Berencana Liburan Musim Dingin Dengan Anak? Waspada Frostbite Yang Merusak Jaringan Kulit!
Ada rencana mengajak si kecil berlibur musim dingin ke negara 4 musim? Waspada Frostbite alias radang dingin yang rawan dialami anak kecil ya Bun! Apa itu dan bahayakah? Cari tahu info lengkapnya yuk di sini!
Apa Itu Frostbite?
Frostbite secara literal artinya jaringan tubuh yang beku, biasanya ini terjadi di kulit tapi kadang juga terjadi pada jaringan yang lebih dalam. Frostbite harus diatasi dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan jaringan permanen.
Variasi tingkatan frostbite didasarkan pada seberapa dalam cedera jaringan terjadi. Kasus yang ringan terjadi pada area kulit yang dangkal, sedang kasus yang paling parah bisa mencapai otot dan tulang. Area paling rentan mengalami frostbite adalah kepala, wajah, telinga, tangan, dan kaki.
Bunda, anak kecil paling berisiko mengalami frostbite dibanding orang dewasa, hal ini dikarenakan anak bisa kehilangan panas dari kulit lebih cepat dan juga karena mereka cenderung selalu excited untuk bermain di luar saat cuaca dingin dan tidak mau masuk untuk menghangatkan diri.
Frostnip: Gejala Awal Frostbite
Frostnip adalah bentuk cedera yang lebih ringan. Frostnip biasanya terjadi pada area kulit yang terpapar dingin seperti pipi, hidung, telinga, jari tangan, dan jari kaki, menyebabkan kemerahan dan mati rasa. Frostnip bisa diatasi di rumah dan akan membaik dengan kembali menghangatkan tubuh.
Yang bisa Anda lakukan jika anak mengalami frostnip:
Segera bawa anak ke dalam ruangan.
Lepaskan semua bajunya yang basah.
Rendam bagian tubuh yang dingin dengan air hangat selama 20 hingga 30 menit. Jangan biarkan anak mengontrol suhu air selama penghangatan. Tangan yang mati rasa tidak bisa merasakan panas dan bisa terbakar oleh air yang terlalu panas. Bunda juga bisa memeluk tubuhnya karena panas tubuh bisa digunakan untuk menghangatkan tubuh yang mengalami frostnip.
Jangan gunakan kompor, perapian, atau radiator untuk menghangatkan kulit yang terkena frostnip karena area yang terkena bisa mati rasa dan mudah terbakar.
Hubungi dokter bila kondisi tidak membaik atau muncul tanda frostbite dan atau hipotermia.
Faktor Risiko Terkena Frostbite
Frostbite membutuhkan perhatian medis. Frostbite juga terkait dengan hipotermia. Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh berada di bawah 35 derajat Celsius. Penyebab utama hipotermia pada bayi dan anak kecil adalah paparan berlebihan pada suhu dingin, tetapi faktor lain bisa meningkatkan risiko ini:
Bayi dan anak di bawah usia 4 tahun bisa berisiko hipotermia karena area kontrol suhu di otak belum sepenuhnya berkembang.
Baju anak basah atau anak berendam di cuaca dingin, ini menyebabkan pendinginan tubuh lebih cepat dibanding saat udara kering.
Anak yang tidak berpakaian semestinya di cuaca berangin akan mengalami pendinginan tubuh lebih cepat.
Hipotermia Pada Anak
Gejala hipotermia pada bayi dan anak kecil bisa bervariasi bergantung ringan, menengah, atau parah. Bayi dengan hipotermia bisa terlihat sehat tapi kulitnya terasa dingin, lebih banyak diam, dan menolak menyusu.
Kasus hipotermia tingkat menengah bisa mencakup gejala berikut:
Tidak bisa berpikir atau memusatkan perhatian
Menggigil
Mengantuk
Kesulitan bergerak
Kehilangan koordinasi
Bernafas dangkal.
Sedangkan gejala hipotermia yang berat bisa berupa:
Tidak sadarkan diri
Tidak bernafas
Lemah, detak jantung tidak teratur.
Anak terlihat tidak bernyawa. Di situasi ini, ia harus di bawa ke rumah sakit. Intervensi medis lebih lanjut kemungkinan masih bisa menyadarkannya.
Mengenali Frostbite
Waspada jika si kecil berada di luar ruangan dengan cuaca yang dingin, dan jarinya berubah putih. Ini berarti ia mengalami frostbite. Kulit akan melewati tahap frostnip lebih dulu, jadi bila jari bayi mulai berubah putih, berarti ia mengalami frostnip. Ketika ini terjadi, bawa bayi ke dalam ruangan segera dan lepaskan baju basah yang ia kenakan.
