Ibupedia

Cara Aman Pakai Essential Oil untuk Bayi

Cara Aman Pakai Essential Oil untuk Bayi
Cara Aman Pakai Essential Oil untuk Bayi

Penggunaan essential oil atau minyak esensial, semakin hari semakin terkenal, ya. Apakah Ibu juga suka menggunakan minyak esensial ini? Sudah tahu belum, Bu, mengenai cara aman menggunakan essential oil untuk bayi? Yuk, kita pelajari dulu mengenai minyak esensial ini. Berikut adalah informasinya yang kami rangkum dari beberapa sumber.

Essential oil (minyak esensial) atau yang juga disebut dengan minyak atsiri, adalah ekstrak minyak yang didapat dari penyulingan tanaman, bunga, daun, biji, kulir, akar atau kayu. Menurut informasi, minyak ini dianggap sebagai zat yang dijadikan sebagai alat pertahanan diri agar si tumbuhan tersebut aman dari bahaya hama dan mampu bersaing dengan tanaman lainnya.

Keterangan yang ada pada situs healthline.com, minyak esensial bersifat mengobati dan terapeutik. Beberapa jenis minyak esensial bersifat antibakteri, antifungal, dan antivirus. Selain itu, minyak esensial juga bisa membantu penggunanya agar tidur lebih baik, mengurangi stress dan rasa nyeri, meredakan sakit kepala, meredakan pilek dan membantu meredakan gangguan kesehatan kulit. Minyak esensial juga seringkali digunakan pada berbagai produk, seperti sabun atau aroma stick, dst.

Aroma yang menarik dan teknik ‘promosi’ yang hebat, nggak jarang bikin Ibu tergiur untuk membeli essential oil ini, walaupun harganya juga nggak murah. Banyak juga, Ibu yang berpikiran memberikan minyak esensial pada anaknya, sebagai pertolongan pertama sebelum memberikan obat-obatan. 

Jangan terlalu mudah tergiur, ya, karena ada beberapa alasan mengapa Ibu mesti selektif saat hendak membeli minyak esensial ini. Di antaranya, karena banyak merk yang menjual synthetic fragrances namun dilabeli dengan essential oil dan tidak semua jenis minyak esensial aman untuk anak-anak apalagi bayi. 

Ciri Essential Oil Palsu

Ada beberapa ciri dari minyak esensial palsu mau pun yang tidak berkualitas, di antaranya.

  • Minyak esensial yang berkualitas, umumnya dijual menggunakan botol kaca gelap (amber atau blue glass bottle) dan rata-rata berisi sekitar limabelas milliliter. Menggunakan botol gelap karena cahaya dan panas bisa merusak minyak esensial. Selain itu, karena minyak esensial asli dan murni bisa merusak botol plastik, yang kemudian mencemari minyak tersebut.
  • Minyak esensial yang berkualitas memiliki keterangan lengkap pada kemasannya. Beberapa hal yang sebaiknya ada pada keterangan tersebut misalnya, nama tanaman yang digunakan, nama latin dari tanaman tersebut, bagian yang digunakan, negara asal produk (country of origin), proses pembuatan serta hal lain seperti tanggal kedaluwarsa. 
  • Minyak esensial asli hanya terdiri dari satu bahan saja. Artinya, EO palsu tidak bertuliskan ‘100% pure essential oil’.
  • Hati-hati jika label kemasan bertuliskan ‘fragrance oil’, ‘essence oil’ atau tidak ada nama latin spesifik dari tanaman yang digunakan. Sebagai informasi, fragrance oil adalah parfum sintesis, dan essence oil biasanya terdiri dari campuran carrier oil dan beberapa minyak esensial.
  • Jangan tergiur harga murah. Beragam cara dilakukan untuk menarik minat pembeli, di antaranya adalah harga yang murah. Beragam alasan bisa digunakan, mulai dari ‘harga promo’ hingga repack.  

Nah, ternyata nggak mudah juga, ya, untuk mengetahui minyak esensial yang asli dan berkualitas. Salah satu trik agar tidak tertipu adalah dengan membeli merk yang kredibel. Catatan, merk (kurang) terkenal atau harga lebih terjangkau belum tentu tidak berkualitas atau pun palsu, ya. 

Aturan Dasar Menggunakan Minyak Esensial

  • Minyak wajib diencerkan
    Sebelum menggunakan essential oil, wajib diencerkan terlebih dahulu atau diluted. Minyak esensial dalam wujud utuhnya, bisa berbahaya jika langsung diusapkan pada kulit. Minyak tersebut bisa diencerkan dengan cara dicampurkan dengan carrier oil, air sulingan atau pun pelembap. Informasi tambahan, EO yang belum diencerkan juga nggak boleh diteteskan pada air mandi, ya. Intinya, karena air dan minyak tidak bisa menyatu, jadi, menggunakan essential oil pada air mandi, serupa dengan menggunakannya tanpa diencerkan.
  • Wajib melakukan tes alergi
    Setelah minyak esensial diencerkan, wajib melakukan uji coba. Hal ini untuk mengecek apakah Ibu (atau anak) mengalami reaksi alergi terhadap minyak tersebut. Caranya, usapkan minyak pada sebagian kecil kulit, kemudian tunggu hingga duapuluh empat jam. Perhatikan jika ada tanda-tanda iritasi atau pun alergi. 
  • Hindari area tertentu
    Dilarang menggunakan esensial di sekitar area mata, mulut dan hidung. 
  • Tidak disarankan untuk ditelan
    Menelan minyak esensial bisa menjadi racun.
  • Ikuti arahan dokter
    Lansia, anak di bawah usia duabelas tahun, ibu hamil dan menyusui, wajib menggunakan minyak esensial sesuai arahan dokter. 

Aturan Pakai Essential Oils untuk Bayi

Lalu, bagaimana aturan penggunaan essential oils untuk bayi? Selain aturan dasar di atas, ada beberapa tambahan tentang cara menggunakan essential oil untuk bayi, yaitu:

  • Tidak untuk newborn
    Menurut American Association of Naturopathic Physicians, minyak esensial dilarang diberikan pada bayi usia di bawah tiga bulan (newborn), apalagi pada bayi prematur. Menggunakan essential oil untuk bayi dan anak-anak, tentunya berisiko lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang dewasa. Jika cara penggunaannya tidak tepat, maka berpotensi meningkatkan bahaya.
  • Hindari peppermint essential oil
    Anak di bawah usia tigapuluh bulan tidak disarankan menggunakan peppermint essential oil, karena meningkatkan risiko anak kejang.
  • Gunakan seperlunya
    Hindari penggunaan essential oil untuk bayi secara terus-menerus. Misalnya, penggunaan pelembap harian dengan tambahan minyak esensial.
  • Konsultasi dengan dokter
    Disarankan, agar Ibu melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum memakaikan essential oil untuk bayi. Hal ini untuk memastikan agar minyak esensial yang digunakan tidak bertentangan dengan obat-obatan yang dikonsumsi anak dan juga untuk menghindari kemungkinan efek lainnya, seperti alergi, iritasi atau gangguan pernapasan. 

Cara Menggunakan Essential Oil untuk Bayi

  1. Diusapkan pada kulit
    Jangan lupa, ya, essential oil harus diencerkan terlebih dahulu. Kemudian, penting untuk memerhatikan takarannya.
  2. Untuk memijat
    Sebetulnya, tidak ada kewajiban untuk menggunakan minyak atau pun pelembap ketika memijat bayi, namun, minyak bikin proses memijat lebih gampang. Untuk memijat bayi, campurkan beberapa tetes minyak esensial pada carrier oil.
  3. Dioles pada kaki
    Boleh mengoleskan minyak esensial yang sudah diencerkan pada kaki bayi, asalkan bayi belum bisa menyentuh kakinya. 
  4. Menggunakan diffuser
    Penggunaan minyak esensial dengan diffuser adalah dengan menyebarkan aromanya. Cara menggunakan diffuser dan essential oil, bisa Ibu lihat pada keterangan alatnya. Umumnya, minyak diteteskan pada air.
    Selain itu, ada beberapa aturan penting lainnya tentang cara menggunakan diffuser, misalnya, ruangan mesti memiliki ventilasi yang baik, minyak yang digunakan mesti yang aman untuk bayi dan diffuser sebaiknya dimatikan ketika bayi ada di ruangan tersebut, maksudnya, hidupkan diffuser selama beberapa waktu, kemudian matikan. Cara yang tidak tepat meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan pernapasan. Penting juga, agar tidak menggunakan diffuser pada bayi yang memiliki asma atau memiliki riwayat keluarga dengan asma.

Arahan dari Essential Oil Safety – Jilid Dua yaitu, 0,25% - 0,5% jumlah minyak esensial untuk bayi usia tiga bulan hingga dua tahun dan 1% - 2% untuk anak usia dua hingga enam tahun. Untuk acuan lainnya, estimasi ada 300 tetes minyak esensial dalam kemasan 15ml.

Contoh Carrier Oil untuk Bayi


Salah satu contoh carrier oil yang baik untuk kulit bayi yang sensitif adalah minyak biji bunga matahari. Minyak kaya akan kandungan linoleic acid. Sunflower oil ini membantu melembapkan kulit bayi. Minyak lainnya yang bisa Ibu gunakan misalnya minyak kelapa, atau minyak biji anggur (grapeseed oil). Hindari menggunakan minyak zaitun, karena bisa merusak ‘pertahanan’ kulit dan menjadikan gangguan kesehatan kulit semakin parah. Disarankan, menggunakan carrier oil dengan dibuat dengan cara cold-processed serta organik.

Menurut informasi yang tertera pada situs hopkinsallchildrens.org, beberapa studi klinis menyatakan, penggunaan minyak esensial bisa mengurangi gejala, juga meningkatkan mood. Berikut beberapa rekomendasi essential oil untuk bayi dan manfaatnya.

  • Kecemasan
    Minyak esensial lavender, chamomile, basil dan frankincense. 
  • Mual dan capek
    Minyak esensial jahe, jeruk dan peppermint (untuk anak di atas usia tigapuluh bulan).
  • Mencegah gigitan serangga
    Minyak esensial basil, sitronela (tapi hindari penggunaan essential oil ini untuk bayi di bawah usia enam bulan).
  • Insomnia
    Lavender atau chamomile essential oil. Penggunaan minyak ini dengan diffuser juga bisa membantu menenangkan dan tidur.
  • Kolik
    Memijat bayi dengan campuran minyak esensial lavender disebut bisa membantu meredakan gejala kolik.  

Hindari menggunakan minyak esensial ini untuk bayi, yaitu: 

Thyme, oregano, citronella, cinnamon (atau kayu manis, baik itu yang berasal dari kulit maupun daunnya), cumin (jintan), lemongrass (sereh), dan clove (cengkih). Adapun tambahan essential oil untuk bayi yang dilarang, dari situs webmd, yaitu eucalyptus, sage, dst.

Gejala Alergi Akibat Minyak Esensial


Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul akibat penggunaan minyak esensial, yaitu:

  • Dermatitis kontak
    Ini adalah tanda alergi yang paling umum jika penggunanya nggak ‘cocok’ dengan minyak esensial. Dermatitis kontak atau reaksi inflamasi ditandai dengan ruam kemerahan dan gatal. Gejala lainnya adalah munculnya bintik-bintik, rasa terbakar, kulit kering atau pecah-pecah. Jenis lainnya disebut dermatitis kontak iritan (DKI). Pada dermatitis kontak iritan, biasanya ruam terasa lebih gatal dan perih. Alergi terhadap minyak esensial, bisa juga disebabkan karena tidak cukup diencerkan atau minyak esensial terlampau banyak.
  • Hives
    Atau yang disebut juga dengan urtikaria. Urtikaria ditandai dengan munculnya bentol-bentol yang amat gatal dan seringkali disertai dengan rasa perih. Ukuran bentol ini beragam, ada yang kecil hingga lebih besar dari ukuran koin. Bentol-bentol pada urtikaria biasanya hilang dan timbul.
  • Reaksi fototoksik
    Adalah sunburn atau sengatan matahari. Beberapa jenis minyak esensial oil yang bisa menyebabkan reaksi fototoksik misalnya sitrus, termasuk lemon, lime, orange dan bergamot essential oil. Gejalanya adalah kulit menjadi kemerahan atau diskolorasi (perubahan warna), gatal, seperti rasa terbakar dan berbintik.
  • Iritasi nasal
    Misalnya hidung berair, bersin-bersin dan tersumbat. Jika mengalami hal ini, maka segera cari udara segar atau membuka jendela.
  • Iritasi mata
    Gejala iritasi pada mata misalnya kemerahan, perih dan gatal.

Nah, Bu, ternyata penggunaan essential oil untuk bayi, susah-susah gampang, ya. Sekali lagi, jangan lupa melakukan konsultasi hanya dengan dokter lebih dulu tentang pemberian minyak esensial untuk bayi, bukan dengan terapis pijat bayi atau penjual minyak esensial. Jangan lupa pula, perbanyak membaca informasi mengenai minyak esensial ini, ya.

Penulis: Stephanie
Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram