Anak Menelan Benda Asing? Atasi Dengan Cara Ini
Anak kecil, terutama balita, sangat rentan mengalami tersedak akibat menelan beda asing. Bila anak menelan benda asing yang tidak tajam atau berpotensi berbahaya dan benda ini tidak tersangkut di tenggorokannya, kemungkinan si kecil akan baik-baik saja. Anak bisa mengeluarkan benda asing tersebut saat buang air besar.
Selagi menunggu benda asing tersebut keluar, awasi si kecil dan hubungi dokter bila ia mulai muntah, mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya, menolak makan, demam, batuk, nafasnya berbunyi, atau terdengar suara mengi ketika ia menarik nafas. Juga hubungi dokter bila benda asing yang ditelan anak tidak terlihat di kotoran anak setelah beberapa hari ditelan.
Bila Ibu merasa si kecil menelan benda tajam seperti jarum, tusuk gigi atau benda berbahaya seperti baterai jam atau magnet, segeralah menuju rumah sakit meski anak terlihat baik-baik saja. Benda-benda ini perlu segera dikeluarkan dari tubuh anak karena bisa membuat esopaghus, perut, atau usus anak berlubang, melepaskan zat kimia berbahaya di dalam tubuh anak, atau menciptakan arus listrik di dalam tubuh si kecil. Satu magnet kecil mungkinbisa keluar dengan sendirinya, tapi jika si kecil menelan dua magnet atau lebih, ini bisa menyebabkan bagian usus saling menempel, terpelintir, atau berlubang.
Penanganan oleh dokter saat anak menelan benda asing
Penanganan dari dokter saat menghadapi anak yang menelan benda asing akan bergantung pada benda apa yang ditelan anak dan apakah benda tersebut tersangkut atau tidak. Dokter bisa melakukan penyinaran dengan sinar X untuk mengetahui lokasi benda yang ditelan anak.
Bila dokter menganggap benda yang tertelan bisa bergerak dengan aman melalui sistem pencernaan anak dengan sendirinya, Ibu akan diminta untuk mengawasi anak dan mengecek feses si kecil dengan seksama dalam beberapa hari. Selama waktu ini, dokter bisa melakukan rontgen atau CT scan tambahan untuk melacak benda.
Bila benda berada di saluran nafas atau tersangkut di esophagus atau benda yang ditelan anak itu tajam atau berbahaya, dokter biasanya akan mengangkatnya. Kemungkinan besar, dokter akan menggunakan alat bernama endoscope bila benda berada di esophagus atau perut anak. Bila benda berada di jalan udara, alat serupa bernama bronchoscope akan digunakan. Kadang pembedahan juga perlu dilakukan untuk mengeluarkan benda yang tertelan anak.
Tak ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah anak menelan benda asing. Memasukkan segala benda ke dalam mulut menjadi cara bayi dan anak kecil belajar mengksplor dunia di sekitar mereka. Risiko ini biasanya akan menghilang sampai anak berusia 4 tahun. Menceramahi anak tentang bahaya tersedak juga tak ada gunanya, yang paling penting dilakukan adalah tetap waspada mengawasi anak.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah anak menelan benda asing:
Periksa permukaan lantai dan pastikan tidak ada benda asing yang bisa anak temukan dan masukkan ke mulutnya. Jauhkan benda seperti kancing, perhiasan, peniti, koin, tutup pulpen, jepit kertas, paku, krayon, kelereng, dan baterai seukuran kancing dari jangkauan anak.
Waspada saat sedang berlibur atau bepergian. Makanan dan benda menarik yang ia temukan di tempat-tempat yang Anda kunjungi selama liburan bisa membahayakan anak.
Awasi anak saat berkunjung ke rumah orang lain. Si kecil bisa saja menemukan benda tidak aman dan akan mulai mengeksplornya dengan memasukkan benda tersebut ke mulut.
Pastikan mainan dan bonekanya aman untuk si kecil, dan pastikan tidak ada bagian kecil yang bisa terlepas dan ditelan si kecil.
Bekali diri dengan latihan CPR, dan pastikan pengasuh anak juga dilatih untuk melakukannya.
Mencegah anak tersedak akibat menelan benda asing
Ingat ya Bu, anda mulai harus waspada dengan bahaya tersedak saat si kecil sudah bisa mengambil benda dengan jarinya sampai anak berusia sekitar 4 atau 5 tahun. Anak di bawah usia 4 tahun masih memiliki risiko mengalami tersedak karena mereka belajar mengeksplor dunianya dengan memasukkan benda ke dalam mulut.
Ibu juga harus ingat, bayi usia 6 atau 7 bulan biasanya memang sudah bisa menggigit makanan dengan gigi depan, tapi mereka belum bisa mengunyah dengan baik hingga semua gigi geraham tumbuh. Potongan makanan yang tidak dikunyah oleh si kecil bisa saja menyumbat jalan udara dan membuat anak tersedak lho.
Nah, untuk mencegahnya, ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan, antara lain:
Awasi anak
Awasi anak yang masih kecil kapanpun mereka makan atau minum. Anak biasanya tidak bisa mengeluarkan suara saat sedang tersedak. Jadi sebaiknya, jangan memberikan si kecil makanan yang berpotensi menimbulkan tersedak saat Ibu sedang mengemudi dan anak duduk sendiri di bagian tengah mobil.
Jauhkan benda kecil
Jangan biarkan anak bermain dengan kancing, koin, balon, batu kerikil, atau benda yang ukurannya diameternya lebih kecil dari 1 ¼ inci atau ukuran panjangnya lebih kecild ari 2 ¼ inci.
Jauhkan bedak bayi
Jangan biarkan anak bermain dengan wadah bedak. Bedak tabur bisa membuat tenggorokan anak tersumbat.Duduk saat makan
Pastikan anak duduk ketika makan. Jangan biarkan anak makan ketika berbaring, berjalan, memanjat, atau berlari karena bisa membuatnya tersedak.Lumatkan, potong, dan oleskan
Lumatkan makanan agar cukup lembut untuk dikunyah bayi jika si kecil baru memulai MPASI. Saat sudah mengenal finger food, Ibu harus memotong buah, sayuran, daging, dan keju menjadi seukuran kacang polong agar anak tidak tersedak.
Pilih cemilan dengan bijak
Jangan berikan popcorn, kacang, permen keras, permen karet, atau marshmallow hingga anak setidaknya berusia 4 tahun agar ia tidak tersedak.
Untuk memperkenalkan finger food pada bayi, sebarkan potongan makanan di meja highchair atau piring bayi. Beri makan di high chair, bukan di car seat atau stroller, untuk mengurangi risiko tersedak sekaligus untuk mengajarkan bayi kalau highchair adalah tempat untuk makan.
Makanan yang diberikan harus mudah dipegang, tapi tidak berisiko untuk membuat bayi tersedak. Sayur harus dimasak agar cukup lunak dan dipotong jadi bagian kecil. Jangan pernah memberikan si kecil satu buah anggur utuh karena ukuran tersebut masih terlalu besar untuk bayi dan bisa membuatnya tersedak.
(Ismawati)