Ibupedia

Perhatikan! Jika Anak Positif Covid Ini Panduan Isoman Di Rumah

Perhatikan! Jika Anak Positif Covid Ini Panduan Isoman Di Rumah
Perhatikan! Jika Anak Positif Covid Ini Panduan Isoman Di Rumah

Tahukah Ibu? Belakangan ini infeksi kasus Covid 19 pada anak kian meningkat di Indonesia. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kurang kebih 1 dari 8 anak Indonesia sudah terpapar Covid 19.

Itu artinya kemungkinan besar bayi dan balita juga bisa terpapar virus ini. Jika melansir Center for Desease Control and Prevention anak yang terkena Covid 19 juga mengalami sejumlah gejala layaknya orang dewasa. Di antaranya adalah demam, kelelahan dan juga sakit kepala.

Pada beberapa kasus mereka juga seringkali mengalami diare, nyeri perut dan muntah-muntah. Meski begitu ada juga anak-anak yang masuk dalam kategori OTG atau orang tanpa gejala layaknya orang dewasa.

Namun, jika anak positif Covid 19 orang tua tak perlu khawatir. Orang tua sebaiknya fokus pada kesembuhan anak dengan memberikan perawatan dan makan makanan bergizi. Lalu bagaimanakah panduan isoman di rumah untuk anak positif Covid 19? Yuk simak ulasannya berikut ini.

Panduan isoman di rumah untuk anak


Menurut IDAI pada-anak kebanyakan anak positif Covid 19 tidak memiliki gejala sama sekali. Mereka hanya kelihatan lemah, tidak nafsu makan dan nampak tidak bergairah untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

Orang tua perlu memeriksakan kondisi anak jika mulai curiga dengan kondisi seperti ini. Apabila hasilnya menunjukan bahwa anak positif Covid 19, lakukan panduan isoman di rumah sebagai berikut:

  1. Ukur suhu tubuh anak tiap 2 kali sehari, pagi dan malam hari.
  2. Selalu menggunakan masker jika ke luar kamar dan saat berinteraksi dengan anggota keluarga. Jika anak berusia diatas 2 tahun, ajari mereka menggunakan masker yang benar.
  3. Berikan isitrahat masker apabila anak di ruang sendiri.
  4. Ajari anak untuk cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin.
  5. Usahakan agar anak tetap jaga jarak dengan anggota keluarga lain yang tidak terpapar.
  6. Upayakan anak memiliki kamar tidur sendiri atau terpisah.
  7. Usahakan agar toilet terpisah. Namun apabila tidak memungkinkan gunakan WC atau toilet palinh akhir setelah anggota keluarga lainnya.
  8. Menerapkan etiket batuk yang diajarkan oleh tenaga medis.
  9. Alat makan-minum segera dicuci dengan air dan sabun. Usahakan untuk memisahkan alat makan dan minum dengan anggota keluarga lain yang negatif.
  10. Berjemur matahari minimal sekitar 10-15 menit setiap harinya.
  11. Cuci pakaian anak positif Covid 19 dengan deterjen terpisah dengan anggota keluarga lain.
  12. Upayakan ventilasi yang baik untuk pergantian udara.
  13. Rutin membersihkan WC atau toilet yang digunakan oleh anak positif Covid 19.
  14. Segera laporkan ke petugas pemantau kondisi anak dan keluarga jika terjadi peningkatan suhu tubuh >38°C, sesak napas, atau munculnya keluhan kesehatan lainnya.
  15. Berikan obat-obatan dan vitamin secara rutin.
  16. Penuhi kebutuhan gizi anak setiap hari. Konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk menaikkan imun tubuh anak.

Tak perlu panik! Jadilah support system yang baik


Melansir laman Instagram Pemprov DKI Jakarta orang tua tidak perlu panik dalam menangani anak positif Covid 19. Orang tua bisa melakukan cara beriku ini agar tetap tenang:

  1. Tenangkan anak, jelaskan pada mereka kenapa harus isolasi mandiri. Katakan bahwa semua ini dilakukan agar tidak menulari anggota keluarga yang lain.
  2. Bagi pengasuh atau orang tua yang negatif tetap boleh mengurus anak positif Covid 19. Usahakan untuk menghindari terpapar liur anak termasuk mencium anak.
  3. Jika anak sudah lebih mandiri, berikan aktifitas yang dapat dikerjakan sendiri untuk membunuh rasa bosannya.
  4. Jika di rumah terdapat ruangan terasa atau balkon, ajak anak beraktifitas di tempat tersebut untuk mengganti suasana.
  5. Pengasuh di ruang yang sama harus selalu menggunakan masker dan pelindung mata, sarung tangan sekali pakai dan celemek sekali pakai atau baju luar yang dapat dicuci.
  6. Pengasuh mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah berinteraksi dengan anak.
  7. Tetap sedapat mungkin menjaga jarak termasuk saat tidur, terutama bila pengasuh negatif.
  8. Buang masker dan sarung tangan di tempat plastik khusus dan buang di tempat sampah berbeda.
  9. Bila orangtua atau pengasuh harus merawat anak lain yang negatif, mandi dan ganti baju dahulu.
  10. Jangan makan makanan sisa anak atau makan dengan alat makan anak.
  11. Pengasuh juga menjaga kesehatan dan minum suplemen.
  12. Jika memungkinkan, cukup satu orang saja baik dari orangtua atua pengasuh yang mengasuh anak.
  13. Tetap susui anak jika masih ASI eksklusif, jika harus menyusui langsung pastikan Ibu menggunakan masker dan rutin mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.

Kenali tanda bahaya saat anak isolasi mandiri di rumah


  • Anak banyak tidur/ kesadaran melemah;
  • Napas cepat;
  • Cekungan di dada, hidung kembang kempis;
  • Saturasi oksigen < 95%;
  • Muntah mencret dan tidak masuk asupan makanan;
  • Tampak dehidrasi;
  • Kejang;
  • Demam terus menerus, disertai mata merah, ruam dan leher bengkak; dan
  • Ada riwayat penyakit penyerta yang kronik.

Penulis: Aprilia Ramdani
Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram