Cuddling dengan Pasangan, Cara Ampuh Redakan Stress
Setelah memutuskan untuk menikah dan memiliki anak, apakah frekuensi cuddling dengan pasangan makin bertambah atau berkurang?
Merawat anak, menyelesaikan tugas rumah, apalagi jika Ibu juga masih bekerja, sungguh bukan hal yang mudah dan ringan. Bukannya nggak bersyukur atau mau mengeluh, tapi Ibu kan juga manusia yang juga bisa capek.
Capek secara fisik, jika berlarut-larut bisa bikin sakit. Capek batin? Efeknya bisa jadi lebih membahayakan lho.
Untuk mencegah capek batin ini, biasakan untuk mengatasinya dengan baik dan segera ya. Terutama jika ada kaitannya dengan Ayah. Mencoba mengatasi masalah batin, nggak akan selesai dengan diam saja atau dengan marah-marah, tapi mesti dibicarakan baik-baik dan dicari solusinya.
Yuk, Bu, supaya situasi nggak semakin memanas, bisa nih coba bicara baik-baik sambil kelonan. Cuddling dengan pasangan ternyata banyak manfaatnya lho.
Menurut situs Healthline, cuddling adalah meletakkan kedua tangan pada seseorang dan memeluknya dengan perasaan cinta atau dua orang yang saling memeluk untuk menunjukkan kasih sayang atau menenangkan.
11 Manfaat Cuddling dengan Pasangan
Ini manfaat kelonan dengan Ayah yang perlu Ibu ketahui:
1. Meningkatkan kemesraan dan kepuasan seks
Nggak hanya meningkatkan kedekatan dan kemesraan, manfaat kelonan setelah melakukan hubungan seks juga nggak kalah penting. Studi dilakukan untuk melihat kaitan antara post sex affectionate behavior (termasuk cuddling dan membelai) dengan kepuasan dalam membina hubungan dan seks.
Hasilnya, seperti yang dijelaskan pada situs link.springer.com, kegiatan post sex affectionate behavior jelas meningkatkan kepuasan seks dan hal tersebut turut meningkatkan hubungan.
2. Sebagai cara untuk menyampaikan emosi
Bersentuhan adalah salah satu cara untuk mengungkapkan cinta, rasa terima kasih, simpati, bahagia atau bahkan kesedihan pada pasangan. Apalagi, tidak semua orang mampu mengungkapkan apa yang dirasakannya lewat kata-kata.
Nah, jika Ibu juga tipe seperti ini, Ibu bisa mengungkap apa yang Ibu rasakan dengan pelukan.
3. Memicu lepasnya hormon oksitosin
Hormon ini juga sering disebut dengan ‘love hormone’. Hormon ini berperan pada proses melahirkan, menyusui, dst. Oksitosin juga meningkat di saat pasangan berpelukan dan orgasme. Maka, lepasnya hormon ini juga dikaitkan dengan meredakan depresi, kecemasan dan stress.
4. Membantu menjaga daya tubuh
Karena menurunnya tingkat stress dan mental yang menjadi lebih sehat, maka tubuh akan lebih tahan terhadap penyakit. Stress yang berlangsung dalam jangka panjang disebut bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh.
5. Lebih sehat secara mental
Manfaat cuddling di antaranya adalah mengaktivkan sistem saraf parasimpatik, yang menjadikan kita merasa lebih tenang.
6. Mempererat hubungan
Oksitosin membuat kita merasa dicintai dan terhubung dengan pasangan.
7. Meredakan perasaan sakit hati
Adalah hal yang alami, ketika kita merasa ‘hancur’, maka kita akan mencari dan memeluk pasangan. Cuddling akan menjadi obat yang lebih mujarab kita punya hubungan yang erat dengan pasangan.
8. Menurunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi seringkali dikaitkan dengan stress. Maka dengan rutin berpelukan, diharapkan bisa membantu meredakan stress.
9. Tidur malam lebih nyenyak
Meningkatnya kadar oksitosin sebagai manfaat kelonan menjadikan tidur di malam hari jadi lebih nyenyak. Makanya, biasakan memeluk ketika tidur. Jika tidur malam cukup, maka mood menjadi lebih baik, berat badan lebih terjaga serta menjaga stamina.
10. Menyehatkan sistem pencernaan
Efek positif dari oksitosin lainnya, yaitu menjadikan tubuh rileks dan mengalihkan energi ke hal lainnya, di antaranya adalah sistem pencernaan. Pencernaan yang sehat, artinya sistem kekebalan turut membaik.
