Ibupedia

Awas Dehidrasi, Ini Cara Mengatasi Anak Muntah

Awas Dehidrasi, Ini Cara Mengatasi Anak Muntah
Awas Dehidrasi, Ini Cara Mengatasi Anak Muntah

Ibu harus segera mengatasi anak muntah karena diare dan muntah adalah musuh terbesar si kecil karena dapat menyebabkan dehidrasi. Orangtua pasti khawatir melihat anaknya yang muntah terus-menerus. Bagaimana cara mengatasi anak muntah terus menerus?

Muntah merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh anak untuk mengeluarkan racun yang tertelan menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia. Meski begitu, muntah terus menerus dapat mengakibatkan tubuh dehidrasi jika tidak diikuti dengan banyak minum untuk mengisi cairan yang hilang.

Penyebab muntah pada anak

awas-dehidrasi-ini-cara-mengatasi-anak-muntah-1

Seperti yang dilansir dari National Health Service, penyebab muntah anak tidak melulu keracunan, tapi bisa disebabkan oleh banyak hal, yaitu:

  • Gastroenteritis: merupakan infeksi pada usus yang biasanya berlangsung selama beberapa hari. Ini adalah penyebab paling umum dan biasanya tidak berbahaya.
  • Alergi makanan: dapat menyebabkan muntah pada anak-anak serta gejala lainnya. Muntah akibat alergi makanan biasanya muncul 2 hingga 6 jam setelah mereka makan
  • Infeksi lainnya: selain gastroenteritis seperti infeksi saluran kemih (ISK), infeksi telinga, meningitis, atau pneumonia.
  • Radang usus buntu (Apendisitis): yang merupakan pembekakan usus buntu yang menyakitkan. Usus buntu merupakan kantong seperti jari yang terhubung ke usus besar.
  • Keracunan makanan: yang disebabkan oleh bakteri E. Coli, Salmonella, Listeria, dan Campylobacter. Anak dapat keracunan makanan dari hampir semua makanan terutama jika tidak dimasak atau disimpan dengan benar.
  • Gegar otak: yang merupakan terjadinya benturan di kepala yang memiliki tanda seperti kehilangan kesadaran, sakit kepala, penglihatan kabur, kebingungan, bicara cadel, kesulitan berjalan, hingga kesulitan bangun. Muntah merupakan gejala lain yang mungkin saja tidak muncul setelah 72 jam benturan.
  • Dehidrasi: yang muncul saat anak sakit dan kurang cairan. Anak-anak mengalami dehidrasi lebih cepat daripada orang dewasa. Saat si kecil muntah-muntah, pastikan mereka mengkonsumsi cairan yang cukup untuk menghindari terjadinya dehidrasi.

Cara mengatasi anak muntah terus menerus

awas-dehidrasi-ini-cara-mengatasi-anak-muntah-2

Muntah tidak selalu pertanda serius. Selain oleh keracunan makanan, muntah juga disebabkan oleh virus dan mabuk perjalanan. Berikut cara mengatasi anak muntah terus menerus yang dapat Ibu lakukan.

1. Tenang

Melihat si kecil muntah, pasti Ibu dan Ayah akan panik. Namun, dalam mengatasi anak muntah, ketenangan dan kesabaran adalah kuncinya agar Ibu dan ayah dapat berpikir dan melakukan penanganan dengan tepat.

Ibu dapat memperbanyak cuci tangan untuk meminimalisasi risiko tertular kuman penyebab infeksi pencernaan. Dalam 1x24 jam, si kecil kemungkinan besar akan membaik.

2. Mencegah dehidrasi

Dalam mengatasi anak muntah, salah satu hal yang harus diperhatikan dengan cermat adalah mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan pada anak. Oleh karena itu, anak penting untuk banyak minum meski ia muntah. Selain air putih, Ibu juga dapat memberikan anak cairan elektrolit sebagai upaya mengatasi anak muntah.

Selain berbentuk cairan, ternyata Ibu juga dapat memberikan si kecil dalam bentuk es batu atau es loli, lho! Namun, hindari pemberian minuman bersoda dan bergula kepada anak yang muntah-muntah.

Muntah terkadang tidak membuat si kecil berselera untuk minum air. Berikan cairan 30 menit setelah anak muntah atau saat anak sudah meminta minum.

3. Mengkonsumsi jahe dan madu

awas-dehidrasi-ini-cara-mengatasi-anak-muntah-3

Pada sebagian orang, jahe bekerja dengan baik untuk mengatasi mual dan muntah pada anak. Parut jahe dan kemudian peras sarinya serta tambahkan beberapa tetes untuk memberikan rasa manis. Ibu dapat memberikan ke si kecil dua atau tiga kali sehari. Mengkonsumsi jahe madu tidak hanya memberikan perasaan enak, tetapi juga membantu proses pencernaan.

4. Menghindari makanan padat

Menyuruh si kecil untuk makan makanan padat sebagai cara mengatasi anak muntah adalah cara yang salah. Mungkin Ibu berpikir dengan keluarnya isi perut, maka si kecil akan kelaparan karena makanan ikut keluar. Faktanya, Ibu tidak perlu memberikan makanan padat kepada anak yang sedang muntah-muntah. 

Tunggu hingga 24 jam setelah anak muntah pertama kali. Saat kondisi sudah mulai stabil, Ibu dapat memberikan anak makanan yang bertekstur lunak agar lebih mudah dicerna oleh pencernaannya.

5. Minum obat

Minum obat merupakan salah satu cara mengatasi anak muntah. Obat yang dikonsumsi adalah jenis antiemetik yang mengandung subsalisilat. Kandungan tersebut dapat membantu melindungi lapisan perut dan mengurangi muntah akibat keracunan makanan.

Jenis obat lain yang dapat dikonsumsi adalah jenis antihistamin OTC (H1 blocker) yang berfungsi menghentikan muntah yang disebabkan oleh mabuk dalam perjalanan. Namun, penggunaan antihistamin memberikan efek samping berupa mulut kering, retensi urin dan penglihatan kabur.

6. Menggunakan aromaterapi

awas-dehidrasi-ini-cara-mengatasi-anak-muntah-4

Menggunakan aromaterapi merupakan cara alternatif untuk mengatasi anak muntah. Menghirup minyak lemon dapat membantu mengurangi mual dan muntah menurut penelitian dari Iranian Red Crescent Medical Journal.

Cara yang paling mudah dalam menikmati aromaterapi adalah menambahkan minyak ini ke diffuser ruangan. Jika Ibu tidak memiliki minyak lemon, dapat menggunakan potongan lemon segar dan dapat dihirup aromanya.

Aromaterapi yang dapat meredakan mual adalah bau yang berasal dari lemon, cengkeh, kamomil, dan mawar.

Muntah dan diare adalah musuh utama bagi anak kecil karena dapat mengakibatkan dehidrasi. Namun, Ibu tidak usah panik menghadapi anak muntah dengan 6 cara mengatasi anak muntah di atas.

Editor: Dwi Ratih 

Follow Ibupedia Instagram