Ibupedia

Kenali Tanda-Tanda Demam Scarlet

Kenali Tanda-Tanda Demam Scarlet
Kenali Tanda-Tanda Demam Scarlet

Demam scarlet atau scarlatina adalah sejenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri streptococcus. Saat anak Anda terkena demam scarlet, gejala yang muncul bisa berupa ruam kemerahan, sakit tenggorokan, serta demam. Keluhan kesehatan ini biasanya terjadi pada anak di usia 2 hingga 8 tahun.

Beberapa gejala pertama yang ditunjukkan buah hati Anda saat mengalami demam scarlet antara lain:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Mual dan atau muntah
  • Sakit kepala
  • Keletihan

Ruam berwarna merah dengan tekstur kasar seperti ampelas biasanya berkembang dalam 12 hingga 48 jam setelah ini. Bintik merah muncul di satu tempat, biasanya pada bagian dada dan perut anak, lalu menyebar ke seluruh bagian tubuh. Ruam ini tidak akan menyebar ke wajah anak, tapi pipinya akan menjadi kemerahan, dengan kulit di sekitar mulutnya tetap berwarna pucat.

Gunakan gelas kaca untuk memeriksa ruam yang mencurigakan di kulit si kecil. Tekan sisi gelas yang jernih pada bagian kulit anak Anda. Ruam kulit pada demam scarlet akan memudar menjadi putih saat ditekan dengan sisi gelas. Tapi bila ini tidak terjadi, beritahukan dokter Anda, karena ini bisa menjadi salah satu pertanda untuk meningitis.

Selain itu, ada beberapa gejala lain dari demam scarlet yang mungkin dialami anak Anda:

  • Kehilangan selera makan.
  • Bengkak pada kelenjar getah bening di leher.
  • Lapisan putih di lidah yang biasanya mengelupas setelah beberapa hari, membuat lidah menjadi merah dan bengkak.
  • Sakit di bagian perut.

Anda perlu memeriksakan anak ke dokter bila ia mengalami demam scarlet. Dokter Anda akan melakukan diagnosa berdasarkan gejala yang dialami si kecil. Pada beberapa kasus, alat penyeka yang diaplikasikan pada tenggorokan anak perlu dikirim ke laboratorium untuk mengidentifikasi bakteri yang menyebabkan infeksi. Tindakan ini juga untuk mengkonfirmasi diagnosa yang dilakukan oleh dokter.

Anak Anda kemungkinan perlu menjalani tes darah untuk memastikan adanya infeksi lain. Jika benar ia terkena demam scarlet, dokter Anda akan meresepkan antibiotik untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya komplikasi. Antibiotik yang diberikan biasanya berupa penicillin atau erythromycin. Antibiotik yang telah diresepkan harus diminum selama 10 hari, meski begitu, Anda tetap harus mengikuti saran dokter.

Selain pemberian antibiotik yang diresepkan dokter, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meringankan rasa tidak nyaman si kecil. Pastikan anak Anda minum cukup banyak cairan dingin, terutama saat ia tidak terlalu berselera untuk makan.

Ia juga membutuhkan banyak istirahat di tempat tidur yang bisa dilakukan di ruang dengan suhu sejuk. Anda bisa berikan paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa sakit. Jangan lupa periksa dosis pada kemasan dan selalu ikuti dosis yang tepat untuk anak-anak.

Saat anak Anda sudah mulai mengkonsumsi antibiotik, demamnya akan mereda, dan ia akan merasa lebih sehat dalam waktu 24 jam. Gejala lain akan berangsur hilang dalam satu minggu. Pastikan si kecil menghabiskan obat yang telah diresepkan untuk memastikan infeksi benar-benar hilang seluruhnya.

Kebanyakan kasus demam scarlet bersifat ringan dan tidak mengakibatkan komplikasi sama sekali. Bila anak Anda sudah pernah terkena demam scarlet, ia tidak mungkin terkena lagi. Kecil sekali kemungkinan scarlet fever mengarah ke infeksi lain, seperti:

  • Infeksi telinga
  • Abses tenggorokan
  • Pneumonia
  • Sinusitis
  • Demam rematik
  • Peradangan ginjal.

Tapi pada beberapa kasus yang jarang terjadi, demam scarlet bisa mengarah pada infeksi berupa:

  • Masalah pada tulang dan persendian
  • Meningitis
  • Kerusakan ginjal
  • Septicaemia (keracunan darah).

Hubungi dokter Anda untuk meminta saran jika gejala yang dialami si kecil tidak juga membaik selama 24 jam setelah menggunakan antibiotik, atau malah timbul gejala baru, karena bisa jadi ia mengalami komplikasi. Demam scarlet bersifat menular dan bisa ditularkan oleh bakteri dari orang yang terkena infeksi. Bakteri akan menyebar pada anak Anda melalui:

  • Makanan yang terkontaminasi
  • Cipratan saat batuk, bersin, atau bernafas
  • Melakukan kontak dengan kulit yang sakit atau air liur dari orang yang terkena infeksi
  • Menyentuh gelas, piring, peralatan makan dan benda lain yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata.

Untuk melakukan tindakan pencegahan penularan demam scarlet, sementara waktu jauhkan anak Anda dari tempat penitipan, sekolah, atau pengasuhnya. Ia harus terisolasi dari orang lain hingga ia minum antibiotik dalam 24 jam. Cuci peralatan dapur, sprei, atau pakaian yang digunakan anak Anda. Buang tisu yang telah digunakan. Pastikan Anda mencuci tangan dengan baik setelah menyentuh tisu bekas pakainya.

Bagi wanita hamil, tidak ada bukti bahwa demam scarlet bisa membahayakan janin. Tapi bila Anda sedang hamil dan merasa tidak nyaman serta khawatir terjadi sesuatu pada janin, Anda perlu menjauhi orang-orang yang terkena infeksi. Bila anak Anda terkena demam scarlet, lakukan tindakan pencegahan di rumah.

Jika Anda melakukan kontak dengan seseorang yang terkena demam scarlet di waktu kelahiran bayi, beritahukan hal ini pada dokter atau bidan yang merawat Anda. Jika Anda ternyata juga terkena demam scarlet, temui dokter untuk mendapatkan pengobatan. Antibiotik yang biasa diresepkan untuk mengatasi demam scarlet tidak berbahaya untuk digunakan selama kehamilan.

(Ismawati)