Ibupedia

Mengenal Virus Zika: Ketahui Penyebab, Pencegahan, dan Penanganannya

Mengenal Virus Zika: Ketahui Penyebab, Pencegahan, dan Penanganannya
Mengenal Virus Zika: Ketahui Penyebab, Pencegahan, dan Penanganannya

Zika bukanlah virus baru, pertama kali ditemukan di tahun 1947 pada monyet di hutan Zika, Uganda. Sebelum tahun 2007, ada 14 kasus Zika yang diketahui. Wabah pertama sebanyak 49 kasus terjadi di pulau Yap di Mikronesia. Mulai dari sana, virus ini mulai menyebar. Di bulan Mei 2015, terdeteksi virus Zika di Brazil. Dalam jangka waktu satu tahun, lebih dari 1 juta orang di Brazil terjangkit, karena nyamuk membawa virus ini dari orang ke orang seperti penyakit malaria. Zika kemudian menyebar ke lebih dari 20 negara di dunia.

Bunda, siapa saja yang sebelumnya belum pernah terjangkit virus ini dan orang yang tinggal di area dimana ditemukan nyamuk Aedes aegypti bisa terjangkit. Karena nyamuk Aedes ditemukan di banyak wilayah, kemungkinan wabah akan terjadi di negara-negara yang belum melaporkan adanya kasus zika.

Perbedaan Zika, demam berdarah, dan chikungunya

Ketiga penyakit ini memiliki gejala yang mirip, tapi gejala tertentu membedakan satu penyakit dengan penyakit lain. Demam berdarah memiliki gejala demam tinggi dan nyeri otot yang lebih parah, dan perlu diwaspadai adanya pendarahan. Chikungunya gejalanya juga demam tinggi dan sakit sendi yang lebih intens pada tangan, kaki, lutut, dan punggung. Chikungunya membuat orang membungkuk dan tidak bisa berjalan atau melakukan aktivitas sederhana seperti membuka tutup botol. Zika sendiri  tidak memiliki karakteristik khusus, tapi kebanyakan pasien mengalami ruam kulit dan konjungtivitis.

Ibu hamil dan virus Zika

Sulitnya Zika adalah banyak orang yang terjangkit virus tapi tidak terdiagnosa. Fakta ini membuat wanita hamil dan calon ibu berisiko. Di beberapa tempat di Amerika Latin, wanita diminta menghindari kehamilan selama beberapa bulan bahkan tahun karena Zika. Padahal ini tidak mudah, di negara-negara tersebut, tidak ada keluarga berencana, kondom sulit didapat, dan aborsi dianggap ilegal.

Wanita hamil diminta menjauhi negara yang terjangkit Zika. Bila Anda sedang berusaha hamil, lindungi diri dengan menghindari area ini. Konsultasikan dengan dokter sebelum bepergian dan ikuti langkah mencegah gigitan nyamuk selama bepergian.

Virus Zika menyebar melalui gigitan nyamuk. Gejala paling umum dari virus Zika adalah demam, ruam, sakit persendian, dan mata kemerahan. Penyakit biasanya bersifat ringan dengan gejala berlangsung beberapa hari hingga minggu. Sakit yang parah membutuhkan penanganan di rumah sakit. Perlu diingat ya Bunda:

  • Tak ada vaksin yang bisa mencegah penyakit Zika.

  • Hindari Zika dengan menghindari gigitan nyamuk.

  • Nyamuk yang menyebarkan virus Zika biasanya menggigit di siang hari.

  • Nyamuk yang menyebarkan virus Zika juga menyebarkan demam berdarah dan chikungunya.

Ketika bepergian ke area dimana virus Zika atau virus lain mewabah oleh nyamuk, lakukan langkah berikut:

  • Kenakan baju lengan panjang dan celana panjang.

  • Berada di tempat ber-AC atau yang memiliki kasa jendela dan pintu agar nyamuk tidak bisa masuk.

  • Tidur dengan kelambu.

  • Gunakan anti serangga, ikuti instruksi penggunaannya pada label. Kembali gunakan anti serangga seperti yang diarahkan. Jangan gunakan semprot anti serangga di kulit di bawah pakaian. Bila menggunakan tabir surya, gunakan sebelum menggunakan anti nyamuk.