11. Meningkatkan rasa percaya diri
Dengan dipeluk, bisa meningkatkan self-esteem atau penilaian terhadap diri sendiri, hal ini nyatanya penting bagi kesehatan. Self-esteem menjadikan Ibu merasa diri Ibu patut untuk dihargai. Hal ini juga bisa bikin Ibu merasa lebih percaya diri.
Ragam Posisi Cuddling
Inilah beberapa macam posisi cuddling seperti yang tertera pada situs healthline.com.
1. The ‘spoon’
Pada posisi the ‘spoon’, terbagi menjadi dua pemeran, yaitu the ‘big spoon’ dan the ‘little spoon’. The ‘big spoon’ adalah sebutan untuk yang memeluk. Meski nggak selalu, tapi biasanya yang berbadan lebih besar adalah yang memeluk, contohnya, Ayah.
Sedangkan the ‘little spoon’ adalah yang dipeluk. Pada posisi cuddling ini, Ibu dipeluk dari belakang dan termasuk sebagai salah satu kegiatan intim.
2. The ‘half spoon’
Intinya, posisi ini adalah ‘setengah’ berpelukan. Gambarannya, Ayah berbaring dalam posisi telentang, dan Ibu tidur memeluk badan Ayah.
3. The butt ‘cheek-to-cheek’
Caranya, Ayah dan Ibu berbaring saling membelakangi, tapi punggung dan bokong Ibu dan Ayah saling menempel. Posisi lutut biasanya ditekuk (rileks) dan mendekatkan sebelah telapak kaki satu sama lain.
Memainkan kaki seperti ini disebut bisa membuat pasangan merasa senang. Manfaat kelonan dengan gaya ini bisa bantu menghangatkan hubungan serta pasangan bisa tetap istirahat dengan baik.
4. The ‘honeymoon hug’
Adalah berpelukan a la pasangan yang sedang kasmaran gitu, deh. Pada posisi the ‘honeymoon hug’ ini, Ibu dan Ayah tidur berhadapan, berpelukan bahkan saling mengaitkan kaki.
5. The ‘sweetheart cradle’
Caranya, Ayah berbaring telentang dan Ibu tidur meletakkan kepala di dada Ayah. Posisi ini adalah gaya cuddling yang bertujuan untuk bikin pasangan merasa nyaman.
6. The ‘leg hug’
Ibu merasa terganggu jika tidur ‘menempel’ tapi masih pengin bersentuhan? Coba posisi ini. Pada posisi cuddling ini, Ibu dan Ayah tidur bersebelahan tapi yang berpelukan adalah kaki. Catatan, kaki yang bertautan apalagi tertimpa dalam waktu lama, malah bisa bikin kesemutan.
7. The ‘butt pillow’
Ibu tidur meletakkan kepala di bokong Ayah. Cara ini asyik diterapkan di waktu santai, misalnya sambil menonton film.
8. The ‘lap pillow’
Adalah tidur di pangkuan pasangan.
9. The ‘arm draper’
Yaitu tidur berhadapan, tangan saling memeluk tapi badan tidak berdempetan.
Tips Memaksimalkan Manfaat Cuddling
Awali dengan percakapan
Jangan asal peluk, sebaiknya awali cuddling dengan pembicaraan. Utarakan keinginan dan kebutuhan Ibu akan cuddling, atau dengarkan seperti apa kebutuhan Ayah. Hindari situasi ketika pasangan atau seseorang tidak ingin disentuh, apalagi menjadi agresif.
Lakukan perlahan
Walaupun sudah menjadi pasangan, namun nggak semua orang nyaman dengan sentuhan fisik, nggak semua orang terbiasa menerima atau memberikan kasih sayang secara fisik. Jadi, mulailah perlahan, misalnya dengan ajakan, berpegangan tangan, dst.
Jangan memaksa
Jika pasangan (atau orang lain) merasa keberatan, penting untuk tidak memaksa. Ingat, ya, bagi sebagian orang, sebuah sentuhan sederhana bisa terasa berlebihan. Maka gunakan beragam bentuk kasih sayang secara fisik.
Misalnya, untuk mengucapkan terimakasih, bisa bersalaman, untuk mengucapkan belasungkawa, cukup dengan menepuk pundak, dst.
Lakukan gerakan kasih sayang lainnya
Nggak hanya berpelukan, cuddling akan semakin lengkap dengan gerakan sederhana lainnya, seperti mengusap punggung, mengusap kepala, mencium, dst.
Walaupun kesannya sederhana, ternyata cuddling besar manfaatnya, ya.
Editor: Dwi Ratih