Jenis Jamur Apa sih yang Aman Diberikan untuk Si Kecil?
Jenis jamur yang ada di dunia ini sangat beragam. Banyak orang dari zaman dahulu mengumpulkan jamur untuk dikonsumsi, namun tentu saja tak semua jenis jamur itu baik dan aman. Beberapa di antaranya punya banyak manfaat untuk dikonsumsi oleh manusia, namun beberapa lainnya ternyata dilarang dikonsumsi karena akan mengganggu kesehatan bahkan bila salah memilih jenis jamur, maka dapat menyebabkan risiko yang lebih parah seperti kematian.
Seiring perubahan zaman yang semakin modern, saat ini kita sudah tidak perlu berburu jamur karena hampir di setiap supermarket di berbagai tempat sudah menyediakan jenis jamur yang fresh dan siap untuk diolah menjadi masakan yang lezat. Melansir dari laman Healthline dan Kompas, ada jenis jamur yang boleh dikonsumsi. Berikut ulasannya:
Jamur Maitake (Hens of The Wood)
Jenis jamur yang satu ini sering kali disebut jamur maitake atau untuk beberapa pemburu dan penggemar jamur, jenis jamur ini dikenal dengan nama ilmiah Grifola Frondosa. Saat ini, jenis jamur maitake banyak digemari dan dikonsumsi oleh banyak orang. Jamur maitake merupakan jenis jamur yang memiliki pori-pori kecil pada bagian bawahnya dan sering ditemui pada kayu-kayu pohon besar seperti pohon “ek”.
Hens of the wood berasal dari China, namun dapat tumbuh di beberapa negara seperti Jepang, Amerika Utara, dan Amerika Serikat. Jamur maitake sering tumbuh saat musim gugur tiba dan sangat jarang ditemui saat musim panas. Jamur maitake yang masih bagus dan layak untuk dikonsumsi umumnya berwarna coklat keabuan dan bagian bawahnya berwarna putih.
Sementa jamur maitake yang tidak layak dikonsumsi adalah jamur yang berwarna oranye atau kemerahan karena jamur telah terkontaminasi dengan bakteri berbahaya. Jamur maitake dapat dikonsumsi dengan banyak cara, ada yang dijadikan obat (ekstraknya dijadikan kapsul), dimasak dengan cara ditambahkan pada tumisan Ibu, ataupun dibuat sup lezat. Kandungannya yang aman dapat dikonsumsi untuk anak-anak juga ya Bu. Untuk mendapatkan jamur jenis ini, Ibu bisa membelinya di supermarket besar ataupun melalui website e-commerce yang ada di Indonesia.
Kandungan Gizi pada Jamur Maitake
Jenis jamur hens of the wood ini dikenal memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi karena mengandung vitamin B Folat, Niasin (B3), dan Riboflavin (B2) yang bagus untuk metabolisme energi dan pertumbuhan sel. Selain itu, jenis jamur ini juga mengandung senyawa yang bagus untuk menjaga kesehatan tubuh dan memiliki kandungan karbohidrat kompleks yang disebut beta glukan.
Jamur Tiram (Oyster Mushroom)
Jenis jamur tiram atau yang biasa dikenal dengan nama ilmiah Pleurotus ostreatus ini merupakan salah satu jenis jamur yang boleh dimakan, berbentuk seperti tiram (kerang) dan memiliki rasa yang lezat. Jamur ini juga boleh dikonsumsi untuk anak-anak dengan diolah sebagai sup, tumisan yang dicampur dengan bawang bombay, campuran pasta, maupun dicampur dengan olahan daging lainnya.
Jamur tiram dapat tumbuh di seluruh hutan yang ada di dunia termasuk Amerika Utara dan jenis jamur ini biasanya ditemukan di pohon kayu yang sudah mati dan sering kali ditemukan di cabang-cabang pohon yang tumbang. Berbeda dengan jamur maitake yang tidak dapat ditemukan saat musim panas, jenis jamur tiram justru dapat ditemukan di musim-musim dengan suhu yang lebih hangat. Jamur tiram juga dapat tumbuh dalam jumlah yang besar dan banyak di satu pohon yang sama.
Kandungan Gizi pada Jamur Tiram
Jenis jamur tiram memiliki daging buah yang tebal, berwarna putih, dan memiliki rasa yang ringan cenderung lezat. Jamur tiram punya banyak kandungan vitamin seperti vitamin B, niacin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), mineral kalium, zat besi dan zinc.
Jamur Belerang (Sulphur Shelf Mushroom)
Jamur belerang (Laetiporus Sulphureus) atau lebih sering dikenal dengan nama jamur ayam memiliki daging berwarna oranye atau kuning cerah dengan tekstur yang halus dan akan berwarna putih kusam bila sudah terlalu matang. Jenis jamur ini banyak tumbuh di pepohonan Amerika Utara, Eropa, dan Pegunungan Rocky (Amerika Serikat). Jamur ayam biasanya menjadi parasit pada pohon-pohon yang masih hidup atau yang sudah mati (pohon yang membusuk bisa menjadi media tumbuhnya jamur ayam). Jenis jamur ayam dapat ditemukan saat musim panas atau musim gugur tiba.
Ada jenis lain dari jamur belerang yang sebaiknya dihindari karena akan menyebabkan reaksi alergi yang parah untuk beberapa orang, jenis jamur ini biasanya tidak tumbuh di pohon ‘ek’ besar, tapi tumbuh di pohon konifer. Selain itu, jamur ayam sebaiknya tak dimakan mentah dan dimasak hingga matang. Ibu bisa mencampurkannya pada tumisan, saat memasak sayur, atau dijadikan omelet untuk sarapan pagi bersama si kecil.
Kandungan Gizi pada Jamur Belerang (Jamur Ayam)
Jenis jamur ayam ini punya kalori yang lebih rendah bila dibandingkan dengan jenis jamur lainnya. Jamur ayam memiliki kandungan serat yang tinggi, vitamin C, kalium, zinc, fosfor, dan juga magnesium. Senyawa tumbuhan pun juga ada di jamur ayam berupa polisakarida, asam eburikoat, dan asam sinamat.
Jamur Shiitake (Jamur Hioko)
Jenis jamur Shiitake atau jamur Hioko banyak berasal dari kawasan Asia Timur dengan nama latin Lentinula edodes. Jamur shiitake ini banyak tumbuh di batang pohon shii yang sudah lapuk atau mati. Saat ini, jamur shiitake banyak juga ditemukan di kawasan pegunungan Asia Tenggara dan sering kali dibudidayakan di Tiongkok, Korea, bahkan Jepang. Melansir dari laman wikipedia, jamur shiitake serinng disebut sebagai jamur jengkol di Indonesia dan memiliki rasa yang hampir mirip dengan petai.
Kandungan Gizi pada Jamur Shiitake
Jamur shiitake punya banyak nutrisi yang baik untuk tubuh karena mengandung asam amino yang tinggi dan jumlahnya hampir sama dengan kandungan asam amino pada daging sapi. Tak hanya itu, jamur shiitake juga mengandung karbohidrat, vitamin B, serat, zat besi, dan mineral selenium yang memiliki peranan penting untuk tubuh.
Jamur Kancing (Jamur Portobello)
Jenis jamur kancing paling banyak diminati masyarakat dan paling sering ditemui di berbagai menu masakan seperti capcay dan juga topping pada pizza. Jamur kancing juga termasuk jamur yang paling banyak dibudidaya di dunia termasuk Indonesia. Jamur ini banyak dijual dipasaran baik dalam bentuk segar, kering atau sudah kalengan.
Bila menemukan jamur kancing yang kering, Ibu dapat merendamnya terlebih dahulu dengan air supaya menjadi lunak sebelum diolah. Ibu juga dapat dengan mudah menemukannya di pasar atau supermarket. Teksturnya yang gempal membuatnya memiliki daging yang tebal serta rasanya agak manis,. Selain untuk capcay dan pizza, Ibu juga bisa menambahkan jamur ini untuk menu telur dadar si kakak atau campuran menu MPASI sang adik ya.
Kandungan Gizi pada Jamur Kancing
Dikutip melalui laman wikipedia, jamur kancing memiliki kandungan kalori yang rendah, cenderung bebas lemak, bebas sodium, kaya akan vitamin dan juga mineral seperti vitamin B serta potasium. Jamur kancing segar disarankan segera dimasak dan tidak terlalu lama dibiarkan karena akan berubah warna menjadi kecoklatan dan akan merubah aroma lezatnya.
Jamur Merang
Jenis jamur merang banyak ditemui di masakan-masakan khas Asia seperti di Indonesia dan banyak tumbuh di daerah yang memiliki iklim subtropis. Jamur merang dapat Ibu temukan di pasar tradisional maupun supermarket dan biasanya dalam bentuk yang masih segar ataupun sudah diawetkan. Bentuk jamur ini bulat hingga lonjong dengan warna yang cenderung kecoklatan dan biasa ditemukan pada merang atau jerami sehingga dinamakan jamur merang.
Jenis jamur ini tidak sulit dibudidayakan dan memiliki rasa yang enak serta gurih selain itu tidak akan berubah wujudnya bila dimasak. Jamur merang sudah banyak digunakan pada masakan di Indonesia seperti mie ayam jamur, tumis, pepes, hingga sup. Ibu pun dapat dengan mudah mengolah jamur merang pada berbagai jenis masakan ya.
Kandungan Gizi pada Jamur Merang
Mengutip dari laman wikipedia, jamur merang memiliki kandungan kalori yang rendah, memiliki kandungan protein yang tinggi, mengandung kalsium, fosfor, mengandung lemak yang cukup rendah, selenium, natrium, zat besi, folat, vitamin B5, dan juga kaya akan serat. Bagus juga dikonsumsi saat sedang diet ya Bu.
Jamur Kuping
Jenis jamur selanjutnya yang banyak dikonsumsi dan ditemui di Indonesia adalah Jamur Kuping. Jamur ini sering ditemukan pada berbagai masakan tumisan ataupun sup dengan ciri khas tekstur yang kenyal dan berwarna hitam. Jangan salah dengan tampilannya ya, meski terlihat tidak sedap, namun siapa sangka rasa jamur kuping juga sama lezatnya dengan jamur yang lain.
Kandungan Gizi pada Jamur Kuping
Dikutip dari laman wikipedia, jamur kuping memiliki kandungan mineral dan protein yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan beragam jamur lainnya. Kandungan lemak yang ada pada jamur kuping juga cenderung paling sedikit. Vitamin yang paling banyak terkandung pada jamur kuping adalah vitamin B.
Jenis Jamur yang Tidak Boleh Dikonsumsi
Meski banyak jenis jamur yang enak dan lezat untuk hidangan masakan, namun ada juga jenis jamur yang dilarang dikonsumsi karena akan beresiko tinggi pada kesehatan hingga menyebabkan keracunan. Berikut ini jenis jamur yang dilarang dikonsumsi, melansir dari laman Healthline:
Jamur Death Cap
Jenis jamur dengan nama ilmiah Amanita phalloides ini merupakan jenis jamur paling beracun di antara banyak jamur yang ada di dunia. Jamur ini pun dapat tumbuh diberbagai belahan dunia dan sayangnya pada beberapa kasus, jamur ini telah menyebabkan banyak kematian juga di seluruh dunia.
Jamur Conocybe Filaris
Jamur yang tumbuh di berbagai wilayah Eropa, Asia, dan Amerika Utara ini mengandung racun yang hampir sama dengan jamur death cap. Ciri khas jamur ini adalah bentuknya yang seperti memiliki topi halus, berkerucut, dan berwarna kecoklatan. Karena sangat beracun, maka fatal akibatnya bila tertelan.
Jamur Autumn Skullcap
Bernama ilmiah Galerina Marginata, jenis jamur seperti ini sering dikenal juga dengan sebutan Galerina Mematikan. Jamur bertopi dan memiliki warna coklat adalah ciri khasnya, dan jamur Autumn Skullcap sering ditemui di atas kayu yang telah mati dan membusuk.
Jamur Death Angel
Amanita Ocreata adalah nama lain dari jamur death angel dan sering tumbuh di sepanjang pantai barat Amerika Serikat. Jamur death angel dapat mudah dikenali dengan warnanya yang putih dan bila dikonsumsi akan menyebabkan beberapa penyakit parah hingga kematian.
Jamur False Morels
Jamur false Morels bentuknya hampir mirip dengan jamur morel yang masih dapat dikonsumsi. Bedanya, saat dipotong-potong, jamur false morels tak sepenuhnya berlubang seperti jamur morel yang asli.
Manfaat Jamur untuk Kesehatan Tubuh
Jamur tak hanya lezat dan enak dikonsumsi sebagai makanan, namun dapat juga sebagai obat dan memberikan manfaat positif untuk kesehatan tubuh orang dewasa dan juga anak-anak. Berikut ini merupakan beberapa manfaat mengkonsumsi jamur, dilansir dari berbagai sumber:
Jamur Menyehatkan Jantung
Jamur yang layak dikonsumsi di Indonesia ini memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral seperti serat, kalium, dan aneka vitamin. Ini membuat jamur dapat membantu menurunkan kolesterol jahat serta mencegah penyakit kardiovaskuler yang sangat erat kaitannya dengan jantung. Tak hanya itu saja, jamur juga punya kontribusi menjaga tekanan darah. Selain itu, jamur juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh (imunitas tubuh).
Menghambat Tumbuhnya Sel Kanker
Kandungan antioksidan yang tinggi pada jamur dapat membantu menangkal radikal bebas yang sering kali menyebabkan kanker. Selain itu, beta glucan yang terkandung pada jamur juga baik untuk terapi radiasi atau saat kemoterapi. Meski bukan berfungsi untuk membunuh sel kanker, namun jamur dapat membantu menghambat tumbuhnya sel kanker.
Sebagai Penyedap Rasa Alami
Jamur memiliki rasa yang enak dan gurih sehingga banyak digunakan dalam masakan untuk membuat rasanya semakin lezat. Saat ini jamur juga telah banyak digunakan dan diolah menjadi penyedap rasa pengganti MSG sehingga aman digunakan untuk anak-anak hingga seluruh anggota keluarga.
Jamur Bagus Untuk Tulang
Jamur juga memiliki kandungan vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang, otot, hingga fungsi syarat pada tubuh manusia. Meski bukan sepenuhnya pengganti vitamin D, namun jamur dapat membantu menambah asupan vitamin D pada setiap menu masakan Ibu.
Bermanfaat Untuk Kesehatan Otak
Melansir dari laman merdeka, jamur ternyata punya manfaat yang bagus untuk memelihara kesehatan otak. Contohnya pada jamur tiram yang memiliki kandungan vitamin K dan juga Kolin yang punya peran meningkatkan kualitas daya ingat atau memori. Selain itu, dapat juga mencegah penyakit Alzheimer dan baik dikonsumsi untuk anak-anak serta bayi.
Penulis: Luciana
Editor: Dwi Ratih