Pentingnya Memberikan Vaksin Pneumokokus untuk Anak
Meski bukan vaksin yang diwajibkan pemerintah, vaksin pneumokokus ini merupakan salah satu hal yang penting untuk diberikan kepada orang dewasa maupun anak-anak. Vaksin pneumokokus mampu mencegah terjadinya infeksi serius pada otak, paru-paru, serta darah yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae.
Apabila terkena infeksi (disebut dengan penyakit pneumokokus) maka biasanya orang yang bersangkutan akan menderita meningitis, sepsis, atau pneumokokus. Ya, penyakit-penyakit tersebut memang tergolong serius dan dapat mengarah pada kematian. Infeksi yang diakibatkan oleh bakteri memang menjadi masalah kesehatan nomor satu yang dialami orang dewasa dan anak-anak di seluruh dunia. Bahkan di Amerika Serikat sendiri, ada lebih banyak orang yang meninggal karena penyakit pneumokokus setiap tahunnya dibanding kasus meninggal karena penyakit-penyakit lain yang terkait penyebaran virus.
Sebelum ditemukannya vaksin ini, setiap tahunnya infeksi pneumokokus telah mengakibatkan setidaknya 700 kasus meningitis, 13 ribu kasus infeksi darah, serta 5 juta kasus infeksi telinga pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Data tersebut diperoleh dari studi yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) milik Amerika Serikat.
Nah, sejak vaksin ditemukan, maka kasus infeksi di atas berkurang secara signifikan. Bahkan, 90 % dari total orang yang menerima vaksin menyatakan bahwa vaksin tersebut efektif menghalau penyakit. Bakteri yang bertanggungjawab akan penyakit pneumokokus adalah streptococcus pneumoniae. Bakteri ini hidup di lapisan mukosa hidung serta bagian belakang kerongkongan. Ketika bakteri ini semakin banyak, maka ia dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan, bagian tengah telinga, atau rongga sinus.
Antibiotik seperti penicillin mampu membunuh bakteri ini, namun ada sekitar 40 % dari jenis bakteri tersebut yang kebal terhadap antibiotik! Jadi, jangan bergantung pada peniccilin saja ya, Bun!
Bakteri pneumokokus menyebar melalui interaksi secara langsung maupun melalui bersin atau batuk. Penyakit seperti pneumonia maupun meningitis dapat muncul setelah beberapa hari tubuh terinfeksi. Gejala dari pneumonia yang disebabkan oleh bakteri ini biasanya mencakup demam menggigil, rasa sakit di dada, batuk-batuk, napas pendek, napas semakin cepat, detak jantung meningkat tajam, kelelahan, serta lunglai. Selain itu, meskipun jarang terjadi, rasa mual, muntah-muntah, dan sakit kepala seringkali juga dikaitkan dengan pneuomonia pneumokokus ini.
Terdapat dua tipe vaksin yang berbeda untuk masing-masing kategori usia. Pertama adalah pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV23), yaitu vaksin khusus orang dewasa yang mampu melawan 23 jenis bakteri streptococcus pneumonia dan kini diperjualbelikan di bawah naungan merk Pneumovax.
PPSV23 ini sendiri dibuat dari bakteri yang sudah mati. Tenang saja, kuman yang sudah mati tidak akan membuat Anda jatuh sakit. Selain itu, ada juga pneumococcal conjugate vaccine atau disebut pula sebagai PCV13 atau Prevnar13 yang dikhususkan bagi bayi dan balita. Produk ini telah mengantongi izin resmi dari FDA serta disebut-sebut aman digunakan untuk orang berumur 50 tahun ke atas.
Bakteri pneumokokus dapat menyebabkan infeksi telinga yang serius pada anak-anak. Vaksin yang direkomendasikan sejak tahun 2010 adalah Prevnar 13 atau PCV 13 yang dipastikan lebih ampuh melawan berbagai jenis virus dibanding vaksin sebelumnya yakni PCV7. Menurut CDC, PCV13 telah dilengkapi oleh proteksi terhadap bakteri pneumokokus terbaru yang sering menimpa anak-anak kini.
Yup, sama halnya dengan antivirus di komputer, vaksin juga harus terus diupdate agar proteksinya meningkat. Jadi, carilah info dan mintalah rekomendasi dokter sebelum memberikan si kecil vaksin.