Peluk erat tubuhnya ke tubuh Anda dan hangatkan jari-jarinya dengan meletakkan di bawah ketiak Anda. Jangan menggosok jarinya atau menggunakan alat pemanas seperti pengering rambut karena bisa membuat jaringan kulit jadi rusak.
Bila jari bayi terlihat berlilin, kaku, kekuningan, mulai bengkak, atau melepuh, berarti ia telah terkena frostbite. Frostbite sebenarnya pembekuan kulit. Pada tahap awal frostbite mempengaruhi kulit luar. Di tahap akhir, frostbite mencapai jaringan kulit, mempengaruhi otot dan bahkan tulang.
Bila Anda mengira anak mengalami frostbite, bungkus tubuhnya dengan selimut dan segera bawa ke instalasi gawat darurat. Pada titik ini, anak berisiko infeksi atau kerusakan jaringan permanen. Jika memungkinkan, bungkus area yang terkena frostbite dengan kain steril. Bila jari tangan atau jari kaki menunjukkan tanda frostbite, bungkus agar jemari saling terpisah.
Perlahan hangatkan bayi selama di jalan menuju rumah sakit dengan menempelkan area yang terkena frostbite (bila tidak dibungkus) pada kulit hangat Anda. Ketika area yang terkena frostbite sudah mencair, jangan biarkan kembali beku karena kerusakan berat bisa terjadi.
Kulit bayi yang terkena frostbite bisa menjadi sangat merah dan terasa sakit. Dokter akan memberi obat untuk membantunya merasa lebih nyaman. Dokter juga akan memeriksa apakah si kecil mengalami hipotermia atau tidak. Ketika tiba di rumah, bila bayi mengalami demam atau area frostbite mulai berubah warna atau keluar cairan, bawa segera ia kembali ke rumah sakit atau dokter.
Pencegahan Frostbite
Tetap waspada ya Bun. Bayi akan mengalami frostbite jauh sebelum Anda mengalaminya, khususnya karena bayi kehilangan panas dari kulit lebih cepat dibanding orang dewasa. Saat menggendong bayi, ia tidak bergerak cukup untuk menggerakkan panas tubuh. Kalau ia masih kecil dan belum bisa bicara, ia tidak bisa memberitahu tentang gejala awal frostbite yang seperti sensasi tusukan jarum. Jadi jangan biarkan anak berada di cuaca dingin untuk waktu lama, dan selimuti tubuhnya ketika mengajaknya berjalan-jalan. Jangan memakaikan baju atau sepatu boot yang terlalu ketat karena sirkulasi yang buruk bisa menimbulkan frostbite.
Saat di luar ruangan bersama bayi di cuaca dingin, sering-seringlah memeriksa tanda frostnip yakni berupa warna putih pada kulit. Frostnip biasanya muncul pertama pada kaki dan tangan serta area yang paling terpapar angin dan dingin. Sering periksa wajah, telinga, jari tangan, dan jari kaki, meski Anda menganggap ia mengenakan banyak lapisan pakaian.
Segera lepaskan bajunya yang basah, termasuk sarung tangan yang ia gigit-gigit. Anda perlu membawa tambahan sarung tangan ketika bepergian di cuaca dingin. Lebih berhati-hati di suhu dingin dan berangin. Angin membuat kulit kehilangan panas lebih cepat, yang meningkatkna risiko hipotermia dan frostbite.
Untuk mencegah frostbite di cuaca dingin:
Cari tahu info perkiraan cuaca. Bila sangat dingin, paparan singkat pada dingin bisa menyebabkan frostbite.
Pakaikan anak baju berlapis yang hangat, topi, sarung tangan, scarf, kaos kaki tebal, dan sepatu boot untuk menutup bagian tubuh yang paling rentan terkena frostbite. Lapisan baju lebih dalam akan menyerap cairan dan pilih lapisan luar yang tahan angin dan tahan air.
Pastikan anak teratur masuk ruangan untuk menghangatkan diri.
Ganti baju atau sepatu yang basah sesegera mungkin.
Awasi frostnip, tanda awal frostbite.
Bila Anda berencana bepergian ke area yang jauh, pastikan membawa persediaan untuk berjaga di kondisi darurat dan beritahu keluarga atau teman tentang rencana perjalanan Anda.
Pelajari teknik pertolongan pertama dan CPR untuk mengatasi situasi darurat.
(Ismawati)