Ibupedia

Ini Penyebab Mata Anak Belekan: Virus Atau Bakteri?

Ini Penyebab Mata Anak Belekan: Virus Atau Bakteri?
Ini Penyebab Mata Anak Belekan: Virus Atau Bakteri?

Belek atau kotoran mata adalah gabungan dari lendir, minyak, sel kulit, dan kotoran lain yang berkumpul di sudut mata saat tidur. Kotoran mata bisa lengket atau kering dan berkerak, bergantung seberapa banyak cairan yang ada di kotoran menguap.

Sebenarnya kotoran mata memiliki fungsi perlindungan, mengangkat kotoran yang bisa berbahaya dan merobek film mata. Mata memproduksi lendir sepanjang hari, tapi ketika berkedip, mata membersihkan lendir sebelum mengeras. Ketika tidur, kotoran mata berkumpul dan mengeras di sudut mata.

Wajar bila ada kotoran mata saat kita bangun tidur, tapi kotoran yang berlebihan terutama bila warnanya kehijauan atau kekuningan dan disertai penglihatan kabur, sensitif pada cahaya atau terasa sakit, bisa mengindikasikan infeksi mata yang perlu diperiksakan ke dokter mata.

Mata belekan pada anak kadang terjadi disertai pilek. Waspadai semua tanda dan gejala yang dialami anak, ya Bun. Belek yang ada di mata anak bisa disebabkan infeksi virus, yang wajar ketika anak pilek, terkena infeksi bakteri, alergi musiman, atau penyebab iritasi lain. Mengetahui penyebab dan cara mengatasi masalah ini bisa mencegah mata belek yang abnormal pada anak.

Penyebab Mata Belekan Pada Anak

1. Alergi

Bila anak mengalami hidung meler yang menghasilkan cairan atau bersin dan mata jadi kemerahan, ada kemungkinan alergi yang jadi penyebabnya. Pastikan tidak ada demam, karena alergi tidak disertai demam. 

Dokter biasanya meresepkan antihistamine yang aman untuk anak. Gunakan lap basah yang sejuk untuk meredakan rasa gatal dan kemerahan pada mata. Bila keluhan terus berlanjut, Anda perlu kembali membawa si kecil ke dokter untuk mengetahui apakah anak mengalami sinusitis kronis, yang paling sering disebabkan oleh alergi, dan dokter bisa melakukan tes alergi.

2. Infeksi Sinus

Bila anak mengalami pilek, ada resiko ia terkena infeksi sinus. Waspadai efek samping seperti demam, hidung tersumbat, nyeri sinus, dan kotoran mata berwarna kehijauan. Bila ada gejala ini pada anak, hubungi dokter untuk pemeriksaan. Anda bisa berikan obat yang dijual bebas, yang disesuaikan dengan usia anak, dan gunakan lap basah untuk membersihkan kotoran mata hingga waktu pemeriksaan ke dokter.

3. Konjungtivitis Oleh Bakteri 

Si kecil bisa menunjukkan gejala tanpa disertai pilek, seperti bangun di pagi hari dengan kotoran kering pada mata yang menyebabkan kelopak mata menempel.

Anda bisa gunakan perban steril hangat untuk membersihkan belek, tapi pastikan untuk menggunakan yang baru setiap kali membersihkan mata, karena bisa menular. Anda bisa lihat kotoran kekuningan atau kehijauan mulai terbentuk di matanya, mata terlihat kemerahan dan bengkak. Anak bisa mengeluhkan rasa terbakar dan terganggu oleh cahaya.

Semua gejala ini mengarah ke konjungtivitis, yang merupakan infeksi yang terjadi pada satu mata dan biasanya menyebar ke mata lain. Hubungi dokter anak. Dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik dan meminta Anda mengawasi munculnya rasa sakit, karena ini bisa jadi tanda infeksi bertambah parah.

4. Konjungtivitis karena virus

Bila ada kotoran berwarna jernih atau putih pada satu mata, dan menyebar ke mata lain, disertai masalah pernafasan atas, kemungkinan anak mengalami konjungtivitis oleh virus. Anda bisa bersihkan mata dengan perban seteril untuk tiap mata. Hubungi dokter untuk memeriksa anak dan memastikan diagnosa. Konjungtivitis virus tidak bisa ditangani dengan antibiotik.

