Ibupedia

Ini Cara Gampang Menghitung Berat Badan Ideal

Ini Cara Gampang Menghitung Berat Badan Ideal
Ini Cara Gampang Menghitung Berat Badan Ideal

Bagaimana cara menghitung berat badan ideal Ibu dan Bayi?

BMI atau body mass index, digunakan untuk mengetahui kategori berat badan seseorang. Pada dasarnya, perhitungan indeks masa tubuh ini dilakukan guna mengetahui sehat atau tidaknya berat bedan seseorang. 

Secara spesifik, kategori berat badan dikelompokkan menjadi empat, yaitu di bawah normal, normal, kelebihan berat badan dan obesitas. Ada pula yang menambahkan kondisi lainnya, seperti tingkatan dari obesitas. 

Meski perhitungan ini juga ada kekurangannya, namun bisa menjadi dasar ukur kondisi seseorang, agar bisa dilakukan tindakan lanjutan terhadap hasilnya.

Berikut adalah urutan kategori berat badan seseorang yang diberlakukan oleh the World Health Organization atau WHO. 

Perhitungan indeks massa tubuh ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan, serta bagi mereka yang berusia delapanbelas tahun ke atas. Jadi, BMI bisa Ibu gunakan sebagai cara menghitung berat badan ideal wanita.

  • Severe Thinness <16;
  • Moderate Thinness 16-17;
  • Mild Thinness 17-18,5;
  • Normal 18,5-25;
  • Overweight 25-30;
  • Obese Class I 30-35;
  • Obese Class II 35-40; dan
  • Obese Class III >40.

Namun, BMI nggak selalu merupakan rumus menghitung berat badan ideal yang akurat untuk digunakan. Indeks Massa Tubuh, tidak akurat jika digunakan pada anak-anak, ibu yang sedang hamil, atlet, dst. Cara mudah menghitung berat badan ideal adalah berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat.

Mari pelajari berbagai kategori dari hasil perhitungan Indeks Massa Tubuh atau IMT. 

1. Risiko Berat Badan Terlalu Rendah


Hal ini disebut juga dengan underweight. Sama seperti kelebihan berat badan dan obesitas, berat badan di bawah normal juga punya risiko, di antaranya:

  • Osteoporosis
    Osteoporosis, adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Wanita yang mengalami osteoporosis berisiko memiliki tulang rapuh dan bisa menyebabkan patah tulang. Osteoporosis juga disebut dengan ‘silent disease’ karena biasanya tidak menimbulkan gejala dan penyakit baru diketahui saat ada tulang yang patah. Osteoporosis umum mengenai wanita dengan usia lanjut. Risiko tulang keropos bisa meningkat, jika Ibu tidak mengonsumsi cukup vitamin D dan kalsium, mengalami menopause dini, berangka tubuh mungil, dst.
  • Gangguan pada gigi, rambut dan kulit
    Jika tubuh nggak mendapatkan nutrisi dengan memadai, maka bisa memengaruhi kesehatan kulit, rambut serta gigi. Gigi menjadi mudah keropos, kulit menipis, rambut rontok, kulit kering, dst.
  • Anemia
    Orang kurus cenderung punya kadar darah merah rendah, atau yang disebut dengan anemia. Selain bikin Ibu gampang merasa capek, anemia juga bisa bikin pusing yang sangat mengganggu.
  • Mens tidak teratur
    Jangan anggap remeh berat badan yang rendah, karena bisa mengganggu menstruasi. Ibu yang ‘underweight’, bisa mengalami menstruasi yang terhenti atau terlambat. Hal ini bisa memengaruhi tingkat kesuburan.
  • Mudah merasa capek
    Tubuh jadi gampang capek karena kekurangan kalori dan nutrisi.  

Ada beberapa penyebab dari underweight, yaitu:

  • Metabolisme tubuh tinggi
    Seseorang dengan gangguan metabolisme seperti ini, berat badannya akan sulit naik walaupun makan banyak.
  • Aktivitas berlebih
    Orang yang terlalu banyak beraktivitas, atau berolahraga misalnya, bisa membakar kalori terlalu banyak.
  • Penyakit
    Ada beberapa penyakit yang bisa bikin seseorang menjadi kurus, di antaranya kanker, gangguan tiroid, diabetes, dst.

2. Berat Badan Ideal


Nggak sekadar mengenai penampilan, menjaga berat badan ideal penting banget bagi kesehatan. Menjaga berat badan tetap stabil dan ideal, sama susahnya dengan menurunkan atau menaikkan berat badan. 

Berat badan jadi lebih gampang naik, ketika seseorang berusia 18-49 tahun. Maka pada kisaran usia ini, amat disarankan untuk mencegah naiknya berat badan serta menjaganya agar tetap ideal. 

Berat badan yang terus bertambah di saat usia Ibu bertambah, maka meningkatkan risiko Ibu mengalami berbagai macam penyakit, misalnya diabetes, penyakit jantung, radang sendi, dst.

Ada beberapa tips yang bisa Ibu lakukan, untuk menjaga berat badan agar ideal. Yaitu:

  • Usahakan untuk makan sesuai dengan kebutuhan kalori dan nutrisi bagi tubuh Ibu. Supaya lebih gampang, Ibu bisa menggunakan aplikasi khusus pada ponsel untuk menghitung kebutuhan kalori Ibu.
  • Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dalam jumlah kalori yang terbatas, cobalah konsumsi beragam makanan dalam jumlah yang disarankan.
  • Kurangi kalori, terutama dari gula tambahan, lemak jenuh dan garam. 
  • Hindari camilan yang tidak sehat. 
  • Rutin berolahraga, contoh, melakukan senam setidaknya selama dua setengah jam per minggu.  
  • Perbanyak minum air putih, konsumsi jus tanpa gula atau pun susu rendah lemak.

3. Overweight atau Kelebihan Berat Badan 


Nyatanya, overweight dan obesity itu berbeda, loh. Dari tingkatan hasil pada BMI, overweight berada dalam kisaran di bawah tigapuluh. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi berat badan seseorang. 

Di antaranya, genetik, jenis kelamin, gaya hidup, pola tidur, dst. beberapa faktor tersebut, bisa bikin berat badan sulit dipertahankan atau diturunkan. Selain itu, berat badan berlebih atau obesitas, juga disebabkan oleh jumlah kalori yang dikeluarkan lebih sedikit daripada yang dimasukkan.

4. Obesitas atau Lemak Berlebih

Selain seperti yang sudah disebutkan di atas, obesitas juga bisa dipicu oleh beberapa hal berikut:

  • Kehamilan
    Berat badan terus naik saat hamil adalah hal yang normal, namun, sebagian wanita mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan.
  • Berhenti merokok
    Seringkali, orang yang berhenti merokok malah menjadi gemuk. Salah satu penyebabnya adalah menjadikan makanan sebagai pelampiasan.
  • Kurang tidur
    Kurang tidur atau tidur terlalu banyak bisa memicu naiknya hormon yang terkait dengan nafsu makan.
  • Stress
    Di saat stress, biasanya seseorang juga melampiaskannya pada makanan.

Mengalami obesitas, artinya Ibu punya lemak tubuh terlalu banyak. Obesitas ini sudah pasti berbahaya. Beberapa risiko penyakit yang bisa mengenai orang obesitas, yaitu:

  1. Tekanan darah tinggi
    Atau hipertensi, bisa dipicu oleh obesitas. Mengalami hipertensi, meningkatkan risiko Ibu mengalami penyakit jantung dan stroke. Untuk mencegah hipertensi, maka mesti menjaga berat badan, berolahraga minimal setengah jam per hari, tidak merokok, membatasi konsumsi garam, dst.
  2. Penyakit jantung dan stroke
    Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan merokok adalah faktor utama pemicu penyakit jantung. Faktor lainnya adalah kelebihan berat badan, malas berolahraga, banyak mengonsumsi minuman beralkohol, dst.
  3. Diabetes tipe 2
    Ada beberapa gejala umum dari diabetes tipe 1 dan 2, di antaranya, sering merasa haus, sering buang air kecil, sangat lapar, merasa capek, luka sulit sembuh, dsb.
  4. Kolesterol tinggi
    Beberapa penyebab utama dari peningkatan kolesterol, misalnya terlalu banyak makan makanan berlemak, obesitas, merokok, mengonsumsi alkohol, dst.
  5. Gangguan pada sendi
    Jika mengalami obesitas, maka tulang akan menahan beban yang berat. Maka jika obesitas adalah penyebab dari radang sendi yang Ibu alami, maka Ibu mesti menurunkan berat badan sebagai salah satu cara untuk mengatasinya.
  6. Susah napas
    Termasuk di antaranya sleep apnea. Kelebihan berat badan adalah salah satu faktor pemicu dari sleep apnea, atau kondisi serius di mana penderitanya berhenti bernapas (dan mulai bernapas kembali) selama tidur, dan hal ini terjadi berulang-ulang.
  7. Batu empedu
    Pada sebagian besar kasus, batu empedu terjadi karena kadar kolesterol pada empedu terlalu tinggi.

Selain dari perhitungan indeks massa tubuh, ada juga acuan lain yang bisa digunakan. Seseorang mungkin mengalami gangguan kesehatan jika lingkar pinggangnya melebihi 102cm untuk laki-laki dan melebihi 89cm untuk wanita.

Nah, ternyata, mengalami underweight atau pun obesitas, banyak sekali risiko bahayanya, ya, Bu.


Untuk mengetahui cara menghitung berat badan ideal bayi, Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter. Bisa juga, menggunakan aplikasi khusus agar lebih mudah. Misalnya, aplikasi Primaku. 

Aplikasi ini cukup gampang digunakan, yaitu dengan memasukkan berat dan tinggi badan bayi. Jadi, nggak semata-mata menghitung berdasarkan usianya saja, ya. Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk cara menghitung berat badan ideal anak. 

Menghitung berat badan ideal ibu hamil pun ada cara mudahnya, contoh, gunakan tautan berikut ini.

Selamat mencoba!

Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram