Minder Karena Payudara Kendur? Coba Atasi dengan Cara ini
Hampir setiap wanita akan mengalami payudara kendur, terutama saat ia sudah memasuki usia senja. Payudara, seperti halnya bagian tubuh lain, juga akan berubah seiring bertambahnya usia. Meski terbilang normal dan tidak berbahaya, namun sebagian wanita merasa tidak percaya diri saat payudaranya mulai kendur. Pada akhirnya, kondisi ini (yang dalam dunia medis disebut ptosis) bisa menurunkan rasa percaya diri dan memengaruhi kualitas hidup.
Payudara kendur memang hampir pasti dialami wanita. Walau begitu, faktor penyebab payudara kendur, antara satu wanita dengan yang lain bisa jadi berbeda. Sebenarnya, penyebab payudara kendur belum diketahui secara jelas dan pasti. Namun sejumlah penelitian telah memberikan beberapa petunjuk tentang faktor-faktor penyebabnya. Studi yang diterbitkan Annals of Plastic Surgery dan dikutip di laman Medical News Today, melibatkan 132 wanita yang mengunjungi klinik untuk operasi rekonstruksi payudara karena ptosis. Peneliti mencatat beberapa faktor yang disinyalir turut mendorong terjadinya payudara kendur pada wanita-wanita tersebut.
Kemungkinan Faktor Penyebab Payudara Kendur
Gravitasi
Selama hidup, gravitasi akan terus melawan tubuh kita. Di dalam payudara terdapat ligamen bernama ligamen Cooper, fungsinya untuk menopang payudara. Seiring berjalannya waktu dan karena terus menerus melawan gravitasi, ligamen ini bisa meregang dan menyebabkan payudara kendur. Kondisi ini juga lama kelamaan akan menghilangkan elastisitas kulit sehingga payudara akan terlihat kempes.
Usia
Payudara kendur termasuk tanda penuaan yang sangat normal dialami wanita, terutama setelah menopause, karena di dalam tubuh terjadi perubahan hormon yang memengaruhi struktur dan volume jaringan payudara. Meski begitu, tidak ada patokan pasti pada usia berapa wanita mengalami payudara kendur. Sebagian ada yang sudah mengalaminya di usia 20-an, tapi tidak sedikit juga yang payudaranya masih kencang meski sudah memasuki kepala 4.
Penurunan berat badan secara drastis
Faktor lain yang mungkin jadi penyebab payudara kendur adalah penurunan berat badan secara drastis. Beberapa wanita bisa jadi mendambakan berat badan yang ideal. Mereka rela melakukan diet ketat demi menurunkan berat badan secara singkat. Namun, biasanya semua itu memiliki risiko, salah satunya bisa menyebabkan payudara kendur. Hal ini karena penurunan berat badan secara drastis akan membuat kulit di sekitar payudara jadi menyusut.
Sebenarnya kenaikan berat badan secara drastis juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab payudara kendur. Intinya, perubahan berat badan yang berlangsung singkat cenderung berisiko mengubah bentuk payudara.
Bentuk dan ukuran
Studi tentang faktor predisposisi ptosis payudara yang pernah dilakukan sejumlah peneliti dan dikutip di laman Very Well Family, menyebutkan kalau payudara yang lebih kecil dengan bagian bawah membulat cenderung mampu menahan bentuknya secara lebih baik dibanding payudara yang lebih besar atau yang bagian bawahnya lebih sempit dibanding bagian atasnya. Payudara yang ukurannya besar juga kemungkinan kendur lebih cepat dibanding yang ukurannya lebih kecil.
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI), merupakan salah satu metode yang bisa dilakukan untuk mengetahui rentang berat badan ideal seseorang. IMT akan menentukan berat badan yang sehat berdasarkan tinggi badan. Dengan mengetahui IMT, kita akan tahu apakah berat badan kita normal, kurang, atau justru kelebihan. IMT juga dapat membantu ahli medis untuk memprediksi seberapa besar risiko gangguan kesehatan pasiennya.
Ternyata wanita dengan Indeks Massa Tubuh yang lebih tinggi cenderung memiliki payudara yang lebih besar daripada wanita dengan IMT yang lebih rendah. Seperti yang sudah dibahas di poin sebelumnya, payudara yang ukurannya besar akan lebih mungkin cepat kendur dibanding yang ukurannya lebih kecil.
Pernah hamil beberapa kali
Wanita yang sudah pernah hamil beberapa kali akan lebih berisiko mengalami payudara kendur. Perubahan hormonal selama kehamilan akan menyebabkan perubahan saluran susu di dalam payudara yang pada akhirnya menyebabkan jaringan kendur. Perubahan berat badan secara drastis dan signifikan selama fase kehamilan hingga melahirkan dapat semakin memperkuat risiko payudara kendur.
Kebiasaan merokok
Studi klinis yang pernah dilakukan ahli bedah rekonstruktif dan Southeastern Society of Plastic, menyebutkan kalau perokok atau mantan perokok akan lebih mungkin mengalami payudara kendur dibanding yang bukan, karena merokok menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya. Merokok juga akan mempercepat penuaan karena kebiasaan ini bisa menghancurkan elastin (protein yang membantu kulit tetap kenyal).
Olahraga tanpa bra
Olahraga memang baik bagi tubuh. Namun, sebaiknya wanita memperhatikan juga penggunaan bra yang tepat karena olahraga, terutama yang melibatkan banyak gerakan pada payudara, seperti berlari, lompat, dan sejenisnya yang akan semakin memberikan tekanan ekstra pada ligamen payudara. Terlebih pada payudara besar, tidak adanya atau kurangnya penyangga di bagian bawah payudara akan semakin memperkuat risiko peregangan ligamen sehingga jadi penyebab payudara kendur.
Faktor genetik
Selain faktor-faktor di atas, ternyata faktor genetik atau keturunan juga bisa jadi penyebab payudara kendur. Gen yang diperoleh dari keluarga sangat berperan dalam menentukan bentuk dan ukuran payudara, kekuatan ligamen Cooper, dan juga berat badan. Dan seperti yang sudah dibahas sebelumnya, faktor-faktor tersebut bisa turut memengaruhi kondisi payudara kendur.
Apakah Menyusui Bisa Menyebabkan Payudara Kendur?
Selain karena kehamilan, banyak juga wanita yang percaya kalau menyusui bayi dapat jadi penyebab payudara kendur. Anggapan ini tidak sedikit membuat para ibu enggan menyusui bayinya dan lebih memilih memberikan susu formula. Padahal, ada satu penelitian yang dipublikasikan National Library of Medicine, menyatakan bahwa meski kehamilan memang dapat meningkatkan risiko jaringan payudara kendur, namun menyusui tidak membuatnya semakin memburuk. Artinya, menyusui bukanlah faktor satu-satunya penyebab payudara kendur.
Payudara kendur sebenarnya adalah akibat dari perubahan hormon selama kehamilan. Saat hamil, payudara mengalami banyak perubahan untuk mempersiapkan Ibu menyusui. Setelah bayi lahir, hormon dalam tubuh akan memproduksi ASI yang kemudian mengisi payudara Ibu, membuat kulit di sekitarnya ikut meregang. Saat anak sudah mulai disapih, ASI akan mengering dan payudara bisa jadi akan terlihat lebih kecil, tidak lagi padat dan penuh, bahkan kendur. Tentu saja perubahan ini tetap akan terjadi walau Ibu memutuskan tidak menyusui, karena bagaimana pun, tubuh tetap akan menghasilkan hormon selama kehamilan yang akan memengaruhi bentuk payudara.
Cara Mengencangkan Payudara Kendur
Walau termasuk kondisi yang normal terjadi pada wanita, namun tidak sedikit dari mereka yang cukup terganggu dengan perubahan yang terjadi pada payudaranya, terutama setelah melalui fase kehamilan dan menyusui. Banyak yang jadi tidak pede bahkan di depan suami sendiri. Sebenarnya, ada cara-cara yang bisa dilakukan Ibu untuk membantu mengatasi payudara kendur, seperti berikut ini:
Memakai bra yang dapat membantu menopang payudara
Mengenakan bra yang baik saat beraktivitas dapat membantu menyokong payudara. Bra dapat memberi dukungan pada ligamen payudara, terutama pada Ibu menyusui, karena ligamen menjadi lebih meregang dan payudara menjadi lebih berat karena ASI. Pilih bra yang nyaman digunakan dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
Mengontrol berat badan agar tidak naik atau turun secara drastis
Menjaga berat badan normal juga dapat menjadi cara mengencangkan payudara kendur. Jika Ibu sedang dalam program diet, usahakan jangan memilih program yang terlalu ekstrem sehingga tidak memicu terjadinya penurunan atau kenaikan berat badan secara drastis. Perubahan ekstrem pada berat badan dapat turut memengaruhi perubahan pada payudara.
Memakai pelembap yang aman untuk payudara
Cara mengencangkan payudara kendur yang lainnya adalah dengan rutin memakai pelembap yang aman untuk digunakan pada kulit payudara. Kulit yang sehat dan lembab dapat pulih lebih cepat dibandingkan kulit yang kering. Jika Ibu sedang dalam masa menyusui, pastikan krim yang digunakan aman dan tidak berbahaya bagi bayi ya, Bu. Lebih baik minta rekomendasi pada dokter langganan Ibu.
Menurunkan berat badan pasca kehamilan secara perlahan
Saat hamil, semua wanita pasti akan mengalami kenaikan berat badan. Ada yang naiknya sedikit, tapi ada juga yang cukup banyak. Setelah melahirkan, biasanya berat badan tidak langsung turun atau kembali ke berat awal. Jika Ibu ingin menurunkan berat badan pasca kehamilan, sebaiknya coba untuk menurunkannya secara perlahan. Seperti yang sudah dibahas di atas, menurunkan berat badan secara drastis dapat membuat kulit terlihat kendur. Kulit tidak bisa langsung menyusut dan mengikuti bentuk tubuh seiring dengan turunnya berat badan. Penurunan berat badan secara lebih lambat dapat memberi kesempatan kulit untuk mengencang kembali.
Hindari kebiasaan merokok
Merokok dapat menjadi salah satu faktor penyebab payudara kendur. Cara mengencangkan payudara kendur dapat dilakukan dengan menghindari kebiasaan merokok. Selain bisa menyebabkan kulit kendur, merokok juga berbahaya bagi kesehatan dan keluarga terdekat. Meski tidak merokok langsung, anak dan keluarga di rumah juga bisa merasakan dampak buruk dari asap rokok yang dihisapnya.
Melakukan operasi plastik ke dokter bedah
Bila Ibu menginginkan cara instan, cara mengencangkan payudara kendur yang satu ini mungkin bisa dicoba. Yup, operasi plastik. Dokter bedah biasanya akan menganalisis level ptosis atau tingkat kekenduran payudara sebelum mengambil suatu tindakan bedah. Ada dua tindakan yang umumnya direkomendasikan dokter: operasi pembesaran payudara atau pengencangan payudara (atau bisa jadi keduanya). Meski operasi merupakan jalan instan dengan kemungkinan hasil yang memuaskan, tapi prosedur ini memiliki beberapa risiko, terutama bagi Ibu yang masih menginginkan punya anak di masa mendatang. Operasi pada payudara dapat mengganggu proses menyusui. Belum lagi prosedur operasi plastik biasanya juga akan memakan banyak biaya. Konsultasikan dengan pasangan sebelum memutuskan mencoba cara ini, ya.
Mencegah Kemungkinan Terjadinya Payudara Kendur
Bila kamu masih berusia muda, belum pernah hamil, dan merasa belum mengalami payudara kendur, kamu bisa mencoba beberapa cara untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya payudara kendur, seperti berikut ini:
Hidup sehat dengan tidak atau berhenti merokok
Merokok termasuk kebiasaan buruk yang dapat membuat kulit lebih cepat kehilangan elastisitasnya, tak terkecuali di bagian payudara. Berhenti merokok atau tidak sama sekali, bisa membantu mencegah terjadinya payudara kendur. Memilih untuk tidak merokok juga akan bermanfaat bagi kesehatan jangka panjang.
Mengatur pola makan dan menjaga berat badan normal
Selain menghindari rokok, Ibu juga perlu mempertahankan berat badan normal dan konsisten dengan mengatur pola makan. Menjaga berat badan dapat membuat payudara lebih kencang. Bila Ibu ingin melakukan diet untuk menurunkan atau menaikkan berat badan, lakukan secara perlahan dan hindari melakukan diet ekstrem.
Menggunakan bra yang pas dan nyaman meski hanya beraktivitas di rumah
Kebanyakan wanita enggan menggunakan bra ketika tidak bepergian dan hanya mengenakannya saat keluar rumah. Padahal kebiasaan ini dapat turut meningkatkan risiko payudara kendur. Mencegah payudara kendur dapat dilakukan dengan rajin menggunakan bra walau di rumah saja. Jangan lupa gunakan bra yang pas dan nyaman untuk dipakai beraktivitas.
Meningkatkan kadar estrogen dengan cara yang sehat
Saat memasuki masa menopause, wanita akan mengalami penurunan hormon estrogen. Ini dapat dikaitkan dengan penurunan kolagen jaringan pada tubuh yang menyebabkan kulit jadi lebih kendur. Meningkatkan kadar estrogen dengan meminum suplemen tertentu mungkin bisa Ibu lakukan untuk mencegah payudara kendur, terutama untuk yang mulai memasuki usia senja. Tapi lebih baik Ibu berkonsultasi dulu ke dokter mengenai suplemen apa yang cocok dikonsumsi.
Rajin olahraga atau latihan yang melibatkan otot dada
Olahraga penting dilakukan supaya tubuh lebih sehat. Olahraga juga bisa membantu menjaga bentuk tubuh, termasuk mencegah payudara kendur. Lakukan olahraga yang banyak melibatkan otot dada. Otot-otot yang ada di sekitar payudara ini dapat membuat payudara tetap terangkat secara alami.
Olahraga untuk Melatih Otot Dada
Push up
Gerakan ini seharusnya sudah bukan gerakan yang asing ya, Bu. Tempatkan tangan sedikit lebih lebar dari bahu. Lalu angkat tubuh dengan mendorong tangan ke lantai dan ujung jari tetap menyentuh lantai. Kemudian tekuk siku dan mulai turunkan tubuh sedekat mungkin dengan lantai, ulangi hingga beberapa kali. Usahakan tubuh tetap kencang dan pusatkan kekuatan di dada. Bila tidak kuat, Ibu bisa push up dengan menempelkan lutut ke lantai.
Cobra pose
Teknik olahraga yang juga termasuk salah satu pose yoga ini dapat Ibu praktikkan untuk lebih mengencangkan otot dada. Lakukan cobra pose dengan mulai berbaring tengkurap dengan ujung kaki menyentuh lantai. Lalu letakkan tangan di bawah bahu dengan siku terselip. Selanjutnya angkat kepala hingga dada dari tanah dan menopangnya menggunakan tangan yang lurus. Tarik bahu ke belakang dan jaga posisi leher agar tetap netral. Tahan pose ini selama 30 detik dan ulangi hingga 3 kali.
Angkat beban
Selain dua gerakan di atas, angkat beban juga bisa jadi cara mengencangkan payudara kendur. Tidak perlu berlebihan dan pilih berat beban sesuai kemampuan ya, Bu. Karena mengangkat beban terlalu berat justru bisa memicu masalah kesehatan lain. Jika Ibu ingin gerakkan angkat beban yang lebih variatif dibanding hanya menaikkan dan menurunkan saja, coba cari video variasi gerakannya di YouTube. Lakukan latihan ini selama beberapa menit setiap hari.
Memang tidak mudah untuk menerima perubahan pada bentuk tubuh. Tapi, cobalah untuk mengingat bahwa definisi cantik itu tidak hanya terbatas pada apa yang ditampilkan televisi atau media sosial. Justru gambaran “sempurna” itu sebenarnya tidak realistis. Namun, tidak apa jika Ibu memang merasa perlu melakukan apa yang bisa membuat Ibu nyaman, asalkan tidak menggunakan cara-cara yang ekstrem dan berbahaya.
Penulis: Darin Rania
Editor: Dwi Ratih