Ibupedia

7 Fakta Vaksin Pfizer yang Sedang Banyak Diburu

7 Fakta Vaksin Pfizer yang Sedang Banyak Diburu
7 Fakta Vaksin Pfizer yang Sedang Banyak Diburu

Sudah tahukah Ibu bahwa sekarang bahwa vaksin Pfizer sudah menambah opsi pilihan vaksinasi covid-19 di Indonesia?

Setelah menunggu uji klinis yang lama, akhirnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja menerbitkan izin penggunaan darurat atau yang dikenal dengan Emergency Use Authorization (EUA) pada vaksin Pfizer dengan nama dagang Comirnaty produksi Pfizer Australia Pty Ltd.

Menurut kepala BPOM, Penny Lukita, vaksin Pfizer ini menjadi vaksin berikutnya yang akan didatangkan ke Indonesia. Berbeda dengan vaksinasi Covid-19 lainnya yang berbasis virus dilemahkan. Vaksin Pfizer yang diproduksi Pfizer BioNTech memiliki platform mRNA. 

Simak fakta-fakta menarik mengenai Vaksin Pfizer yang sedang hangat diperbincangkan ini!

1. Vaksin yang berbasis mRNA

7-fakta-vaksin-pfizer-yang-sedang-banyak-diburu-1

Berbeda dengan vaksinasi Covid-19 yang sudah masuk terlebih dahulu seperti Sinovac, Sinopharm, dan Astrazeneca yang berbasis virus dilemahkan, vaksin Pfizer berbasis messenger RNA atau mRNA.

Jadi, Comirnaty bukan mengandung virus hidup yang dilemahkan. mRNA sendiri tidak memasuki inti sel tubuh di mana tempat DNA atau materi genetik disimpan. Jenis vaksin Pfizer ini membuat sel tubuh memproduksi protein yang memicu respon imun. Kemudian, respons imun tersebut akan menghasilkan antibodi yang melindungi diri dari infeksi virus Covid-19 yang sebenarnya masuk tubuh.

Vaksin Pfizer ini berisi kode genetik yang merupakan bagian penting dari virus Covid-19 yang dikenal dengan protein yang melonjak (spike protein).

Saat tubuh mendapat injeksi vaksin Pfizer, diharapkan tubuh partisipan akan membuat salinan dari spike protein dan nantinya sistem kekebalan tubuh akan belajar untuk mengenali dan melawan virus SARS-COV-2 yang sebenarnya.

2. Dosis dan cara penyuntikkan vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer ada yang memiliki 1 dosis dan 2 dosis. Namun, jenis vaksin Pfizer yang masuk ke Indonesia adalah jenis yang harus disuntikkan dalam 2 dosis. 

Injeksi vaksin nantinya akan diberikan secara intramuscular, atau otot lengan tangan atas, dengan dosis 0,3 ml sebanyak 2 kali penyuntikkan. 2 kali penyuntikkan tersebut harus dilakukan dengan rentang waktu minimal 3 minggu.

Efikasi, mutu, dan aspek keamanan vaksin Pfizer ini secara umum dapat ditoleransi semua usia, pada kelompok usia remaja dan telah memenuhi standar mutu vaksin.

3. Penanganan khusus yang unik

7-fakta-vaksin-pfizer-yang-sedang-banyak-diburu-2

Vaksin yang berbasi mRNA memiliki spesifikasi penyimpanan khusus seperti harus dalam temperatur sangat rendah, yakni antara -90 hingga -60 derajat celcius sehingga dibutuhkan tempat penyimpanan khusus dalam pendistribusiannya.

Karena vaksin ini memiliki spesifikasi penyimpanan yang ketat, maka vaksin Pfizer cocok digunakan hanya di kota-kota besar atau paling tidak Ibu kota kabupaten karena memiliki sistem logistik yang rumit. Selain itu, vaksin ini harus disimpan dan ditangani dengan metode khusus sebelum digunakan. Jika vaksin Pfizer sudah mencair karena berada di suhu ruang, maka vaksin ini tidak boleh dibekukan kembali.

Untuk sementara ini, vaksin Pfizer bisa didapatkan di Jabodetabek saja. Secara bertahap, 50 juta vaksin akan dikirim ke Indonesia sampai akhir tahun. Meski pendistribusian nya rumit, BPOM menjamin sarana prasarana pendistribusian hingga sampai ke lokasi penyuntikan.

4. Efek samping vaksin Pfizer

7-fakta-vaksin-pfizer-yang-sedang-banyak-diburu-3

Karena konsep dari vaksin adalah memasukan zat asing, maka layaknya vaksin lainnya, vaksin Pfizer juga menimbulkan efek samping. Dilansir dari Ireland Health Service, efek samping vaksin Prizer bagi yang berusia di atas 65 tahun cenderung lebih sedikit ketimbang yang berusia muda. Pun, pada umumnya banyak penerima vaksin mRNA yang menerima efek samping vaksin Pfizer yang lebih keras setelah menerima dosis kedua.

Setelah menerima vaksin, beberapa efek samping yang mungkin dialami adalah:

  • Nyeri pada bisep lengan yang di vaksin;
  • Demam;
  • Merasa lelah;
  • Sakit kepala;
  • Nyeri otot;
  • Nyeri sendi; dan
  • Diare.

Selain itu, ada beberapa kasus yang menyatakan merasakan efek samping sebagai berikut:

  • Mual;
  • Muntah; dan
  • Ruam pada daerah yang disuntik.

Namun harus diingat, efek samping tiap orang berbeda-beda karena sistem imun dan metabolisme orang yang berbeda-beda pula.

5. Cocok digunakan untuk remaja

Pada surat dengan nomor izin SR 02.06/I/2151/2021, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah memberikan izin penggunaan vaksin Pfizer pada anak berusia 12 hingga 17 tahun. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa vaksin Pfizer dapat disuntikkan pada anak usia 12 hingga 17 tahun sebanyak dua dosis, yakni 0,3 ml secara intramuskular dengan rentang pemberian dosis pertama dan dosis kedua minimal 21 hari.

Dosis yang digunakan pada remaja sama dengan dosis yang digunakan kepada orang dewasa.

Menurut Penny, remaja  yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer sekitar 95 persen lebih kecil kemungkinannya terkena Covid 19 dibanding yang tidak mendapatkan vaksin. Efektivitas ini juga berlaku untuk lansia berusia di atas 65 tahun.

Selain itu, efikasi vaksin Pfizer untuk yang berusia 19 tahun ke atas adalah sebesar 95 persen dan untuk yang berusia 12-15 tahun adalah sebesar 100 persen.

6. Syarat penerima vaksin Pfizer

7-fakta-vaksin-pfizer-yang-sedang-banyak-diburu-4

Menurut surat dengan nomor 8658/-1.772.1, vaksin Pfizer ini dialokasikan khusus untuk masyarakat umum. Namun, syarat penerima vaksin Pfizer adalah orang yang belum pernah divaksin baik dosis 1 ataupun 2. 

Kelompok yang dijadikan prioritas adalah Ibu hamil, Ibu menyusui, masyarakat yang memiliki immunocomprised seperti autoimun, komorbid berat, penyakit kronis, dan gangguan immunologi lainnya. Masyarakat yang memiliki kondisi immunocomprised harus membawa surat dokter yang menyatakan kondisi kesehatan penerima sebagai syarat penerima vaksin Pfizer.

7. Cara mendapatkan vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer baru tersedia di Jabodetabek. Bagi penduduk Jakarta, cara mendapatkan vaksin Pfizer bisa mendaftar secara daring melalui aplikasi JAKI. Calon penerima bisa mencari tahu dahulu kuota vaksin Pfizer untuk mengetahui dimana saja vaksin Pfizer tersedia.

Untuk penduduk selain Jakarta, cara mendapatkan vaksin Pfizer bisa dengan mengecek Rumah Sakit yang sudah mendapatkan izin penyuntikan vaksin Pfizer.

Itulah beberapa fakta mengenai vaksin Pfizer yang sedang banyak diburu masyarakat sekarang. Mendapatkan vaksinasi adalah salah satu cara utama untuk menjaga diri dan keluarga dari serangan virus Covid-19.

Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram