Ibupedia

Si Kecil Cacingan? Hindari Dengan Cara Ini!

Si Kecil Cacingan? Hindari Dengan Cara Ini!
Si Kecil Cacingan? Hindari Dengan Cara Ini!

Cacing kremi adalah jenis cacing berwarna putih berukuran kecil (Enterobius vermicularis) yang bersarang di dalam usus. Cacing ini berukuran panjang seperempat inci, berbentuk seperti benang gigi, dan bisa dilihat di area sekitar anus juga dalam kotoran.

Cacing kremi sangat umum dijumpai pada anak usia sekolah, tapi sebenarnya anak usia berapapun, bahkan bayi juga bisa terkena cacingan terutama saat mereka berada di tempat penitipan atau ada saudara kandung yang terkena cacingan.

Memang sangat menyebalkan mendapati anak terkena cacingan, Bunda, tapi perlu diingat, seperti juga kutu rambut, penyakit yang sangat umum di masa kanak-kanak ini bukan disebabkan oleh faktor kesehatan yang buruk. Cacing jarang menyebabkan resiko kesehatan, dan tidak seperti kutu rambut, cacingan mudah dibasmi.

Cacingan tingkat berat bisa menyebabkan kehilangan berat badan, dan pada anak perempuan, bisa terjadi infeksi saluran kemih atau infeksi di perut. Tapi jarang sekali terjadi cacingan yang bersifat serius.

Jika anak Anda terkena cacingan, ia mungkin akan menggaruk-garuk dan mengeluhkan rasa gatal pada area sekitar anusnya, terutama pada malam hari. Bila anak Anda masih bayi, tentu ia tidak bisa memberitahu Anda apa yang terjadi, tapi tidur yang terganggu dan rewel yang disebabkan oleh rasa gatal pada malam hari bisa menjadi petunjuk kalau ia terkena cacingan.

Tanda cacingan lainnya adalah kulit yang terkena iritasi di anus serta area vagina yang gatal pada anak perempuan. Cacingan kadang juga mengakibatkan mual dan muntah.

Anda bisa memastikan kecurigaan Anda dengan menggunakan senter untuk memeriksa adanya cacing di pantat anak Anda dan pada popok jika ia masih menggunakan popok di malam hari atau di pagi hari. Karena cacing muncul dan menempatkan telur pada area anus sering kali di malam hari, maka pada waktu inilah yang terbaik untuk memeriksa keberadaan cacing kecil ini.

Anda juga bisa memastikan keberadaan cacing kremi dengan perlahan menekan selotip transparan pada anus si kecil. Telur cacing akan menempel pada selotip, dan Anda bisa segera datang ke dokter anak Anda untuk memeriksakan si kecil. Sering kali Anda mendapati telur cacing meski Anda tidak bisa melihat cacingnya, tapi dokter Anda memiliki alat khusus yang dirancang untuk mengumpulkan telur cacing.

Jika Anda tidak menemukan cacing atau telurnya, keluhan rasa gatal pada anus si kecil bisa menjadi pertanda masalah yang berbeda, seperti kekeringan karena membersihkan terlalu keras area tersebut menggunakan sabun. Kulit yang kemerahan di sekitar anus bisa menjadi akibat dari iritasi pada ruam popok, diare, atau infeksi bakteri.

Kulit bisa jadi mengalami infeksi jika terlihat berwarna sangat merah dan bengkak serta terasa hangat atau lunak saat disentuh. Keluarnya nanah atau kotoran lain dan bau yang tidak sedap juga menjadi tanda terjadinya infeksi. Jika Anda mencurigai si kecil mengalami infeksi, pastikan untuk menghubungi dokter.

Cacing kremi bisa bertahan hidup hingga dua minggu pada beberapa jenis permukaan. Jadi seorang anak bisa terkena cacingan dengan menyentuh sebuah objek seperti mainan atau handuk yang digunakan oleh orang lain yang terkena cacingan, dan kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam mulut. Atau bisa jadi anak Anda terkena cacingan karena memakan makanan yang telah terkontaminasi oleh seseorang yang mengidap cacingan.

