Ibupedia

Catat Dulu Yuk! 8 Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Imunisasi

Catat Dulu Yuk! 8 Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Imunisasi
Catat Dulu Yuk! 8 Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Imunisasi

Kata orang tua zaman dahulu, terdapat hal yang tidak boleh dilakukan setelah imunisasi. Ibumin pernah dengar, setelah imunisasi konon si kecil nggak boleh dimandikan.

Sebab, bisa menyebabkan si kecil jadi demam dan vaksinasi yang diberikan nggak bisa bekerja secara maksimal di dalam tubuh bayi. Selain itu, hal yang tidak boleh dilakukan setelah imunisasi lainnya yang pernah Ibumin dengar adalah, bayi di atas 3 bulan dilarang untuk diposisikan tengkurap setelah vaksinasi.

Hal ini dikhawatirkan bisa membuat bekas suntikannya menjadi bengkak. Wah, pokoknya kalau dijabarkan lagi, mitos mengenai hal yang tidak boleh dilakukan setelah vaksin menurut orang tua zaman dahulu ada banyak sekali deh, Bu!

Tapi yang jelas, faktanya memang menurut medis ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan setelah imunisasi yang perlu diperhatikan orang tua. Termasuk memberikan stimulasi berlebihan.

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak-anak


Ibumin percaya, semua obat-obatan termasuk imunisasi sekalipun yang masuk ke dalam tubuh anak, tentu bisa menimbulkan efek samping tertentu. Namun, efek samping ini jelas berbeda-beda bagi tiap anak.

Ada yang reaksinya berlebihan, ada pula yang cenderung ringan. Apapun itu, yang jelas menurut para ahli dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) imunisasi merupakan sebuah upaya medis untuk melindungi dan meningkatkan imun tubuh bayi, dari beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah penularan ke adik, kakak dan teman-teman di sekitarnya.

Imunisasi juga akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak, sehingga tubuhnya diharapkan mampu melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut. Hebatnya lagi, dengan imunisasi apabila si kecil terinfeksi oleh kuman tersebut efek samping yang ditimbulkan pada tubuhnya kemungkinan tidak terlalu parah.

Bahkan, pada beberapa jenis vaksin untuk bayi dan anak-anak bisa membantu mencegah kematian dan kecacatan, lho! Segitu pentingnya manfaat imunisasi buat si kecil ya Bu.

Kenalan dengan KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi)


Seperti yang Ibumin jelaskan sebelumnya, imunisasi tetap bisa memberikan efek samping pada tubuh bayi dan anak-anak. Kondisi ini biasa dikenal dengan KIPI atau kejadian ikutan pasca imunisasi.

Menurut Kementerian Kesehatan RI sebenarnya KIPI sendiri merupakan hal yang sangat umum terjadi bagi siapapun yang telah melakukan vaksinasi. Baik itu anak-anak maupun orang dewasa sekalipun.

Untuk itu, saat menghadapi KIPI pada anak, para orang tua diharapkan untuk tetap tenang dan tidak panik dalam mengambil keputusan. Jika KIPI muncul, Ibu bisa melakukan beberapa langkah berikut, untuk membuat si kecil tetap nyaman:

  • Pastikan anak cukup istirahat
  • Berikan obat penurun panas jika anak demam tinggi
  • Pastikan anak terhidrasi dengan cukup, berikan lebih banyak ASI/susu formula pada bayi di bawah 6 bulan
  • Kompres bagian yang nyeri dan bengkak dengan air dingin.

Wajib perhatikan hal yang tidak boleh dilakukan setelah imunisasi


Menurut penelitian medis yang dilakukan oleh Human Vaccines & Immunotherapeutics imunisasi pada anak, terbukti bisa menyelamatkan 2-3 juta jiwa di seluruh dunia tiap tahunnya. Jadi, walaupun mungkin vaksin bisa menimbulkan KIPI pada anak, yang jelas reaksi-reaksi tersebut cenderung normal terjadi.

Agar si kecil bisa tetap merasa nyaman, Ibu wajib memperhatikan hal yang tidak boleh dilakukan setelah imunisasi berikut ini:

1. Hindari memberikan salep pada area bekas imunisasi

Biasanya, ini terjadi pada bayi setelah melakukan vaksinasi DPT. Efeknya sendiri mungkin sedikit berbeda dari vaksin lainnya ya Bu.