Berikut Ibupedia akan merangkumkan beberapa pertimbangan saat hendak memberikan vaksin pada sang buah hati.
Berapa dosis yang dianjurkan?
Empat dosis seharusnya sudah mampu mencukupi kebutuhan orang yang terserang penyakit pneumokokus.
Berapa usia yang dianjurkan untuk pemberian vaksin?
- Umur 2 bulan
- Umur 4 bulan
- Umur 6 bulan
- Umur antara 12 dan 15 bulan
Bagaimana jika sang buah hati ternyata sudah pernah mendapatkan vaksin serupa?
CDC menyarankan agar anak-anak berusia antara 14 bulan hingga 59 bulan yang sudah pernah mendapatkan vaksin PCV7 (versi lama) untuk menerima satu dosis vaksin PCV13 sesuai anjuran terbaru.
Siapa saja yang sebaiknya tidak mendapatkan vaksin PCV?
Bagi anak-anak yang memiliki reaksi alergi serius (berisiko kematian) terhadap suntikan PCV sebelumnya maupun jenis vaksin lain, maka lebih baik untuk tidak menerima vaksin PCV. Apabila buah hati Bunda memiliki reaksi terhadap segala jenis imunisasi, maka segeralah berkonsultasi ke dokter perihal alternatif vaksin lainnya.
Apakah ada hal yang patut diwaspadai sebelum pemberian vaksin?
Anak-anak yang sedang sakit ringan tetap dapat menerima vaksin. Namun, kalau si kecil sedang mengalami demam hebat atau penyakit seperti pneumonia, maka lebih baik Bunda menunggu sampai kesehatan sang buah hati membaik sebelum pemberian vaksin. Pasalnya, kondisi fisik dan mental anak akan lebih mudah menerima imunisasi saat kesehatannya prima.
Apa ada efek samping dari pemberian vaksin?
Sekitar sepertiga dari total anak-anak yang menerima vaksin menunjukkan beberapa efek samping seperti kulit kemerahan, rasa tidak nyaman, bengkak di area terinjeksi, serta sepertiganya lagi menderita demam ringan. Hanya ada kurang dari satu persen anak yang mengalami demam tinggi seusai divaksin. Kebanyakan anak-anak hanya mengalami rasa tidak nyaman saja karena disuntik.
Beberapa reaksi alergi mungkin muncul, namun kasus tersebut sangat jarang terjadi. Kalau buah hati Bunda menampakkan gejala aneh yang berkaitan dengan reaksi alergi, maka segeralah menemui dokter agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Nah, vaksin pneumokokus ini memang penting ditujukan untuk anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun. Meski begitu, sebaiknya Bunda juga memperhatikan kesehatan diri dengan terus menerima vaksin ini hingga tua kelak. Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV23) direkomendasikan bagi orang dewasa yang memiliki beberapa kondisi seperti tercantum di bawah ini:
- Orang dewasa berusia 19-64 tahun dengan kondisi medis tertentu. Misalnya penyakit ginjal, perokok berat, asma, penyakit jantung kronis, penyakit paru-paru kronis, asplenia, serta kondisi yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Orang dewasa dengan penyakit tersebut harus menerima setidaknya satu atau dua dosis PPSV23 yang didapat setiap jangka waktu 5 tahun
- Semua orang berusia 65 tahun ke atas (meskipun tanpa alasan medis tertentu) perlu mendapatkan vaksin pneumokokus ini apabila sudah lebih dari 5 tahun sejak mereka terakhir kali menerima vaksin PPSV23.
- Remaja berusia 18 tahun ke atas yang menderita aspleia, penyakit sickle cell, kebocoran cairan serebrospinal, implan koklea, atau kondisi yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
- Orang dewasa yang direkomendasikan oleh dokter untuk mendapatkan kedua jenis vaksin yakni PPSV23 dan PCV13. Mereka harus terlebih dahulu menerima vaksin PCV13 baru kemudian boleh mendapat vaksin PPSV23 setelah lewat jangka waktu 8 minggu. Apabila seseorang sudah pernah divaksin dengan PPSV23 sebelumnya, maka ia harus mendapatkan vaksin PCV13 setidaknya setahun kemudian. Meski sekilas tampak membingungkan, namun mengenal nama-nama jenis vaksin tersebut penting lho Bun agar Anda maupun si kecil mendapatkan jenis vaksin yang paling tepat.
(Yusrina)