Ibupedia

Mengatasi Infeksi Tenggorokan pada Anak

Mengatasi Infeksi Tenggorokan pada Anak
Mengatasi Infeksi Tenggorokan pada Anak

Siapa saja bisa mengalami strep throat, tapi infeksi ini paling umum terjadi pada anak usia sekolah dan remaja. Bakteri yang menyebabkan strep throat, yaitu group Astreptococcus, biasanya berada di hidung dan tenggorokan, jadi aktivitas normal seperti bersin, batuk, atau berjabat tangan bisa dengan mudah menyebarkan infeksi dari satu orang ke orang lain. Oleh sebab itu menjadi sangat perlu mengajarkan anak pentingnya mencuci tangan, kebersihan yang baik dapat mengurangi resiko tertular penyakit seperti strep throat.

Strep throat bisa menular loh Bunda. Bakteri group A streptococcus bisa menyebar melalui percikan cairan saat seseorang batuk atau bersin. Jadi saat teman atau saudara kandung si kecil bersin atau batuk, atau saat mereka bermain mainan yang sama, anak Anda bisa tertular. Atau ketika ia memegang gagang pintu lalu menyentuh mulut atau hidungnya. Gejala strep throat biasanya muncul dalam 2 hingga 5 hari setelah eksposur.

Saat Anda menyadari si kecil terkena strep throat, usahakan ia tetap berada di rumah hingga gejala mereda atau setidaknya 24 jam setelah ia mengkonsumsi antibiotik. Kebanyakan orang dewasa tidak memiliki resiko tinggi terkena strep throat, karena sebagian besar dari mereka sudah pernah mengalaminya dan tubuh mereka mengembangkan sistem kekebalan untuk melawan bakteri penyebab penyakit ini. Tapi itu tidak berarti orang dewasa tidak bisa menularkan bakteri ke anak lain. Cuci tangan Anda secara teratur saat merawat anak yang terkena strep throat, dan segera cuci handuk dan sarung bantal bekas pakai dengan baik.

Tidak semua sakit tenggorokan termasuk strep throat. Kebanyakan sakit tenggorokan yang disertai hidung meler, batuk, dan mata merah, disebabkan oleh virus dan biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa melakukan pengobatan. Anak yang terkena strep throat mulai mengalami gejala lain dalam sekitar 3 hari, seperti:

  • Kesulitan untuk menelan
  • Bercak berwarna merah dan putih di tenggorokan
  • Kelenjar bengkak di leher
  • Demam diatas suhu 101 derajat Fahrenheit (38,33 derajat Celsius) disertai rasa dingin
  • Amandel berwarna merah dan membesar
  • Sakit kepala
  • Merasa tidak nyaman
  • Sakit perut di bagian bawah
  • Muncul ruam di tubuh
  • Kehilangan selera makan dan mual

Hubungi dokter jika anak Anda mengalami gejala sakit tenggorokan dan strep throat. Bila berlangsung terlalu lama, strep throat tidak hanya menimbulkan rasa sakit tapi juga bisa menyebabkan masalah lain, seperti abses tenggorokan yang membutuhkan pembedahan atau demam scarlet, yakni sejenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri streptococcus.

Ketika anak mengalami strep throat, sistem kekebalan tubuhnya membentuk antibodi yang juga dapat menyerang sel ginjal dan jantung yang normal. Salah satu dampaknya bisa berupa demam rematik, yang dapat menyebabkan nyeri pada persendian dan kerusakan pada katup jantung. Demam rematik bukanlah penyakit pembunuh, tapi anak yang menderita penyakit ini bisa mengalami masalah jantung hingga masa ia dewasa.

Dokter akan melakukan tes dengan mengambil contoh cairan di bagian belakang tenggorokan. Prosedur ini hanya berlangsung selama 5 menit dan tidak menimbulkan rasa sakit. Jika hasilnya positif, berarti anak Anda terkena strep throat. Tapi bila tes menunjukkan hasil negatif, dokter akan mengirim sampel ini ke lab untuk dilakukan kultur tenggorokan. Hasilnya dapat Anda peroleh dalam beberapa hari.