Cara Atasi Belek Pada Mata Anak 

A. Bersihkan Mata

Selalu jaga kebersihan mata dengan air hangat dan perban, bola kapas, atau lap kain bersih, untuk mengangkat nanah atau kotoran. Obat jenis apapun, seperti tetes mata atau salep, tidak bisa bekerja efektif kecuali digunakan pada mata yang bersih dari kotoran atau nanah.

B. Gunakan Tetes Mata

Satu obat yang mungkin diresepkan oleh dokter adalah tetes mata antibiotik. Perhatikan jadwal penggunaan satu tetes pada tiap mata, tiap 4 jam ketika anak terjaga. Pastikan ujung tetes mata tidak menyentuh mata, bila terjadi, segera bersihkan karena ini bisa menyebabkan infeksi menyebar.

Agar Bunda berhasil meneteskan obat ke mata anak, bersihkan mata sebelum penggunaan obat, lalu tarik kelopak mata bawah untuk meneteskan obat atau teteskan obat di sudut mata, dekat hidung. Ketika obat sudah diteteskan, minta anak menutup mata selama sekitar 2 menit, untuk membuat obat menyerap ke seluruh mata. Terus lanjutkan penggunaan obat hingga anak bangun di pagi hari tanpa nanah atau kotoran di matanya.

C. Kompres Hangat Atau Dingin

Kompres menjadi bagian pengobatan yang penting. Lap hangat bisa digunakan untuk masalah virus atau bakteri dan lap dingin bisa digunakan untuk alergi atau iritasi lain. Lap yang digunakan bisa membantu membersihkan mata dari nanah dan kotoran juga mengurangi bengkak dan membuat mata lebih nyaman. Gunakan lap berbeda pada tiap mata. Kompres bisa dilakukan kapan saja, tapi paling baik setelah bangun tidur.

D. Salep Mata

Obat lain yang diresepkan dokter untuk anak dengan mata belekan adalah salep antibiotik. Sebelum menggunakan salep, bersihkan keseluruhan mata. Salep perlu digunakan dengan menarik kelopak bawah dan memasukkan salep dari sisi dalam ke sisi luar, 4 kali dalam sehari.

Bila ini terlalu sulit, karena mata tidak bisa terbuka atau anak takut, Anda bisa gunakan salep pada pinggir kelopak mata yang akan meleleh dan masuk ke mata. Salep harus digunakan 4 kali sehari hingga anak tidak lagi bangun di pagi hari dengan kotoran atau belek di matanya.

E. Minum obat

Untuk meredakan sakit, Anda bisa berikan ibuprofen atau acetaminophen pada anak. Pastikan dosisnya sesuai dengan usia anak.

Mencegah Penyebaran Virus

Pencegahan penyebaran virus jadi hal penting. Bila tidak berhati-hati, Anda bisa membuat seluruh penghuni rumah sakit mata. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus:

  • Tiap anggota keluarga harus sering membersihkan diri, terutama anak yang mengalami mata belekan. Jangan lupa jaga kebersihan semua benda di rumah seperti meja, keran, pegangan pintu, atau mainan si kecil.

  • Tidak berbagi handuk atau lap. Tiap orang hanya menggunakan miliknya. Siapkan warna handuk dan lap yang berbeda untuk tiap anggota keluarga.

  • Jangan menyentuh mata. Beritahukan kepada seluruh anggota keluarga untuk tidak menyentuh mata, segera cuci tangan bila mengenai mata.

  • Setelah mata sembuh, biasanya dalam 3 hingga 5 hari, cuci seprei dan pakaian anak di air panas.

Segera bawa anak ke dokter bila ia terlihat sakit, penglihatan kabur, sakit pada mata bertambah parah, suhu rektal anak di bawah 12 tahun mencapai 104 derajat Fahrenheit, dan anak lebih dari 12 tahun mengalami demam hingga 104 derajat Fahrenheit yang tidak hilang selama dua jam atau lebih setelah diberikan obat demam.

Situasi yang membutuhkan bantuan medis tapi tidak darurat antara lain setelah 24 jam tanpa demam kembali, nanah atau belek masih ada setelah 3 hari pengobatan dengan antibiotik, seperti tetes mata atau salep, dan nanah atau belek berwarna kekuningan atau kehijauan tanpa gejala lain.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram