Ibupedia

‘Pusar Bodong’ Pada Bayi, Bisa Jadi Merupakan Hernia Umbilikalis, Lho!

‘Pusar Bodong’ Pada Bayi, Bisa Jadi Merupakan Hernia Umbilikalis, Lho!
‘Pusar Bodong’ Pada Bayi, Bisa Jadi Merupakan Hernia Umbilikalis, Lho!

Pernahkah Ibu melihat pusar si kecil yang tampak menonjol keluar, terutama ketika menangis kencang? Zaman dahulu, kondisi ini memang lebih akrab dikenal dengan pusar bodong.

Padahal secara medis, kondisi tersebut bisa jadi tanda bahwa si kecil mengalami hernia umbilikalis, lho! Hernia umbilikalis, biasanya ada kaitannya dengan organ usus yang menonjol, tepatnya di dekat pusar.

Nah, tonjolan ini biasanya akan makin membesar saat si kecil sedang menangis, batuk atau mengejan saat hendak buang air besar. Tenang, tonjolan yang muncul akibat hernia umbilikalis umumnya nggak menyakitkan kok, Bu.

Meski begitu, kemungkinan hernia umbilikalis yang dialami si kecil bisa membuatnya tidak nyaman saat beraktivitas. Yuk, kenalan dengan hernia umbilikalis lebih jelas lagi dalam ulasan berikut ini.

Apa itu hernia umbilikalis?


Melansir Mayo Clinic, hernia umbilikalis adalah kondisi di mana ada bagian usus yang keluar atau menonjol melalui lubang di otot perut di dekat pusar. Hernia umbilikalis memang umum terjadi terutama pada bayi, tapi tak menutup kemungkinan juga terjadi pada orang dewasa.

Namun, hernia umbilikalis kebanyakan tidak berbahaya. Pada bayi, hernia umbilikalis mungkin terlihat jelas saat bayi menangis, batuk atau mengejan yang bisa menyebabkan pusar menonjol.

Ini adalah tanda utama yang sangat klasik pada hernia umbilikalis. Sebenarnya, hernia umbilikalis pada bayi kebanyakan tidak memerlukan penanganan khusus.

Bahkan, hernia umbilikalis pada bayi bisa hilang dengan sendirinya saat ia menginjak usia 1-2 tahun. Tapi, kalau hernia umbilikalis pada bayi cenderung belum hilang pada usia-usia tersebut, maka bukan tidak mungkin dokter akan menganjurkan prosedur operasi nantinya.

Apalagi jika dicurigai ada kemungkinan komplikasi, yang dapat mengakibatkan rasa nyeri di rongga perut ataupun luka yang bisa memicu infeksi.

Apa penyebabnya?


Hernia umbilikalis terjadi akibat otot di bagian perut yang tidak bisa berfungsi dengan sempurna. Akibatnya hal ini bisa mengakibatkan lubang kecil di atas cincin atau dinding pusar.

Dilansir dari Kids Health cincin pusar adalah otot yang mengelilingi pusar. Selama kehamilan, tali pusar mengalir melalui cincin pusar untuk membawa aliran darah dan nutrisi ke bayi yang sedang berkembang.

Nah, cincin pusar ini harus menutup segera setelah lahir. Jika tidak menutup dengan benar, usus bisa menembus. Hal ini dapat menyebabkan tonjolan di dekat pusar, yang kita sebut sebagai hernia umbilikalis tersebut.

Diketahui, sebanyak 20% bayi di dunia akan mengalami kondisi ini saat lahir. Tapi bisa menghilang dengan sendirinya pada saat mereka berusia 6 bulan ke atas.

Kalau pada orang dewasa, hernia umbilikalis sendiri biasanya penyebab yang dicurigai adalah:

  • Adanya penumpukan cairan di rongga perut
  • Berat badan berlebih atau overweight
  • Sedang mengalami batuk kronis
  • Akibat adanya bekas operasi di area perut
  • Sedang menjalankan terapi cuci darah yang dilakukan pada rongga perut
  • Ibu hamil pada kehamilan kedua dan seterusnya
  • Ibu hamil kembar, yang kadang juga diikuti dengan kondisi perut gantung.

Tanda bayi alami hernia umbilikalis, bahayakah?


Tanda bayi alami hernia umbilikalis yang paling umum adalah muncul benjolan pada area pusar. Nggak heran, kondisi ini sering dikatakan sebagai ‘pusar bodong’ oleh orang tua zaman dahulu.

Namun, nggak perlu khawatir ya Bu. Kebanyakan kasus hernia umbilikalis pada bayi umumnya nggak akan menimbulkan nyeri.

Akan tetapi, jika ini terjadi pada orang dewasa mungkin malah sebaliknya. Bisa dikatakan hernia umbilikalis pada orang dewasa bisa menimbulkan rasa sakit pada perut yang luar biasa.

Bahkan, pada tingkat yang lebih parah bisa menimbulkan sumbatan pada usus, muntah-muntah dan pembengkakkan pada area yang menonjol. Untuk itu, ketika Parents mencurigai adanya hernia umbilikalis pada bayi dan anak-anak, jangan ragu segera konsultasikan hal ini ke dokter, ya!

Pencegahan hernia umbilikalis


Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan hernia umbilikalis. Terutama pada bayi.

Namun, perubahan gaya hidup bisa saja dilakukan sebagai bentuk pencegahan hernia umbilikalis pada orang dewasa, agar kondisinya tidak semakin memburuk. Cara mengobati hernia umbilikalis tanpa operasi yang bisa Ibu lakukan adalah:

  • Pastikan tubuh anak terhidrasi dengan baik
  • Penuhi kebutuhan serat untuk cegah sembelit yang bisa membuat hernia umbilikalis jadi memburuk, akibat pasien terlalu kuat  
  • Hindari menggunakan pakaian terlalu ketat
  • Hindari mengangkat beban terlalu berat pada orang dewasa, terutama saat berolahraga
  • Mengonsumsi obat-obatan khusus, sesuai petunjuk dan diagnosa tepat dari dokter.

Cara mengatasi hernia umbilikalis pada bayi


Orang tua zaman dahulu percaya, ‘pusar bodong’ akibat hernia umbilikalis bisa diobati dengan cara menempelkan koin di pusar bayi. Namun, dalam dunia medis sejatinya hal ini dianggap nggak akan memberikan efek apa-apa ya Bu.

Sebab, dikutip Healthy Children sebenarnya 90% kasus hernia umbilikalis pada bayi tidak memerlukan penanganan khusus. Karena kondisi ini akan membaik dengan sendirinya.

Ukuran lubang pada hernia umbilikalis juga bisa jadi acuan, apakah nantinya lubang tersebut bisa menutup dengan sendirinya. Tapi, kalau hal ini tidak terjadi, maka prosedur operasi adalah satu-satunya hal yang dapat menyembukan kondisi hernia umbilikalis pada bayi maupun orang dewasa.

Nah, operasi pada hernia umbilikalis sendiri bisa dilakukan dengan dua metode yakni laparoskopi dan operasi terbuka. Semua tergantung dari hasil pemeriksaan dokter, terutama seberapa parah kondisi hernia yang dialami, seberapa besar ukurannya dan di manakah titik lokasi hernia tumbuh.

Follow Ibupedia Instagram