Ibupedia

Awas! Ada Bahaya Bila Membiarkan Bayi Minum Air Putih Terlalu Dini

Awas! Ada Bahaya Bila Membiarkan Bayi Minum Air Putih Terlalu Dini
Awas! Ada Bahaya Bila Membiarkan Bayi Minum Air Putih Terlalu Dini

Segarnya air putih seringkali bikin Ibu juga ingin bayi minum air putih. Banyak faktor yang mendasari keinginan Ibu ini. Diantaranya adalah sesekali ingin memberi tambahan air putih, atau merasa kasihan saat cuaca sedang panas.

Ini juga didasari oleh keyakinan bahwa ASI atau susu formula adalah ‘makanan’. Sehingga bayi masih memerlukan minuman. Padahal, justru ada bahaya mengintai jika bayi minum air putih sebelum usianya mencapai 6 bulan.

Ibu perlu tahu beberapa fakta penting tentang boleh tidaknya bayi minum air putih untuk menghindari faktor risiko yang mungkin terjadi. Yuk, simak faktanya di bawah ini!

Bolehkah bayi minum air putih?


Boleh atau tidaknya bayi minum air putih, bergantung pada usianya. Bayi di bawah usia 6 bulan belum diperbolehkan untuk minum air putih. Pemberian air putih pada bayi di usia tersebut, dapat mengakibatkan keracunan air putih karena lambung bayi belum dapat mengatur kadar cairan yang berlebih. 

Dilansir dari Health and Social Services Haldimand and Norfolk, Ibu dapat memberikan air putih pada bayi ketika usianya sudah lebih dari 6 bulan. Pada usia 12 bulan pertama, ASI adalah makanan dan minuman utama bagi bayi. Bayi yang diberikan ASI ekslusif di usia 0-6 bulan, tidak memerlukan air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.

ASI mengandung 80-90% air. Sehingga bayi yang menyusu sebelum 6 bulan tidak memerlukan makanan atau cairan lain selain ASI. Apabila bayi Ibu mengonsumsi susu formula, maka susu formula saja cukup untuk nutrisinya di 6 bulan pertama.

Air putih hanya digunakan untuk melarutkan susu formula sesuai dengan anjuran pada kemasan atau pertimbangan khusus dari dokter. Tidak diperlukan tambahan air putih di luar pemberian susu formula.

Kapan bayi boleh minum air putih?


Bayi boleh minum air putih ketika usianya telah menginjak lebih dari 6 bulan dan mulai mendapatkan MPASI (Makanan Pendamping ASI). Pada usia ini, bayi membutuhkan lebih banyak energi dan cairan tubuh untuk aktif beraktivitas.

Selain ketika sudah cukup usia, bayi juga diperbolehkan minum air putih dalam keadaan yang mendesak, seperti dehidrasi akibat diare, demam tinggi, atau muntah. Bayi minum air putih di usia 6 bulan juga tetap dalam batasan tertentu. 

Air putih hanya diberikan setelah sesi makan utama atau cemilan. Jumlahnya pun tidak banyak, sisa kebutuhan cairannya dipenuhi dari ASI atau susu formula

Jenis air putih yang dapat diminum bayi

Berdasarkan Nebraska Ectension in Lancaster County, ada beberapa jenis air putih yang biasa dikonsumsi sehari-hari, seperti air mineral, air minum kemasan, maupun air suling. Lantas, ketika bayi minum air putih, jenis air putih seperti apa yang aman diberikan pada bayi? 

1. Air mineral


Air mineral memiliki kemungkinan mengandung kadar mineral terlarut yang tinggi. Kadar mineral ini biasanya diperoleh secara alami pada air yang berasal dari tanah atau sumber mata air. 

Tambahan kadar mineral yang diberikan dapat memberikan rasa dan manfaat bagi kesehatan. Meskipun begitu, Ibu perlu memperhatikan kadar mineral yang terkandung dalam air putih sebelum memberikannya pada bayi.

Kadar mineral yang berlebihan dapat menimbulkan risiko berbahaya bagi kesehatan bayi. Air mineral dapat menjadi pilihan asalkan dapat memilih yang tepat dan terbebas dari kandungan sodium.

Dilansir dari Halodoc, Ibu juga sebaiknya memilih air mineral yang memiliki kadar natrium (Na) kurang dari 200 mg/L dan kadar sulfat (SO atau SO4) kurang dari 250 mg/L.

2. Air kemasan


Seperti air mineral, air minum kemasan juga berasal dari sumber mata air. Bedanya, air ini mengalami proses penyinaran ultraviolet (UV) dan osmosis balik untuk mengembangkan rasanya. Air minum kemasan ini juga mengandung beberapa mineral alami sehingga dapat memiliki rasa yang berbeda-beda.

3. Air suling

Air suling merupakan air paling murni tanpa campuran gas atau mineral apapun. Jenis air ini biasa diperjual-belikan untuk diet dan kebutuhan industri. Air suling bisa menjadi opsi teraman untuk diberikan pada bayi. Namun, penggunaan air suling untuk konsumsi bayi ini memang masih kurang umum untuk dipilih. 

Berdasarkan National Health Service UK (NHS), air putih yang diberikan pada bayi juga perlu diperhatikan, pastikan untuk memasak airnya terlebih dulu sebelum memberikannya pada bayi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko pencemaran, menjaga sterilitas, dan menghindari kelebihan kandungan sulfat atau sodium.

Berapa jumlah air yang dapat diminum bayi?

Melansir dari Healthy Children, bayi usia 6 bulan hingga 1 tahun dianjurkan minum 115-175ml air putih setiap hari. Sedangkan, untuk toddler usia 1-2 tahun dapat mengonsumsi 250-1000 ml air putih per harinya. Ketentuan jumlah air yang diberikan perlu disesuaikan untuk menghindari kelebihan air dan ketidakseimbangan elektrolit.

Risiko bayi minum air putih

Pemberian air putih juga perlu cermat melihat usia bayi. Bayi minum air putih di usia kurang dari 6 bulan hanya akan menimbulkan masalah. 


1. Keracunan air

Bayi dapat mengalami keracunan atau intoksikasi air yang disebabkan karena kadar sodium atau garam dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. 

2. Diare

Air putih yang belum dimasak kembali memiliki risiko penyebaran penyakit. Penggunaan konsumsi air putih yang tidak bersih, akan memicu terjadinya diare. 

3. Perut kembung

Bayi dapat mengalami perut kembung yang disebabkan karena sistem pencernaan yang belum terbentuk sempurna sehingga tidak dapat terserap oleh tubuh secara maksimal. Sistem pencernaan ini memerlukan ASI untuk melapisi usus yang belum berkembang dan masih banyak berlubang. Inilah mengapa ASI saja cukup untuk bayi<6 bulan.

4. Kurang Gizi

Konsumsi air putih pada bayi dapat mengakibatkan bayi lebih cepat merasa penuh dan kenyang. Bayi yang sudah merasa kenyang, akan cenderung enggan menyusu. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya asupan gizi pada tubuh bayi apabila dibiarkan berlangsung secara terus-menerus.

Ternyata cukup banyak, ya faktor risiko bayi minum air putih bila belum mencapai usia yang diperbolehkan. Nah kalau sudah begini, masihkah mempertimbangkan membiarkan bayi minum air putih?.

Editor: Aprilia 

Follow Ibupedia Instagram