Ibupedia

Makanan Untuk Anak Diare, Bisa Bikin Si Kecil Lebih Bertenaga

Makanan Untuk Anak Diare, Bisa Bikin Si Kecil Lebih Bertenaga
Makanan Untuk Anak Diare, Bisa Bikin Si Kecil Lebih Bertenaga

Ketika anak sedang diare kadang membuat Ibu sedih. Sebab, ia mungkin akan tampak lesu dan tidak bertenaga serta tidak seaktif biasanya.

Menghadapi anak diare memang butuh kesabaran, khususnya perihal makanan. Pasalnya makanan untuk anak diare dibutuhkan agar tubuh anak tetap ternutrisi. Sehingga saat memberikan makanan untuk anak diare perlu diperhatikan dengan baik

Ketika Ibu tidak mengetahui makanan untuk anak diare yang tepat, bisa jadi makanan tersebut hanya akan memperparah diare yang dialami. Sebenarnya mencari makanan untuk anak diare sendiri tidak sulit, karena dapat ditemui di sekitar kita, sehingga Ibu nggak perlu panik.

Meski begitu, makanan untuk anak diare memang tidak menjamin diare yang dialami si kecil langsung berhenti. Namun, makanan untuk anak diare dapat membantu agar ia jadi lebih bertenaga dan mencegah dehidrasi.

Penyebab diare pada anak         

Melihat anak bolak balik buang air besar sangat melelahkan ya, Bu. Hal ini jelas membuat ia merasa sangat tidak nyaman dan tidak nafsu makan.

Diare dapat terjadi kepada siapa saja tanpa memandang umur. Namun, berbagai faktor pun bisa menjadi penyebab anak diare. Dikutip dari Healtline, berikut adalah faktor yang menyebabkan diare pada anak:

  • Pola makan: Bisa jadi anak mengonsumsi jus berlebihan dan minuman dengan kandungan fruktosa dan sorbitol tinggi
  • Peningkatan waktu transit usus: Terjadinya pergerakan cepat makanan di usus besar yang menyebabkan penyerapan air lebih sedikit, sehingga feses lebih longgar
  • Peningkatan aktivitas fisik: Aktivitas fisik berkaitan dengan peningkatan feses secara umum
  • Mikroflora usus individu: Terdapat miliaran kuman dalam usus manusia, namun kuman ini penting membantu pencernaan. Beberapa anak balita memiliki kumpulan bakteri yang mendorong feses lebih longgar.

Selain faktor di atas, dikutip dari Parents, faktor di bawah ini juga menyebabkan terjadinya diare pada anak:

  • Infeksi virus seperti norovirus dan adenovirus
  • Antibiotik juga dapat menyebabkan diare karena membunuh bakteri baik dalam tubuh
  • Parasit yang menempel pada makanan, tangan anak, atau objek lainnya yang masuk ke dalam mulut
  • Alergi susu, sebanyak 3% anak alergi terhadap protein susu.

Penanganan anak diare


Anak yang mengalami diare memiliki tantangan tersendiri, apalagi beda usia anak, beda juga penanganannya. Namun, pada dasarnya Ibu tidak perlu terlalu panik dalam mengatasi diare pada anak. Dikutip dari WebMD, terdapat beberapa penanganan pada anak diare :

1. Berikan cairan 


  • Jika si kecil masih menyusu, lanjutkan menyusui seperti biasanya
  • Dokter yang Ibu kunjungi mungkin meminta Ibu untuk memberikan cairan elektrolit atau oralit
  • Berikan anak elektrolit, jika anak Ibu muntah, mintalah untuk mengonsumsinya sedikit demi sedikit, jangan terlalu banyak
  • Jangan memberikan anak Ibu obat anti diare meskipun dokter anak menganjurkannya. 

2. Lakukan secara bertahap


  • Berikan makanan anak diare berupa makanan ringan tapi dalam porsi kecil. Hindari makanan pedas dan berlemak seperti gorengan
  • Setelah diare berhenti, kembalil ke pola makan normal secara bertahap
  • Mulailah dengan diet pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang. Makanan anak diare ini bisa membuat si kecil lebih bertenaga.

3. Observasi anak Ibu


Hubungi dokter anak jika kondisi anak Ibu tidak kunjung membaik atau menunjukkan gejala dehidrasi seperti menangis tanpa air mata, popok lebih kering daripada biasanya,air kencing lebih gelap daripada biasanya, atau muncul titik lunak cekung di bagian atas kepala.

Selain memberikan penanganan pada anak diare, terdapat beberapa nutrisi yang dibutuhkan anak diare. Suplemen probiotik adalah primadona yang biasa diberikan pada anak diare. Penanganan anak diare menggunakan suplemen probiotik juga bisa jadi pilihan yang tepat agar anak tetap terhidrasi dengan baik.

Mengenal probiotik anak

Probiotik kerap diberikan oleh dokter ketika anak mengalami diare. Namun, tidak banyak yang mengetahui cara kerja probiotik anak diare yang sesungguhnya sangat penting. 

Dikutip dari What to Expect, probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang baik, seperti halnya bakteri yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan kita. Beberapa bakteri baik ini diantaranya masuk dalam kelompok Lactobacillus, Streptococcus,dan Bifidobacterium, mirip dengan triliunan bakteri baik lainnya yang hidup di usus. 

Bakteri baik ini membantu meningkatkan sistem pencernaan kita dalam menangkal organisme berbahaya yang membuat kita sakit. Sehingga mengonsumsi probiotik anak diare juga bisa menjadi hal yang penting agar anak lebih bertenaga.

Manfaat probiotik anak diare

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa probiotik dapat membantu mencegah diare pada anak. Oleh karena itu, dokter anak sering merekomendasikan agar anak mengonsumsi probiotik setiap kali menggunakan antibiotik. 

Pasalnya, beberapa antibiotik memusnahkan bakteri penyebab infeksi sekaligus bakteri baik. Probiotik berfungsi meningkatkan jumlah bakteri yang membantu menyingkirkan bakteri penyebab penyakit. 

Probiotik juga memperkuat lapisan usus sehingga kuman jahat tidak dapat berkembang biak dengan bebas. Dalam penelitian lain menemukan bahwa probiotik dapat mempersingkat diare pada anak-anak yang terkena infeksi selama satu hari. 

Jika Ibu membeli produk suplemen probiotik, terdapat dua jenis probiotik terbaik untuk anak:

  • Lactobacillus rhamnosus GG (LGG) : Jenis ini secara konsisten telah terbukti membantu mengatasi diare
  • Saccharomyces boulardii : Jenis ini juga dapat membantu anak yang terinfeksi diare.

Selain suplemen probiotik, terdapat makanan yang kaya akan kandungan probiotik di dalamya, diantaranya sebagai berikut: 

  • Yogurt
  • Kimchi
  • Cuka sari apel
  • Miso
  • Tempe.

Makanan untuk anak diare yang aman dikonsumsi


Diare identik dengan masalah pencernaan. Selain memberikan probiotik, hal yang dibutuhkan adalah makanan untuk anak diare yang aman dikonsumsi. Tentunya, MPASI untuk anak diare juga dibutuhkan ketika anak Ibu masih berusia di bawah 2 tahun. Dikutip dari Medline Plus, terdapat hal yang perlu diperhatikan terkait makanan untuk anak diare:

  • Makan makanan ringan sepanjang hari, bukan 3 kali makan besar
  • Makanlah beberapa makanan asin seperti sup

Sebenarnya tidak ada diet khusus yang direkomendasikan terkait makanan untuk anak diare, tapi makanan hambar lebih baik diberikan. Berikut makanan untuk anak diare yang bisa diberikan:

  • Daging sapi, ayam, ikan, atau kalkun yang dipanggang
  • Telur yang dimasak
  • Pisang hijau yang tidak terlalu matang
  • Roti dari tepung putih
  • Pasta atau nasi putih
  • Sereal gandum, farina, oatmeal dan cornflake. Oatmeal cocok dijadikan MPASI untuk anak diare
  • Pancake dan wafel yang terbuat dari tepung putih
  • Roti jagung yang disajikan dengan sedikit madu atau sirup
  • Kentang panggang.

Nah, makanan di atas bisa juga disajikan sebagai MPASI untuk anak diare. Ibu bisa menyajikannya sesuai tekstur tahapan MPASI berdasarkan usia anak Ibu. Jadi, Ibu tidak perlu khawatir ketika anak mengalami diare. Pertolongan pertamanya selain memberikan cairan, Ibu bisa memberikan makanan untuk anak diare yang ramah sistem pencernaan.

Editor: Aprilia 

Follow Ibupedia Instagram