Telur cacing kemudian bergerak ke usus besar. Di sana telur-telur ini akan menetas. Dari usus besar, cacing betina bermigrasi keluar dari usus untuk bertelur di anus anak Anda. Cacing yang bergerak menimbulkan rasa gatal pada usus dan bisa mengganggu kenyamanan tidur. Ketika anak menggaruk pantatnya yang gatal, telur cacing masuk ke dalam kuku jarinya, dan siklus lain dimulai saat ia memasukkan tangan ke dalam mulut.

Cacingan yang bersifat ringan kadang hilang dengan sendirinya tanpa melakukan pengobatan. Tapi cacingan pada tingkat menengah bisa mengakibatkan gangguan rasa gatal dan tidur, sedangkan cacingan yang parah bisa mengakibatkan komplikasi, seperti infeksi yang lebih serius, tentu Anda tidak ingin kondisi ini terjadi pada buah hati Anda.

Dokter anak Anda bisa menyarankan penggunaan obat yang dijual bebas atau bedasarkan resep dokter, biasanya berupa mebendazole,albendazole, atau pyrantel untuk membasmi cacingan. Dokter akan meminta semua anggota keluarga untuk mengkonsumsi obat ini karena cacingan bisa menyebar dengan sangat mudah.

Bila Anda tidak yakin si kecil terkena cacingan, bawa dan periksakan ia ke dokter sebelum Anda menggunakan obat yang dijual bebas untuknya. Juga tanyakan pada dokter tentang pilihan obat lain untuk anak Anda jika ia belum berumur 2 tahun, atau untuk diri sendiri jika Anda sedang hamil atau menyusui. Dokter dapat membantu dengan memberikan alternatif pengobatan yang tidak mengakibatkan resiko pada beberapa kondisi tadi.

Gejala cacingan biasanya hilang dalam satu minggu setelah pengobatan. Tapi karena obat yang disarankan hanya membasmi cacing, dokter mungkin merasa perlu untuk mengulangi pengobatan selama dua minggu setelahnya, meski jika gejala cacingan telah hilang. Pengulangan pengobatan ini bertujuan untuk membunuh telur cacing yang telah menetas pada pengobatan pertama.

Setelah pengobatan, Anda akan melihat banyak cacing di kotoran anak Anda, bahkan ada beberapa yang masih bergerak dan menggeliat-geliat. Ihh, menjijikkan ya Bunda. Tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Ini berarti cacing telah meninggalkan tubuh anak Anda.

Menghindari resiko terkena cacingan bisa dilakukan dengan beberapa langkah pencegahan berikut ini:

  • Jangan biarkan anak-anak kecil mandi bersama jika Anda mengira salah satu dari mereka terkena cacingan.
  • Ganti pakaian dalam si kecil setiap hari.
  • Bersihkan kuku anak Anda dengan menggunakan sikat kuku, dan jaga agar kukunya selalu terpotong pendek untuk mencegah cacing terjebak di bawahnya.
  • Buka gorden kamar tidur dan tirai penyekat ruangan di siang hari untuk membiarkan sinar matahari menyinari karpet, gorden, atau sprei. Telur cacing sangat sensitif terhadap sinar matahari.
  • Cuci tangan Anda sebelum menyiapkan makanan dan setelah menggunakan kamar mandi. Juga cuci tangan sebelum dan setelah Anda mengganti popok si kecil jika ia masih menggunakannya.
  • Minta anak Anda mandi setiap hari. Memandikan anak saat mereka bangun tidur di pagi hari bisa membantu menghilangkan telur yang berpindah pada malam harinya.
  • Cegah si kecil menggigit kuku dan menghisap jari.
  • Minta anak Anda mencuci tangannya atau bantu ia mencuci tangan bila ia masih terlalu kecil untuk melakukannya sendiri sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
  • Bersihkan dudukkan toilet setiap hari.
  • Jika ada diantara keluarga Anda yang sedang diobati karena cacingan, cuci pakaian dan sprei semua orang yang tinggal di rumah dalam air panas untuk menghancurkan cacing dan telurnya. Saat berurusan dengan cacingan, sepertinya Anda perlu mencuci sprei atau selimut tidur lebih sering, mungkin dua kali dalam seminggu.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram