8 Imunisasi Gratis Untuk Si Kecil, Ibu Sudah Tahu?
Di Indonesia, program imunisasi gratis dari pemerintah 2022 disambut antusias oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini dikarenakan biaya imunisasi atau vaksinasi secara mandiri yang dikelola oleh pihak swasta tidak murah. Padahal imunisasi sangat penting untuk si kecil guna merangsang tubuh memproduksi antibodi yang melawan infeksi. Tujuannya agar mereka terlindungi dari beberapa penyakit menular.
Pelaksanaan program imunisasi gratis di posyandu atau puskesmas terdekat. Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, imunisasi gratis puskesmas atau posyandu harus dilakukan sesuai jadwal yang telah direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Oleh karena itu, jika ada imunisasi yang belum diberikan kepada si kecil sesuai jadwal yang seharusnya, maka pemberian imunisasi harus secepatnya dikejar.
Lantas, apa saja imunisasi gratis dari pemerintah tahun ini? Berikut daftar selengkapnya.
1. Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi gratis yang pertama bisa diberikan saat si kecil baru lahir, yaitu jenis imunisasi Hepatitis B. Ibu bisa mendapat layanan ini jika persalinan dilakukan menggunakan fasilitas program BPJS. Imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi baru lahir untuk mencegah kemungkinan penularan Hepatitis B dari Ibu ke anak melalui proses persalinan. Perlu diketahui, penyakit Hepatitis B menyebabkan pengerasan hati, kegagalan fungsi hati, hingga kanker hati.
2. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG diberikan untuk bayi berusia 1 bulan untuk mencegah virus tuberculosis yang menyerang paru, kelenjar, tulang, dan radang otak. Serangan virus tersebut bisa menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian. Beruntung, imunisasi BCG masuk menjadi salah satu jenis imunisasi gratis di Posyandu atau Puskesmas. Jadi, Ayah dan Ibu tidak perlu repot menyiapkan biaya imunisasi.
3. Imunisasi Polio
Imunisasi gratis di Posyandu maupun Puskesmas berikutnya, yaitu imunisasi polio. Ini merupakan jenis imunisasi wajib dan berulang. Maksudnya, imunisasi polio tidak hanya diberikan satu kali tetapi empat kali pada si kecil. Pemberian imunisasi polio pertama kali pada bayi usia satu bulan. Kemudian diberikan lagi saat si kecil usia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan. Tujuan pemberian imunisasi polio adalah untuk mencegah terjadinya kelumpuhan. Jika sekali terjadi lumpuh pada tungkai dan lengan, maka tak ada obat yang bisa menyembuhkannya. Selain itu, polio juga bisa menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan yang mengakibatkan kematian.
4. Imunisasi DPT-HB-Hib (Pentabio)
Sama seperti imunisasi polio, imunisasi DPT-HB-HiB atau pentabio juga merupakan imunisasi yang bersifat wajib dan berulang. Imunisasi gratis program pemerintah ini diberikan tiga kali, yaitu saat si kecil berusia dua, tiga, dan empat bulan. Pemberian imunisasi ini bertujuan untuk mencegah penyakit-penyakit seperti difteri, pertusis, tetanus, dan hepatitis lanjutan. Imunisasi DPT-HB-HiB atau pentabio efektif mencegah pembengkakan dan sumbatan di jalur pernapasan, mengeluarkan racun yang dapat melumpuhkan otot jantung, dan mencegah pneumonia.
5. Imunisasi Campak Rubella
Imunisasi campak rubella dianjurkan diberikan saat si kecil berusia sembilan bulan, 18 bulan, dan 7 tahun. Imunisasi gratis ini bisa dilakukan di Puskesmas maupun Posyandu terdekat. Pemberian imunisasi campak rubella bertujuan untuk mencegah infeksi penyakit campak dan rubella yang mengakibatkan cacat fisik yang tidak dapat diobati. Satu-satunya pencegahan adalah dengan memberikan imunisasi campak rubella ini.
6. Imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) mulai tahun ini masuk dalam daftar imunisasi gratis pemerintah 2022. Pemberiannya bahkan dilakukan secara nasional untuk balita berumur dua, empat, dan enam bulan sesuai dengan saran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Imunisasi PCV bertujuan untuk mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus. Sebelumnya, untuk mendapatkan imunisasi PCV secara mandiri biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp500.000 sampai Rp800.000. Beruntung, saat ini Ibu bisa mendapatkan imunisasi PCV gratis di Puskesmas terdekat.
7. Imunisasi Rotavirus
Imunisasi rotavirus diberikan untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Kabarnya, ini merupakan jenis imunisasi gratis pemerintah yang akan diberikan tahun ini di 21 kabupaten/kota yang mewakili tiap pulau, selanjutnya akan diberikan secara nasional di tahun 2024.
Imunisasi rotavirus diberikan dua kali, dosis pertama mulai umur 6 minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu, dan harus selesai pada umur 24 minggu. Sebelum masuk daftar imunisasi gratis pemerintah, biaya pemberian imunisasi rotavirus tipe rotarix, berkisar antara Rp320.000 hingga Rp400.000.
8. Imunisasi HPV (Human Papilloma Virus)
Satu lagi imunisasi gratis yang diberikan pemerintah Indonesia, yaitu Imunisasi HPV (Human Papilloma Virus). Tahun ini imunisasi HPV gratis diberikan di 131 kabupaten/kota yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali.
Imunisasi HPV wajib diberikan untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Perlu diketahui, imunisasi HPV diberikan untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Pemberiannya dilaksanakan melalui program kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan pada bulan Agustus setiap tahunnya.
Pastikan Ibu sudah mencatat jadwal dan jenis-jenis imunisasi gratis yang disiapkan pemerintah agar tidak ada yang terlewatkan. Semoga dengan pemberian imunisasi, si kecil terhindar dari berbagai penyakit berbahaya ya, Bu!
Editor: Atalya