Ibupedia

Langkah Pertolongan Pertama Saat Anak Kecelakaan

Langkah Pertolongan Pertama Saat Anak Kecelakaan
Langkah Pertolongan Pertama Saat Anak Kecelakaan

Meski sudah berusaha semaksimal mungkin menciptakan lingkungan yang aman dan ideal untuk anak, biasanya selalu saja ada hal tak terduga yang mengakibatkan kondisi darurat tertentu, misalnya anak tersedak, kejepit pintu, atau tersiram air panas. Panik itu wajar, tapi Ibu juga perlu segera melakukan pertolongan pertama agar si kecil terselamatkan.

Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah tindakan preventif awal yang bisa Ibu lakukan di rumah sebelum anak mendapatkan bantuan medis. Dari situ risiko yang mungkin lebih besar dan serius bisa dicegah sedapat mungkin.

Kenapa Orang Tua Wajib Tahu Dasar-Dasar Pertolongan Pertama?


Nah, sebelum membahas lebih lanjut tentang jenis kecelakaan yang rentan dialami anak dan langkah P3K-nya, simak dulu nih kenapa sih sebagai orang tua Ibu wajib punya pengetahuan dasar soal pertolongan pertama. Dilansir dari Emergency First Response, ini manfaat punya basic knowledge di bidang P3K.

  • Menyelamatkan Nyawa Anak

    Pengetahuan dasar seputar pertolongan pertama adalah kunci menyelamatkan nyawa. Bukan cuma itu, P3K juga memungkinkan korban sembuh lebih cepat dan mengurangi risiko kecacatan, baik yang sifatnya sementara maupun seumur hidup. Nah, karena sudah punya ilmu pertolongan pertama, Ibu pun bisa lebih tenang dalam mengobati si kecil. Langkah penyembuhan pun menjadi lebih efektif.

  • Mengurangi Rasa Panik Anak Saat Kecelakaan

    Memang nggak semua jenis kecelakaan itu butuh penanganan oleh dokter atau rumah sakit. Namun, bukan berarti hal itu nggak menimbulkan rasa sakit atau bahkan panik pada si korban (anak) ya, Bu.

    Anak biasanya akan terus menangis saat mengalami kecelakaan. Itu merupakan respons normal bahwa ada rasa sakit yang dideritanya, entah itu yang sifatnya ringan maupun berat.

    Nah, kalau Ibu sudah punya bekal pertolongan pertama—meski itu sesimpel membalut luka dengan perban atau meletakkan ice pack di area yang sakit—anak pasti akan merasa lebih tenang dan tidak panik karena tahu ibunya sudah melakukan langkah pengobatan yang tepat.  

  • Mencegah Kondisi Makin Parah

    Kadangkala kecelakaan terjadi pada waktu-waktu yang tak terduga, misalnya saat tengah malam atau ketika sedang liburan di tempat yang jauh dari rumah sakit. Panik sudah pasti. Namun, kekhawatiran semacam ini bisa diredam kalau Ibu tahu pertolongan pertama yang mesti dilakukan.

    Dengan memberikan dasar-dasar pertolongan pertama, Ibu pun bisa menghindarkan anak dari kondisi gawat darurat sampai pertolongan medis tiba. Informasi detail mengenai kondisi si kecil yang Ibu kumpulkan juga bisa jadi bahan observasi dokter sehingga langkah penanganan yang diambil lebih tepat. Ringkasnya, Ibu berkontribusi dalam chain of survival anak.

  • Ibu Lebih Percaya Diri dalam Merawat Anak Sakit

    Punya pengetahuan dan skill yang cukup tentang P3K akan membuat Ibu lebih percaya diri dalam merawat anak saat sakit, bahkan meskipun Ibu tak punya backgorund pendidikan medis. Ketika si kecil mengalami kecelakaan tertentu, Ibu pun tahu hal apa saja yang harus dilakukan untuk pertama kali agar kondisi nggak makin parah.

  • Ibu Tahu Pentingnya Hidup Sehat

    Basic first aid bukan hanya soal menolong orang kecelakaan. Dengan menguasai ilmu P3K, Ibu akan lebih termotivasi untuk menerapkan pola hidup yang sehat. Selain itu, Ibu juga akan lebih melek dalam hal menciptakan kondisi rumah yang aman dan minim bahaya untuk anak-anak sehingga risiko kecelakaan bisa dicegah.

