Ibupedia

Kulit Bayi Kering dan Bersisik? Waspada Psoriasis Pada Bayi

Kulit Bayi Kering dan Bersisik? Waspada Psoriasis Pada Bayi
Kulit Bayi Kering dan Bersisik? Waspada Psoriasis Pada Bayi

Kulit bayi kering dan bersisik sering menjadi salah satu tanda kalau ia mengalami psoriasis. Psoriasis sendiri adalah kondisi peradangan pada kulit yang muncul dalam beberapa bentuk. Ada dua jenis psoriasis yang paling sering ditemukan, yaitu:

  • Guttate psoriasis. Jenis psoriasis ini lebih umum terjadi pada anak dibanding orang dewasa. Psoriasis yang ini tidak membuat kulit anak bersisik atau menebal, seperti plaque, tapi ukuran psoriasisnya kecil seperti bintik. Biasanya muncul pada tubuh dan tungkai lengan.

  • Plaque psoriasis. Ini jenis psoriasis yang paling umum ditemukan. Tanda jika bayi mengalami psoriasis jenis ini, antara lain terdapat bagian kulit yang timbul, tertutup oleh sisik, dan berwarna putih  keperakan. Plaque psoriasis bisa muncul di bagian tubuh mana saja. Tapi lebih sering terdapat di siku, lutut, kulit kepala, dan punggung bawah.

Pada kasus psoriasis yang ringan, biasanya hanya sekitar 10 persen bagian tubuh saja yang tertutup psoriasis. Namun, jika kasusnya berat, ada lebih dari 10 persen bagian tubuh dan kadang seluruh tubuh tertutup oleh psoriasis.

Sebenarnya, kasus psoriasis tidak terlalu sering terjadi pada bayi. Kasus yang penampakannya mirip dan lebih mungkin terjadi di usia ini adalah cradle cap (jika muncul di kulit kepala bayi) atau ruam popok bila ada pada area genitalnya. Kurap juga bisa mengakibatkan kulit bayi kering, kemerahan, dan bersisik. Eczema, yang sulit dibedakan dari psoriasis, juga bisa jadi kemungkinan lain yang menyebabkan kulit bayi kering. Sebaiknya periksakan anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosa yang pasti.

Jenis psoriasis pada bayi biasanya sering menyerang area popok. Namun, Ibu perlu waspada jika terdapat kemerahan  pada lipatan kulit di bawah ketiak, di bawah lutut, di area pangkal paha, di mana kulit terlihat terang, bersinar, dan berwarna merah. Psoriasis pada bayi juga bisa ditemukan di lengan, kaki, dan bahkan kulit kepala. Kulit bayi yang terkena psoriasis biasanya tidak terlihat tebal dan bersisik seperti yang umum terjadi pada orang dewasa.

Bila menyerang pantat, psoriasis pada bayi akan terlihat seperti ruam popok yang tidak kunjung sembuh meski sudah diobati pakai obat yang diresepkan dokter. Psoriasis pada bayi juga terasa gatal, khususnya pada kulit kepala.

Penyebab psoriasis pada bayi

Kebanyakan sel kulit tumbuh dan terlepas setiap 28 hingga 30 hari. Bila bayi mengalami psoriasis, sel kulit di area tersebut akan matang tiap 3 hingga 4 hari. Luka yang timbul dan bersisik saat bayi mengalami psoriasis sebenarnya adalah kumpulan kulit. Warna merah di area kulit tersebut terjadi karena adanya aliran darah yang terpompa ke area tersebut.

Tidak diketahui kenapa tubuh penderita psoriasis mengatur sel kulit sangat cepat. Kemungkinan ini dipicu oleh sistem kekebalan tubuh. Ada juga karena adanya faktor genetik.

Anak yang terkena psoriasis kadang dipicu oleh penyakit seperti pilek atau tonsillitis. Cedera luka, misalnya akibat garukan atau cakaran, bisa membuat kondisi psoriasis bertambah buruk. Anda mungkin perlu memakaikan kaos tangan pada tangan bayi jika ia selalu menggaruknya, terutama saat tidur.

Faktor membuat bayi berisiko mengalami psoriasis

Psoriasis tidaklah menular. Psoriasis adalah reaksi seseorang terhadap sistem kekebalan tubuh dan ini tidak disebabkan oleh virus atau bakteri. Beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan munculnya psoriasis antara lain:

  • Obesitas. Plaque yang dihasilkan oleh psoriasis sering muncul pada lipatan kulit.

  • Infeksi. Demam atau penyakit infeksi yang memicu respon sistem kekebalan tubuh, membuat psoriasis lebih mungkin muncul.

  • Obat tertentu. Obat tekanan darah tinggi dan obat untuk mencegah malaria terbukti meningkatkan risiko psoriasis.

  • Iritasi kulit. Iritasi dari kulit yang digaruk, terbakar sinar matahari, atau ruam bisa membuat psoriasis muncul lebih mudah.

  • Stres. Stres tingkat tinggi bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat gejala psoriasis bertambah parah

  • Cuaca dingin. Di musim hujan, anak biasanya lebih banyak berada di dalam ruangan dan kurang mendapat sinar matahari. Paparan sinar matahari yang cukup bisa membantu mengatasi psoriasis.

Menangani psoriasis pada bayi

Mulailah dengan membawa anak ke dokter untuk memastikan pengobatan yang paling tepat. Karena psoriasis tidak umum terjadi pada bayi dan bisa terlihat mirip seperti ruam kulit. Dokter perlu mengkonfirmasi ruam yang Anda anggap sebagai psoriasis. Jika kondisinya parah atau terus-menerus, dokter bisa memberi rujukan ke ahli kulit.

Ada banyak pilihan untuk mengatasi psoriasis pada bayi, tergantung pada jenisnya, lokasinya, dan seberapa parahnya. Jika ringan, dokter bisa meresepkan obat luar yang aman dan efektif. Obat sederhana seperti menambahkan minyak ke air mandi atau menggunakan pelembab pada kulit juga bisa membantu.

Bila psoriasis pada bayi sangat parah, dokter mungkin akan menyarankan terapi ringan atau memberikan obat oral. Jika bayi bermasalah dengan rasa gatal akibat psoriasis, dokter biasanya akan meresepkan antihistamin dan bila terlihat ada infeksi bakteri (karena digaruk), dokter mungkin akan memberikan antibiotik oral.

Mengobati psoriasis pada bayi lebih sulit dari orang dewasa karena ada risiko efek samping dari obat psoriasis. Sering kali proriasis pada bayi cenderung ringan dan bisa hilang tanpa pengobatan.

Menjaga kelembaban kulit bayi dan secara teratur menggunakan lotion atau krim bisa membantu meredakan kulit kering dan gatal yang disebabkan oleh psoriasis. Pengobatan ala rumahan lain yang bisa membuat bayi nyaman adalah mandi air hangat.

Psoriasis pada bayi tidak boleh diobati tanpa rekomendasi dan pengawasan dokter. Sayangnya sulit diprediksi apakah psoriasis pada bayi akan hilang atau berlanjut seiring dia bertumbuh. Ada yang psoriasisnya hilang selama beberapa tahun, atau hilang seterusnya, tapi ada juga yang bertambah parah seiring pertambahan usia.

Psoriasis cenderung kronis dan bersiklus, kambuh dan membaik, berkurang lalu muncul lagi. Dengan kata lain kondisi ini tidak bisa diprediksi, tak bisa diketahui kapan puncaknya, berapa lama, atau apakah kondisi ini akan hilang selamanya. Tapi dengan bantuan ahli kulit Anda bisa membantu anak mengatasinya.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram