Pertolongan Pertama Jika Anak Digigit Serangga
Ada kalanya Ibu harus menghadapi momen-momen saat anak digigit serangga. Gigitan serangga tentu sangat terasa menyakitkan untuk si kecil. Yuk cari tahu apa yang harus Ibulakukan saat anak digigit serangga.
Mengatasi Anak yang Disengat Lebah
Sengatan lebah ibaratnya adalah pompa yang bekerja otomatis, semakin lama digigit, semakin banyak racun yang terlepas. Racun ini harus segera dikeluarkan.
Caranya adalah dengan mencari titik hitam kecil di area tengah sengatan yang memerah. Setelah ketemu, garuk dengan jari atau kartu. Jangan memencet luka sengatan dengan jari karena bisa membuat racun tersebar ke tubuh si kecil lebih banyak.
Ibu juga harus langsung menuci area sengatan dengan sabun dan air. Lalu gunakan kompres dingin selama 15 menit untuk mengurangi bengkak dan meredakan rasa sakit pada bekas sengatan di kulit si kecil. Bila tidak ada kompres es, masukkan es batu ke kantong plastik, bungkus dalam kain lap agar tidak langsung bersentuhan dengan kulit anak.
Anda bisa juga menggunakan pasta yang terbuat dari baking soda dan air untuk meredakan dan menarik racun keluar. Cukup oleskan pada bekas sengatan dan biarkan kering lalu bilas. Rasa sakit akan hilang dalam beberapa jam, meski bengkak bisa kembali muncul dan bertambah besar selama sekitar dua hari. Lanjutkan penggunaan kompres dan tanyakan dokter tentang pemberian acetaminophen untuk meredakan rasa tidak nyaman pada anak. Bila si kecil merasa sangat tidak nyaman dan usianya lebih dari 6 bulan, dokter bisa menyarankan antihistamin untuk membantu meredakan gatal dan bengkak.
Reaksi alergi akibat sengatan lebah
Pada kondisi yang langka, anak bisa mengalami reaksi alergi parah karena sengatan serangga. Kondisi ini disebut anaphylaxis atau anaphylactic shock dan bisa mematikan. Bila bayi mengalami reaksi ini, Anda akan melihat gejala berikut dalam beberapa menit atau jam setelah sengatan:
Ruam di banyak bagian tubuh
Lidah, tangan, atau wajah bengkak
Nafas pendek
Lemah
Tidak sadarkan diri.
Bila muncul gejala-gejala ini pada bayi, segera hubungi rumah sakit untuk mendapat penanganan darurat. Meski kebanyakan anak yang alergi pada sengatan lebah bisa sembuh sendiri, satu dari lima anak tidak demikian. Suntikan alergi atau venom immunotherapy bisa mengurangi resiko reaksi serius pada anak yang alergi pada sengatan lebah. Venom immunotherapy tidak dianjurkan untuk anak yang mengalami bengkak minor atau gatal dengan bintik ketika tersengat. Suntikan ini hanya untuk anak yang mengalami gejala alergi serius, misalnya masalah pernafasan.
Bila bayi mengalami reaksi negatif pada sengatan lebah, Anda bisa gunakan alat injeksi yang berisi epinephrine ketika ia sudah lebih besar. Alat ini dirancang untuk digunakan oleh anak dengan berat badan antara 15-30 kg, dan biasanya hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Suntikan epinephrine bisa menghentikan reaksi anaphylactic sebelum tenggorokan anak tertutup atau anak tidak sadarkan diri. Ada baiknya bayi mengenakan gelang waspada medis jika berisiko tinggi mengalami anaphylaxis. Jadi bila ia tersengat lebah, pengasuh bisa tahu kalau ini adalah kondisi darurat.
Bicaralah pada dokter tentang alergi yang dialami bayi. Bersama dokter Anda bisa membuat rencana untuk mengatasi reaksinya. Juga pastikan tiap orang yang bertanggung jawab mengurus bayi memahami hal ini.
Anak digigit serangga yang dalam jumlah banyak bisa menimbulkan efek berbahaya, meski bila si kecil tidak memiliki reaksi alergi. Racun dari banyak sengatan serangga bisa menyebabkan anak muntah, diare, sakit kepala, dan demam. Segera hubungi dokter bila bayi disengat berkali-kali.
Tetap awasi jika bayi hanya tersengat sekali dan tidak menunjukkan reaksi buruk. Hubungi dokter bila bengkak terus meningkat setelah dua hari, atau bila bengkak di tangan atau kaki menyebar ke pergelangan atau mata kaki. Juga hubungi dokter bila area sengatan memiliki lapisan berwarna merah, cairan kekuningan, atau menjadi lebih merah. Dokter bisa meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi.
Cara menghindari sengatan serangga
Selain lebah, anak juga rentan digigit serangga. Anak digigit serangga bisa terjadi saat ia sedang piknik, bermain di pantai, atau bermain di taman. Mungkin Ibu berpikir untuk menghindari hal tersebut dengan menggunakan krim anti serangga untuk anak. Sayangnya, tidak semua produk anti serangga dapat melindungi bayi. Tapi ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan anak digigit serangga:
Jangan gunakan sabun berparfum, karena baunya bisa menarik perhatian lebah.
Pakaikan baju berwarna cerah, bukan warna gelap.
Pastikan bayi mengenakan sepatu ketika bermain di luar ruangan karena sering kali sengatan dialami orang yang bertelanjang kaki.
Waspada ketika Anda berada di dekat bunga yang sedang mekar yang menarik perhatian lebah.
Cegah berkumpulnya kutu dengan membersihkan karpet dengan vacuum, membersihkan perabot, dan memandikan hewan peliharaan secara teratur.
Hindari nyamuk dengan menjauhi area tempat berkembang biak nyamuk seperti kolam yang airnya tidak mengalir dan buang genangan air yang tertampung di ember. Selain itu, Ibu juga bisa menggunakan anti serangga ketika anak keluar rumah.
Hindari area dengan rumput tinggi. Periksa apakah ada kutu di tubuh anak beberapa jam sehabis main di luar. Area paling penting untuk diperiksa adalah di belakang telinga, kulit kepala, belakang leher, ketiak, pangkal paha, dan belakang lutut. Minta anak mandi segera setelah bermain di luar. Periksa juga hewan peliharaan setelah diajak keluar rumah.
Gunakan anti serangga ketika berkemah. Ikuti instruksinya dengan hati-hati dan jangan berlebihan menggunakannya. Penggunaan yang berlebihan tidak akan memberi perlindungan lebih.
Ketika berada di area berkayu, sebisa mungkin tutup tubuh dengan pakaian panjang. Celana panjang bisa diselipkan ke kaos kaki dan baju dimasukkan ke celana untuk menhindari gigitan serangga. Kenakan sepatu dan kaos kaki ketika berjalan di rumput, meski hanya jalan beberapa menit saja.
Kenakan sarung tangan saat berkebun.
Jangan mengganggu sarang lebah.
Jangan memukul serangga yang berdengung karena mereka akan menyengat bila merasa terancam.
Hati-hati juga ya Bu dengan laba-laba yang mungkin bersembunyi di kotak yang jarang dibuka atau sudut di antara perabot. Untuk menangani gigitan laba-laba, Ibu bisa:
Mencuci area yang terkena gigitan dengan sabun dan air. Lakukan ini 2 hingga 3 kali sehari hingga kulit sembuh.
Gunakan kompres dingin.
Berikan acetaminophen atau ibuprofen untuk mengatasi rasa sakit.
Untuk melindungi dari infeksi, gunakan salep antibiotik dan selalu cuci tangan anak.
Bila gigitan berasal dari laba-laba black widot atau brown recluse, gunakan sabun dan air untuk mencuci area gigitan, gunakan kompres dingin atau es yang dibungkus lap dan bawa anak ke UGD. Meski anak tidak menunjukkan gejala apapun, segera cari bantuan medis.
Sengatan binatang lain yang perlu diwaspadai adalah yang berasal dari kalajengking. Jika ini terjadi, Ibu bisa mencuci area yang tersengat dengan sabun dan air, gunakan kompres dingin dan bawa anak ke rumah sakit. Area sengatan akibat digigit kalajengking akan terasa sakit dan menjadi bengkak atau berwarna merah, tergantung pada jenis kalajengking yang menyengatnya. Semakin parah reaksi racunnya bisa menyebabkan bagian tubuh lain juga terpengaruh.
Karena sulit membedakan kalajengking yang berbahaya dan yang tidak, semua sengatan kalajengking harus ditangani oleh dokter. Bila memungkinkan tangkap kalajengking yang menggigit anak untuk mengidentifikasinya dan tunjukkan ke dokter. Mengetahui jenis kalajengking yang menyebabkan sengatan akan memudahkan pengobatan pada anak.
(Ismawati)