  • Bila ada bayi:

    1. Jangan gunakan anti serangga pada bayi dengan usia kurang dari 2 bulan.

    2. Pakaikan baju yang menutup lengan dan kaki atau tutup kereta bayi dengan kelambu.

    3. Jangan gunakan anti serangga pada tangan, mata, mulut, dan kulit anak yang luka atau iritasi.

    4. Gunakan anti serangga pada tangan Anda lebih dulu lalu aplikasikan pada tubuh anak.

Bila Anda terkena Zika, lindungi orang lain dari penyakit ini. Pada infeksi di minggu pertama, virus Zika bisa ditemukan pada darah dan ditularkan dari orang yang terinfeksi ke nyamuk lain melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang terinfeksi bisa menyebarkan virus ke orang lain. Untuk mencegah orang lain terkena virus, hindari gigitan nyamuk selama sakit di minggu pertama.

Gejala umum lain dari penyakit Zika berupa nyeri otot dan sakit kepala. Masa inkubasi (waktu mulai terpapar hingga muncul gejala) untuk virus Zika tidak diketahui, tapi kemungkinan beberapa hari hingga satu minggu. Virus Zika tetap berada di darah orang yang terinfeksi selama beberapa hari. Penyakit biasanya di tingkat ringan dengan gejala bertahan selama beberapa hari, atau lebih lama pada beberapa orang.

Bunda, temui dokter bila Anda mengalami gejala yang dijelaskan di atas dan pernah datang ke area ditemukannya Zika. Bila baru saja bepergian, beritahu dokter dimana dan kapan Anda bepergian. Dokter bisa melakukan tes darah untuk mengkonfirmasi Zika atau virus sejenis lain seperti demam berdarah atau chikungunya.

Penanganan penyakit Zika

Atasi gejala yang muncul dengan:

  • Banyak beristirahat.

  • Minum cairan untuk mencegah dehidrasi.

  • Minum obat seperti acetaminophen untuk meredakan demam dan rasa sakit.

  • Jangan minum aspirin dan obat antiinflamasi non steroid (NSAIDs) seperti ibuprofen dan naproxen. Aspirin dan NSAIDs harus dihindari hingga terkonfirmasi demam berdarah untuk mengurangi resiko pendarahan. Bila Anda minum obat lain karena kondisi medis lain, bicara pada dokter sebelum meminum obat tambahan.

Meski Zika jarang menyebabkan penyakit serius pada orang dewasa, sebanyak 80 persen orang yang terinfeksi Zika tidak menunjukkan gejala sama sekali, Anda tentu tidak ingin terjangkit virus Zika ketika hamil. Virus ini bisa terkait dengan microcephaly, cacat lahir yang jarang terjadi. Saran paling mendasar untuk pencegahan Zika adalah menghindarinya. Dua nyamuk spesifik penyebar penyakit ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Menghindari bepergian ke area Zika jadi salah-satu cara melidungi diri.

Pencegahan infeksi virus Zika

Langkah pencegahan mencakup menurunkan populasi nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk yang biasa terjadi di siang hari. Membasmi tempat bersarang nyamuk Aedes aegypti bisa menurunkan kemungkinan penularan Zika, chikungunya, dan demam berdarah. Untuk membasmi nyamuk, disarankan:

  • Hindari air tergenang di wadah di luar rumah seperti pada pot bunga, botol, dan wadah lain yang bisa menampung air agar tidak menjadi tempat nyamuk bersarang.

  • Tutup wadah penyimpan air di dalam rumah agar nyamuk tidak bisa masuk.

  • Hindari sampah yang menumpuk. Letakkan sampah di kantong plastik tertutup dan buang ke tempat sampah yang tertutup.

  • Hindari sumbatan saluran air yang menyebabkan air tidak mengalir dan menjadi sarang nyamuk.

  • Gunakan kasa nyamuk pada jendela dan pintu untuk mengurangi kontak antara nyamuk dan manusia.

Pada beberapa area, Zika merupakan virus baru, dengan distribusi geografi dan demografi yang terbatas, tidak ada bukti kalau virus ini bisa menyebabkan kematian. Tapi kasus yang sporadis dan komplikasi pada pasien dengan kondisi penyakit yang sebelumnya diderita bisa menyebabkan kematian.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram