Waspada! 4 Penyakit Musim Hujan Yang Rentan Menghantui, DBD Salah Satunya

Di akhir bulan Januari 2025, musim hujan kembali melanda. Selain kita harus waspada dengan banjir, kita pun harus waspada dengan penyakit yang menyertai.
Sudah bukan rahasia umum lagi, kalau penyakit musim hujan erat kaitannya dengan kemunculan nyamuk Aedes Aegypti gemar bertelur dan bersarang di air bersih yang dibiarkan menggenang. Nyamuk jenis ini juga biasanya hanya akan menggigit di pagi hingga siang hari, dan hanya nyamuk betina yang bisa menjadi penyebab demam berdarah.
Nah, selain demam berdarah ternyata ada banyak penyakit musim hujan lain yang harus kita waspadai. Misalnya saja seperti diare dan influenza. Meski begitu, terdapat cara pencegahan penyakit hujan yang sebenarnya dapat diterapkan di rumah.
Apa saja yang perlu kita lakukan? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut, yuk!
Aneka penyakit musim hujan, wajib waspada!
1. Demam berdarah dengue
Menurut sebuah studi tahun 2024 yang diterbitkan oleh Science Direct Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah menyatakan bahwa, demam berdarah dengue jadi salah satu penyakit musim hujan yang harus diwaspadai. Sebab penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini bisa menyebabkan suatu penyakit yang lebih serius, bahkan kematian.
WHO menyatakan, dalam dua dekade terakhir kasus DBD terakhir terus meningkat sebanyak 8 kali lipat. Nggak cuma itu, pada studi kasus lain memperkirakan bahwa 70% dari beban demam berdarah global yang sebenarnya ditemukan di Asia, khususnya Indonesia tepatnya di Pulau Jawa.
Gejala DBD sendiri sebenarnya cukup khas, di mana penyakitnya ditandai dengan demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, dibarengi dengan kadar trombosit yang rendah di bawah 150.000 per mikroliter. Banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi dengue yang berarti.
Namun, laman Mayo Clinic menyebutkan bahwa, munculnya gejala DBD pada awalnya mungkin bisa saja disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu biasa. Karena gejala baru akan muncul 4 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi.
Gejala DBD lain yang masuk dalam penyakit musim hujan adalah sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang, atau sendi
- Mual
- Muntah
- Nyeri di belakang mata
- Kelenjar bengkak
- Ruam merah di kulit
- Pembuluh darah pecah yang ditandai dengan mimisan.
Sementara itu, cara pencegahan penyakit hujan yang dapat menyebabkan DBD sebenarnya cukup mudah yaitu dengan program 3 M; menguras bak mandi, mengubur barang bekas yang dapat menampung air dan menutup bak penampungan air. Pastikan pula menghindari gigitan nyamuk dengan memakai lotion anti nyamuk terutama di pagi dan malam hari.
2. Diare
Diare juga menjadi salah satu jenis penyakit musim hujan yang patut diwaspadai. Melansir dari Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan musim hujan erat kaitannya dengan potensi banjir di beberapa daerah yang kian meningkat.
Akibatnya, pada saat banjir melanda otomatis sumber-sumber air minum masyarakat ikut tercemar. Terutama jika dalam suatu rumah tangga masih mengonsumsi air tanah untuk diminum.
Air yang tercemar ini membuat ketersediaan air bersih menjadi terbatas. Sehingga, tanpa disadari hal ini sangat berpotensi menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.
Sebagai langkah pencegahan penyakit hujan yang jadi penyebab diare, pemerintah menyarankan untuk membiasakan pola hidup bersih; mencuci tangan dengan air mengalir sebelum dan sesudah makan, menjaga kebersihan lingkungan dan yang paling penting selalu memastikan merebus air hingga mendidih sebelum dikonsumsi (terutama jika masih mengonsumsi air tanah). Cara mencegah diare ini sebaiknya jangan sampai terlewatkan ya, Bu.
3. Influenza
Curah hujan yang tinggi, tak jarang membuat banyak orang mudah terserang influenza. Influenza sendiri diakibatkan oleh virus yang menyebar melalui cairan tubuh seperti ingus maupun air liur (droplet).
Seseorang yang imunnya sedang turun di musim penghujan seperti sekarang, sangat rentan terserang influenza. Udara yang lebih dingin dari biasanya, terlalu sering terkena paparan hujan dan angin malam bisa menyebabkan influenza berbagai tipe, mulai dari tipe A, B dan C.
Namun, penyakit musim hujan yang satu ini bisa dicegah dengan istirahat yang cukup, menjaga stamina tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, rajin cuci tangan dan mencegah penularan dengan menggunakan masker saat hendak keluar rumah.
4. Leptospirosis
Dikutip dari Cleveland Clinic leptospirosis juga menjadi salah satu penyakit musim hujan yang patut diwaspadai. Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira.
Bakteri ini mudah menulari manusia setelah air atau tanah terkontaminasi kencing hewan (urin) di hidung, mulut, mata, atau kulit yang terluka. Leptospirosis dapat menyebabkan gejala mirip flu yang dapat memburuk menjadi sindrom Weil, yang jadi salah satu penyakit yang mengancam jiwa.
Diperkirakan lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia terkena leptospirosis setiap tahun. Hampir 60.000 di antaranya meninggal akibat penyakit yang telat ditangani:
- Wajib menghindari kontak dengan air yang terkontaminasi urin hewan, terutama setelah banjir
- Pastikan menghindari kontak dengan hewan yang dicurigai sudah terkontaminasi
- Saat terpaksa turun di tengah banjir, pastikan seluruh tubuh tidak ada luka sekecil apapun
- Wajib menggunakan atribut lengkap saat menerjang banjir seperti pakaian pelindung, sarung tangan atau sepatu boots.
- Selalu cuci yangan dengan sabun dan air mengalir setelah selesai beraktivitas
- Lakukan vaksinasi hewan peliharaan atau ternak
- Pasang perangkat untuk mencegah kemunculan hewan pengerat seperti tikus.
Penyakit musim hujan memang akan selalu datang ketika hujan tiba. Hal ini nggak bisa dihindari lagi, namun kita tetap bisa mencegah penularan penyakit dengan berbagai cara yang sudah Ibumin jabarkan di atas. Yuk, mulai waspada!