Tak Harus Terus Menderita, Kenali Penyebab Alergi Musiman pada Anak Berikut
Alergi adalah salah satu jenis penyakit yang umum ditemukan. Menurut penjelasan dari Kementerian Kesehatan RI, alergi adalah suatu kondisi saat tubuh memberikan reaksi hipersensitivitas terhadap bahan yang memicu alergi (alergen). Kondisi ini bisa menyerang orang dewasa maupun anak-anak
Alergi pada anak ada bermacam-macam jenisnya. Ada alergi terhadap makanan dan minuman tertentu, alergi terhadap bulu binatang dan serangga, hingga alergi terhadap logam. Selain itu, ada juga alergi musiman yang datang di saat-saat tertentu saja. Lalu, apa saja gejala dan penyebab alergi musiman pada anak-anak?
Apa itu alergi musiman?
Menurut laman Healthline, alergi musiman atau kadang disebut hay fever adalah jenis alergi yang muncul pada musim tertentu (biasanya musim semi). Alergi ini muncul sebagai reaksi alami tubuh terhadap alergen. Nah, pada alergi musiman, yang menjadi alergen adalah serbuk sari (pollen) dari tanaman. Di musim semi atau musim gugur, jumlah pollen yang beterbangan di udara akan meningkat. Akibatnya, pollen pun lebih mudah terhirup.
Sebenarnya, alergi musiman lebih banyak ditemukan di negara dengan 4 musim. Sedangkan Indonesia sendiri hanya memiliki 2 musim. Menurut penjelasan dari Kementerian Kesehatan RI, pollen yang ada di Indonesia tidak terlalu mengganggu. Alergi pollen di Indonesia hanya terjadi pada orang-orang yang sensitif terhadap pollen dari bunga akasia dan alang-alang.
Gejala alergi musiman
Gejala dari alergi musiman sangat mudah dikenali. Sebab, tubuh mengeluarkan beberapa reaksi yang mudah diamati. Masih dari laman Healthline, berikut beberapa gejala umum dari alergi musiman:
- Bersin terus-menerus
- Hidung meler atau tersumbat
- Mata yang terasa gatal dan lebih berair
- Rasa gatal pada tenggorokan, liang telinga, dan sinus
- Drainase sinus (saat lendir terasa mengalir di belakang hidung ke tenggorokan, menimbulkan sensasi ingin terus membersihkan tenggorokan)
Di samping gejala-gejala umum di atas, terkadang anak yang mengalami alergi musiman juga mengalami hal-hal berikut
- Pusing
- Nafas berubah pendek-pendek
- Mengi atau bengek
- Batuk-batuk
- Banyak orang yang memiliki alergi musiman juga menderita asma. Jika Si Kecil punya riwayat asma, alergen musiman bisa memicu munculnya serangan asma.
Penyebab alergi musiman pada anak
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, alergi musiman disebabkan oleh serbuk sari atau pollen. Di musim tertentu seperti musim semi dan musim gugur, produksi pollen pada tanaman akan meningkat. Otomatis, jumlah pollen yang beterbangan di udara pun makin banyak.
Sebenarnya, tidak semua tanaman memiliki pollen yang bisa memicu munculnya gejala alergi. Beberapa tanaman dengan bunga yang berwarna cerah seperti mawar, tidak menyebabkan alergi musiman. Di Indonesia sendiri, tanaman yang memicu alergi musiman adalah akasia dan ilalang.
Tingkat penyebaran serbuk sari cenderung tinggi dari pagi hingga menjelang siang hari (sekitar pukul 5-10 pagi). Oleh karenanya, mereka yang memiliki alergi musiman disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan pada pagi hari.
Cara mengatasi alergi musiman yang ampuh
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan meredakan gejala alergi musiman anak. Selain mengurangi aktivitas di luar ruangan pada pagi hari, Ibu bisa melakukan cara-cara berikut:
1. Pastikan udara di dalam ruangan tetap jernih
Untuk memastikan udara tetap bersih, Ibu bisa melakukan beberapa cara. Menurut laman Mayoclinic, menggunakan perangkat elektronik seperti AC atau air purifier dapat membantu. Humidifier juga bisa digunakan untuk menjaga kelembapan udara. Namun pastikan perangkat yang dipakai sudah dilengkapi dengan HEPA (high-efficiency particulate air). HEPA adalah filter yang mampu menyaring partikel-partikel kecil di dalam udara.
2. Lakukan irigasi hidung
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi alergi musiman adalah dengan irigasi atau mencuci hidung. Gunakan larutan saline untuk membilas tumpukan lendir dan allergen di dalam hidung. Ibu bisa menggunakan alat khusus irigasi hidung (nasal spray) untuk membantu anak membersihkan area nasal. Hindari menyedot ingus anak langsung dengan mulut karena bisa memicu penyebaran virus dan bakteri.
3. Berikan obat anti alergi
Jika memang cara-cara sebelumnya tidak bisa meredakan gejala alergi musiman anak, Ibu bisa memberikan obat anti alergi. Melansir Mayoclinic, ada beberapa jenis obat yang bisa dipakai seperti:
- Antihistamin oral: Kandungan antihistamin akan membantu meredakan bersin, gatal, hidung tersumbat atau meler, dan mata berair.
- Dekongestan oral: Obat jenis ini akan meredakan gejala alergi musiman seperti hidung tersumbat. Beberapa obat alergi juga menggabungkan kandungan ini dengan antihistamin.
Namun alangkah baiknya jika Ibu berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dulu sebelum memberikan obat. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab alergi. Jadi, solusi yang diberikan pun tuntas dan serangan alergi bisa diminimalisir.
Bisa disimpulkan kalau ternyata alergi musiman pada anak disebabkan oleh penyebaran serbuk sari atau pollen. Mengurangi aktivitas di luar ruangan adalah cara paling simpel namun ampuh untuk meredakan gejala alergi musiman. Jika memang harus keluar rumah, Ibu bisa membekali masker untuk anak.
Ada baiknya juga Ibu berkonsultasi dengan dokter perihal alergi ini. Dengan pemeriksaan dari dokter Ibu bisa tahu apa yang menyebabkan munculnya gejala alergi pada anak. Semoga Si Kecil dan keluarga sehat selalu ya, Bu!
Editor: Atalya