Ibupedia

Bakteri Mycoplasma Pneumoniae, Diduga Jadi Pemicu Pneumonia Misterius Di China

Bakteri Mycoplasma Pneumoniae, Diduga Jadi Pemicu Pneumonia Misterius Di China
Bakteri Mycoplasma Pneumoniae, Diduga Jadi Pemicu Pneumonia Misterius Di China

Dalam beberapa bulan terakhir, China kembali menjadi sorotan setelah munculnya kasus pneumonia misterius yang menyulitkan para ahli medis untuk mengidentifikasi penyebabnya. Mengutip dari laman WHO, para ahli memperkirakan bahwa kemungkinan yang menjadi penyebab pneumonia misterius dan gejala tidak biasa ini adalah karena beredarnya patogen seperti influenza, mycoplasma pneumoniae, virus pernapasan syncytial (RSV), dan virus corona 2 (SARS- CoV-2).

Bahkan, melansir dari laman Global Times, para dokter di Rumah Sakit Anak Beijing di distrik Shunyi mengungkapkan bahwa sejak awal tahun ajaran pada tanggal 1 September, jumlah anak yang dirawat mengalami kenaikan. Dimana lebih dari separuhnya adalah, anak-anak yang memiliki gejala infeksi pernapasan yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycoplasma pneumoniae

Selain di China, ternyata fenomena pneumonia misterius ini juga mulai melanda London. Seperti yang diberitakan oleh media The Sun, Sebanyak 49 anak di Wales terjangkit penyakit infeksi pernafasan, mycoplasma pneumoniae, dari bulan April hingga September. Sebuah studi di Lancet juga mengungkapkan bahwa 12 kasus serupa tercatat di Inggris. 

Apa itu mycoplasma pneumoniae?

https://ibupediacdn.imgix.net/images/dfdhurxpyp1wv1y6r.png

Merujuk pada laman CDC, Bakteri mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang menyebabkan infeksi ringan pada sistem pernapasan. Meskipun begitu, ada kalanya bakteri ini dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih serius, sehingga penderita memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit. 

Lalu sebenarnya, gimana sih gejala pneumonia misterius yang ditimbulkan mycoplasma pneumoniae? CDC mengungkapkan, gejala pneumonia misterius yang menyerang anak-anak diantaranya adalah:

  • Bersin
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Sakit tenggorokan
  • Mata berair
  • Muntah
  • Diare.

Gejala tersebut tentunya bervariasi, dari individu ke individu yang lain. 

Bagaimana perkembangan pneumonia misterius Indonesia?

Melansir dari Kompas, pemerintah telah menerima laporan kasus mycoplasma pneumoniae masuk ke Indonesia. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, laporan itu diterima melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta sendiri menerima laporan anak terinfeksi bakteri mycoplasma pneumoniae berdasarkan tes polymerase chain reaction atau PCR. Jumlah anak yang terinfeksi sendiri belum pasti, karena Dinkes DKI  masih menghimpun jumlah anak yang terinfeksi melalui pemeriksaan yang spesifik untuk mengetahui jenis bakteri penyebab pneumonia misterius tersebut.

Melansir dari laman Kemenkes, Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat agar tidak panik menyusul penyebaran pneumonia misterius. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dr. Imran Pambudi mengatakan masyarakat sebaiknya justru meningkatkan kewaspadaan diri, terutama jika melakukan perjalanan ke luar negeri.

Meski demikian, Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mengantisipasi merebaknya pneumonia misterius yang disebabkan oleh mycoplasma pneumonia di Indonesia. Salah satu langkahnya adalah dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor : PM.03.01/C/4732/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia, yang memuat sejumlah langkah antisipasi yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran kesehatan dalam menghadapi penyebaran pneumonia misterius.

Dalam upaya pencegahan penyebaran pneumonia misterius, tentunya pemerintah tidak dapat melakukannya sendiri. Perlu adanya keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya penanganan pneumonia misterius ini.

Upaya yang bisa dilakukan dalam mencegah penyebaran pneumonia misterius

https://ibupediacdn.imgix.net/images/e64o0mdd9g27gq51d.png

Kemunculan pneumonia misterius ini memang jadi bikin orang tua khawatir. Apalagi saat ini, mulai bermunculan kasus anak batuk-pilek yang tak kunjung sembuh di musim penghujan.

Namun, sebaiknya kita tetap perlu bersikap tenang dan menghadapi masalah ini dengan tenang. Karena, masih banyak beragam upaya yang bisa dilakukan guna mencegah kemungkinan anak terinfeksi bakteri dari pneumonia misterius ini.

Pemerintah juga yakin, bahwa kebiasaan menerapkan hidup bersih sedikit banyak dapat membantu memerangi pneumonia misterius ini. Untuk itu, dalam menjaga upaya penyebaran pneumonia misterius, terutama yang disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae, berikut adalah beberapa langkah yang perlu Ibu ambil berdasarkan rekomendasi Kemenkes:

  1. Edukasi anggota keluarga: Ibu dapat mengedukasi anggota keluarga Ibu, dengan memberikan informasi yang akurat tentang gejala pneumonia misterius, cara penularannya, dan langkah-langkah pencegahannya agar keluarga lebih waspada
  2. Membudayakan kebiasaan hidup bersih dan sehat: Edukasi anggota keluarga untuk menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir
  3. Melakukan vaksinasi: Pastikan anggota keluarga Ibu menerima vaksinasi yang diperlukan, seperti vaksin influenza dan vaksin Covid-19 seperti saran Kemenkes
  4. Mengajarkan etika batuk dan bersin: Ajarkan anak-anak untuk menutup mulut dan hidung mereka dengan siku atau tisu, ketika batuk atau bersin. Ini dapat membantu mengurangi penyebaran droplet yang mungkin mengandung kuman
  5. Memantau kesehatan keluarga: Perhatikan gejala-gejala yang mencurigakan pada anggota keluarga. Jika ada tanda-tanda infeksi saluran pernapasan, seperti batuk atau kesulitan bernapas, segera bawa anggota keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat
  6. Hindari kontak dengan orang sakit: Jika mungkin, hindari kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan, termasuk menghindari kerumunan atau lingkungan di mana penularan dapat terjadi lebih mudah
  7.  Rencanakan perjalanan dengan bijak: Jika Ibu memiliki rencana perjalanan, pertimbangkan untuk memantau informasi kesehatan terkini dan menghindari daerah yang dilaporkan memiliki penyebaran pneumonia misterius.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Ibu telah berperan dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran pneumonia misterius di lingkungan keluarga. Perlu diingat, dalam menyikapi penyebaran pneumonia misterius ini, sebaiknya jangan panik dan tetap dukung kebijakan dan ikuti saran dari pemerintah atau otoritas kesehatan setempat, agar kesejahteraan dan kesehatan keluarga tetap terjaga.

Editor: Aprilia 

Follow Ibupedia Instagram