Ibupedia

Cara Untuk Mengenali Tanda Awal Autisme Pada Anak

Cara Untuk Mengenali Tanda Awal Autisme Pada Anak
Cara Untuk Mengenali Tanda Awal Autisme Pada Anak

Autisme yang dialami oleh seorang anak itu seringkali sulit dideteksi. Ini karena banyak anak lain tanpa autisme bisa memiliki perilaku yang sama seperti anak dengan autisme. Kebanyakan anak dengan gangguan spektrum autisme tidak terdiagnosa hingga usia 4 tahun atau lebih. Tapi banyak juga orangtua yang menyadari tanda awal autisme sebelum anak berusia 1 tahun dan mengetahui ada yang berbeda saat anak berusia 18 bulan.

Bunda, sebagai orangtua, Anda punya posisi terbaik untuk menyadari tanda-tanda dini autisme. Anda mengenal si kecil lebih baik dari siapapun dan mengamati perilaku yang tidak bisa dilihat dokter anak saat Anda berkonsultasi dengannya. Dokter anak bisa menjadi partner yang dapat diandalkan, tapi jangan abaikan pentingnya observasi dan pengalaman yang Anda miliki. Kuncinya adalah membekali diri agar Anda tahu mana perilaku yang normal dan mana yang tidak.

Berikut cara mengawasi perkembangan anak dan mengetahui apakah ia menderita autisme atau tidak:

  • Monitor perkembangan anak Anda. Autisme berkaitan dengan keterlambatan berbagai perkembanga. Jadi sangatlah penting untuk memperhatikan momen-momen saat anak Anda mencapai tumbuh kembang sosial, emosional, dan kognitif, untuk mengetahui masalah lebih dini. Meski keterlambatan perkembangan tidak secara otomatis menandakan autisme, tapi kondisi tersebut dapat mengindikasikan masalah yang lain.

  • Bertindak jika Anda merasa ada yang salah pada anak. Perkembangan tiap anak berbeda, jadi tak perlu panik jika anak sedikit terlambat berbicara atau berjalan. Ketika berbicara tentang perkembangan yang sehat, ada rentang yang luas untuk kondisi kategori “normal.” Tapi jika anak tidak mencapai tumbuh kembang untuk usianya atau Anda mencurigai ada masalah, bicarakan hal ini pada dokter anak, jangan menunggu.

  • Tidak ada “wait and see.” Banyak orangtua saat khawatir diminta untuk tidak merasa khawatir atau menunggu apa yang akan terjadi. Tapi menunggu adalah hal terburuk yang Anda lakukan. Keterlambatan perkembangan baik yang disebabkan oleh autisme atau faktor lain tidak bisa begitu saja teratasi. Untuk mengembangkan kemampuan di area yang terlambat, anak perlu mendapat bantuan dan perawatan.

  • Percayai insting Anda. Idealnya, dokter akan menanggapi kekhawatiran Anda dengan serius dan melakukan evaluasi menyeluruh untuk autisme atau keterlambatan perkembangan lainnya. Tapi kadang dokter yang berpengalaman sekalipun tidak menyadari atau menganggapnya bukan masalah besar. Dengarkan suara hati Anda jika merasa ada yang salah. Jadwalkan pemeriksaan lanjutan dengan dokter, cari pendapat kedua, atau minta referensi ke dokter anak Anda untuk spesialis perkembangan anak.

Semakin dini pengobatan untuk autisme dilakukan akan semakin baik hasilnya. Bicaralah pada dokter jika Anda melihat tanda berikut:

Tanda Autisme Pada Bayi Kurang Dari 12 Bulan

Pada usia ini, untuk mengetahui adanya tanda awal autisme, Anda perlu memperhatikan apakah anak memiliki tumbuh kembang yang semestinya. Berikut beberapa yang perlu diwaspadai:

  • Tidak ada kontak mata, tidak tersenyum, dan tidak menatap Anda.

  • Tidak menunjukkan ketertarikan.

  • Tidak suka disentuh.

  • Tidak selalu bereaksi terhadap suara. Tidak merespon saat namanya dipanggil, tidak menoleh untuk melihat asal suara yang didengar, atau tidak terkejut mendengar suara keras.

  • Tidak menunjukkan ketertarikan pada permainan untuk bayi, seperti cilukba.

  • Tidak menggunakan bahasa tubuh, seperti menggapai Anda ketika ingin digendong.

  • Tidak berceloteh atau menunjukkan tanda berbicara.

Tanda Autisme Pada Anak Usia 12 Hingga 24 Bulan

  • Tidak menggunakan gestur. Anak tidak menggelengkan kepala untuk mengatakan tidak atau mengangguk untuk mengatakan ya. Tidak melambaikan tangan atau menunjuk objek yang ia inginkan.

  • Tidak menggunakan satu kata hingga 16 bulan atau frase dua kata pada usia 24 bulan.

  • Tidak menunjuk objek untuk menunjukkan ketertarikan pada dunia di sekitarnya. Di usia 14 hingga 16 bulan, kebanyakan bayi menunjuk agar mendapat perhatian Anda untuk berbagi sesuatu yang menarik bagi mereka, seperti hewan lucu atau mainan baru.

  • Berjalan dengan jari kaki atau tidak berjalan sama sekali.

  • Kehilangan kemampuan verbal atau sosial. Anak sebelumnya berceloteh atau berbicara beberapa kata, atau menunjukkan minat pada orang lain, tapi kini tidak.

Tanda Autisme Pada Anak Usia 2 Tahun Atau Lebih

  • Tidak memahami apa yang dikatakan orang lain padanya. Anak tidak merespon namanya, atau tidak bisa mengikuti arah. Ia tertawa, menangis, atau berteriak dengan tidak tepat.

  • Mengalami penundaan bahasa. Beberapa anak dengan autisme tidak berbicara sama sekali, sedang lainnya mengembangkan bahasa tapi kesulitan berpartisipasi dalam percakapan. Ia berusaha keras mengungkapkan kebutuhannya.

  • Memilik pola bicara yang tidak wajar. Anak berbicara terputus-putus, dengan nada tinggi atau datar. Ia menggunakan kata-kata tunggal, bukan kalimat, atau mengulangi kata atau frase lagi dan lagi. Ia mengulangi pertanyaan bukan menjawabnya.

  • Fokus pada satu titik dari satu objek, satu hal dari sebuah objek, seperti roda dari mobil mainan.

  • Senang bermain sendiri. Anak terlihat memiliki sedikit minat pada anak lain dan biasanya tidak mau berbagi atau bergiliran.

  • Sedikit meniru. Ia jarang menirukan apa yang Anda lakukan, dan ia tidak menyukai permainan pura-pura.

  • Menunjukkan perilaku yang kaku. Anak sangat terikat pada satu rutinitas dan kesulitan melakukan transisi, sehingga perubahan rutinitas dari rumah ke tempat penitipan anak bisa membuatnya tantrum. Ia juga sangat tepat tentang apa yang akan dan tidak ingin dimakan, atau ia mengikuti ritual yang ketat tentang cemilan dan waktu makan.

  • Menyakiti diri sendiri seperti menggigit atau memukul tubuhnya.

  • Bermain dengan objek atau mainan dengan cara yang tidak biasa. Ia menghabiskan waktu lama menyusun atau mengatur benda. Ia menikmati berulang kali membuka dan menutup pintu, asyik berkali-kali menekan tombol mainan atau memutar roda mobil mainan.

  • Melakukan tindakan berulang-ulang seperti mengepakkan lengan atau tangan.

  • Reaksi berlebihan pada beberapa jenis rasa sakit dan tidak bereaksi pada yang lain. Misalnya, ia menutup telinga karena suara bising tapi tidak menyadari lututnya terluka.

  • Menunjukkan masalah perilaku. Anak dengan autisme menjadi tidak kooperatif, sangat aktif, hiperaktif, impulsif, atau agresif.

  • Sensitif berlebihan pada jenis stimulasi yang berbeda. Anak Anda menolak sentuhan, gelisah karena suasana berisik, sangat sensitif terhadap bau, atau menolak makan berbagai jenis makanan. Ia hanya ingin memakai pakaian tanpa label atau yang terbuat dari material tertentu.

  • Rasa takut yang tidak perlu, atau tidak merasa takut ketika ada bahaya. Misalnya, ia takut pada objek tidak berbahaya seperti balon, tapi tidak takut pada ketinggian atau bahaya lainnya.

  • Mengalami gangguan tidur. Anak dengan autisme sering mengalami kesulitan tidur, sering terjaga di malam hari, dan bangun sangat pagi.

(Ismawati)