Ibupedia

Bagaimana Cara Mendeteksi ISPA pada Anak?

Bagaimana Cara Mendeteksi ISPA pada Anak?
Bagaimana Cara Mendeteksi ISPA pada Anak?

ISPA merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan, baik itu bagian atas maupun bawah. Kepanjangan dari ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut. ISPA juga bisa terjadi pada anak-anak dan bahkan tergolong sebagai penyakit yang umum ditemukan. Namun terkadang ISPA pada anak bisa menjadi gejala dari penyakit pernapasan yang lebih serius.

Nah, agar Si Kecil bisa segera mendapat penanganan yang tepat, mari simak penjelasan mengenai apa itu ISPA pada anak serta bagaimana cara mendeteksinya.

Mengenal ISPA pada anak

ISPA menyerang saluran pernapasan manusia, baik saluran di bagian atas maupun bawah. Sebenarnya, ISPA merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang masih berada di usia prasekolah. Dilansir dari laman Very Well Health, anak-anak prasekolah rata-rata terserang 6-10 virus penyebab gangguan pernapasan per tahun.

Jenis-jenis ISPA 

Ada jenis-jenis ISPA yang kerap menyerang anak-anak, yaitu:

  1. Batuk
  2. Pilek atau flu
  3. Sinusitis
  4. Pneumonia
  5. Faringitis atau laryngitis akut

Penyebab anak mengalami ISPA

ISPA pada anak biasanya terjadi karena paparan mikroba penyebab infeksi yang dibarengi dengan lemahnya sistem kekebalan tubuh. Pada dasarnya, anak terpapar hal-hal yang bisa memicu infeksi pernapasan tiap harinya. Namun jika sistem kekebalannya kuat, Si Kecil tak akan jatuh sakit. Umumnya, ISPA disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan. Beberapa contoh virus yang bisa menimbulkan ISPA di antaranya:

  1. Virus influenza dan para-influenza
  2. RSV atau respiratory syncytial virus
  3. Adenovirus
  4. Enterovirus
  5. Rhinovirus

Meski begitu, ada juga kasus ISPA pada anak yang disebabkan oleh bakteri. Beberapa bakteri penyebab ISPA di antaranya Streptococcus, Staphylococcus aureusm dan Mycoplasma pneumoniae. Kondisi tertentu juga bisa menyebabkan anak mudah terserang ISPA, misalnya saat memasuki musim penghujan. Di musim penghujan, virus akan berkembang biak lebih cepat sehingga jumlahnya pun makin banyak.

Faktor lain yang menyebabkan ISPA pada anak berasal dari kondisi fisiknya sendiri. Fungsi kekebalan tubuh anak sebenarnya belum sempurna sebelum ia menginjak usia 5-6 tahun. Ini menyebabkan anak-anak lebih mudah sakit dibanding orang dewasa. 

Selain itu, anak juga bisa terserang ISPA karena terpapar teman-temannya yang sudah lebih dulu terinfeksi. Sebab penyakit ini memang sangat mudah menular. Sebagai pencegahan, sebaiknya Ibu membiasakan Si Kecil untuk mencuci tangan saat akan makan atau sebelum masuk ke rumah.

Cara mendeteksi ISPA pada anak

Gejala ISPA sebenarnya sangat mudah untuk dikenali. Berikut adalah beberapa gejala ISPA yang menyerang saluran pernapasan bagian atas:

  1. Hidung meler (hidung mengeluarkan ingus, baik berwarna jernih, kuning atau kehijauan)
  2. Sakit tenggorokan
  3. Amandel membengkak
  4. Tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher (area leher terlihat membesar)

Sedangkan untuk ISPA yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah, berikut adalah beberapa gejala yang bisa Ibu amati:

  1. Batuk
  2. Demam
  3. Muntah
  4. Sesak napas (anak terlihat kesulitan bernapas)
  5. Napas terasa lebih cepat (takipnea)
  6. Mengeluarkan bunyi saat bernapas
  7. Mengi
  8. Sianosis (muncul ruam kebiruan pada kulit atau bibir anak)
  9. Retraksi dada (bagian dada tampak lebih masuk saat anak bernapas)

Selain gejala-gejala spesifik di atas, ISPA yang dialami anak-anak juga menimbulkan gejala umum seperti badan terasa lebih mudah lelah dan sakit kepala.

Komplikasi ISPA anak-anak

ISPA memang merupakan penyakit yang sangat umum, termasuk pada anak-anak. Meski begitu, penyakit ini juga bisa menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius. Bagaimana cara membedakan ISPA yang tergolong normal dengan yang serius dan harus segera mendapat penanganan? Komplikasi ISPA pada anak biasanya diikuti oleh beberapa gejala fisik lain.

Salah satunya adalah saat berat badan anak tak kunjung naik (underweight). Ciri lainnya adalah infeksi yang terus berulang hingga anak sulit untuk bernapas dengan normal, batuk berdarah, serta penurunan kesadaran.

Mengobati ISPA yang diderita Si Kecil

Belum ada obat yang bisa langsung menghilangkan virus penyebab ISPA. Meski begitu, Ibu bisa memberikan pengobatan untuk meredakan gejala ISPA agar Si Kecil tidak terganggu. Beberapa contoh pengobatan untuk meredakan gejala ISPA pada anak di antaranya:

  1. Memberikan obat supresan (untuk meredakan gejala batuk kering) atau ekspektoran (untuk gejala batuk berdahak)
  2. Rutin mengonsumsi vitamin C. Ibu juga bisa memberikan makanan yang kaya akan vitamin C alami seperti papaya, brokoli, kiwi, jeruk, dan bayam
  3. Membantu anak menguapi saluran pernapasan. Cara ini akan membantu melegakan saluran pernapasan yang tersumbat lendir akibat ISPA
  4. Berkumur dengan air garam hangat
  5. Memberikan obat analgesik pereda demam dan nyeri

Ada baiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter anak sebelum memberikan obat kepada Si Kecil. Dokter juga akan membantu mengenali penyebab ISPA sehingga anak bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Jika memang terdapat komplikasi, bisa segera dilakukan tes laboratorium untuk diagnosa yang akurat.

ISPA pada anak sebenarnya cukup umum. Walau begitu, yang namanya penyakit tentu akan membuat anak merasa tidak nyaman. Aktivitasnya sehari-hari pun akan terganggu. Untuk itu, saat Ibu menemukan gejala ISPA pada Si Kecil, sebaiknya segera berikan pengobatan. Jangan lupa juga untuk selalu memenuhi gizi anak dengan makanan dan minuman yang kaya nutrisi.

Editor: Atalya

Follow Ibupedia Instagram