Menciptakan Rumah Bebas Racun untuk Si Kecil
Bunda, ketika bayi dan balita mulai mengeksplorasi hal-hal baru di sekitarnya, mereka biasanya gemar menggigit-gigit, menjilat-jilat, atau bahkan memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya. Tentu hal ini membahayakan, karena bisa jadi benda-benda tersebut mengandung racun. Belum lagi bahaya tersedak jika si kecil tidak sengaja memasukkan benda-benda kecil ke dalam mulutnya.
Data Consumer Product Safety Commission (CPSC) menyebutkan, lebih dari 1 juta anak balita menjadi korban keracunan tiap tahunnya. Dan sekitar 30 di antaranya meninggal akibat hal tersebut. Memprihatinkan sekali, ya? Karena itu Bunda patut mewaspadai bahaya racun yang ada di sekitar buah hati Anda.
Rumah adalah tempat pertama yang harus Anda bebaskan dari bahaya mematikan tersebut. Segera identifikasi, kunci, atau jauhkan bahan-bahan mengandung racun dan cari tahu apa yang harus Anda lakukan ketika si kecil tidak sengaja menyentuh, menghirup, atau menelan sesuatu yang berpotensi mengakibatkan keracunan.
Memang, agak sulit menentukan apakah sebuah benda beracun atau tidak, karena terkadang ada benda-benda yang tidak tampak bahaya racunnya. Namun setidaknya, panduan di bawah ini dapat membantu Anda. Berikut adalah benda-benda yang dapat membahayakan si kecil dan paling sering tertelan oleh balita, seperti diungkapkan CPSC.
- Kosmetik dan produk perawatan sehari-hari, misalnya penyegar mulut, cat kuku, krim pencabut bulu, dan baby oil. Jangan pernah meletakkan benda-benda tersebut di tempat yang mudah diraih bayi Anda, ya? Menurut data CPSC, ada beberapa kasus kematian bayi yang disebabkan karena si kecil tidak sengaja menelan baby oil.
- Produk pembersih seperti pembersih lantai, pembersih dapur, pembersih keramik, deterjen, pemoles furniture (perabot), dan benda-benda sejenis.
- Obat-obatan untuk penyakit berbahaya, seperti antidepressant, pil tidur, obat diabetes, obat penghilang nyeri, dan sebagainya.
- Obat-obatan sehari-hari seperti paracetamol atau ibuprofen, yang dapat menyebabkan keracunan jika diminum dalam dosis terlalu banyak. Obat batuk atau obat flu juga dapat membahayakan si kecil.
- Suplemen vitamin orang dewasa.
- Tanaman seperti philodendron dan holly berries.
- Cairan-cairan pertukangan seperti thinner, penghapus lapisan cat (paint remover), kerosin, cairan korek api, cairan pembersih kaca, dan lainnya.
- Alkohol dan pestisida.
Lalu, bagaimana cara agar rumah Anda bebas racun sehingga si kecil bisa bergerak, belajar, dan bereksplorasi tanpa harus dihantui rasa cemas? Berikut beberapa kiatnya.
Jauhkan dari jangkauan si kecil.
Ini penting, Bunda. Jangan sampai si kecil dapat meraih produk-produk yang mengandung racun dengan mudahnya. Masukkan benda-benda seperti obat pembasmi nyamuk, cairan pembersih lantai, deterjen, dan sebagainya dalam satu tempat, entah di dalam kabinet, laci, atau rak. Jika Anda tidak dapat meletekkannya di tempat tersembunyi atau tinggi, pastikan kabinet, laci, atau rak Anda tertutup rapat.
Buang obat-obatan kadaluarsa.
Perhatikan tanggal kadaluarsa seluruh persediaan obat Anda. Jangan ragu untuk membuangnya jika masa berlakunya sudah habis. Buanglah di tempat sampah, jangan membuangnya di toilet karena dapat mengkontaminasi suplai air.
Waspadai racun tersembunyi.
Tidak semua racun dapat terlihat. Karbon monoksida adalah gas tak berwarna dan tak berbau yang dapat dihasilkan oleh alat-alat pembakar yang rusak, seperti tungku, pemanas air, oven, kompor, pengering gas, atau generator darurat. Meski Anda tak dapat melihatnya, namun jika Anda mencium atau merasakannya, karbon monoksida dapat sangat berbahaya dan mematikan.
Untuk melindungi keluarga Anda, Anda dapat memasang detektor karbon monoksida di seluruh area tidur di dalam rumah. Periksa baterai detektor secara berkala. Jika alarm berbunyi, segera keluar dari rumah dan mintalah bantuan.
Perhatikan racun cat tembok.
Masalah yang sering terjadi di dalam rumah adalah cat mengelupas atau rontok. Nah, ketika kondisi tembok seperti itu, waspadai bahaya timbal dari cat tersebut. Perhatikan secara berkala kondisi tembok Anda sehingga anak tidak menghirup rontokan cat atau bahkan menelannya. Keracunan sangat berbahaya bagi perkembangan si kecil karena dapat memicu terjadinya learning disabilties, penyakit ginjal, kerusakan otak, pertumbuhan lambat, dan masalah lainnya.
Jangan simpan produk mengandung racun dalam kaleng bekas makanan atau botol minuman.
Bunda, beberapa dari kita senang memindahkan produk-produk dalam wadah lain. Misalnya menaruh kerupuk dalam kaleng biskuit atau menaruh peralatan jahit dalam kaleng permen. Jika yang Anda pindahkan ke wadah makanan lain adalah produk makanan, tidak masalah. Namun jika Anda berniat memindahkan produk mengandung racun dalam kaleng bekas makanan atau botol minuman, maka sebaiknya Anda mengurungkan niat tersebut.
Mengapa demikian? Sebab jika Anda menaruh produk kecantikan, pembersih --atau apapun yang dapat menyebabkan keracunan jika terjilat atau termakan-- dalam wadah makanan dan suatu saat Anda ingin kembali menyimpan makanan dalam wadah tersebut, maka bisa jadi ada racun yang tertinggal di wadah tersebut.
Jika Anda tidak bisa meletakkan produk-produk mengandung racun tersebut di tempat sangat tersembunyi, sebaiknya Anda menaruhnya tetap pada wadahnya. Biarkan obat-obatan, pestisida, dan deterjen berada dalam kemasannya sendiri. Jangan pernah menaruhnya dalam kaleng bekas biskuit, makanan, atau botol minuman lainnya. Dikhawatirkan si kecil akan keliru mengira botol berisi cairan pel sebagai jus apel karena Anda menuangkannya ke dalam botol jus.
Begitu pula ketika Anda selesai berbelanja, segera keluarkan isi belanjaan dan letakkan di tempat yang benar. Jika tidak, segera letakkan di tempat yang tinggi, jauh dari jangkauan anak-anak, karena dikhawatirkan buah hati Anda akan mencampur belanjaan sehingga racun dari cairan pembersih lantai akan mengkontaminasi produk makanan yang Anda beli.
Selamatkan dompet dan barang pribadi Anda.
Bunda, jangan sekali-kali meletakkan lipstik atau pil warna-warni di sembarang tempat, ya? Langsung simpan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak. Sebab si kecil dapat salah mengira pil atau lipstik Anda sebagai permen lezat. Jauhkan pula dompet dari buah hati Anda karena dikhawatirkan si kecil akan menjilat atau bahkan menelan uang logam. Berbahaya sekali, kan, Bunda?
Jangan bohongi anak tentang obat.
Terkadang orang tua membujuk anaknya agar mau minum obat dengan mengatakan obat sebagai permen. Atau jika obat itu berupa sirup, Anda mengatakan ini minuman manis yang enak. Ingat Bunda, anak belajar dari meniru Anda. Dikhawatirkan anak akan terbiasa mengetahui obat sebagai permen sehingga mereka mengambil dan mengonsumsi obat sembarangan. Ajari anak untuk tidak memakan sesuatu sebelum bertanya pada Anda atau orang dewasa lainnya.
(Dini)