Pada banyak kasus, dokter akan meresepkan obat antibiotik selama sekitar 10 hari untuk mengobati strep throat. Dalam 24 jam setelah konsumsi antibiotik dimulai, anak Anda kemungkinan tidak lagi mengalami demam dan tidak lagi bisa menularkan penyakit ini. Di hari kedua setelah minum antibiotik, gejala lain akan mulai menghilang. Meski demam telah mereda, anak Anda tetap harus menyelesaikan konsumsi antibiotik seperti yang telah diresepkan dokter.

Jika ia berhenti minum antibiotik terlalu dini, bakteri bisa tetap berada di tenggorokan dan gejala strep throat bisa kembali lagi. Bila si kecil menolak menghabiskan antibiotik karena rasa yang tidak nyaman di lidahnya, coba buat ia mau meminumnya dengan lebih dulu memberikan es untuk dikulum di mulutnya, es dapat membuat indera perasa menjadi mati rasa untuk sementara waktu. Kadang dokter memilih mengobati strep throat dengan suntikan antibiotik, tanpa memberikan obat melalui mulut.

Orang yang strep throat-nya tidak diobati keluhan sakitnya akan menjadi sangat parah dan berpotensi besar untuk menularkan penyakit ini selama 21 hari dimulai dari hari pertama ia terinfeksi. Kurangnya pengobatan atau tidak menyelesaikan konsumsi antibiotik yang telah diresepkan juga bisa membuat seseorang memiliki resiko masalah kesehatan lain, seperti demam rematik yang bisa mengakibatkan kerusakan pada jantung, scarlet fever, infeksi darah, atau penyakit ginjal.

Untuk mencegah anak Anda menyebarkan strep throat ke orang lain di rumah, pisahkan alat makan dan minumnya dari anggota keluarga lain dan cuci dalam air yang hangat serta sabun setelah setiap kali digunakan. Pastikan anak Anda tidak berbagi makanan, minuman, serbet, sapu tangan, atau handuk dengan anggota keluarga lain. Minta anak Anda menutup mulut dan hidungnya saat bersin atau batuk untuk mencegah penyebaran cairan infeksi ke orang lain. Buang dan ganti sikat gigi anak Anda setelah penggunaan antibiotik dimulai, dan pastikan ia menggunakan sikat gigi yang baru.

Anda bisa membantu si kecil merasa lebih baik saat ia terkena strep throat. Sediakan banyak cairan untuk mencegahnya mengalami dehidrasi, seperti air putih atau air jahe, terutama saat ia mengalami demam. Hindari jus jeruk, jus anggur, lemon, dan minuman asam lain yang bisa membuat tenggorokannya mengalami iritasi. Cairan hangat seperti sup, teh manis, atau coklat panas juga bisa menenangkannya. Penghilang rasa sakit seperti acetaminophen dan ibuprofen juga bisa mengurangi keluhan sakit anak Anda. Tapi jangan pernah berikan si kecil aspirin. Penggunaan aspirin pada anak bisa meningkatkan resiko terjangkit sindrom Reye, yaitu sejenis penyakit yang jarang terjadi tapi bisa berakibat sangat fatal.

Ketika proses penyembuhan semakin berjalan baik, tanyakan pada dokter anak Anda  kapan ia bisa kembali ke sekolah dan melakukan aktifitas rutin lainnya. Biasanya dengan perawatan dan pengobatan yang baik disertai istirahat dan pemberian cairan yang banyak, si kecil akan segera bisa beraktifitas normal dalam beberapa hari.

Tak ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah buah hati Anda terkena strep throat. Banyak orang yang menderita strep throat tanpa menunjukkan gejala apapun terlebih dahulu, jadi sepertinya menjadi sangat tidak mungkin untuk menghindari paparan penyakit ini.

Tindakan terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan mencuci tangan, dan pastikan batita Anda juga mencuci tangannya secara teratur, terutama saat sebelum makan dan ketika mempersiapkan makanan. Juga cuci tangannya setelah pulang ke rumah dari sekolah atau saat selesai bermain di luar ruangan.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram