak usia sekolah. Rentang usia anak menderita growing pain juga bermacam-macam mulai dari usia 3 tahun hingga 12 tahun.
Growing pain pada anak sering menyerang anak laki-laki ketimbang anak perempuan dengan aktivitas fisik yang kuat seperti berlari, memanjat, atau melompat.
Namun tentu saja ini bukan tolok ukur pasti karena sebagian anak perempuan juga pasti melakukan gerakan fisik yang hampir sama dengan anak laki-laki hanya saja intensitasnya mungkin tidak sebanyak itu.
Diagnosa Growing Pain pada Anak
Growing pain pada anak bukan merupakan penyakit yang membahayakan dan bisa ditangani oleh Ibu di rumah.
Melansir dari laman WebMD, growing pain pada anak cenderung terjadi di kedua kali sekaligus, maka bila ditemui hanya satu kaki saja yang sakit atau membuat anak sakit hingga meronta-ronta, Ibu bisa langsung memeriksakannya ke dokter.
Growing pain pada anak akan mempengaruhi otot dan bukan sendinya sehingga tidak akan menyebabkan kaki anak pincang atau demam. Growing pain biasa tidak akan memerlukan pemeriksaan yang spesifik seperti pemeriksaan darah atau ronsen.
Ibu harus terus waspada, meskipun growing pain pada anak tidak berbahaya, namun melansir dari laman IDAI, bila growing pain pada anak tampak parah dan disertai dengan gejala berikut wajib untuk langsung ke dokter:
- Cedera setelah jatuh;
- Sakit demam bahkan hingga menggigil;
- Si kecil kehilangan nafsu makan;
- Si kecil berjalan dengan pincang atau bahkan sulit berjalan;
- Munculnya ruam pada kulit atau disertai bengkak;
- Ketika si kecil merasa sangat kelelahan;
- Badan si kecil menjadi lemas atau lemah;
- Mengalami penurunan berat badan;
- Nyeri menetap di pagi hari;
- Nyerinya sangat mengganggu aktivitas si kecil; dan
- Nyeri dirasakan tidak pada otot melainkan sendi-sendi tubuhnya.
Pengobatan untuk Growing Pain pada Anak
Sejatinya, untuk growing pain pada anak ini tidak ada obat khusus atau perawatan khusus di rumah sakit. Respon anak terhadap suatu sakit atau nyeri yang diderita seringnya beragam, ada yang nyeri sedikit langsung merasa begitu sakit sehingga rewel, namun ada juga yang hanya merasakannya sebentar saja.
Kesabaran Ibu sangat dibutuhkan supaya si kecil dapat melampauinya dengan tenang dan cepat. Berikut ini pengobatan untuk growing pain pada anak yang dapat Ibu lakukan saat di rumah:
1. Memijat Kaki Anak Sakit
Ketika growing pain pada anak sedang menyerang, Ibu bisa melakukan teknik pijat dengan pijatan yang lembut sehingga akan membuatnya lebih nyaman. Memijat juga akan membantu otot kaki lebih rileks dan meredakan growing pain pada anak.
2. Bantu Anak Meregangkan Otot Kaki
Untuk anak-anak yang lebih kecil bisa jadi cara ini sedikit sulit dilakukan, caranya adalah dengan membantu meregangkan otot kaki si kecil. Bantu si kecil untuk meluruskan kakinya supaya lebih nyaman. Ini butuh beberapa menit untuk mereda.
3. Menggunakan Alat Bantu Tambahan
Bila dipijat atau saat diregangkan otot kakinya tak juga mereda, Ibu bisa meletakkan bantal pemanas atau kompres air hangat dengan kain pada bagian kaki anak sakit. Hati-hati menggunakan bantal pemanas, tidak disarankan digunakan sembari tidur dan harus dengan pengawasan orang dewasa.
Sementara itu bila menggunakan kain air hangat, pastikan suhu airnya benar-benar hangat dan tidak panas sehingga aman untuk kulit si kecil.
4. Menggunakan Obat Pereda Nyeri
Yang satu ini memerlukan izin dokter terlebih dahulu, Ibu tidak bisa sembarangan memberikan ibuprofen, asetaminofen, atau paracetamol untuk meredakan nyeri si kecil.
Pastikan kembali kepada dokter yang menangani si kecil atau penyedia layanan kesehatan lainnya. Tanyakan juga tentang dosis yang tepat sesuai dengan berat badan dan usia si kecil ya Bu.
Tips Mencegah Growing Pain pada Anak
Bila anak sudah pernah mengalami growing pain, selain pengobatan atau perawatan di rumah, Ibu bisa juga melakukan pencegahan growing pain pada seperti berikut ini:
Membatasi Pergerakan Anak yang Terlalu Aktif
Bagi beberapa anak menjadi aktif adalah satu solusi dimana ia bisa tidur nyenyak nantinya, atau anak harus menghabiskan energi terlebih dahulu supaya bisa tidur siang dan tidur malam di waktu yang tepat.
Namun sayangnya, anak yang terlalu aktif dan sering kali melakukan aktivitas fisik secara berlebihan justru akan memunculkan growing pain pada anak di malam harinya dan membuat waktu tidur malamnya terganggu. Ibu bisa mulai membatasi pergerakan anak bila dirasa si kecil terlalu aktif.
Pilihkan mainan yang bisa membuatnya duduk sebentar untuk sekedar beristirahat. Permainan board games cukup membantu mengalihkan si kecil.
Konsumsi Makanan yang Sehat
Growing pain pada anak sering kali terjadi pada otot-ototnya, selain membatasi pergerakannya, Ibu bisa membantu si kecil untuk mengkonsumsi makan-makanan yang sehat dan penuh gizi.
Mengutip dari laman Kumparan, berikut ini adalah beberapa makanan yang dapat menguatkan kaki balita seperti: berbagai macam produk susu yang kaya akan kalsium, sayuran aneka warna, buah-buahan segar salah satunya seperti jeruk, kacang-kacangan, tahu, sereal, hingga telur.
Memberi Minyak Hangat Sebelum Tidur
Meskipung growing pain pada anak sedang tidak terasa, Ibu tetap bisa memberi kedua kaki si kecil dengan minyak hangat untuk membantu mencegah terjadinya growing pain.
Sembari lakukan pijatan lembut pada kedua kakinya, Ibu bisa juga berdongeng untuk membuat tidur si kecil semakin nyenyak nantinya. Rasa hangat yang diberikan pada minyak balur untuk kedua kaki si kecil seringnya ampun untuk membuatnya memiliki waktu tidur yang berkualitas.
Mengajari Si Kecil Teknik Peregangan Otot
Bila anak Ibu merupakan anak yang aktif dan suka melakukan olahraga, ada baiknya si kecil diajarkan pemanasan dan pendinginan untuk meregangkan otot-ototnya.
Beberapa aktivitas fisik yang tidak disertai dengan peregangan otot justru akan menimbulkan masalah lainnya seperti kram atau growing pain pada anak di malam hari. Yuk ajari teknik peregangan otot untuk si kecil untuk mencegah growing pain muncul.
Jangan Tunda Ke Dokter
Growing pain pada anak bisa muncul sewaktu-waktu dan bisa mereda kapan saja. Bila pada gejala awal ia menunjukkan tanda kesakitan yang luar biasa, maka sebaiknya Ibu segera membawa dan memeriksakan si kecil.
Ibu juga wajib waspada bila growing pain pada anak terjadi tidak semestinya misalnya hanya terjadi di salah satu kaki atau disertai gejala-gejala lainnya. Growing pain tidak akan membahayakan namun tidak bisa dianggap sepele begitu saja terutama bila anak sangat sensitif terhadap rasa sakit.
Editor: Dwi Ratih