Ibupedia

Patah Tulang Pada Anak, Bagaimana Menanganinya?

Patah Tulang Pada Anak, Bagaimana Menanganinya?
Patah Tulang Pada Anak, Bagaimana Menanganinya?

Semakin lincah anak bermain, maka semakin besar kemungkinan dia akan jatuh terjerembab. Mulai dari lutut yang berdarah, kulit lecet, hingga tulang yang retak karena membentur sesuatu dengan amat keras. Tulang retak atau yang umum disebut fraktur ini seringkali terjadi pada anak-anak terutama mereka yang aktif dalam hal olahraga.

Sebagian besar keretakan terjadi di bagian atas kaki dan tangan, yakni pada pergelangan tangan, telapak tangan, serta bagian atas tempurung siku. Ketika anak terjatuh, maka sudah jadi insting alami bagi mereka untuk langsung melempar tangan sebagai usaha pertama menahan jatuhnya beban tubuh.

Meskipun sudah umum bagi anak untuk mengalami keretakan tulang, tetap saja hal tersebut menjadi suatu pengalaman menakutkan bagi anak maupun orang tua. Nah, untuk mengantisipasi apa saja hal-hal yang dapat terjadi apabila tulang si kecil retak, Ibupedia akan berbagi info-info menarik seperti berikut.

Bagaimana cara mengetahui apakah tulang si kecil patah?

Terjatuh, terjerembab, atau tersandung sesuatu hingga sampai jatuh terperosok merupakan kejadian yang tidak asing lagi di kehidupan anak-anak. Namun, tak semua anak yang terjatuh akan mengalami keretakan tulang.

Gejala paling nyata dari patah tulang biasanya terlihat dari adanya bengkak, rasa sakit, serta kelainan bentuk (umumnya terlihat sebagai perubahan bentuk tulang). Selain itu, masih ada beberapa tanda keretakan tulang lainnya, seperti

  • Adanya pembengkakan, keluar darah, atau rasa lunak di sekitar area yang terluka
  • Bunda dan si kecil dapat mendengar suatu bunyi yang menyertai rasa sakit. Seperti bunyi jentikan atau penggilingan
  • Anak kesusahan menggerakkan, memegang, atau menekan area yang terluka karena ia tidak kuat menahan rasa sakit. Apabila yang mengalami keretakan adalah bagian kaki, maka biasanya anak akan terlihat kesakitan untuk sekedar berdiri.
  • Area yang terluka terlihat berubah bentuk. Pada beberapa kasus patah tulang, terkadang terlihat ada pecahan tulang yang menembus keluar kulit.

Apa yang harus dilakukan saat anak mengalami patah tulang?

Jika Bunda menduga si kecil mengalami patah tulang, maka penangan pertama sudah pasti meminta bantuan medis! Jangan coba-coba memindahkan posisi badan anak Anda dan segeralah panggil ambulans apabila terjadi hal berikut:

  • Anak Bunda mengalami luka serius pada kepala, leher, atau punggungnya.
  • Apabila tulang yang patah menembus keluar kulit, maka pertolongan pertama adalah terus menerus menekan area yang sakit dengan menggunakan kain tebal sera pastikan si kecil tetap pada posisi tidur.
  • Jangan membasuh luka atau menekan masuk tulang yang menonjol keluar.

Untuk luka yang tidak terlalu serius, cobalah untuk menanangani luka tersebut sesegera mungkin dengan tips-tips Ibupedia berikut ini

  • Potonglah kain di sekeliling area yang terluka! Ambil gunting lalu potong saja kain celana atau kemeja anak Anda untuk menghindari rasa sakit tambahan akibat gesekan kain.
  • Gunakan kompres dingin atau es yang dilekatkan pada kain. Ingat ya Bun, jangan aplikasikan balok es langsung ke kulit.
  • Biarkan tulang yang patah tersebut tetap pada tempatnya, hal ini penting sekali agar dokter tidak kesusahan saat menangani si kecil.
  • Carilah bantuan medis dan sebisa mungkin jangan berikan anak Anda makan dulu mengingat adanya kemungkinan tindakan operasi.

Macam-macam jenis patah tulang

Seorang dokter dapat mengetahui apakah tulang tersebut retak hanya dari melihat area yang terluka. Namun tetap saja, dokter masih memerlukan x-ray untuk dapat mengonfirmasi serta menentukan jenis tulang yang patah tersebut. Cobalah tenangkan anak Anda dan yakinkan dia bahwa pemeriksaan x-ray tidak akan memakan waktu lama serta prosesnya tidaklah menyakitkan.

Karena tulang anak-anak jauh lebih lunak daripada orang dewasa, maka biasanya tulang mereka cenderung untuk menekuk bukannya patah jadi dua. Anak-anak cenderung mengalami patah tulang (fraktur) yang tidak sempurna Berikut adalah jenis-jenis fraktur tersebut.

  • Fraktur torus Salah satu sisi tulang bengkok, sehingga membuat gesper muncul sedikit, namun tidak sampai menghancurkan sisi yang lainnya.
  • Fraktur greenstick Kenapa disebut greenstick atau batang bambu yang berwarna hijau, yaitu karena memang kejadiannya sama seperti saat Anda mencoba untuk mematahkan batang bambu. Salah satu sisinya pasti rusak, sementara sisi yang lainnya bengkok

Sementara itu, pada tulang yang lebih dewasa, kasus patah tulang umumnya disertai oleh cedera di sekitar jaringan yang terluka. Berikut adalah jenis-jenis patah tulang tersebut:

  • Patah tulang tertutup (simplek). Anda tidak dapat melihat tulang yang patah dari luar (tidak tampak oleh mata).
  • Patah tulang terbuka (majemuk). Tulang yang patah terlihat dari luar, sebab tulang telah keluar dan merobek kulit hingga tembus. Patah tulang jenis ini rentan terhadap infeksi, jadi sesegera mungkin lakukan penanganan ya, Bun!

Selain itu, masih ada banyak jenis lainnya yang umumnya terjadi pada orang lanjut usia atau atlet.

Penyebab

Kebanyakan patah tulang terjadi akibat cedera seperti terjatuh, olahraga, atau karena kecelakaan berkendara. Patah tulang terjadi ketika terjadi suatu benturan yang menyebabkan energi besar melawan kekuatan tulang manusia. Energi tersebut teramat besar sehingga membuat tulang menjadi patah. Parah atau ringannya patah tulang tergantung dari usia penderita, kelenturan masing-masing tulang, kecepatan serta kekuatan tenaga yang menghantam tulang penderita, serta jenis tulang itu sendiri.

Pengobatan

Pembidaian atau pemasangan gips biasanya dilakukan untuk membatasi pergerakan anak yang mengalami patah tulang. Dengan pembidaian ini, biasanya tulang anak-anak akan kembali tumbuh sempurna setelah perawatan yang tepat.

(Yusrina)

Follow Ibupedia Instagram