Awas! Kurang Asupan Ini Mengancam Kesehatan Tulang Anak!
Tubuh adalah satu sistem yang saling berhubungan antara satu organ dengan yang lain. Salah satu bagian penting dalam tubuh yang harus selalu diperhatikan adalah tulang. Tulang menjadi penopang tubuh saat tumbuh dan bergerak. Tidak hanya pada orang dewasa, tapi masalah kesehatan tulang ini juga bisa terjadi pada anak, lho.
Parahnya, jika tulang anak bermasalah, kemungkinan besar pertumbuhan anak akan terhambat juga. Untuk itu, penting sekali memahami dan mewaspadai masalah kesehatan tulang pada anak dan juga mengerti tips-tips cara pencegahannya.
Pada tubuh orang dewasa, tulang manusia terdiri kira-kira sejumlah 206 buah. Ternyata, tulang yang dimiliki oleh anak bisa lebih dari itu karena anak masih mengalami masa pertumbuhan sehingga tulangnya masih berkembang. Jika anak mengalami masalah kesehatan tulang, maka akan berpengaruh pada postur tubuh dan bagaimana dia akan tumbuh.
Bukan tidak mungkin, masalah kesehatan tulang ini akan mengganggu aktivitas dan kegiatannya. Sangat penting mengenali beberapa masalah kesehatan tulang anak sejak dini untuk mendeteksi apabila ada yang salah dalam pertumbuhannya. Inilah beberapa penyakit tulang yang patut diwaspadai ya, Ibu.
Masalah Kesehatan Tulang karena Penyakit Bawaan
Masalah kesehatan tulang pada anak bisa terjadi karena factor genetik atau bawaan sejak lahir. Penyakit ini akan terlihat sejak si kecil lahir. Beberapa penyakit tulang bawaan yang bisa terjadi pada anak adalah :
Osteogenesis imperfect
Dilansir dari WebMD , penyakit Osteogenesis imperfect biasa dikenal dengan nama Brittle Bone Disease. Secara umum, penyakit ini diartikan sebagai tulang rapuh. Osteogenesis imperfect adalah penyakit bawaan yang bisa diderita oleh anak dengan riwayat dari orang tua atau keluarga. Masalah tulang pada anak ini menyebabkan anak akan sangat mudah mengalami patah tulang, contohnya saat Ibu mengganti popok, atau bahkan saat anak bersin. Di beberapa kasus, gejala patah tulang ini bahkan terjadi saat anak masih berada di dalam rahim ibunya dan baru terdeteksi setelah dia beranjak dewasa.
Ciri-ciri penyakit Osteogenesis imperfect:
- Mengalami patah tulang secara sering;
- Terlihat titik biru di bagian bola mata;
- Gampang lelah;
- Gampang memar;
- Sering mimisan;
- Gigi rapuh dan berubah warna; dan
- Beberapa kasus mengalami hilang pendengaran.
- Dokter akan mendiagnosa tingkat penyakit ini menjadi ringan, sedang dan parah tergantung dari ciri-ciri yang diderita anak. setelah itu, dokter akan memutuskan untuk memberikan terapi yang sesuai. Beberapa terapi yang dilakukan untuk penyakit Osteogenesis imperfect ini adalah:
- Pemberian gips untuk bagian tulang yang patah;
- Terapi fisik untuk memperkuat tubuh dan meningkatkan pergerakan;
- Obat untuk menguatkan tulang;
- Pembedahan jika dirasa terdapat kasus yang cukup parah; dan
- Perawatan gigi khusus untuk gigi rapuh.
- Perlu diketahui bahwa penyakit ini tidak dapat sembuh. Namun dengan perawatan dan terapi yang tepat maka akan mengurangi resiko yang bisa diderita anak dengan penyakit bawaan ini.
Skoliosis
Masalah kesehatan tulang yang ini mungkin sudah sering Ibu dengar. Dilansir dari StLouisChildren.org, scoliosis adalah kelainan bentuk tulang punggung (tulang belakang). Tulang punggung yang normal tampak lurus jika dilihat dari belakang. Tetapi seorang anak dengan skoliosis memiliki tulang belakang dengan bentuk S atau C. Anak tersebut mungkin terlihat seperti sedang bersandar ke satu sisi.
