Ibupedia

Harus Tahu! Kelainan Bawaan, Jantung Bocor Pada Bayi Bisa Disembuhkan

Harus Tahu! Kelainan Bawaan, Jantung Bocor Pada Bayi Bisa Disembuhkan
Harus Tahu! Kelainan Bawaan, Jantung Bocor Pada Bayi Bisa Disembuhkan

Pernahkah Ibu mendengar tentang kondisi jantung bocor pada bayi? Jantung bocor adalah kondisi yang seringkali membuat syok orang tua baru, karena organ vital pembawa oksigen berlubang di antara serambinya.

Jantung bocor pada bayi juga kerap dikaitkan dengan penyakit bawaan sejak masih dalam kandungan, ataupun bayi lahir prematur. Jantung bocor pada bayi konon bisa mengganggu tumbuh kembang si kecil.

Hal ini jelas membuat banyak orang tua menjadi sangat khawatir. Padahal, ada penjelasan lebih detail yang bisa membuat orang tua lebih tenang, lho! Kira-kira, apa ya penyebab jantung bocor pada bayi ini, dan bisakah disembuhkan? Teruskan membaca artikel ini, ya!

Mengenal jantung bocor pada bayi


Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruangan. 2 di atas dan 2 di bawah. Setiap ruangan atau yang biasa disebut serambi dipisahkan oleh selaput tipis. Dalam perkembangannya, janin tentu membentuk jantung dan komponen di dalamnya.

Tapi seperti yang kita ketahui, dalam beberapa kondisi ada kelainan yang timbul dalam proses pembentukannya. Salah satunya adalah ketidaksempurnaan terbentuknya organ.

Selaput yang memisahkan serambi kanan dan serambi kiri atria jantung (ruangan bagian atas jantung) bisa saja tidak terbentuk sempurna, atau terbentuk tapi masih belum menutup.

Melansir dari American Heart Association, ada 2 jenis lubang pada jantung yang biasanya disebut dengan kelainan:

  1. Atrial septal defect (ASD), kelainan dimana selaput pemisah antara serambi kanan dan serambi kiri tidak terbentuk sejak dalam kandungan. Kondisi ini disebut dengan kelainan jantung bawaan;
  2. Patent foramen ovale (PFO), adalah gagalnya lubang alami antara serambi kanan dan kiri menutup setelah bayi dilahirkan. PFO inilah yang biasa disebut dengan jantung bocor pada bayi.

Patent Foramen Ovale


Foramen ovale adalah lubang pada selaput pemisah serambi kanan dan serambi kiri. Lubang ini bukan menjadi masalah. Melansir dari Mayo Clinic, jantung belum berperan dalam menyuplai oksigen ke paru-paru ketika bayi dalam kandungan.

Pembuluh darah tersambung langsung dengan umbilical cord atau tali pusat. Darah kaya oksigen dibawa melalui pembuluh vena yang disebut inferior vena cava menuju ke serambi kanan. Darah ini lalu melewati foramen ovale menuju ke serambi kiri, lalu dipompa ke seluruh tubuh.

Lubang ini normal dimiliki semua bayi. Setelah lahir, tali pusat tidak lagi menyuplai oksigen. Sehingga jantung langsung mengambil perannya dalam menyuplai darah kaya oksigen.

Lubang ini akan otomatis menutup ketika jantung bayi mulai berfungsi. Sedangkan ketika lubang tidak langsung menutup, lubang ini selanjutnya disebut patent foramen ovale atau lubang foramen yang menetap. Lebih awam disebut dengan jantung bocor pada bayi.

Ciri-ciri jantung bocor pada bayi


Sebenarnya jantung bocor pada bayi masih bisa berfungsi dengan baik, hanya saja memang darah yang kaya oksigen dan minim oksigen akan bercampur jadi satu dan menyebabkan bayi lebih sulit bernapas. Selain itu, ada ciri-ciri lainnya yang bisa mendeteksi bahwa bayi mengalami jantung bocor, diantaranya adalah:

  1. Kesulitan menyusu atau minum susu dari botol. Terjadi karena sulit bernapas dan mengatur pergantian antara bernapas dan minum
  2. Berat badan sulit naik. Karen menyusunya terganggu, berat badan tidak naik optimal
  3. Detak jantung dan napas lebih cepat, karena kadar oksigen dalam darah di jantung tidak sepenuhnya bersih dan suplai darah ke seluruh tubuh tidak selancar pada keadaan non jantung bocor. Sehingga jantung bekerja dengan lebih berat
  4. Berkeringat, karena effort yang besar dalam memompa darah
  5. Kulit kebiruan karena kurang oksigen
  6. Beberapa anggota tubuh bengkak, seperti tangan, kaki, perut
  7. Terdapat suara bising saat didengar melalui stetoskop.

Dari ciri-ciri ini, pemeriksaan sebaiknya dilakukan mendalam untuk mengakkan diagnosa. Apakah jantung bocor bisa sembuh? Mayoritas kasus bisa sembuh sendiri (lubang menutup) dalam beberapa waktu.

Namun, melansir dari Heartology, Dokter tidak bisa mengatakan jantung bocor pada bayi bisa menutup sendiri jika diagnosa kelainan jantung bawaan belum ditegakkan.

Jantung bocor pada bayi bisa disembuhkan dengan tindakan operatif atau non-operatif berupa perbaikan kelainan tersebut. Dokter yang menangani akan memutuskan bentuk penangannnya dengan melihat kondisi bayi saat mulai terdiagnosa jantung bocor.

Penyebab jantung bocor pada bayi


Pada prinsipnya, jantung bocor pada bayi dialami oleh semua bayi dalam kandungan. Hanya saja, tidak berhasilnya selaput menutup sempurna membuat jantung bocor pada bayi sebaiknya mendapatkan penanganan.

Penyebab utama jantung bocor pada bayi belum diketahui pasti, tapi sejauh ini kemungkinan genetik masih menjadi dugaan terkuat. Kasus jantung bocor pada bayi dialami 1 dari 4 bayi. Ada yang bertahan sampai dewasa meski belum menutup.

Risikonya adalah orang dewasa dengan jantung bocor sering mengalami migrain, bahkan berpotensi besar mengalami stroke. Jantung bocor memang masih bisa bekerja. 

Sayangnya, jika darah yang mengalir membawa gumpalan darah kecil, risiko-risiko ini semakin besar terjadi. Untuk itulah penanganan jantung bocor pada bayi memang sebaiknya segera dilakukan. Lebih baik lagi jika kondisi kulit bayi belum membiru. Konsultasikan pada dokter spesialis terkait tentang kapan waktu terbaik memperbaiki jantung bocor pada bayi.

Editor: Aprilia 

Follow Ibupedia Instagram