Namun, secara khusus terdapat hal yang tidak boleh dilakukan setelah imunisasi DPT. Salah satunya dilarang untuk memberikan salep anti bengkak di area bekas imunisasi.

Karena sebenarnya, mengutip dari Better Health reaksi bengkak atau kemerahan setelah imunisasi DPT atau jenis apapun, sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi. Reaksi ini nggak memerlukan penanganan khusus, seperti diolesi salep.

Tapi, untuk membuat bayi merasa lebih nyaman, Ibu bisa meredakan bengkak tersebut dengan mengompres kulitnya dengan handuk dingin. Ulangi hal ini secara perlahan dan rutin sampai bayi merasa nyaman.

2. Hindari memberikan obat sebelum imunisasi

Kata orang tua zaman dahulu, sebelum melakukan vaksinasi pada bayi dan anak-anak sebaiknya cegah kemungkinan demam dengan memberikan obat sebelum imunisasi. Hal ini jelas nggak valid ya Bu.

Apalagi, nggak semua efek samping setelah imunisasi itu buruk buat tubuh anak. Sebaliknya, jika muncul reaksi seperti pilek dan demam ringan, hal ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh si kecil merespons dengan baik, terhadap vaksin yang diberikan.

3. Hindari memberikan obat secara berlebihan

Yup! Jika si kecil demam tinggi, pastikan Ibu sudah memberikan obat sesuai dosis yang disarankan dokter, ya! Apalagi, penggunaan obat secara berlebih bisa menimbulkan overdosis.

Hal ini tentu bisa saja menimbulkan masalah yang serius pada anak. Mengingat imunitas anak saat itu sedang beradaptasi terhadap vaksin yang disuntikkan ke tubuh.

4. Jangan berikan stimulasi berlebihan

Setelah imunisasi, bayi membutuhkan proses adaptasi terhadap vaksinasi yang masuk ke tubuhnya. Sehingga, jika Ibu memberikan stimulasi berlebihan setelahnya dapat membuat bayi jadi kelelahan.

Hal yang tidak boleh dilakukan setelah imunisasi ini, harus diperhatikan dengan baik ya Bu. Beri waktu bagi tubuh si kecil untuk menyesuaikan diri, dan pulih total dari efek samping yang ditimbulkan.

5. Jangan tunda vaksinasi meski si kecil demam ringan

Masih menurut orang tua zaman dahulu, kalau anak sedang demam katanya sih nggak dilakukan imunisasi. Khawatir hal tersebut malah bisa menimbulkan efek yang cukup besar bagi kesehatannya.

Faktanya, hal ini hanya mitos ya Bu. Karena, melansir dari Health bayi tetap bisa mendapatkan vaksinasi meskipun ia sedang tidak enak badan, mengalami demam ringan, ataupun sedikit pilek. Namun, jika demam si kecil sudah lebih dari 38 derajat Celcius, atau punya penyakit penyerta yang lebih serius, sebaiknya memang harus menunggu sampai mereka sehat untuk mendapatkan vaksinasi.

6. Hindari memberikan minuman manis pada anak

Hal yang tidak boleh dilakukan setelah imunisasi lainnya adalah, hindari memberikan minuman manis pada anak. Sebab, minuman manis bisa membuat anak rentan dehidrasi.

Di mana kondisi ini jelas sangat berbahaya bagi si kecil setelah imunisasi. Cukup minum air putih ataupun ASI/susu formula setelah imunisasi, adalah hal terbaik yang bisa Ibu lakukan, ketimbang memberikan jus ataupun minuman manis lainnya.

7. Tidak mendiamkan bayi setelah mendapatkan suntikan 

Tubuh bayi pasti akan kaget setelah mendapatkan suntikan pertama. Sehingga, ia pasti akan menangis dan mulai merasakan efek yang nggak nyaman di kulitnya.

Namun, penting untuk tetap memberikan rasa nyaman buat bayi setelah hal ini berlangsung ya Bu. Sebab, tidak mendiamkan bayi setelah melakukan vaksinasi bisa membuat bayi jadi lemas, rentan mengalami dehidrasi hingga kejang.

8. Jangan menyentuh area bekas suntikan secara berlebihan

Terakhir, hal yang tidak boleh dilakukan setelah imunisasi lainnya adalah hindari menyentuh area bekas suntikan secara berlebihan. Sebab, hal ini bikin bayi tidak nyaman dan membuat rasa nyeri semakin memburuk.

Follow Ibupedia Instagram