8 Ciri-Ciri Anak Radang Tenggorokan yang Perlu Diwaspadai
Radang tenggorokan dapat terjadi pada siapa pun di berbagai level usia dan biasanya merupakan sebuah tanda awal mulainya dari suatu penyakit lainnya seperti pilek atau batuk.
Tak jarang juga radang tenggorokan diakibatkan karena pantangan makanan radang tenggorokan pada anak tidak juga dihindari seperti terlalu sering mengkonsumsi makanan berminyak, makanan pedas, ataupun makanan dan minuman yang kurang higienis.
Beberapa anak maupun orang dewasa juga seringkali memiliki masalah radang tenggorokan karena tidak cocok dengan merk minyak goreng tertentu. Ini hal yang biasa, jangan khawatir ya Bu.
Mari kita ketahui lebih lanjut tentang radang tenggorokan pada anak dan cara mengobati radang tenggorokan pada anak.
Apa itu Radang Tenggorokan?
Melansir dari laman Mayo Clinic, sakit tenggorokan adalah sebuah penyakit yang menyebabkan rasa gatal, sakit, hingga iritasi pada area tenggorokan seseorang dan rasa sakitnya kerap kali sangat terasa atau memburuk ketika sedang menelan.
Penyebab sakit tenggorokan pada umumnya dikarenakan ada infeksi virus seperti akan terjadi pilek atau flu. Kabar baiknya, bila penyebab sakit tenggorokan pada anak atau orang dewasa ini terjadi karena infeksi virus maka penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya.
Sementara itu, sakit tenggorokan biasanya mengembangkan jenis penyakit lain seperti radang tenggorokan atau infeksi streptokokus. Jenis sakit tenggorokan ini sudah banyak dialami oleh siapapun namun dianggap kurang umum terjadi.
Melansir dari laman Healthline, radang tenggorokan pada anak dan dewasa adalah sebuah kondisi dimana adanya infeksi bakteri pada tenggorokan sehingga menyebabkan peradangan atau nyeri.
Kondisi isi seringkali disebabkan karena bakteri streptococcus grup A. Radang tenggorokan pada anak umumnya terjadi pada usia 5 hingga 15 tahun dengan penularan yang relatif cepat melalui bersin, batuk, saat berbagi peralatan makan minum, atau ketika sedang sering berdekatan dengan orang yang terinfeksi radang tenggorokan.
Umumnya, radang tenggorokan menular melalui tetesan pernapasan kecil yang terbawa udara ketika seseorang dengan penyakit ini sedang bersin ataupun batuk. Radang tenggorokan sering menular pada anak-anak daripada orang dewasa terutama di tempat yang berkumpul seperti daycare, playground, atau pun sekolah.
Beberapa orang dewasa juga rentan terhadap penyakit ini bila memiliki anak yang sering berada di tempat-tempat tersebut. Faktanya, radang tenggorokan justru jarang terjadi pada anak-anak dengan rentang usia di bawah 3 tahun.
Radang tenggorokan memiliki penularan yang sangat cepat, maka usahakan hindari sering memegang mata, hidung, atau mulut. Jangan lupa untuk selalu cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer sebagai upaya pencegahan awal.
Ciri-Ciri Anak Radang Tenggorokan
Ciri-ciri anak radang tenggorokan biasanya memiliki tingkat keparahan yang variatif dan penyakit ini akan berkembang dalam 5 hari setelah terpapar bakteri strep. Terkadang, ciri-ciri anak radang tenggorokan termasuk ringan seperti hanya merasakan sakit tenggorokan.
Namun ciri-ciri anak radang tenggorokan lain mungkin saja ada di level yang berat seperti merasakan demam hingga mengalami kesulitan saat menelan. Bagi balita, radang tenggorokan sangatlah menyiksa sehingga wajar sekali bila balita akan terus rewel dan sedikit sulit diberi makan.
Gejala umum yang kerap muncul dan sering dirasakan anak-anak maupun orang dewasa adalah:
1. Mengalami Demam
Radang tenggorokan pada anak kerap kali ditandai dengan gejala demam bersuhu tinggi yaitu 38 derajat celcius ke atas. Saat anak demam, diusahakan untuk tidak memberinya selimut, gunakanlah baju yang tidak terlalu tebal, beri paracetamol serta cairan yang cukup.
Bila perlu lakukan kompres pada dahinya untuk membantu menurunkan demam.
Ini biasa terjadi dan Ibu tidak perlu terlalu panic, bahkan ciri-ciri anak radang tenggorokan lainnya bisa jadi tidak disertai demam sama sekali.
2. Mulai Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan akan mulai terasa bila radang tenggorokan pada anak muncul. Ciri-ciri anak radang tenggorokan ini juga umum terjadi dan biasanya sakit tenggorokan disertai dengan munculnya bercak putih atau kemerahan pada ujung tenggorokan bagian dalam, dokter akan melihatnya dengan jelas melalui senter ketika Ibu memeriksakan si kecil.
3. Sakit Kepala
Beberapa ciri-ciri anak radang tenggorokan juga bisa disertai dengan sakit kepala yang akan membuatnya rewel seharian. Bila ini terjadi, usahakan Ibu untuk tetap tenang dan langsung memberi pertolongan pertama seperti paracetamol. Buatlah jani temu kepada dokter anak Ibu supaya masalah ini segera teratasi.
4. Badan Panas Dingin hingga Tidak Nafsu Makan
Selain demam, ciri-ciri anak radang tenggorokan lain yang dapat dirasakan si kecil adalah badan yang mengalami panas dingin. Bisa jadi suhunya turun lalu kemudian naik, atau istilah lain mengalami meriang (kondisi demam yang belum mencapai angka yang tinggi).
Badan panas dingin akan menyebabkan si kecil sedikit kekurangan selera untuk bermain hingga makan. Bujuklah ia untuk tetap selalu minum air yang cukup supaya tidak dehidrasi.
5. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pada beberapa kasus, ciri-ciri anak radang tenggorokan bisa jadi lebih buruk seperti mulai muncul pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Ini tidak bisa dibiarkan dan diobati sendiri di rumah.
Pada dasarnya, radang tenggorokan berbeda dengan sakit tenggorokan biasa yang akan hilang dengan sendirinya. Radang tenggorokan membutuhkan antibiotik sebagai perawatan penyembuhan yang lebih tepat.
6. Kesulitan Menelan
Tidak heran bila ciri-ciri anak radang tenggorokan adalah kesulitan menelan karena sakit tenggorokan mulai menyerang. Rasanya saat menelan sangat sakit seperti ada yang mengganjal dan menarik tenggorokan kita.
Untuk pertolongan pertama, ajak si kecil agar mau minum hangat dan mengkonsumsi makanan hangat bergizi seperti sup atau lainnya. Hindari dulu makanan terlalu manis atau yang mengandung coklat karena dapat memicu radang tenggorokan lebih parah.
7. Mengalami Gejala Gastrointestinal
Melansir dari laman Healthline, ciri-ciri anak radang tenggorokan yang kurang umum terjadi yang juga termasuk dalam gejala gastrointestinal adalah seperti mengalami sakit perut, mual, hingga muntah. Bila hal ini terjadi, segera bawa si kecil atau pasien dewasa tersebut untuk bertemu dengan dokter ya.
8. Mulai Muncul Ruam
Ciri-ciri anak radang tenggorokan yang tidak umum terjadi adalah disertai dengan ruam yang biasa disebut dengan demam berdarah. Ruam demam berdarah ini mulai muncul sebelum gejala lainnya dimulai atau hingga 7 hari setelahnya.
Ruam ini dapat terlihat di beberapa area pada kulit dan muncul benjolan halus kecil yang akan sangat tampak pada permukaan kulit. Ruam akan hilang sekitar satu minggu, namun bila ini terjadi karena demam berdarah, maka perawatan medis hingga rawat inap sangat mungkin terjadi dan diperlukan.
Jangan anggap sepele demam berdarah karena akibatnya cukup fatal.
Faktor Risiko dan Penyebab Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan ternyata juga memiliki beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko sehingga dapat juga menjadi penyebab radang tenggorokan pada anak atau orang dewasa seperti berikut ini:
1. Kontak Erat dengan Penderita
Saat seseorang sedang mengalami radang tenggorokan, besar kemungkinannya untuk menularkan dengan cepat kepada orang lain apalagi bila terus menerus memiliki kontak erat.
Hal ini dikarenakan bakteri yang menjadi penyebab radang tenggorokan pada anak dan orang dewasa ini mudah menempel pada banyak permukaan seperti meja, kursi, alat makan, bahkan saat kedua orang bertemu tanpa menggunakan masker.
2. Sering Menghabiskan Waktu di Tempat Ramai
Bila Ibu sering berada di tempat ramai, atau si kecil berada di keramaian maka penyebab radang tenggorokan pada anak atau orang dewasa akan meningkat. Apalagi kita tidak bisa mengetahui secara pasti apakah orang dalam keramaian tersebut sedang sehat atau justru sedang menderita radang tenggorokan.
Beberapa radang tenggorokan tampak hanya seperti sakit tenggorokan biasa dan kerap kali dianggap sepele. Pastikan menggunakan masker supaya tidak mudah tertular!
3. Memiliki Anak Usia Sekolah
Seringnya kita mendengar bahwa penyebab radang tenggorokan pada anak salah satunya karena anak sudah sekolah, yaitu antara usia 5-15 tahun. Hal ini dikarenakan si kecil sudah sering bertemu dengan teman sebayanya yang kita tidak tahu sedang sehat atau tidak.
Oleh karena hal ini, radang tenggorokan pada anak kerap terjadi dan ini masih wajar.
4. Musim Pancaroba atau Musim Tertentu
Melansir dari laman Mayo Clinic, penyebab radang tenggorokan pada anak bisa jadi karena perubahan musim dan cuaca. Meskipun sebenarnya radang tenggorokan dapat terjadi kapan saja, seringnya mudah menyerang anak-anak atau dewasa bila cuaca seringkali tidak menentu.
Radang tenggorokan ini seringnya bersirkulasi di musim dingin atau awal musim semi.
Cara Mengobati Radang Tenggorokan Pada Anak
Karena radang tenggorokan merupakan infeksi dari bakteri, maka dokter akan selalu memberikan resep obat antibiotik untuk menyembuhkan dan memulihkan radang tenggorokan.
Cara mengobati radang tenggorokan pada anak dengan menggunakan antibiotik dapat menghambat penyebaran bakteri dan infeksi, begitu juga bagi orang dewasa.
Pusat Pengendalian Penyakit atau CDC melalui laman Healthline menyebutkan bahwa ada 8 antibiotik yang biasa diberikan untuk mengobat radang tenggorokan seperti: penisilin, amoksisilin, sefaleksin, sefadroksil, klindamisin, klaritromisin, dan azitromisin.
Cara mengobati radang tenggorokan pada anak dengan obat minum ini sangat dianjurkan dengan pembelian harus melalui resep dokter atau tidak dapat dibeli secara bebas.
Beberapa obat ini mungkin dapat menyebabkan reaksi alergi pada seseorang, jadi penting juga untuk memberitahu dokter obat apa yang kerap mendatangkan alergi pada si kecil maupun orang dewasa lainnya.
CDC juga mengungkapkan bahwa cara mengobati radang tenggorokan pada anak melalui antibiotik ini juga memiliki manfaat lain seperti:
- Memperpendek waktu sakit;
- Mengurangi hingga mengobat gejala yang dirasakan;
- Mencegah penularan akibat bakteri strep; dan
- Mencegah munculnya demam rematik.
Selain cara mengobati radang tenggorokan pada anak menggunakan obat-obatan, perawatan penunjang di rumah juga sangat diperlukan seperti:
1. Banyak Istirahat
Radang tenggorokan dapat pulih dengan cepat bila penderitanya banyak istirahat. Cara mengobati radang tenggorokan pada anak melalui istirahat ini cukup manjur karena istirahat cukup dapat membantu mengembalikan energi si kecil.
2. Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Hangat
Cara mengobati radang tenggorokan pada anak selanjutnya adalah dengan memberi si kecil makanan dan minuman hangat. Selain itu, menghindari pantangan makanan radang tenggorokan pada anak juga perlu seperti tidak makan makanan yang mengandung banyak minyak terlebih dahulu.
Kemudian tidak minum terlalu manis dan dingin, hindari makan pedas, hingga makanan yang mengandung coklat atau pemanis tambahan selain gula.
3. Mengkonsumsi Makanan Lunak
Pantangan makanan radang tenggorokan pada anak sebenarnya sangat mudah dihindari dan diganti dengan makanan yang juga tak kalah enaknya seperti bubur, yoghurt, jus buah tanpa pemanis tambahan, air lemon hangat, atau bila si kecil suka dapat juga diberikan air jahe yang hangat.
Makanan seperti sup dapat menjadi solusi jitu dan tepat supaya anak tetap makan dengan asupan yang bergizi.
4. Memberikan Madu atau Vitamin
Bila pantangan makanan radang tenggorokan pada anak sudah dihindari dan obat sudah diberikan, jangan lupa memberi si kecil madu atau multivitamin untuk mengembalikan kebugaran badannya. Madu dan multivitamin juga dapat membantu masa pemulihan pada anak lebih cepat.
5. Hindari Mengkonsumsi Makanan Ringan Tertentu
Pantangan makanan radang tenggorokan pada anak juga termasuk memilih makanan ringan yang tidak menjadi pemicu munculnya radang seperti makanan ringan yang mengandung banyak micin yang justru akan memperparah keadaan dan menjadikan si kecil batuk.
6. Mengkonsumsi Pelega Tenggorokan
Biasanya hal ini seringkali dilakukan oleh orang dewasa yaitu mengkonsumsi permen pelega tenggorokan atau sejumlah minuman yang dikhususkan untuk meringankan gejala radang tenggorokan. Perhatikan kembali apakah boleh diberikan juga untuk anak-anak ya.
Editor: Dwi Ratih