Ibupedia

Mudah Haus Dan Sering Buang Air Kecil, Waspada Gejala Diabetes Pada Anak

Mudah Haus Dan Sering Buang Air Kecil, Waspada Gejala Diabetes Pada Anak
Mudah Haus Dan Sering Buang Air Kecil, Waspada Gejala Diabetes Pada Anak

Tak banyak orang yang tahu, ternyata diabetes nggak hanya bisa terjadi pada orang dewasa saja lho! Anak-anak bahkan bisa saja mengalami gejala diabetes yang jarang diketahui oleh orang tua. 

Anak yang menderita diabetes nggak melulu nampak bertubuh gemuk ya Bu. Ada juga anak dengan berat badan normal yang bisa menderita diabetes.

Nah, salah satu gejala yang patut dicurigai diabetes pada anak adalah si kecil mudah haus dan terlalu sering buang air kecil. Bahkan pada beberapa kasus diabetes pada anak juga menyebabkan mereka mengalami penurunan berat badan meskipun nafsu makannya baik.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa angka kasus diabetes pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700% selama jangka waktu 10 tahun terakhir. Termasuk jenis diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Untuk itu, orang tua diharapkan bisa lebih mewaspadai gejala diabetes pada anak yang mungkin terjadi. Agar lebih jelas mengenai penyakit tersebut, yuk simak selengkapnya dalam ulasan berikut.

Mengenal tipe-tipe diabetes pada anak

Diabetes merupakan penyakit yang akrab dikenal oleh masyarakat dengan istilah penyakit kencing manis atau penyakit gula. Diabetes bisa menyerang orang dewasa dan anak-anak.

Sama seperti pada orang dewasa, diabetes pada anak juga terdiri dari dua tipe yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Namun, melansir Medline Plus diabetes tipe 1 adalah jenis yang paling umum terjadi pada bayi hingga remaja. Berikut adalah perbedaan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2:

1. Diabetes tipe 1

Jenis diabetes tipe 1 terjadi akibat kelainan sistem imun atau autoimun. Diabetes tipe 1 dapat mengakibatkan tubuh menghancurkan pankreasnya sendiri sehingga fungsi pankreas menjadi terganggu.

Biasanya anak dengan diabetes tipe 1 hanya menghasilkan sedikit atau bahkan tidak menghasilkan hormon insulin sama sekali. Kondisi ini jelas dapat berpengaruh buruk terhadap kadar gula darah, bahkan dapat merusak salah satu organ jaringan tubuh.

2. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 disebabkan resistensi insulin, sehingga membuat sel-sel tubuh anak kesulitan menggunakan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi. Diabetes tipe 2 juga bisa terjadi akibat berkurangnya produksi insulin dalam tubuh. 

Produksi insulin yang terhambat tersebut dapat mengakibatkan kadar gula dalam darah anak menjadi meningkat. Jika dahulu kebanyakan anak menderita diabetes tipe 1, tapi sekarang justru lebih banyak ditemukan kasus diabetes tipe 2 pada anak. Terutama karena maraknya anak-anak bertubuh gemuk atau obesitas.

Penyebab diabetes pada anak

Menurut Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada banyak penyebab diabetes pada anak yang perlu diketahui oleh orang tua di antaranya adalah:

  • Faktor genetik atau riwayat keluarga
  • Adanya riwayat infeksi virus
  • Pola makan tidak sehat dan cenderung gemar konsumsi makanan manis dan fast food
  • Obesitas atau berat badan berlebih
  • Tidak aktif bergerak atau berolahraga

Sayangnya baik diabetes tipe 1 maupun diabetes tipa 2 secara umum memang sulit dibedakan faktor penyebabnya. Namun anak diabetes biasanya memiliki beberapa gejala di antaranya sebagai berikut:

  • Sering merasa haus
  • Intensitas buang air kecil yang lebih sering
  • Nafsu makan meningkat namun berat badannya justru menurun drastis
  • Tampak selalu lesu dan lelah meski tidak melakukan kegiatan berat seperti berolahraga
  • Mengalami gangguan pada penglihatan seperti pandangan kabur
  • Ada luka di tubuh yang sulit sembuh meskipun luka tersebut berukuran sangat kecil
  • Warna kulit menghitam, terutama di bagian leher. Ini banyak terjadi pada anak bertubuh gemuk atau obesitas
  • Gejala diabetes pada bayi dan balita lainnya adalah; rewel, napas berbau manis seperti buah, muncul ruam pada popok yang sulit sembuh.

Jika si kecil mengalami gejala demikian yang disebutkan, maka Ibu patut mencurigai adanya kemungkinan diabetes pada anak. Terutama apabila ada riwayat keluarga yang menderita penyakit diabetes.

Masalah kesehatan yang mungkin muncul pada anak diabetes

Ketika anak menderita diabetes baik tipe 1 maupun 2, maka anak akan memiliki kadar gula dalam darah yang cenderung tidak stabil. Melansir Kids Health beberapa masalah kesehatan yang mungkin muncul pada anak diabetes di antaranya adalah:

  • Hiperglikemia: Ketika kasar gula dalam darah terlalu tinggi dapat menyebabkan anak mudah haus, buang air kecil lebih banyak dari biasanya berat badan yang turun sangat drastis dalam waktu singkat.
  • Ketoasidosis diabetik (DKA): Ini adalah kondisi kesehatan serius ketika kadar insulin dalam tubuh anak tidak diproduksi dengan baik. Masalah serius ini membutuhkan perawatan segera, karena DKA dapat membuat anak menjadi mual, muntah, sakit perut, napas menjadi cepat dan dalam kasus yang parah bisa sampai sadarkan diri.
  • Hipoglikemia: Ini adalah kondisi saat gula darah terlalu rendah dengan gejala sakit kepala, lemah, gemetar, cemas, dan berkeringat.
  • Gangguan pertumbuhan dan perkembangan: Diabetes tipe 1 dan 2 pada anak dapat menyebabkan anak tumbuh lebih lambat dari teman sebayanya.

Cara mengobati diabetes pada anak

Diabetes pada anak memang tidak bisa disembuhkan. Diperlukan perawatan jangka panjang untuk menunjang kehidupan anak. Anak diabetes tetap bisa hidup normal asalkan kadar gula darah dapat terkontrol dengan baik.

Untuk mendeteksi tipe diabetes yang di derita anak, biasanya dokter akan melakukan tes hemoglobin A1c (HbA1c). Ini merupakan test yang dilakukan untuk mengetahui rata-rata gula darah selama tiga bulan terakhir.

Biasanya dokter juga akan memberikan insulin untuk menyeimbangkan kadar gula dalam darah anak. Insulin diberikan melalui pompa insulin, dan diet sehat setiap hari.

Dokter biasanya juga akan menyarankan agar orang tua harus menjaga pola makan anak yang lebih sehat, mengajak anak melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga agar mendapatkan kontrol metabolik yang cukup.

Editor: Atalya