Ada yang menyebutkan bahwa masalah kesehatan tulang ini didapatkan dari keturunan, namun sebab lain juga bisa berpengaruh. Beberapa kasus terjadi bahwa seorang anak lahir dengan kondisi scoliosis, pada kasus lain, scoliosis terdeteksi saat anak sudah tumbuh.
Ciri-ciri Skoliosis:
- Perbedaan tinggi antara bahu satu dengan lainnya;
- Posisi kepala tidak berada di tengah;
- Perbedaan tinggi atau posisi pinggul;
- Perbedaan tinggi atau posisi tulang belikat;
- Perbedaan cara lengan menggantung di samping tubuh saat anak berdiri tegak; dan
- Perbedaan ketinggian sisi punggung saat anak membungkuk ke depan.
- Saat anak Ibu dirasa memiliki beberapa masalah kesehatan tulang seperti di atas, jangan tunda untuk membawanya ke dokter. Dokter akan melakukan beberapa tes termasuk MRI, CT Scan dan Foto Rontgen Tulang untuk memastikan apakah buah hati ibu menderita scoliosis. Nantinya dokter juga akan memutuskan beberapa perawatan dan terapi yang akan dilakukan pada anak Ibu.
Perawatan dan Terapi pada anak Skoliosis:
- Terapi dan control rutin pada dokter;
- Penggunaan “bracing” untuk mencegah kebengkokan yang lebih parah; dan
- Operasi tulang jika dibutuhkan.
Blount Disease
Penyakit tulang ini adalah salah satu yang mungkin tidak Ibu sadari. Blount Disease adalah masalah kesehatan tulang yang menyebabkan lempeng tulang kering atas tumbuh dengan tidak normal. Gampangnya, kaki anak akan terlihat seperti bengkok, sehingga anak akan berjalan dengan posisi kaki terputar ke dalam. Blount disease juga disebut penyakit tibia vara. Anak – anak yang menderita penyakit ini akan bisa mengalami kerusakan sendi. Beberapa ahli menyebutkan bahwa penyakit ini adalah salah satu penyakit bawaan.
Ciri –ciri:
- Tulang kering terlihat bengkok dan mungkin membentuk huruf O;
- Kaki dengan huruf O ini semakin memburuk saat dia dewasa; dan
- Anak berjalan dengan kaki yang terputar ke dalam sehingga sering jatuh.
- Untuk mendiagnosa penyakit ini, dokter akan melakukan beberapa tes fisik dan tes radiologi. Tes ini bertujuan untuk melihat kondisi tulang kaki dengan jelas. Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa perawatan atau terapi jika anak ibu memang terdeteksi mengidap penyakit ini.
Terapi dan perawatan Blount disease:
- Untuk anak dengan usia di bawah 3 tahun, dokter akan menyarankan anak memakai brace atau penyangga agar bentuk tulang bisa diperbaiki.
- Untuk usia di atas 3 tahun, dokter bisa juga melakukan terapi bedah yang juga ditujukan agar resiko penyakit ini bisa dikurangi.
Akibat Lalai Menjaga Kesehatan Tulang
Lalai menjaga kesehatan tulang berdampak serius pada tubuh lho, Bu. Ada beberapa penyakit serius yang patut diperhatikan karena kurangnya vitamin D;
Rakhitis
Ibu mungkin sudah sering dengar bahwa vitamin D adalah salah satu suplemen yang penting bagi anak. Tugas vitamin D adalah menjadi penyerap kalsium dan fosfat yang didapat dari makanan. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin ini adalah Rakhitis. Masalah kesehatan tulang ini membuat anak menderita tulang yang gampang patah. Selain itu, pertumbuhan jadi terhambat dan juga mempengaruhi hal lain seperti gigi anak.
Ciri –ciri Rakhitis:
- Anak sering mengeluh nyeri pada punggung;
- Terlihat ada yang beda di tulang kaki;
- Pada umumnya penderita rakhitis bertubuh pendek karena pertumbuhannya terhambat;
- Sering mengalami patah tulang; dan
- Gigi lebih mudah berlubang dan lama tumbuhnya.
- Jika anak Ibu mengalami gejala di atas, segera hubungi dokter. Pemeriksaan sejak dini akan membantu mendiagnosa penyakit ini sehingga akan segera ditangani. Terapi dan perawatan yang tepat juga akan membantu anak agar tidak mengalami kerusakan tulang secara permanen.
Terapi dan Perawatan:
- Memberikan asupan yang mengandung vitamin D secara cukup seperti ikan dan telur;
- Mengajak anak berjemur agar mendapat sinar matahari yang cukup;
- Memberikan suplemen vitamin D tambahan;
- Memberikan suntikan vitamin D; dan
- Jika parah, dokter akan menyarankan pemakaian penyangga atau tindakan operasi.
Osteomielitis
Osteomielitis adalah satu penyakit infeksi tulang yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini terjadi saat tulang terpapar bakteri Staphylococcus yang masuk ke dalam tubuh. Ada tiga macam penyebab hal ini yaitu saat tubuh menderita luka terbuka, dan terkontaminasi bakteri. Atau kontaminasi langsung saat dilakukannya bedah ortopedi. Pada umumnya infeksi tulang ini akan menyerang bagian tulang pada lengan dan kaki.
Gejala dan ciri –ciri penyakit Osteomielitis:
- Timbul rasa nyeri pada area tertentu;
- Kulit memerah dan membengkak di area yang terasa nyeri;
- Keluar nanah di area tersebut;
- Merasa demam Tubuh Lemas; dan
- Turun berat badan secara tiba-tiba.
- Ibu harus waspada jika anak merasa sakit pada tulang dan menunjukkan tanda-tanda gejala penyakit ini. Pemeriksaan lanjutan dan beberapa tes akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan bahwa anak Ibu benar menderita penyakit Osteomielitis.
Terapi dan perawatan:
- Pemberian anti biotik;
- Bedah tulang untuk merawat tulang yang terinfeksi jika diperlukan.
- Penyakit tulang pada anak memang beragam. Ada banyak hal yang menjadi penyebab kesehatan tulang anak terganggu. Beberapa di antaranya mungkin masih belum jelas antara bawaan atau mungkin penyakit yang muncul. Namun satu hal yang pasti adalah, selalu ada cara untuk mencegah anak terjangkit masalah tulang. Menjaga kesehatan tulang anak harus menjadi prioritas yang perlu diperhatikan ya, Bu.
Ibu pasti sudah mengetahui tentang pentingnya 1000 hari pertama dalam kehidupan anak. saat ibu hamil, dokter pasti akan memberikan asupan kalsium dan vitamin yang penting bagi ibu dan juga janin di dalam rahim. Saat di dalam kandungan, tulang janin akan terbentuk sedikit demi sedikit dan akan membutuhkan asupan kalsium yang cukup banyak. Inilah pentingnya salah satu zat yang akan mempengaruhi pertumubuhan janin Ibu. Kekurangan kalsium bukan tak mungkin akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Selain menjaga asupan kalsium sejak dini, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang anak. Simak tips dan ulasan berikut ya, Bu.
Tips Menjaga Kesehatan Tulang secara Alami
"Create healthy habit, not restrictions"
Dengan menerapkan kebiasaan baik setiap hari, maka menjaga kesehatan tulang akan jauh lebih mudah. Ibu bisa atur pola makan, mengajak si kecil berjemur, dan berolahraga bersama setiap hari. Jadikan aktivitas itu sebagai sesuatu yang menyenangkan, bukan larangan-larangan yang justru membuat anak enggan. Simak langkah-langkahnya berikut ini ya!
Menjaga asupan makanan
Bu, untuk menjaga kesehatan tulang anak, kita harus memperhatikan asupan makanannya. Makanan ibarat bensin yang akan menjadi penggerak sistem tubuh. Jika anak makan sembarangan dan tidak seimbang gizinya, maka kemungkinan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Ada beberapa makanan yang baik untuk kesehatan tulang, antara lain :
Sayuran
Wah, makanan ini memang sangat populer karena kaya nutrisi dan vitamin. Beberapa sayuran ternyata mengandung kalsium dan zat besi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang anak. Salah satu contohnya adalah bayam atau brokoli. Sayuran jenis ini sangat gampang diolah dan bisa jadi makanan favorit si kecil. Membiasakan anak makan sayur sejak dini memang sangat banyak manfaatnya dan juga terbukti mencegah berbagai macam penyakit.
Ubi jalar
Jika anak ibu sudah mulai bosan dengan nasi, ada baiknya untuk mengganti karbohidrat dengan ubi jalar. Selain rasanya yang manis, ubi ternyata juga mengandung kalsium yang cukup tinggi, sehingga sangat bagus untuk menjaga kesehatan tulang anak. Ubi jalar juga bisa dikenalkan pada anak sebagai camilan. Tidak ada salahnya membiasakan anak menyantap berbagai makanan pokok selain nasi sedari kecil apalagi yang ternyata memberikan banyak manfaat bagi pertumbuhannya.
Buah
Salah satu buah yang penting untuk kesehatan tulang adalah buah jeruk. Buah jeruk memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Vitamin c ini dibutuhkan tubuh untuk menyerap kalsium dan membentuk kolagen yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang anak. Rasa jeruk memang kadang masam, tapi membiasakan si kecil mengenal jeruk akan memberikan manfaat yang baik bagi pertumbuhannya. Jadi jangan skip buah ini untuk si kecil, ya, Bu.
Daging
Saat anak sudah mulai bisa makan MPASI, ada baiknya untuk mengenalkan daging sejak dini. Daging sangat bagus untuk kesehatan tulang karena mengandung magnesium dan fosfor. Dua zat ini penting untuk pertumbuhan tulang si kecil. Selain itu, daging juga memiliki protein yang diperlukan oleh sel-sel dalam tubuh buah hati Ibu. Sesuaikan pemberian daging dengan usia dan kemampuan mengunyah si kecil ya, Bu.
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan juga menjadi makanan yang memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Tidak hanya baik bagi kesehatan tulang, kalsium juga sangat diperlukan untuk pertumbuhan gigi dan perkembangan tubuh yang lainnya. Untuk itu, kenalkan makanan ini sedari dini saat anak sudah mulai mengenal MPASI, ya Bu.
Produk olahan susu
Selain beberapa makanan di atas, salah satu sumber kalsium yang tidak boleh terlupa adalah produk olahan susu. Susu, keju, butter adalah beberapa makanan yang kaya akan kalsium. Setelah anak lulus ASI, jangan lupa untuk memberikan susu sebagai makanan tambahan setiap harinya ya, Bu. Jika anak ibu memiliki intolerant lactose, ibu juga bisa memberikan susu kedelai sebagai alternative.
Mendapat Asupan Vitamin D Yang Cukup
Vitamin D adalah salah satu zat penting yang akan diperlukan si kecil sejak dia lahir. Salah satu cara yang paling umum dilakukan adalah dengan menjemur bayi saat pagi hari. Saat anak beranjak dewasa, vitamin D ini bisa didapatkan dari makanan. Vitamin D ini akan berguna bagi pertumbuhan dan kesehatan tulang anak. Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan beberapa penyakit yang bisa jadi berbahaya, lho. Untuk itu, beberapa dokter akan meresepkan vitamin D pada anak yang menderita penyakit ini.
Olahraga
Anak memang identic dengan tingkah polahnya yang aktif. Ternyata aktif bergerak dan berolahraga secara teratur baik juga untuk pertumbuhan tulangnya, bu. Kesehatan tulang anak akan bisa terjaga jika anak berolahraga dengan rutin. Kebiasaan olahraga ini akan baik bagi tubuh anak juga saat dia beranjak dewasa. Orang yang rutin berolahraga akan lebih terhindar dari osteoporosis atau kekeroposan tulang. Selain itu, olahraga juga baik bagi anak agar mereka terhindar dari obesitas. Obesitas akan membuat pertumbuhan anak menjadi terganggu dan memberikan banyak sekali efek yang tidak baik.
Kesehatan tulang anak adalah hal yang sangat penting dan harus diperhatikan. Kebanyakan masalah kesehatan tulang anak akan nampak saat ia masih kecil sehingga Ibu bisa segera bertindak jika dirasa ada yang tidak beres. Lakukan konsultasi dengan dokter professional secara rutin untuk mengetahui perkembangan si kecil. Ingat Bu, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Mari lakukan pencegahan sedari dini agar buah hati selalu sehat dan terhindar dari penyakit kesehatan tulang.
Penulis: Yusrina
Editor: Dwi Ratih