8 Kecelakaan yang Sering Dialami Anak dan Langkah Pertolongan Pertamanya


Memberikan pertolongan pertama saat anak mengalami kecelakaan merupakan langkah penting yang harus diperhatikan setiap orang tua, sebab pertolongan pertama inilah yang akan menentukan makin parah tidaknya luka atau sakit yang diderita si kecil. Sebagai panduan, berikut daftar kecelakaan yang rentan dialami anak beserta langkah penanganannya.

  1. Tersedak


    Tersedak adalah kondisi bahaya yang tak boleh disepelekan. Jika tak ditangani dengan betul, kecelakaan “kecil” ini bahkan bisa berujung pada hilangnya nyawa. Apa yang bisa Ibu lakukan jika anak mengalami tersedak saat makan atau tak sengaja menelan benda asing?

    Pertolongan pertama pada anak yang tersedak adalah dengan melakukan abdominal thrusts. Langkah-langkahnya adalah:

    • Lingkarkan kedua lengan Ibu di antara tulang rusuk perut dan pusar si kecil;

    • Selanjutnya kepalkan tangan yang sudah melingkari perut anak; dan

    • Masih dalam posisi yang sama, hentakkan tangan ke arah atas sembari menarik tubuh anak ke belakang. Ulangi gerakan ini 5x atau sampai benda keluar dari mulut anak. Hindari menghentak terlalu keras untuk mengurangi risiko cedera.

  2. Tenggelam


    Tenggelam adalah jenis kecelakaan yang kerap dialami anak-anak maupun orang dewasa. Jika buah hati Ibu tenggelam, segera berikan pertolongan pertama demi keselamatan nyawa anak. Berikut langkah-langkahnya:

    • Segera bawa anak keluar dari air;

    • Rebahkan anak dalam posisi lurus;

    • Cek pernapasan dan lihat responsnya. Posisikan telinga Ibu di dekat mulut dan hidung anak untuk mendengar apakah anak masih bernapas atau tidak;

    • Lakukan head tilt (posisi kepala anak sedikit mendongak) atau chin tilt (mengangkat dagu anak ke atas)

    • Sembari mengecek napasnya, panggil nama anak untuk melihat apakah dia masih bisa merespons;

    • Jika napas tetap tak terdeteksi, coba periksa denyut nadi anak;

    • Segera lakukan CPR (napas bantuan) untuk membuka kembali jalan napas yang tertutup dan beri tekanan pada dada sebanyak 30x; dan

    • CPR (Cardiopulmonary resuscitation) atau resusitasi jantung paru-paru adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab tertentu, salah satunya tenggelam. Ingat, CPR tidak bisa dilakukan sembarang orang. Karena salah penanganan bisa berisiko patahnya tulang iga atau tulang rusuk anak. Namun, Ibu tetap bisa belajar teknik CPR mulai sekarang, kok, sehingga lebih siap jika suatu hari dihadapkan pada kondisi darurat tertentu.
  3. Luka Bakar


    Luka bakar akibat sengatan knalpot, percikan api, air panas, atau minyak goreng juga kerap dialami anak. Luka ini biasanya menimbulkan sensasi panas dan perih, sebelum akhirnya melepuh dan meninggalkan bekas.

    Pertolongan pertama pada luka bakar yang harus dilakukan adalah dengan membersihkannya di bawah air dingin mengalir (Ibu bisa gunakan air kran). Alirkan selama beberapa menit tanpa perlu digosok atau disentuh. Cara ini efektif untuk mencegah terjadinya peradangan yang lebih serius.

    Setelah itu, keringkan perlahan-lahan area yang luka dengan handuk atau tisu yang bersih dan kering. Oleskan antibiotik atau salep khusus luka bakar yang didapat dari apotek atau dokter. Ingat, jangan sekali-kali mengoles luka bakar dengan odol, mentega, atau bahan lain karena ini justru bisa memperburuk kondisi kulit.

  4. Luka Gores dan Sayat


    Sering kali anak menderita luka gores dan sayatan akibat tak hati-hati bermain gunting atau pisau. Melihat darah yang bercucuran, pasti ngilu sekali bukan, Bu? Jika si kecil mengalami hal ini, sebaiknya Ibu tidak perlu panik. Kendalikan diri dan segera berikan pertolongan pertama padanya. Luka gores atau sayatan akibat terkena benda tajam bisa ditangani dengan langkah-langkah berikut:

    • Cuci bagian yang luka di bawah air mengalir. Bila perlu, gunakan cairan pembersih atau sabun antiseptik untuk menghindari infeksi;

    • Teteskan cairan povidone iodine (obat merah) pada area yang luka;

    • Tutup area yang luka dengan plester khusus agar luka cepat sembuh;

    • Jangan lupa ganti plester setiap 12 jam sekali atau jika plester basah; dan

    • Segera bawa anak ke dokter jika di malam hari ia menunjukkan tanda demam atau gejala infeksi.

  5. Terkilir


    Anak-anak biasanya rentan terkilir karena kurang berhati-hati saat berolahraga atau bermain. Normal karena mempunyai growth plates, yakni tulang lunak yang letaknya ada di dekat tiap tulang. Jika Ibu mendapati si buah hati menangis karena terkilir, sebaiknya jangan sembarang memijat atau mengurutnya, ya!

    Gejala yang dirasakan anak saat terkilir biasanya berupa memar, bengkak, serta nyeri di area tersebut. Jenis pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah mengistirahatkan area yang cedera.

    Sebaiknya batasi dulu aktivitas anak sampai nyerinya hilang. Jangan lupa letakkan ice pack di bagian yang memar. Lakukan ini setiap 4 jam sekali sampai bengkak dan memarnya hilang.

    Yang terpenting, hindari memandikan anak dengan air hangat untuk mencegah parahnya kondisi. Bila dalam beberapa hari anak tetap tak menunjukkan perubahan, segera periksakan ke dokter ya, Bu.

  6. Keracunan


    Keracunan juga termasuk jenis kecelakaan yang sering terjadi pada anak, terutama balita yang masih punya rasa penasaran tinggi dan senang bereksplorasi. Keracunan bisa disebabkan karena makanan, minuman, kosmetik, atau benda-benda lain yang tak seharusnya dimakan.

    Dikutip dari Stanford Childrens, pertolongan pertama pada anak yang mengalami keracunan adalah segera mengeluarkan benda beracun tersebut dari mulut anak. Minta anak untuk meludahkan atau memuntahkannya. Usahakan anak minum banyak air putih atau air kelapa untuk menetralisir racun di tubuh anak.

    Amati juga perubahan warna muntah dan feses si kecil. Jika ia menunjukkan gejala kurang sehat seperti demam, bibir membiru, muntaber, atau pusing, segera rujuk ke IGD untuk mendapat penanganan yang tepat. Jangan lupa singkirkan benda atau obat yang berpotensi menimbulkan keracunan dari jangkauan anak agar hal serupa nggak terulang.

  7. Kepala Terbentur


    Kepala si kecil membentur tembok atau benda keras? Jangan panik, Bu. Ibu bisa melakukan pertolongan pertama dengan cara mengompres bagian yang memar menggunakan air dingin. Setelahnya, cek apakah ada area yang berdarah. Jika ada, teteskan obat merah dan tutup luka dengan plester.

    Untuk mengurangi memar, oleskan salep yang bisa Ibu dapatkan di apotek. Terus pantau kondisi anak. Jika dalam kurun 24 jam ia mengalami demam, kejang-kejang, muntah, atau bahkan hilang kesadaran, segera bawa ia ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

  8. Gigitan Hewan


    Ya, tidak sedikit anak-anak yang mengalami kecelakaan akibat digigit atau disengat hewan, misalnya kucing, anjing, atau bahkan monyet. Segera cuci area yang luka di bawah air mengalir dengan sabun.

    Bubuhkan obat merah atau antibiotik yang diresepkan dokter. Setelah itu, segera rujuk ke dokter dan mintalah vaksin rabies. Vaksin ini sangat efektif untuk membantu tubuh melawan virus yang bisa menyebabkan infeksi serius pada otak dan saraf anak.

Selain menerapkan pertolongan pertama di atas, Ibu juga perlu mempersiapkan kotak P3K sebagai salah satu upaya pencegahan jika sewaktu-waktu si kecil kembali mengalami kecelakaan. Yang terakhir, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menolong anak yang luka untuk menghindari risiko infeksi. Semoga panduan ini bermanfaat ya, Bu!

Penulis: Kristal Pancarwengi
Editor: Dwi Rratih Ramadhany

Follow Ibupedia Instagram